Saturday, March 30, 2013

PERTANYAAN S3 VERSI ANAK TK

KATA PENGANTAR
            Kata Kata Lucu - Tebakan Lucu. Begitu banyak yang bisa diungkapkan dengan kata, bahkan ia pun bisa jadi obat mujarab untuk stress. Kumpulan Kata-kata lucu dengan gaya Tebakan Lucu gaya humor berikut ini cocok buat di ungkapkan ketika anda sedang berkumpul dengan teman, sahabat dan keluarga, tetapi kalau sedang berduaan dengan pacar boleh juga dan yang lebih cocok yaitu dengan memberinya kata kata romantis lucu.
Misalnya, bagian tubuh mana yang dimiliki manusia yang enggak pernah basah?
tulang kering…

penyakit apa yang terkenal di cina ?
Kungflu

Apa Bahasa Indianya bahan dapur?
Tumbar , miri , jahe hahahahaha….

Lemari apa yang bisa dlipat dan dibawa kemana – mana ?
Lemaribuan

sendirian aja takut, apalagi rame-rame…?
lewatin jembatan rusak
ada 5 orang super gendut, berpayung dalam 1 payung kecil,,tapi aneh nya mereka gag keujanan,,kanapa coba?
...ya kan enggak ujan?
         Banyak  sastra Jawa , Bugis dan  Melayu tergolong dalam genre tradisional yang muncul dalam zaman sebelum berkembangnya tradisi tulisan pencetakan. Puisi dalam Bahasa Melayu larut dalam jiwa masyarakat Melayu tidak hanya sebagai satu hasil kesenian, tetapi juga mengjangkau alam mistik, berperanan sebagai wadah pemeliharaan adat, pembinaan sahsiah, pengajaran agama, pengajaran ilmu pengasih, pertahanan, hiburan, dan kepercayaan.

         Oleh karena itu kami akan membahas beberapa Sastra Melayu. Pantun, Mantra, Seloka, dan Bidal itulah yang akan kami jelaskan di makalah ini. Mudah-mudahan dengan diangkatnya judul ini dapat menambah wawasan kita mengenai sastra melayu. Kami tahu makalah ini kurang sempurna oleh karena itu jika ada kesalahan mohon maaf sebesar-besarnya. Terima Kasih, Selamat Mengarungi Dunia Sastra





PENDAHULUAN

           Teka teki, humor, ilmiah serius dan karya sastra baik yang berbentuk puisi maupun cerita fiksi merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada para generasi muda agar mampu menikmati, menghayati, memahami, dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Materi pembelajaran sastra di sekolah mempunyai pengaruh yang besar bagi kehidupan siswa, sebab dapat meningkatkan kepekaan siswa terhadap fakta yang ada di masyarakat, menghaluskan perasaan siswa, serta membentuk kepribadian dan budi pekerti luhur.

          Pembelajaran sastra di sekolah-sekolah formal sejauh ini dapat dikatakan mengecewakan. Berbagai lontaran kekecewaan itu dari tahun ke tahun tak pernah henti-hentinya. Kekecewaan terhadap pembelajaran sastra itu dilontarkan oleh berbagai pihak, antara lain, Sarjono (2000); Sayuti (2000); Kuswinarto (2001); Sarumpaet (2004); Alwasilah (2004); Herfanda (2005).
Membelajarkan sastra adalah membelajarkan karya seni yang merupakan hasil kreativitas pengarang. Tidak tepat kiranya, jika membelajarkan sastra hanya memberikan fakta atau informasi tentang judul cerita, nama pengarang, nama tokoh, tempat kejadian maupun sinopsis cerita.

          Pembaca hendaknya, diajak menikmati keindahan karya sastra, menghargai pikiran dan karya cipta pengarang. Karya sastra harus diajarkan secara apresiatif. Membelajarkan karya sastra harus bersifat problematis serta memungkinkan siswa mengalami keterlibatan psikologis dengan pengarangnya. Dengan cara demikian, karya sastra itu bermakna di dalam diri siswa dan membangkitkan kreativitasnya.

          Dalam kenyataan, bimbingan apresiasi yang menyangkut keseluruhan teks jarang diberikan oleh guru. Guru seringkali hanya menyuruh siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan, misalnya membacakan puisi, membaca ringkasan cerita, menghafalkan nama-nama pelaku cerita, judul, pengarang, dan tema yang semua itu menjurus kepada hafalan tanpa makna. Seorang siswa
mungkin akan hafal seluruh nama pelaku novel Burung-burung Manyar karya Mangunwijaya, tetapi bila ditanyakan bagaimana kesannya terhadap watak Larasati (tokoh cerita dalam novel tersebut), mungkin jawabnya akan ngawur saja. Hal itu disebabkan mereka memang tidak pernah membaca seluruh cerita serta jarang mendapatkan bimbingan ke arah itu. Sering pula siswa
tahu tema dari beberapa puisi maupun novel, tetapi pengetahuan itu jarang didapat melalui hasil penemuan sendiri, melainkan berasal dari pemberitahuan guru atau dari hasil membaca ringkasan karya sastra. Dengan perkataan lain, unsur menghafal memegang peranan yang sangat penting, sedangkan unsur partisipasi aktif siswa untuk menghayati sendiri masih sangat minim (Sarumpaet, 2002).

          Apabila situasi yang demikian itu masih terus berlangsung, dapatlah diramalkan bahwa tujuan pembelajaran sastra yang ingin dicapai hanya akan merupakan tujuan di atas kertas saja. Pembelajaran sastra hendaknya berangkat dari karya sastra itu sendiri dan bukan teori sastra. Siswa diberi keleluasaan berkenalan dan berkelana sebanyak mungkin dengan karya sastra. Siswa diberi kesempatan menghayati secara personal akan karya sastra itu. Mereka juga harus sampai pada kesimpulan tentang nilai keindahan yang terkandung dalam suatu karya sastra. Perspektif pengarang dan diri siswa sebagai wakil pembaca dapat diberikan. Karena penghayatan karya sastra harus mendalam, maka pembelajaransastra lebih bersifat personal. Setiap siswa diberi kesempatan untuk membaca secara cermat keindahan karya sastra dan kemudian mendiskusikan di depan kelas tentang keindahan karya sastra itu. Siswa diberi kesempatan untuk menikmati karya sastra dalam waktu yang cukup.

          Dalam rangka ikut membenahi pembelajaran sastra, penelitian ini menyajikan pembenahan yang menyangkut pendekatan pemahaman terhadap karya sastra baik yang berbentuk puisi maupun cerita fiksi. Upaya tersebut dilakukan dengan cara mengeksperimenkan tiga macam pendekatan pembelajaran sastra, yaitu pendekatan semiotik, pendekatan resepsi sastra, dan
pendekatan struktural. Pendekatan pemahaman terhadap karya sastra dalam interaksi belajarmengajar banyak ragamnya. Oleh sebab itu, guru perlu memilih pendekatan pembelajaran yang paling efektif guna mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.

            Dalam memilih strategi pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan, perlu diingat beberapa prinsip di antaranya pemilihan pengalaman indah . Strategi mengajar yang dipilih haruslah memungkinkan orang mengalami tingkah laku yang dirumuskan dalam tujuan, memberikan kepuasan kepada siswa untuk mengalaminya, serta ada dalam batas-batas kemampuan siswa untuk mengerjakannya. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut di bawah ini. a. Apakah ada perbedaan pengaruh pembelajaran sastra dengan menggunakan pendekatan semiotik, pendekatan resepsi sastra, maupun pendekatan struktural terhadap kemampuan siswa dalam memahami makna karya sastra baik yang berbentuk puisi maupun cerita fiksi? Perlu diketahui bahwa ketiga pendekatan tersebut kesemuanya mengarah kepada upaya memberikan pemahaman pengalaman baru, yaitu pengalaman sastra kepada para siswa.

b. Pendekatan pembelajaran manakah yang paling efektif untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami makna karya sastra baik yang berbentuk puisi maupun cerita fiksi?


BAB   I
PENGETAHUAN UMUM
1.       Manakah yang lebih halal, antara telur  itik (bebek) dibandingkan telur ayam?
(Jawaban: lebih halal telur itik bebek, karena sudah kawin ia mandi, sedangkan ayam, sudah kawin, tidak mandi junub.)
2.       Bagaimana caranya, seorang laki-laki bisa menikah secara sah dengan anak kandung?
3.       Mengapa setiap ayam berkokok, memicingkan matanya?
4.       Bagaimana caranya manusia bisa menipu Setan?
5.       Bagaimana caranya manusia bisa masuk ke dalam jin?
6.      Apakah hukumnya orang yang menginjak lansia di masjdil haram , mendapatkan barokah juga?







BAB   II
PERTANYAAN SERIUS
1.Berapa kilometer  perjalanan bumi perjam, dalam mengelilingi matahari?
2.Berapa persen bumi yang mengapung ke permukaan laut, dan berapa persen yang tenggelam di bawah samudera?
3.Berapa besar bumi, dibandingkan matahari?
4.Berapa derjat celsius panas di permukaan matahari?
5.Siapa nama pilot yang mengebom Hirosima dan Nagasaki?
6.Apa bedanya antara kutub utara dan kutub selatan?


BAB   III
PANTUN HUMOR LUCU
1.       Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada pantunku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati

2. Ibu membawa, bunga seruni
Membuat mataku, jadi melek
Sungguh sakit, mataku ini
Melihat ada, tulisan  jelek


3. Ketemu cewek, matamu melek
Bagaikan semut, ketemu gula
Sungguh enak, jadi orang jelek
Ketemu teman, sering dicela

4. Dua tiga, pisang batu
Membuat,  monyet berkesan
Sungguh bagus. suaramu itu
Membuatku,  jatuh pingsan

5. Si Tina dan Tini, berjalan-jalan
Banyak  mengira, mereka kembar
Mengapa terbalik pakaian Batman
Celana dalamnya, ada diluar ?

6. Ada pepaya,  ada mentimun
Ada mangga,  ada salak
Daripada,  duduk melamun
Mari kita,  membaca sajak
Seloka
1. Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang

2. Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera di hutan disusui.

3. Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan

4. Bunga melur cempaka biru,
Bunga rampai di dalam puan,
Tujuh malam semalam rindu,
Belum sampai pemuda tuan.

Bunga rampai di dalam puan,
Ruku-ruku dari peringgit
Belum sampai pemuda tuan
Rindu saya bukan sedikit
5. Mengapa aku, duduk di kursi,
Terlalu lama, duduk di bangku.
Bagaimana aku, tidak korupsi,
Gajin sebulan, habis seminggu.

6.Mengapa aku, naik taksi,
Karena di oplet, banyak yang nakal,
Bagaimana aku, tidak korupsi,
                                              Jumlah gajiku, tak masuk akal.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook