Sunday, April 21, 2013

DEBAT WIRID YASIN BAGIAN ASTRONOMI







PENDAHULUAN

       Karena sudah sudah bacara soal  bid’ah, bid’ah, syrik, bid’ah lagi. Kini sudah saatnya bicara tentang kandungan surat Yasin, bagian astronomi. Di program S 3 UIN Suska, saat ini, penulis mengambil hukum Islam, dengan disertasi tentang  memukul anak yang tidak disiplin di sekolah dan anak yang tidak shalat. Tapi di program S 2, judul tesis penulis tahun 2003 adalah “MEMBONGKAR MITOS KEILMUAN BARAT TENTANG ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA”.
     Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Manusia dibekali Tuhan akal untuk berfikir dan rasa ingin tahu sebagai dasar dan motivasi untuk menjalankan fungsi akal secara maksimal. Seiring dengan pertambahnya waktu, kesadaran manusia tentang kebutuhanya terhadap ilmu pengetahuan semakin kuat. Mereka mencoba menafsirkan dan membuktikan kebenaran apa yang mereka lihat sehingga menghasilkan apa yang disebut teori. Pada masa selanjutnya teori-teori ini dikodifikasi dan kembangkan oleh orang-orang selanjutnya sampai pada masa tidak bergunanya pikiran manusia (kiamat).
Pengertian dan sejarah perkembangan astronomi dalam islam
Secara leksikal kata falak berasal dari bahasa Arab yang berarti orbiy atau garis edar, sedangkan ilmu falak berarti ilmu astronomi yaitu ilmu yang mempelajari tata matahari, bulan, bintang, dan planet-planet lain yang bertujuan untuk mengetahui posisi benda langit agar waktu-waktu dipermukaan bumi dapat diketahui.
Masa Nabi Muhammad dan Sahabat
Pada zaman Rasulullah saw. masih hidup, kemunculan ilmu falak memang belum masyhur dikalangan umat islam. Hal ini terekam dalam hadist Nabi saw. yang berbunyi:
حدثنا آدم: حدثنا شعبة: حدثنا الأسود بن قيس: حدثنا سعيد بن عمرو: أنه سمع ابن عمر رضي الله عنهما،
عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: (إنا أمة أمية، لا نكتب ولا نحسب، الشهر هكذا وهكذا)
Artinya: Adam menceritakan pada kami, sya’bah menceritakan pada kami, Al-Aswad bin Qais menceritakan pada kami, sa’id bin Umar menceritakan pada kami bin Umar r.a. dari Nabi saw. besabda:”kami adalah umat yang Ummi, tidak bisa menulis dan tidak bisa berhitung, bulan itu seperti ini, seperti ini.
             
          Walaupun ada sebagian dari mereka yang pandai berhitung. Sebenarnya perhitungan Hijriyah pernah dilakukan oleh Nabi saw. Ketika beliau mengirim surat kepada kaum Nasrani Bani Najran yang dalam suratnya tertulis ke-5 Hijriyah. Namun perhitungan kalender secara formal baru dilakukan oleh sahabat Umar bin Khattab pada tahun ke-17 Hijriyah dengan bulan Muharram sebagai awal bulannya
Perkembangan ilmu pengetahuan didunia islam baru terlihat sangat jelas ketika bani Abbasiyah berkuasa. Pada masa ini, menurut Nicholson dalam bukunya Literatur History of the Arabs, luaanya Daulah Abbasiyah dengan kekayaanya yang melimpah dan perdagannya yang maju, telah membuat kerajaan ini mencapai masa keemasan dalam menciptakan sebuah kebudayaan yang belum pernah ada sebelumnya. Semua orang pada masa ini dari kholifah sampai rakyat jelata mendadak menjadi pelajar/ mahasiswa yang gila ilmu pengetahuan. Orang yang keluar negri ibarat lebah yang keluar dari sangkarnya dan kembali dengan membawa sari madu. Kemudian mereka mengarang berbagai kitab yang sangat berperan penting dalam mengantarkan ilmu pengetahuan pada masa-masa sesudahnya. Hal ini tebukti dengan dibangunya berbagai ma’ahid dan maktabah diberbagai daerah seperti Kuttab(tempat pendidikan dasar), Masjid(ilmu tiingkat tinggi/tahkasus), Majlis munaadharah( tempat mambahas masalah-masalah ilmiyah), darul hikma(perpustakaan terbesar Harun Ar-Rasyid) dan Madrasah, dan adanya gerakan menerjemah berbagai kitab di seluruh pusat ilmu dunia.

           Pada saat itu astronomi adalah salah satu ilmu yang berkembang sangat pesat karena kaum muslim mempunyai modal cukup besar untuk mengembangkannya. Umat muslim pada waktu itu telah menyatukan ilmu bintang yang dianut bangsa Yunani, Hindia, Persia, Kaldan, dan Arab Jahiliyah
Ilmu bintang memegang peranan penting dalam menentukan garis politik oleh para Kholifah dan para Amir yang mendasarkan kerjanya pada peredaran bintang. Diantara para sarjana ilmu astronomi yang terkenal adalah:
  1. Abu Ma’syar al-Falaky/Albumasyar (wafat 272 H). Nama lengkapnya adalah abu Abdullah Muhammad bin Jabir al-Balakhy. Albumasyar adalah orang yang menemuakan adanya pasang surut air laut sebagai akibat dari posisi bulan terhadap bumi. Dua bukunya yang terkenal adalah “al-Madkhal al-Kabir” dan “Ahkam al-Sinni wa al-Mawalid” .
2. al-battani(244-317 H)
Nama lengkapknya adalah abu Abdullah Muhammad bin Jabir Sinan Al-Battani al-Harrni al-Sabi.Al-battani dan Qurrah merupakan generasi penerus al-fargani dalam melakukan observasi-observasi astronomi pada sebuah observatium yang dibangun oleh al-Ma’mun seorang yang terkenal telah membangun sebuah ‘bait al-Hikmah”. Ada empat buku penting karangan al-battani yang sangat penting bagi perkembangan ilmu astronomi, yakni:
a. Kitab Ma’rifat Marali al-Buruj fi ma baina Arba’ al-falak” sebuah buku yang ilmu pengetahuan kenaikan-kenaikan tanda-tanda zodiak dalam suatu ruang diantara kuadran-kuadran sfera langit, yaitu kenaikan-kenaikan titik ekliptik yang pada saat tertentu bukan bukan salah satuu diantara empat awtad/poros. Buku tersebut memberikan suatu penyelesaian secara matematis terhadap soal-soal astrologi.
b. Risalah fi tahkik akdar al-ittisalat , sebuah uraian mengenai penentuan secara tepat kuantitas dari penerapan-penerapan astrologis berupa suatu penyelesaian trigonometris yang teliti dan tepat terhadap soal-soal astrologis dari ”Proiectic Radioum” ketika bintang-bintang mempunyai ruang gerak(terletak diluar ekliptik).
c. Syarah al-makalat al-arba’ li Batlamius, sebuah uraian dan komentar tajam terhadap tetrabilon-nya Ptolomeus.
d. Al-Ziz(astronomical Treatese and Tables), berisi uraian-uraian astronomis dan dilengkapi dengan tabel-tabel. Buku itu juga memuat hasil observasi-observasi yang pernah ia lakukan yang ternyata berengaruh besar bukan hanya terhadap astronomi arab tapi juga terhadap perkembangan astronomi dan trigonometri sferis Eropa pada abad-abad pertengahan dan pada permulaan renaissance (zaman pencerahan).
Sumbangan lain dari al-battani adalah keberhasilanya menemukan secara amat teliti garis lengkung atau kemiringan ekliptik (orbit dimana matahari kelihatan bergerak), panjangya tahun tropis (the length of the tropic year), lamanya suatu musim, dan tepatnya orbi matahari serta orbit utama plenet tersebut.
Ia dengan tegas tidak menyetujui dogma ptolomaus tentang sifat immobilitas apogee tata surya (ptolomaic dogma of the immobility of the solar apogee) dengan menunjukan bahwa yang demikian merupakan subjek bagi perubahan siang-malam yangterjadi lebih awal pada tiap tahun berturut-turut (subjec to the equanoxes) dan bahwa dengan berpegang pada persamaan waktu merupakan subjek bagi variasi sekuler yang lambat. Kebalikan dari Ptolomeus, al-Battani membuktikan adanya variasi diameter angular yang tampak darii matahari serta kemungkina terjadinya gerhana-gerhana yang berbentuk seperti cincin. Al-Battani juga meralat kesalah beberapa orbit bulan dan planet-planet lain. Disamping itu, ia juga mengemukakan suatu teori baru serta mengoreksi dan membetulkan nilai presesi ekinok yang didapatkan ptolomeus. Ia mencatat presesi 54,5” untuk satu tahun, dan inklinasi ekliptika 23035”. Jadi poros bumi berputar dalam suatu lingkaran berpusat pada kutub ekliptika, dengan jari-jari 23035”, sedangkan periode yang diperlukan adalah 54,5” busur tiap malam
  1. Abu al-Rayhan Muhammad bin Ahmad al-Biruni.(973-1048 M)
Al-biruni bersama Ibnu Hubal, al-Maqrizi, Istkhri, al-Idrisi, dan Abu al-Fida telah berhasil mengembangkan segi matematika dan geografi. Al-birunilah yang memperkenalkan pengukuran-pengukkuran geodetik serta serta menentukan dengan teliti dan cermat koordinat-koordinat dari banyak tempat. Dia juga berjasa menentukan arah kiblat dengan bantuan astronomi dan matematika. Dalam kitab al-Atsar al-Bakiyya al-Qurun al-Khaliyah,salah satu buku karangannya, Albiruni membahas sejarah India yang telah ia tulis dalam pengembaraannya keseluruh pelosok negeri India dalam rangka mencari ilmu.

     Dari buku ini Al-Biruni diketahui telah mengembangkan gagasan para ilmuwan Baghdad yang menggantikan pengetahuan-pengetahuan orang-orang hindu yang masih primitif dan memiliki ahli-ahli astronomi sendiri. Pengaruh astronomi Yunani ternyata melekat kuat pada mereka yang pengetahuan astronominya masih terikat pada dogma. Mereka justru menjadikanya sebagai bahan penelitian yang tidak terpengaruh oleh faham-faham dogmatis. Selain yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi karyanya yang mencapai 180 buah, 42 diantaranya ditulis bersama orang lain. Adapun penemuan ilmiyahnya yang sangat populer adalah teori Heliosentris dan penentuan arah qiblat dengan perhitungan yang cukup rumit.

BAB     I
WIRID YASIN BAGIAN  ILMU FALAK DAN ASTRONOMI
A. Mukjizat ilmiah quran dalam ilmu falak (astronomi)
Al-Qur’an sumber rujukan abadi ilmu pengetahuan modern
1.Kumpulan benda langit yang mengelilingi matahari
”Matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. Telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Yasin : 38-40)
Þ Firman Allah ini menjelaskan bahwa matahari bergerak ke arah yang telah ditentukan. Pengetahuan ini baru terungkap oleh para ilmuwan modern pada permulaan abad ke 20, dimana muncul penemuan ilmuwan astronomi yang menyatakan bahwa matahari memiliki gerakan hakiki di ruang angkasa dengan ukuran dan arah yang tertentu.
1.Matahari
”Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkanNya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu.” (QS. Yunus : 5)
”Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita.” (QS. Nuh : 16)
”Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari). Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah supaya kami tumbuhkan dengan air-air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan.” (QS. Naba : 13-15)
Penelitian-penelitian ilmiah telah menghasilkan penemuan bahwa matahari memiliki bagian yang disebut dengan ”sumber panas” yang merupakan zona paling inti dari matahari yang panasnya selalu menyembur. Inilah matahari yang menjadi sumber pancaran cahaya dan panas yang telah diungkapkan Al Qur’an sejak 14 abad yang lalu.
3.Matahari dan batasan waktu shalat
”Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam hari dan dirikanlah pula shalat Subuh, sesungguhnya shalat Subuh disaksikan oleh malaikat.” (QS. Al Isra : 78)
4.Fenomena gerhana matahari
“Apakah kamu tidak memperhatikan penciptaan Tuhanmu bagaimana Dia memanjangkan dan (memendekkan bayang-bayang) dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia jadikan tetap bayang-bayang itu. Kemudian kami jadikan matahari sebagai penunjuk atas bayang-bayang itu. Kemudian kami menarik bayang-bayang itu kepada Kami dengan tarikan yang perlahan-lahan.” (QS. Al Furqan : 45-46)
“Apabila matahari digulung.” (QS. At Takwir : 1)
“Saat (hari kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah.” (QS. Al Qamar : 1)
5.Bulan
“Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam. Kami tinggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan.” (QS. Yasin : 37)
“Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaranyang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Yasin : 39-40)
“Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan.” (QS. Ar Rahman : 5)
“Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktu yang telah ditentukan. Dia mengatur urusan (makhlukNya) dan menjelaskan tanda-tanda (kebesaranNya), agar kamu yakin akan pertemuan dengan Tuhanmu.” (QS. Ar Rad : 2)
”Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintahNya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hakNya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. Al A’raf : 54)
”Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun.” (QS. Az Zumar : 5)
6.Komet
”Aku bersumpah demi bintang-bintang, yang beredar dan terbenam.” (QS. At Takwir : 15-16)
7.Meteor
”Kecuali (setan) yang mencuri (pembicaraan), maka ia dikejar oleh bintang yang menyala.” QS. Ash Shaffat : 10)
8.Pemuaian alam semesta
Terciptanya alam semesta masih menjadi teka-teki. Namun, setelah Edwin Hubble (1929) mengembangkan penemuannya berupa teleskop Hubble, dunia mulai bisa memahami proses terciptanya alam semesta. “Teori Big Bang”-nya menjelaskan tentang dentuman besar yang melahirkan planet, matahari, satelit, asteroid, dan benda-benda langit lainnya. Dari ledakan itu, barulah tercipta unsur-unsur kimia, termasuk unsur hidrogen dan helium. Hidrogen adalah unsur pembentukan air.
Radiasi akibat ledakan besar itu baru dapat dideteksi ketika NASA menerbangkan satelitnya untuk meneliti alam semesta pada 1989. Stephen Hawking, fisikawan Inggris menyebutnya sebagai penemuan meghebohkan abad ini dan membuktikan bahwa alam semesta ini mengembang (expanding universe).
”Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya.” (QS. Adz Dzariyat : 47)
Langit dalam kajian ilmiah (QS. Al Baqarah : 22, 29)
Þ Pengetahuan modern menyebutkan bahwa lapisan langit pada Bumi ada tujuh. Setiap lapisan memiliki fungsi masing-masing. Misalnya, ionosfer yang berfungsi memantulkan gelombang radio dan elektromagnetik.
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah : 29)
9.Langit berasal dari gas
“Kemudian Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, “Datanglah kamu berdua menurut perintahKu dengan patuh atau terpaksa.” Keduanya menjawab, “Kami datang denga patuh.” Lalu diciptakanNya tujuh langit dalam dua masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.” (QS. Fushilat : 11-12)
10.Langit dengan hiasan bintang-bintang
”Seungguhnya Kami telah menghias langit dunia (yang terdekat) dengan hiasan bintang-bintang.” (QS. Ash Shaffat : 6)
”Dan sesungguhnya kami (jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api.” (QS. Al Jin :
”Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah) itu (matahari, bulan, awan, angin, dll).” (QS. Al Anbiya’ : 32)
”Saat (hari kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah.” (QS. Al Qamar : 1)
11.Perang bintang
”Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu dapat menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah). Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Kepada kamu (jin dan manusia), akan dikirim nyala api dan cairan tembaga (panas) sehingga kamu tidak dapat menyelamatkan diri (darinya).” (QS. Ar Rahman : 33-35)
12.Garis edar planet
”Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah : 29)
13.Tekanan udara
”Barang siapa dikehendaki Allah mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendakiNya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al An’am : 125)
14.Metode induktif dalam Al-Qur’an
”Sungguh telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah (Allah), karena itu berjalanlah kamu ke (segenap penjuru) bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS. Ali Imran : 137)
15.Selubung udara dan air di planet lain  
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang batil. Adapun buih itu akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya. Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.” (QS. Al Qamar : 49)
Teori relatifitas
“… Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al Hajj : 47)
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik padaNya dalam suatu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. As Sajdah : 5)
16.Bidang kosmologi fisika
“ Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air, maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al Anbiya : 30)
17.Teori atom
“…. Tidak lengah sedikitpun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik yang di bumi maupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (QS. Yunus : 61)
Audi Yudhasmara
THE TRUTH ISLAMIC RELIGION : Islam is Peace and Love, Yudhasmara Publisher

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook