Wednesday, April 24, 2013

MENYEMBAH SETAN, DEMI JABATAN



BAB      I

MENYEMBAH  SETAN  DEMI  JABATAN


Sapu tangan, jatuh ke laut,
Dimakan oleh, ikan buntal.
Amboi berat, dosa disebut,
Menyembah Setan, demi jabatan.


  Anak  Riau, asal Kepri,
                     Terpaut hatinya, di Payakumbuh.
                     Hatiku risau,  tidak terperi,
                     Pendidikan Indonesia, ketinggalan jauh.
 
Pucuk manis, sambal terasi,
Tukang arit, makan meraba.
Yang manis, bernama prestasi,
Yang pahit, bernama narkoba.

                          Pucuk palas, si daun palas,
                         Letakkan saja, di atas lemari. 
                         Bukan malas, sembarang malas.
                         Orang malas, tak akan mandiri.

Pulau Daik, banyak penyengat.
Pulau Karimun, banyak pegaga;
Kelingking berkait, tetap diingat,
Beribu tahun, dikenang juga.

                        Pulau Pandan, jauh ke tengah,
                        Nampak dari, pantai Andalas.
                        Penipuan terbesar, tentang tanah,
                        Suratnya berlapis, tiga belas.

Pulau pisang, pulau pauh,
Pasirnya seperti, bintang di langit.
Penipuan yang  datang, dari jauh,
Masuk ke kamar, lewat internet.

                      
        Rumah jelek, serambi tak baik,
                        Ikan tenggiri, di dalam dulang;
                        Wajah jelek, prestasi baik,
                        Intelektual tinggi, dipuja orang.


Sapu tangan,  berbunga hijau,
Paduka membeli, pada  Yahudi;
Luka di tangan, karena pisau,
Luka bangsa, karena korupsi.

Menyembah Setan Demi Jabatan. Ada yang  mendakwakan diri tahu ilmu ghaib seperti memberitahukan apa yang akan terjadi di bumi dengan bersandar kepada sebab. Itu asalnya adalah mencuri dengar dari permbicaraan malaikat, lalu disampaikan ke kuping dukun/ kahin. Lafal kahin (dukun) digunakan untuk tukang ramal (‘arrof), yang menebak dengan kerikil, munajjim (ahli nujum– perbintangan/ astrolog), dan digunakan untuk orang yang melaksanakan perkara lain dan upaya memenuhi hajat-hajatnya..
Dalam Kitab al-Muhkam dikatakan: Dukun adalah orang yang memutuskan perkara dengan hal ghaib.
Dalam kitab Al-Jami’ dikatakan: Orang Arab menamakan setiap orang yang menyiarkan sesuatu sebelum kejadiannya adalah kahin/ dukun.
Al-Khotthobi berkata, para dukun adalah kaum yang memiliki perasaan tajam, jiwa yang jahat, dan tempramen berapi-api, lalu mereka dijinakkan syetan karena apa yang ada di antara mereka yaitu mengait-ngaitkan aneka perkara, dan syetan membantu mereka dengan segala apa yang membuat kemampuan para dukun itu sampai padanya.
Jenis-jenis dukun
Perdukunan di zaman jahiliyah tersebar luas terutama di Arab, karena terputusnya kenabian di kalangan mereka. Perdukunan itu ada beberapa macam, di antaranya:
Yang diajari jin. Dulu Jin-jin itu naik ke langit, lalu sebagian mereka menaiki sebagian lainnya sampai dekat ke langit paling atas di mana yang mendengar pembicaraan (malaikat) lalu menyampaikan kepada yang didekatnya, sampai jin yang membisiki kepada jin yang menyampaikan ke kuping dukun, maka dukun itu menambahi (dengan kebohongannya). Ketika Islam datang dan Al-Qur’an turun, maka semua langit itu dijaga dari (intipan) syaitan, dilemparkan nyala api atas syetan-syetan itu, maka yang masih tersisa dari pencurian mereka adalah apa yang diserobot oleh syetan yang berada di tempat paling tinggi disampaikan kepada yang bawahnya sebelum ditimpa oleh nyala api. Kejadian ini ada isyarat Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an:
إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ

Kejadian ini ada isyarat Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an:
إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ(10)
akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang. (QS As-Shooffaat: 10).
Dulu sasaran dukun sebelum Islam itu sangat banyak sekali, seperti membuat berita-berita tentang syaqq (jenis kelamin –bayi sebelum lahir), suthaih (hal-hal yang di balik permukaan) dan semacamnya. Adapun di masa Islam maka sungguh telah jarang sekali hal itu hingga hampir tercerabut. Bagi Allah lah segala pujian.
Kedua, Jin mengabarkan kepada orang yang berteman dengannya mengenai hal yang tidak diketahui orang lain berupa hal-hal yang manusia pada umumnya tidak melihatnya, atau orang yang dekat dengan kejadian itu melihatnya, tetapi orang yang jauh tidak.
Ketiga, bersandar kepada prasangka, terkaan, dan duga-duga. Ini kadang Allah menjadikan kekuatan bagi sebagian orang dalam urusan ini serta banyaknya dusta di dalamnya.
Keempat, bersandarkan kepada pengalaman dan adat kebiasaan, lalu peristiwa yang telah terjadi dijadikan dalil untuk peristiwa yang akan datang. Dari jenis yang terakhir itu di antaranya apa yang menirukan sihir/ santet, dan kadang sebagian mereka menyandarkan hal itu kepada ramalan, bekas jejak-jejak kaki atau kekuatan (atthorq), dan bintang-bintang. Semuanya itu tercela secara syar’i.
Dalam hal celaan terhadap perdukunan terdapat dalam hadits-hadits yang dikeluarkan para ashabus sunan (para periwayat hadits di kitab-kitab Sunan mereka) dan dishahihkan oleh Al-Hakim dari Hadits Abi Hurairah ia rafa’kan (kemukakan bahwa datangnya dari Nabi saw):
” مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُول فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّد “
“Barangsiapa mendatangi kahin/ dukun atau ‘arrof (peramal) lalu membenarkannya mengenai apa yang dia katakan maka sungguh ia telah mengingkari / kufur terhadap apa yang diturunkan atas Muhammad.”
Hadits itu ada penguatnya (syahid) dari hadits Jabir dan Imron bin Hushain, dikeluarkan oleh Al-Bazzar dengan sanad yang jayyid (baik) kedua-duanya, dengan lafal: man ataa kaahinan (siapa mendatangi dukun). Dan Imam Muslim mengeluarkan hadits itu dari isteri Nabi Muhammad saw –ada periwayat yang menyebutnya Hafshoh—dengan lafal man ataa ‘arroofan (siapa mendatangi tukang ramal). (Fat-hul Bari juz 10 halaman 216-217).

Ancaman Allah dan Rasul-Nya terhadap Dukun dan yang Minta Didukuni
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(17)وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ(18)
017. “Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.018. Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-An-am [6] : 17-18)
Hadis-hadis Nabi s.a.w :
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ { أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ , وَمَهْرِ الْبَغِيِّ , وَحُلْوَانِ الْكَاهِنِ. (متفق عليه).
“ Bahwa Rasulullah saw melarang pemanfaatan jual beli anjing, mahar perzinaan/ pelacuran dan upah dukun”. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshari).
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً.(رواه مسلم وأحمد).
“ Orang yang mendatangi tukang ramal (paranormal) kemudian ia bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 malam”. (Hadist Riwayat Imam Muslim dan Imam Ahmad dari sebagian isteri Nabi [Hafshah]).
مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُول فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ (رواه أحمد والحاكم).
“ orang yang mendatangi dukun atau tukang ramal, kemudian membenarkan apa yang dikatakannya maka orang tersebut telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad saw”. (HR. Imam Ahmad dan al- Hakim dari Abu Hurairah).
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ أَتَى حَائِضًا أَوِ امْرَأَةً فِى دُبُرِهَا أَوْ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ ». (رواه أحمد والترمذي وأبو داود وابن ماجة). مشكاة المصابيح – (ج 1 / ص 120) 551 – [ 7 ] ( صحيح )
“ Orang yang mendatangi (menyetubuhi) wanita yang sedang haidh, atau menjima’ istrinya dari duburnya, atau mendatangi dukun lalu membenarkan apa yang dikatakannya maka sesungguhnya orang tersebut telah ingkar (kafir) terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad saw”. (HR. Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Misykatul mashabih nomor 551)



                                     Sapu tangan, jatuh ke laut,
              Dimakan oleh, ikan buntal.
                       Amboi berat, dosa disebut,
                       Menyembah Setan, demi jabatan.


       Kisah ini adalah kisah nyata mistik,,jadi kadang sukar di cerna akal sehat. Memang segala sesuatu jika Allah swt berkehendak,,pastilah terjadi
walaupun menurut kita itu mustahil

Dan mencermati kisah yan  g akan saya bagikan pada anda semua dibawah ini
Jelas sekali ini kisah seseorang yang musyrik,,yang menyekutukan Allah swt
Salah satu ayat Al-Qur'an yang secara tegas menyatakan tentang perbuatan dosa besar adalah menyekutukan Allah swt
Dosa syirik bila terbawa mati,,maka Allah swt tidak akan pernah mengampuninya

Alla-h swt berfirman : ''Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik
dan dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu
bagi siapa saja yang di kehendaki-Nya.Barang-siapa yang mempersekutukan Allah
Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar
-[QS.An-Nisa ayat 48]
Kisah ini ingin di publikasikan kepada anda oleh si yang mpunya kisah
bukan maksud ingin membuka aib
Tapi semata-mata,,,memberikan contoh pada kita semua
bahwa hal terkutuk itu jangan sampai kita lakukan
Karena bagaiman pun juga berkolaborasi dengan jin
selalu manusia yang di rugikan,,didunia apalagi di akhirat

Yap oke cukup kiranya prakata dari Admin
Selamat mengikuti Kisah berikut ini

Sebut saja nama Hz,,saya seorang bapak 2 anak yang berumur 33 tahun
Keseharian saya bekerja sebagai buruh tani,,atau buruh bangunan di kota
Dengan tidak pasti nya pekerjaan saya
karena kadang ada dan juga kadang tidak ada sama sekali
ditambah dengan pengetahuan pendidikan formal yang minim,,
tentu ini membuat repot saya
Dalam memberikan anggaran belanja buat keluarga

Pada suatu hari,,saya bersama teman saya,,sebut saja namanya Ns dan beberapa teman lainnya
Mendapat borongan bangunan di bilangan Cempaka Putih,,Jakarta
Walau dengan upah kotor yang minim,,namun akhirnya itu kami jalani
karena sulitnya mencari pekerjaan

Untung tak dapat di raih,,malang pun tak dapat di tolak
setelah kami bekerja hampir satu bulan lebih
Sang mandor kabur,,meninggalkan anak buahnya
lari entah kemana tak tahu rimbanya
tentu hal ini membuat kami terpukul,,karena hasil keringat dan jerih payah kami selama sebulan lebih,,total tidak di bayar sepeser pun
Dan hanya menerima uang makan tiap hari

itu pun sudah habis buat biaya kami makan sehari-hari
Akhirnya pekerjaan terbengkalai dan terhenti
Dan kami pun mengadu ke pihak developer
Namun mereka angkat tangan dan tidak mau tahu
Begitulah nasib kami yang lemah dan tak berdaya
selalu kalah dalam segala hal dan selalu tergilas roda kehidupan ini
Keadaan ini membuat aku,,Ns dan teman-teman yang lainnya bingung
Mau cari kemana keadilan buat kami kaum yang lemah ini
dan saking bingungnya maka akhirnya kelompok kami terpecah demi mencari bantuan buat sekedar ongkos pulang ke kampung
Namun untunglah aku dan Ns mempunyai beberapa teman yang merantau ke Ibukota ini
Kami temui satu persatu teman-teman kami,,dan alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan
dan rupanya solidaritas teman-teman kami sangatlah tinggi
Dan aku bersama Ns pun bisa pulang
Di terminal bis antar kota aku dan Ns,,terlibat pembicaraan
yang intinya pembicaraan kami mengarah pada keadaan kami saat ini
Dan memang seharusnya kami pulang bawa uang buat keluarga kami
Namun kenyataan pahit ini harus kami terima,,dan kami belum tahu apa yang harus dilakukan di rumah kami nanti
Apalagi Ns anak nya 4 dan harus membayar biaya buku sekolah 3 anaknya dan lain-lainnya
Yang Ns sebutkan secara detail
Di tengah kebingungan kami,,
entah syetan dari mana yang hinggap di kepala Ns
Dia mengajakku melakoni Pesugihan
Tentu saja ide gila Ns ini aku tolak mentah-mentah
Karena walau kadang shalatku jarang-jarang,,namun-ajaran guru ngaji ku masih tertanam di otakku
Dan aku tahu bahwa itu adalah perbuatan dosa besar
Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya Ns,,membujukku untuk menyetujui ajakannya
dengan berbagai kenikmatan dunia yang semu yang hanya sesaat
Memang Ns banyak mengetahui,,seluk beluk dunia mistis
dan dia juga mengaku pernah mengantar seorang menjadi jutawan di tempat pesugihan tersebut
Karena di iming-iming kemewahan yang Ns sebutkan
Dan dilatar belakangi oleh lemahnya iman dan kebutuhan materi
akhirnya aku menyetujui juga ajakan sesatnya itu,,,walaupun sebenarnya hati kecilku menolaknya
Dia berpendapat bahwa di tempat pesugihan itu,,tergantung keahlian kitanya dalam berbicara
kata Ns meyakinkanku
Dan dia juga menjelaskan bahwa tak perlu tumbal anak istri atau orang lain
yang menjadi tumbal adalah diri si pelaku itu sendiri
Dan sebelum kita diambil untuk menjadi pengikut tempat pesugihan itu
kita bisa menumbalkan sapi,,kambing atau pun domba
''pokoknya yang berkaki empat jangan bilang yang berkaki dua''
kata Ns meyakinkanku.
Akhirnya kami pun sepakat akan pergi berdua
Dan di hari yang di tentukan
kami berdua berangkat,,setelah sebelumnya kami pamit pada isteri masing-masing
dengan alasan mencari pekerjaan
Dan dengan berbekalkan uang hasil pinjaman kami dari koperasi
buat sekedar ongkos dan ubo rampe pelaksanaan ritual nanti
Setelah kami tiba di lokasi
(maaf lokasi tidak kami cantumkan karena si pengisah keberatan guna menyebutkannya-pen)<-br>Kami pun segera menemui juru kunci keramat itu
Dengan di temani sang juru kunci kami berdua berjalan menuju hutan kecil untuk sampai di tempat itu
sesampainya di tempat yang di tuju kami mulai menggelar ritual itu
Tadinya kami mau di tempatkan terpisah,,namun karena permintaanku
Akhirnya kami di tempatkan bersama-sama
Malam ritual pertama kami,,sesuatu terjadi dan merasa ciut
Betapa suara-suara aneh bergemuruh dan banyak sekali yang bicara tanpa wujud
Dan di tengah malam ada penomena aneh,,entah hanya penglihatanku
ata-u halusinasiku saja yang sangat mengarapkan uang banyak
Kami berdua melihat uang bertumpuk-tumpuk di depan kami
namun hanya sebentar saja,,dan tiba-tiba raib entah kemana
Di hari kedua kulihat Ns,,begitu antusias sekali dengan penampakan tadi malam
dan lain halnya lagi denganku
hatiku serasa cemas,,dan aku selalu terbayang wajah anak-anak dan istriku
seakan mereka melarang perbuatanku ini
Malam itu angin semilir menyibak dedaunan
di kejauhan terdengar lolongan anjing hutan
sejurus kemudian,,aku dan Ns melihat seakan akan di depanku ada kabut yang begitu tebal
lambat laun kabut itu menipis dan kini jelaslah terlihat dengan mata kepalaku sendiri
Seorang kakek yang tidak jelas terlihat mukanya,,yang terlihat hanyalah janggutnya saja yang putih
panjangnya melebihi pusarnya
Aku hampir melompat,,kalau saja seandainya Ns tidak memegang kakiku
aku terduduk kembali sambil terus di pegangi Ns
mungkin dia takut kalau-kalau aku lari
Dan si makhluk berwujud kakek-kakek itu berucap,,namun sangat berat sekali suaranya
Dia menyebut namaku dan Ns
''uang yang kau lihat itu bakal jadi milik kalian berdua,,tapi umur kalian cuma sebentar
apakah kalian sanggup''???
aku memejamkan mata dan dalam hati ku tolak mentah-mentah dan lidahku serasa kaku tak bisa berucap
Namun dalam hatiku yang paling dalam aku menolak terus
Dan aku menyebut asma Allah swt
Lain halnya dengan Ns,,walau dengan terbata-bata dia berkata
Sa...sa....sa..-.sangat sanggup eyang
Lalu terdengar lagi sosok itu berkata
''bagus,,-sekarang kalian pulanglah,,besok jangan kaget jika tiba-tiba ada tamu ke rumahmu''
Pagi itu juga kami berdua segera meninggalkan tempat itu
dan setelah pamit pada juru kunci,,kami pun melanjutkan pulang ke rumah
sepanjang perjalanan,,tak henti-henti nya aku memperingatkan Ns akan kebodohannya semalam
mengapa syarat yang berat itu tetep saja dia terima,,
bukankah-mau menggantinya dahulu dengan tumbal hewan berkaki empat
Ns menerangkan bahwa dia sangat gugup sekali,,dan tak bisa berkata banyak-banyak
Ya daripada gagal,,ya sudah aku katakan sanggup saja,,kata dia berdalih
sesampainya aku berdua di rumah,,dan kebetulan rumah kami berdekatan
dan saling berhadapan,,jadi kami bisa ngumpul bareng membicarakan kejadian malam itu
malam itu kami berkumpul diterasnya,,dan dia yakin kalau dia akan berhasil
Tak terasa,,malam kian larut,,dan Ns pun mengajakku
melakukan ritual kembali di rumah masing-masing
yang telah diperintahkan sang juru kunci
aku pun masuk ke rumah,,namun tak melakukan ritual apa-apa
aku hanya duduk di kursi depan sambil memperhatikan apa yang akan terjadi
Aku terperanjat karena di depan rumahku yang otomatis depan rumah Ns juga
aku melihat mobil berhenti depan rumah kami
aku mengintip dari gorden ruang depan,,kulihat dua orang turun dari mobil
dan menuju rumah Ns
tak berapa lama kulihat Ns keluar
dan pengendara mobil itu menurunkan berpuluh-puluh kardus
kulihat dengan jelas Ns pun mengangkut kardus-kardus itu masuk ke dalam rumah
Pagi-pagi sekali,,Ns sudah membangunkanku,,dan dia mengajakku supaya aku datang kerumahnya
dengan-antusias dan percaya diri,,dia mengajakku masuk dalam kamarnya
sesampai-dikamarnya ku lihat kardus bertumpuk-tumpuk
-''cobalah kau buka''
perintah dia
Lalu aku buka salah satu kardus,,betapa kagetnya aku ternyata bergepok-gepok uang di sana
dan ku buka juga kardus yang lain,,dan sama isinya uang semua
aku tertegun sejenak dan aku ingat kejadian malam itu
dan semua perkataan yang dikatakan ghaibnya,,tempat keramat itu
Bulu kudukku mendadak berdiri,,,dan segera menutup kardus yang ku buka
Ns berkata
''Ambillah sesukamu,,ini hasil jerih payah kita,,karena kau telah gagal''
Namun aku tolak karena takut,,dan dia pun maklum
''itu urusan nantilah masih jauh''
Tambah dia.
Siang itu Ns bayar semuanya utang-utang dia juga utangku
walau sebenarnya sempat aku tolak
Lalu dia pergi ke kota,,membeli berbagai kebutuhan
perhias-an-perhiasan buat istrinya dan berbagai alat elektronik
Dan aku juga di belikan berkarung-karung beras dan kebutuhan lainnya hingga satu mobil bak terbuka,, penuh
tentu ini membuat bingung istriku,,dan
sekaligus juga gembira karena memang kami sangat memerlukannya
Ns berkilah bahwa dia baru saja mendapat komisi bisnis dari bos di kota
Namun tak urung juga membuat geger warga kampung
karena bagaimana tidak Ns belanja sekaligus begitu banyak
Sore itu ketika kami sedang minum kopi bersama
Ns mengeluhkan sakit kepala yang amat sangat
Sudah di pijit,,sudah minum obat,,tapi sakitnya tambah parah
Lalu dia pingsan,,dan aku bersama warga lainnya membawa dia ke Rumah sakit
beberapa jam di rawat,,namun nyawa nya tak tertolong
Dan menurut analisa dokter dia kurang istirahat dan terlalu capek
Aku termenung dan ingat akan apa yang dikatakan ghaib di tempat pesugihan itu
bahwa bisa memiliki uang itu,,tapi hanya sebentar saja
dan inilah kenyataan,,belum juga Ns merasakan hasil jerih payahnya ajal sudah mendahului menjemput
Masih ku ingat,,saat itu dia begitu antusias,,begitu yakin akan keberhasilannya
Namun keberhsilan itu harus di bayar mahal sekali
Setelah jenazah Ns di kebumikan,,perasaan was-was dan takut terus menderaku
apalagi-aku sering menemukan hal janggal di rumahnya
Dan karena aku takut,,maka aku meminta pendapat salah seorang sepuh pengasuh pondok pesantren
dan aku minta bimbingannya,,ingin bertaubat
aku akhirnya malah kerasan tinggal di pondok,,dan sekitar 5 tahun aku disana
aku mempedalam ilmu agamaku
Dan Alhamdulillah,,berka-t bimbingan pak kyai pondok itu
aku semakin yakin akan kebesaran sang Pencipta,,dan dari pak kyai juga aku di beri modal usaha
kini aku mempunyai warung makan kecil-kecilan dan beberapa warnet
Alhamdulillah secara materi dan rohani,,aku merasa cukup
hidup tentram tanpa di dera rasa takut
Aku seakan lupa dan tak tahu apa yang terjadi dengan uang Ns pemberian dedemit pesugihan itu
apakah masih ada,,atau hilang begitu saja???
entahlah aku tak mau peduli
Melalui MHdF saya menekankan bahwa jika kita bekerja sama dengan ibliz,
berkolaborasi dengan syetan bahwa itu semua akan merugikan kita
manusia adalah makhluk paling mulia,,namun juga bisa menjadi makhluk paling terkutuk
jika meninggalkan norma-norma kemanusiaan
Semoga kisah ini memberi manfaat bagi pembaca semuanya

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook