Saturday, May 18, 2013

Kebohongan Sejarah Dan Prasejarah


Kebohongan Sejarah Dan Prasejarah
Tanpa harus mengkonfrontir teori manusia purba dengan Al-Quran, sebenarnya ilmu pengetahuan terbaru sudah mematahkannya. Beberapa temuan terakhir justru menunjukkan bahwa teori tentang manusia purba semakin jelas kebohongannya. Bukti-bukti ilmiyah yang dahulu sering diajukan oleh kalangan evolusionis, satu per satu kini RONTOK. Semakin hari semakin terkuak fakta bahwa Teori Manusia Purba adalah Sebuah Kebohongan Super Besar Sepanjang Sejarah.


Selama ini kita memang dicekoki teori manusia purba dalam kurikulum pendidikan. Para evolusionis telah merekayasa skema khayalan dengan sangat fantastis. Bahkan seringkali dilengkapi dengan ilustrasi yang nampak sangat realistis. Konyolnya, semua itu masuk ke dalam kurikulum pendidikan di seluruh dunia, termasuk di dunia Isla. Mereka memasukkan
 Australopithecus, ras kera yang telah punah sebagai ras 'nenek moyang manusia'. Padahal ada jurang besar dan tak berhubungan antara kera dan manusia.


Adapun ras manusia primitif menurut mereka, sebenarnya hanya variasi dari ras manusia modern, namun dibesar-besarkan sebagai spicies yang berbeda. Faktanya, tidak ada urutan kronologis seperti itu. Banyak yang hidup pada priode yang sama yang berarti tidak ada evolusi, bahkan ada yang lebih tua dari jenis yang diklaim sebagai nenek moyangnya.

http://rama19share.blogspot.com
Tatkala para evolusionis tak juga menemukan satu fosilpun yang bisa mendukung teori mereka, terpaksa mereka melakukan kebohongan. Contoh yang paling terkenal adalah manusia Piltdown yang dibuat dengan memasangkan
 TULANG RAHANG ORANG HUTAN pada tengkorak manusia.

http://rama19share.blogspot.com
Fosil ini telah Membohongi Dunia Ilmu Pengetahuan Selama 40 tahun lebih.

Nabi adam adalah manusia pertama yang hidup di dunia, mngkin sebelum adam tercipta ada makhluk purba tapi dalam bentuk kera, jadi namanya kera purba.. teori tentang manusia purba  hanya pendapat dari teori darwin yg tidak terbukti kebenarannya. 

Perpaduan Al Qur’an dengan hasil penelitian ilmiah tentang asal-usul manusia pertama

Terwujudnya alam semesta ini berikut segala isinya diciptakan oleh Allah dalam waktu enam masa. hal ini sesuai dengan firman Allah :

"Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada iantara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam diatas Arsy (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah itu kepada Yang Maha Mengetahui." (QS. Al Furqaan (25) : 59)

Keenam masa itu adalah Azoikum, Ercheozoikum, Protovozoikum, Palaeozoikum, Mesozoikum, dan Cenozoikum. Dari penelitian para ahli, setiap periode menunjukkan perubahan dan perkembangan yang bertahap menurut susunan organisme yang sesuai dengan ukuran dan kadarnya masing-masing. (tidak berevolusi).

"...dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya" (QS. Al Furqaan (25) : 2)

Dari perpaduan antara Al Qur’an dengan hasil penelitian ini maka teori evolusi Darwin tidak dapat diterima. Dari penelitian membuktikan bahwa kurun akhir (cenozoikum) adalah masa dimana mulai muncul manusia yang berbudaya dan Allah menciptakan lima kurun sebelumnya lengkap dengan segala isinya adalah untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh manusia. Hal ini dijelaskan oleh Allah di dalam salah satu firman-Nya :

"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu" (QS Al Baqarah (2) : 29)

Kemudian di dalam surat Al Baqarah ayat 31 s/d 32 Allah berfirman :

"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman : ‘Sebutlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!’. Mereka menjawab : ‘Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain daripada apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. Al Baqarah (2) : 31-32)

Untuk memelihara kelebihan ilmu yang dimiliki oleh Adam a.s maka Allah berkenan menurunkan kepada semua keturunannya agar derajat mereka lebih tinggi daripada makhluk yang lain. Apabila kita menilik kepada literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah antropologi, maka akan tampak sekali keragu-raguan dari para ahli antropologi sendiri, apakah Homo Sapiens itu benar-benar berasal dari Pithecanthropus dan Sinanthropus ? Setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya para ahli mengambil kesimpulan bahwa Pithecanthropus dan Sinanthropus bukanlah asal (nenek moyang) dari Homo Sapiens (manusia), tetapi keduanya adalah makhluk yang berkembang dengan bentuk pendahuluan yang mirip dengan manusia kemudian musnah.

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata : ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’. Tuhan berfirman : ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tdak kamu ketahui’."(QS. Al Baqarah (2) : 30)

Dari ayat ini banyak mengandung pertanyaan, siapakah makhluk yang berbuat kerusakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat diatas. Dalam literatur Antropologi memang ada jawabannya yaitu sebelum manusia Homo Sapiens (manusia berbudaya) memang ada makhluk yang mirip dengan manusia yang disebut Pthecanthropus, Sinanthropus, Neanderthal, dan sebagainya yang tentu saja karena mereka tidak berbudaya maka mereka selalu berbuat kerusakan seperti yang dilihat para malaikat.

Nama-nama mkhluk yang diungkapkan para ahli antropologi diatas dapat pula ditemui dalam pendapat para ahli mufassirin. Salah satu diantaranya adalah Ibnu Jazir dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan : "Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam a.s diciptakan adalah Al Jan yang kerjanya suka berbuat kerusuhan"

Dengan demikian dari uraian diatas maka dapatlah disimpulkan bahwa Adam a.s adalah manusia pertama, khalifah pertama dan Rasul (nabi) pertama. Hal ini sesuai dengan firman Allah :

"Dan tidak ada suatu umatpun (manusia) melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan (Nabi)" (QS. Fathir : 24)

"Tiap-tiap umat mempunyai Rasul" (QS. Yunus : 47)

Makhluk purba mungkin sejatinya hanya kera purba,, yang hidup berbarengan dengan bangsa jin,, kehancuran dinosaurus pun disebabkan meteor sebagai jalan bagi kehidupan manusia pertama di bumi.. kalau direnungi lagi, manusia harusnya berpikir untuk tidak menjadi makhluk yang berbuat kerusakan.

wallahu a'lam

Secara pembuktian ilmiah, telah banyak ditemukan peradaban yang berumur lebih tua dari zaman hidupnya Adam.
Kitab suci-pun tidak menyebutkan secara "eksplisit" bahwa Adam adalah manusia pertama, tapi disebut "khalifah pertama".

Saya mau tanya, manakah yang lebih cerdas, kambing atau domba?
Tentu kambing jawabannya. Kambing akan berteriak bila ada pencuri sementara domba diam.
Kambing memiliki indra penciuman yang lebih sensitif dibanding domba, kambing pintar memilih daun, sementara domba daun dan rumput apa saja dimakan.

Kambing dan domba sepintas mirip, tapi ini dua jenis hewan dengan kecerdasan dan kelakuan yang berbeda.
Pertanyaan berikutnya, dapatkah perkawinan kambing dengan domba menghasilkan anak?
Jawabnya YA, tanyakan ke peternak.

Demikian pula seperti Adam dan manusia purba, Adam diberikan kecerdasan yang lebih serta dianugerahi Agama, sementara manusia purba berkelakuan primitiv dan tidak beragama. Manusia purba yang memiliki peradaban adalah jenis manusia purba yang berdiri tegak (secara fisik sangat mirip dg manusia), bukan manusia setengah monyet seperti yg dikatakan Charles Darwin.

Apakah Adam pernah hidup bersama dengan manusia purba?
Sepanjang penelusuran sejarah, belum ada bukti kuat mengenai pertemuan Adam dengan manusia purba.
Anak keturunan Adam kemudian menyebar ke berbagai wilayah yang pada akhirnya sebagian diantara mereka menempati wilayah yg sama dengan manusia purba. Penemuan biologi terkini menyebutkan, keturunan Adam yang mampu bertahan hidup hingga saat ini ialah mereka yang melakukan persilangan dengan manusia purba setempat, karena perkawinan sedarah dapat menimbukan kerusakan genetika yang menyebabkan kecilnya peluang untuk bertahan hidup.

Sangat disayangkan, hingga saat ini masih banyak orang2 yg percaya dg teori evolusi sesat Charles Darwin. Monyet sampai kapanpun akan tetap monyet, tidak pernah berubah jadi manusia purba.


EDIT:
Ada hipotesa lain yang mengatakan bahwa "Anak-anak Adam tidak bertemu apalagi melakukan perkawinan silang dengan manusia purba".
Kalau tidak melakukan kawin silang dengan manusia purba, bagaimana dengan perkawinan sedarah yg merusak gen?
Jawabannya: Anak-anak yang terlahir kembar vraternal (sepasang laki+perempuan) memiliki resiko kerusakan gen lebih rendah jika dikawinkan dengan pasangan vraternal yang lain. Kerusakan gen terjadi bila dikawinkan dengan kembar vratenalnya sendiri atau dikawinkan dengan kembar siam. Anehnya, semua anak Adam terlahir kembar vraternal dan ini kejadian yg sangat langka di dunia.

Nah apakah nabi adam pernah hidup bersama dengan manusia purba lalu manusia purba itu apa?
Katakanlah riwayat penciptaan dalam Kitab suci benar (dan memang benar). Katakanlah Darwin hanya berteori (dan teori biasanya didukung seperangkat bukti, atau temuan yang mendahuluinya). Katakanlah kita jangan mencampur adukkan antara agama dan ilmu pengetahuan, selanjutnya kita akan berdiri dimana? selanjutnya lahirlah pertanyaan-pertanyaan seperti di atas.
Apakah ada mata rantai yang terputus sehingga tidak pernah bertemu antara kisah agama dan kisah ilmu pengetahuan?
Masih ingat kejadian atau catatan kejadian pada peristiwa g.30.s-pki. Ada berapa versi yang beredar? Mana dari versi cerita tersebut yang benar-benar terjadi? (Catatan: saya tidak tau mana versi yang benar, karena saya saja masih balita pada saat itu)
Atau, ada pertanyaan menggelitik lainnya: Benarkah saya anak kandung dari orang tua saya? Bila saya katakan benar, hal apa yang dapat membuktikan? Cukupkah dengan mempercayai akte kelahiran?
Peristiwa g.30.s-pki saja yang baru lewat 40 tahunan lalu, kita sudah mengenal beberapa versi. Benar tidaknya kita adalah anak dari orang tua kita, praktis hanya mengandalkan unsur percaya.
Kesimpulan: Apakah saya anak dari orang tua saya? (50:50) bisa ya bisa tidak!
 
Versi A atau B atau C dari peristiwa g.30.s-pki, semuanya mempunyai peluang sama tentang kebenarannya.
Terus apa hubungannya dengan pertanyaan pokok di atas?
Kitab suci bisa 100% benar, dan bisa saja ada bagian yang tidak terinformasikan.
Jadi, karena kita kehilangan informasi, sedangkan jejak-jejak penciptaan yang tidak tertulis dalam kitab suci, sungguh juga ditemukan, maka, kita mencoba merangkai-rangkai penggalan informasi yang ada.
Maka lahirlah berbagai teori.
Ada teori yang segera ditemukan jawabannya, sehingga dianggap betul (bumi ini bulat! bukankah ada teori sebelumnya yang mengatakan bumi ini datar?).
Ada teori yang belum mendapatkan jawaban (kera - manusia purba - manusia modern)
Bila tidak ditemukan fosil manusia purba, maka tidak ada teori darwin. Yang ada adalah binatang bernama kera dan mahluk ciptaan lainNya yang bernama manusia. Karena ditemukannya fosil manusia purba (bahkan beberapa jenis dari beberapa masa), dan manusia tidak memiliki informasi lengkap tentang itu, lahirlah teori darwin. Suatu saat, bisa saja teori ini terbantahkan dengan munculnya informasi yang lebih akurat tentang penciptaan.
Bagaimana dengan teori ini : "Mungkinkah kisah penciptaan yang diceritakan Kitab Suci, hanya salah satu episode dari penciptaan sang Khalik?"
ya  manusia purba itu hanya dugaan, diperkirakan
tidak pernah sang profesor arkeologi itu berkata, pasti, tetaqpi selalu berkata, diperkiranakan, diduga
adapun zaman Azoikum, Ercheozoikum, Protovozoikum, Palaeozoikum, Mesozoikum, dan Cenozoikum, itu juga hanya diperkirakan, tidak pernah mereka berkata, pasti terjadi.

jadi saya lebih percaya Sabda Firman Allah tetang pencitptaan
hari pertama diciptakan terang
hari kedua diciptakan cakrawala
dan seterusnya
hari ke enam diciptakan manusia
hari di sini benar-benar adalah 24 jam yang kita kenal sekarang, bukan zaman, bukan masa
tidak ada manusia purba...
manusia itu diciptakan dalam sebaik-baik bentuk...
manusia purba kan jelek kayak monyet...
itu hanya buatan orang-orang yang sudah tidak menjangkau lagi akalnya...
karena mereka tidak punya agama...



Begini Kisahnya :
Pada tahun 1912 seorang ahli palaentologi amatir bernama Charles Dawson mengklaim bahwa dia telah menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di sebuah lubang dekat Piltdown, Inggris. Tulang itu mirip tulang rahang hewan namun gigi dan tengkoraknya seperti milik manusia. Spesimen ini dinamakan Manusia Piltdown dan diduga berumur 500.000 tahun.

Rekonstruksi terhadap manusia Piltdown dilakukan dan setelah dipajang di berbagai mueium sebagai bukti nyata evolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun sejumlah penafsiran dan gambar dibuat. Banyak artikel ilmiyah tentang manusia piltdown ini, termasuk 500 tesis doktor tentangnya.
http://rama19share.blogspot.com
Namun pada tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuannya. Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan kemudian agar terlihat mirip manusia lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno.

Kalau kita menyodorkan ayat Allah SWT di dalam Al-Quran Al-Karim dan hadits Rasulullah SAW tentang manusia pertama, besar kemungkinan para hamba sahaya teori evolusi akan menentangnya. Mereka akan mencari alibi dan dalih untuk membuat penafsiran 'lain' alias menentang kebenaran yang ada di dalamnya.

Berapa banyak dari umat Islam yang masih saja percaya bahwa ada manusia sebelum nabi Adam. Fanatisme buta kepada teori evolusi telah membuat mereka menentang apa yang telah Allah SWT sampaikan dalam kitab suci.

Jadi jawaban yang benar adalah bahwa manusia purba tidak pernah ada, sebab teori evolusi juga tidak pernah terbukti. Ada sejuta kejanggalan yang memaksa teori evolusi termasuk teori manusia purba harus dihapus dari kurikulum pendidikan sekolah.

Adam Alaihissalam adalah
 makhluk cerdas pertama di muka bumi. Dengan kedatangan beliau, maka untuk pertama kalinya bumi didatangi oleh makhluk cerdas dari luar angkasa (alien). Kecerdasan manusia sungguh merupakan loncatan besar dalam sejarah bumi, yang sebelumnya hanya dihuni oleh makhluk-makhluk kelas bawah berupa hewan dan tumbuhan. Tidak pernah ada makhluk asli bumi yang mengalami proses evolusi, kecuali hanya ada di film-film Holywood saja.

1 comment:

  1. makasih banyak gan atas informasinya..
    benar2 sangat menarik dan sangat bermanfaat sekali informasinya..

    ReplyDelete

Komentar Facebook