Tuesday, May 14, 2013

PERSAINGAN TIDAK SEHAT DI DUNIA BINATANG



PANTUN KEMAMPUAN BERSAING
MENGHADAPI ORANG-ORANG CURANG
(M.Rakib,Drs.S.H.,M.Ag Widyaiswara LPMP. Riau, sejak th 2000)


         Segerombolan singa betina itu dikagetkan oleh seekor buaya sebagai singan utamanya, yang tiba-tiba nongol dari sungai dan bergerak ke arah mereka. Seekor singa dewasa yang tubuhnya paling besar mengaum kencang ke arah si buaya. Pesta makan impala di tepi Sungai Nil di Zambia itu mendadak riuh saat si buaya, yang menjadi tamu tak diundang, nekad menyelinap ke sela kerumunan singa untuk nimbrung makan. Singa-singa itu sontak marah atas sikap si buaya yang main "selonong boy".

"Singa-singa betina itu terlihat berusaha melindungi makanan dan anaknya dari serangan buaya. Sementara buaya berhasil mencuri sepotong kecil daging impala dari gerombolan singa," ujar Oli Dreike, 34, seorang fotografer yang tidak sengaja berada di sekitar lokasi.

Perebutan makanan antara tujuh ekor singa dan seekor buaya di pagi hari itu terjadi di lokasi yang berjarak hanya 20 meter dari tenda Oli. Manajer The Bushcamp Company itu sedang memimpin kegiatan perkemahan padang rumput saat kedua jenis predator itu adu galak.

"Saya tidak percaya yang saya lihat. Apalagi saya mampu merekam kejadian itu," ujar dia kepada Dailymail, Jumat 19 Oktober 2012.

Buaya Nil itu--penduduk South Luangwa menyebutnya "Fred"--sama sekali tidak terlihat takut. Rekaman video yang diambil Oli menunjukkan reptil bergigi tajam itu tanpa ragu berjalan menuju gerombolan singa untuk mengambil daging impala. Ia mempertaruhkan diri diserang dua ekor singa dewasa yang baru saja membunuh impala tersebut.

Oli mengatakan, dua ekor singa dewasa itu perlu waktu sekian detik untuk menyadari kedatangan Fred ke arah mereka. Bahkan buaya jantan itu terlihat mengendalikan situasi saat membuka rahang besarnya sembari terus berjalan mendekati gerombolan singa.

Kelima anak singa tampak ketakutan melihat kedatangan Fred. Mereka, kata Oli, bergerak menjauh dari tumpukan daging impala saat buaya besar itu semakin mendekat. Di saat itulah ibu singa memutuskan maju untuk menghadapi si buaya.

"Didorong rasa marah dan naluri untuk melindungi anak-anaknya, ibu singa mulai mencakar dan menggigit Fred sampai buaya itu melipir ke kembali ke sungai," ujar Oli.

Oli sengaja menginap di tenda di tengah padang gurun untuk mengamati kegiatan singa Afrika berburu impala. Sejak pukul 05.30 singa-singa itu sudah mulai sibuk mengendap-endap di antara rerumputan dan sesekali mengejar gerombolan impala.

Kedatangan Fred si buaya di tengah jamuan makan singa-singa itu merupakan kejadian langka bagi Oli. Namun, perseteruan singa dan buaya di daerah itu bukan sekali ini terjadi.

Ia mengatakan, kelompok singa yang selama ini rutin diamati oleh peneliti lembaga konservasi lokal, Zambia Carnivore Programme, itu kerap bentrok dengan buaya-buaya yang tinggal di Sungai Nil di dekat habitat singa. "Singa-singa itu dipimpin oleh seekor pejantan yang dijuluki ''Scarface'' karena bekas luka di wajahnya karena serangan buaya," ujar Oli.

Sirih berlipat, sirih pinang
Sirih dari , Betawi Jakarta.
      Pemanis kata, selamat datang.
          Awal Bismillah, pembuka kata.


Teratakbuluh,  di waktu subuh,
Banyak perahu, sedang ditambat
Angkat doa,  jari sepuluh
Doa meminta,  agar selamat.


     Tuailah padi, antara masak,
  Esok jangan, layu-layuan.
               Persaingan kini, semakin tampak,
              Diiringi dengan, berbagai tipuan.

        Kemampuan Bersaing melalui kurikulum baru  atau Keunggulan bersaing diawali dari pendidikan dasar adalah kemampuan meraih perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pihak lain yang mengelola kegiatan sejenis. Pengertian ini juga harus disesuaikan dengan fungsi-fungsi yang ada dalam pendidikan dan dalam perusahaan, mengingat setiap fungsi-fungsi yang dalam perusahaan akan berhadapan dengan kata persaingan atau tidak satupun di antara fungsi tersebut yang tidak ingin memperoleh keunggulan dalam persaingan. Fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi manufaktur serta fungsi sumberdaya manusia harus dapat bekerjasama secara terpadu dan terintegrasi satu sama lain dan menopang tujuan perusahaan untuk memenangkan persaingan.
                                          
        Bertitik tolak dari pemikiran di atas, maka kalangan yang berpendapat bahwa keunggulan bersaing adalah kemampuan dalam menggunakan sumberdaya informasi idealnya pengembangan strategi perusahaan yang efektif dan efisien tidak cukup hanya melalui pendekatan yang terpilah-pilah, tetapi harus menyeluruh sebagai satu kesatuan system yang utuh dalam konteks yang relevan. Pendekatan sistem membuat pemahaman keseluruhan interaksi antara berbagai elemen penting dan dinamis karena daur ulang formulasi dan strategi perusahaan, serta evaluasi harus memperhatikan berbagai elemen penting interaksinya.

         Hal ini juga berarti bahwa dimensi waktu merupakan factor penting yang secara eksplisit harus dipertimbangkan dalam persaingan bisnis modern. Wajar bagi sebuah perusahaan memiliki begitu banyak pesaing yang tidak henti-hentinya berusaha untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya. Dalam teori-teori manajemen klasik, yang sebagai pesaing adalah perusahaan-perusahaan yang menawarkan produk dengan tipe dan karakteristik yang relatif sama. Perusahaan-perusahaan biasanya berada dalam sebuah industri yang berbeda sehingga mudah untuk diidentifikasikan mana yang memiliki potensi sebagai kompetitor dan mana yang bukan. Berdasarkan penelitian tehadap 80 perusahaan pemimpin pasar, Treacy dan Wiersema mengidentifikasi tiga kelompok disiplin yang dapat dijadikan tumpuan untuk memenangkan persaingan, yaitu : 1. Keunggulan Operasional ( operational excellence )

       Tujuan dari penyampaian keunggulan operasional adalah untuk menjadi pemimpin industri dalam aspek kualitas, harga, dan kemudahan. Strategi ini cocok untuk segmen pasar yang memprioritaskan biaya total terbaik (best total cost), tetapi tetap mempertimbangkan pula faktor kualitas dan kemudahan mendapatkan produk atau jasa tersebut. 2. Kepemimpinan Produk ( product leadership ) Untuk mencapai kepemimpinan produk, suatu perusahaan perlu secara terus-menerus melakukan pengembangan dan inovasi produk dan jasa yang dihasilkan. Dengan demikian diharapkan perusahaan selalu dapat memimpin dalam penciptaan state of the art product or service.


        Strategi ini sangat tepat ditujukan kepada pelanggan yang mengutamakan kinerja atau keunikan produk. Ada tiga tantangan yang dihadapi perusahaan seperti ini. Pertama, sekolah bagaikan perusahaan dituntut untuk selalu kreatif. Kedua, ide-ide yang muncul harus dapat dikomersilkan secepat mungkin. Ketiga dan yang paling penting, perusahaan juga dituntut untuk berani menciptakan tandingan bagi produk/jasa terbarunya sendiri. Misalnya, dengan cara menghasilkan produk sejenis yang lebih baik. 3. Keakraban dengan pelanggan ( customer intimacy ) Keakraban dengan pelanggan mengandung arti perusahaan selalu berusaha menyesuaikan produk maupun jasanya dengan kebutuhan spesifik dan special setiap pelanggan. Jadi perusahaan tidak sekedar menjual barang/jasa, tetapi menjual solusi total dengan memberikan pelayanan dan advis yang bersifat personal. 



Hendak dulang, diberi dulang
Dulang berisi, sagu mentah
Persaingan kini, terlalu curang,
Semakin lama, semakin parah.


     Lancang kuning, kapal pusaka,
         Nampak dari, Tanjung Kiandan.
          Belajar tentang, yang positif saja.
             Lupa dengan, jahatnya persaingan.


Asam kandis, mari dihiris.
Manis sekali, rasa isinya.
Persaingan jahat, dipandang manis
Tipu daya, memakai beribu cara.


     Ayam hutan, terbang ke hutan.
    Tali tersangkut, pagar berduri
   Adik bukan, saudara bukan.
       Teman yang jujur, sukar dicari.


Ayam rintik, di pinggir hutan
Nampak dari,  tepi telaga
Teman yang licik, jadi ingatan.
Seribu tahun terkenang juga.


      Bila memandang, ke muka laut
         Nampak sampan, mudik ke hulu
          Kejamnya ersaingan, sulit disebut,
Budi yang baik ingat selalu


Burung Serindit terbang melayang
Mari hinggap di ranting mati
Bukan ringgit dipandang orang
Budi bahasa rangkaian hati


Bukan lebah sebarang lebah
Lebah bersarang di pohon kayu
Bukan sembah sebarang sembah
Sembah adat pusaka Melayu


Bukan lebah sebarang lebah
Lebah bersarang di rumpun buluh
Bukan sembah sebarang sembah
Sembah menyusun jari sepuluh


Laksamana berempat di atas pentas
Cukup berlima dengan gurunya
Bagaikan dakwat dengan kertas
Sudah berjumpa dengan jodohnya


Membeli papan di tengah pekan
Papan kecil dibuat tangkal
Mengapa umpan ikan tak makan
Adakah kail panjang sejengkal


Rumah limas anjung Selatan
Bunga kemuning tumbuh di laman
Tangkainya emas bunganya intan
Bolehkah ranting hamba patahkan


Tumbuh betik di tepi laman
Pokok berangan pokok teruntum
Sungguh cantik bunga di taman
Bolehkah gerangan petik sekuntum


Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang


Baik-baik menanam selasih
Jangan menimpa sipohon sena
Baik-baik memilih kekasih
Jangan sampai badan merana


Baik-baik mengail tenggiri
Takut terkena siikan parang
Baik-baik merendah diri
Jangan menjadi hamba orang


Bintang tujuh sinar berseri
Bulan purnama datang menerpa
Ajaran guru hendak dicari
Mana yang dapat janganlah lupa


Buah mangga melendur tinggi
Buah kuini berangkai tiga
Hidup kita tidur dan mati
Sudah mati baru terjaga


Buat bangsal di Pulau Daik
Menahan taut sambil mengilau
Kalau asal benih yang baik
Jatuh ke laut menjadi pulau


Budak-budak bermain tombak
Tombak diikat dengan rantai
Kalau takut dilambung ombak
Jangan berumah di tepi pantai


Halia ini tanam-tanaman
Ke barat juga akan condongnya
Dunia ini pinjam-pinjaman
Akhirat juga akan sungguhnya


Hari panas mencucuk benang
Benang menjahit baju kebaya
Air jernih lubuknya tenang
Jangan disangka tiada buaya


Kalau tahu peria tu pahit
Tidak ku gulai dengan petola
Kalau tahu bercinta tu sakit
Tidak ku mulai dari semula


Kalau tuan pergi ke Kelang
Belikan saya semangkuk rojak
Jangan diturut resmi kiambang
Sungguhpun hijau akar tak jejak


Pisang kelat digonggong helang
Jatuh ke lubuk di Indragiri
Jika berdagang di rantau orang
Baik-baik menjaga diri


Asap api embun berderai
Patah galah haluan perahu
Niat hati tak mahu bercerai
Kehendak Allah siapa yang tahu


Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belumlah teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belumlah sembuh
**********
Anak punai anak merbah
Hinggap ditonggak mencari sarang
Anak sungai lagikan berubah
Inikan pula hati orang


Apa guna pasang pelita
Jika tidak dengan sumbunya
Apa guna bermain kata
Kalau tidak dengan sungguhnya


Buah kuini jatuh tercampak
Jatuh menimpa bunga selasih
Biar bertahun dilambung ombak
Tidak ku lupa pada yang kasih


Kajang tuan kajang berlipat
Kajang hamba mengkuang layu
Dagang tuan dagang bertempat
Dagang hamba terbuang lalu


Buah jambu disangka kandis
Kandis ada di dalam cawan
Gula madu disangka manis
manis lagi senyuman tuan


Dari Arab turun ke Aceh
Naik ke Jawa berkebun serai
Apa diharap pada yang kasih
Badan dan nyawa lagi bercerai


Bunga Melati terapung-apung
Bunga rampai di dalam puan
Rindu hati tidak tertanggung
Bilakah dapat berjumpa tuan


Burung Merak terbang ke laut
Sampai ke laut mengangkut sarang
Sedangkan bah kapal tak hanyut
Inikan pula kemarau panjang


Bunga Melur kembang sekaki
Mari dibungkus dengan kertas
Di dalam telur lagi dinanti
Inikan pula sudah menetas


Dalam perlak ada kebun
Dalam kebun ada tanaman
Dalam gelak ada pantun
Dalam pantun ada mainan


Dari Jawa ke Bengkahulu
Membeli keris di Inderagiri
Kawan ketawa ramai selalu
Kawan menangis seorang diri

Dari teluk pergi pangkalan
Bermain di bawah pohon kepayang
Saya umpama habuk di papan
Ditiup angin terbang melayang


Daun selalsih di Teluk Dalam
Batang kapas Lubuk Tempurung
Saya umpama si burung balam
Mata terlepas badan terkurung


Orang Melayu naik perahu
Sedang berdayung hujan gerimis
Hancur hatiku abang tak tahu
Mulut tertawa hati menangis


Orang tani mengambil nipah
Hendak dibawa ke Indragiri
Seluruh alam ku cari sudah
Belum bersua pilihan hati


Pasir putih di pinggir kali
Pekan menyabung ayam berlaga
Kasih tak boleh dijual beli
Bukannya benda buat berniaga


Ribu-ribu pokok mengkudu
Cincin permata jatuh ke ruang
Kalau rindu sebut namaku
Airmata mu jangan dibuang


Kalau roboh kota Melaka
Sayang selasih di dalam puan
Kalau sungguh bagai dikata
Rasa nak mati di pangkuan tuan


Limau purut lebat di pangkal
Batang mengkudu condong uratnya
Hujan ribut dapat ditangkal
Hati yang rindu apa ubatnya


Kalau menyanyi perlahan-lahan
Dibawa angin terdengar jauh
Rindu di hati tidak tertahan
Di dalam air badan berpeluh


Ku sangka nanas atas permatang
Rupanya durian tajam berduri
Ku sangka panas hingga ke petang
Rupanya hujan di tengahari


Kayuh perahu sampai seberang
Singgah bermalam di kampung hulu
Bukan tak tahu dunia sekarang
Gaharu dibakar kemenyan berbau


lembing atas tangga
perisai atas busut
kening atas mata
misai atas mulut


anak ikan dipanggang sahaja
hendak dipindang tidak berkunyit
anak orang dipandang sahaja
hendak dipinang tiada berduit


saya tak hendak berlesung pauh
lesung pauh membuang padi
saya tak hendak bersahabat jauh
sahabat jauh merisau hati


burung serindit terbang melayang
singgah dihinggap di ranting mati
duit ringgit dipandang orang
jarang dipandang bahasa budi


batu sangkar batu berpahat
terpahat nama raja bestari
makanan arif, kias ibarat
pantun seloka, ulam jauhari


daun durian jatuh tercampak
lopak-lopak isi selasih
tujuh tahun dilambung ombak
tiada kulupa hati yang kasih


Anak Cik Siti mencari tuba
Tuba dicari di Tanjung Jati
Di dalam hati tidakkan lupa
Bagai rambut tersimpul mati


Limau purut di luar pagar
Rimbun putik dengan bunganya
Hujan ribut padang terbakar
Embun setitik padam apinya


Puas saya bertanam ubi
Nanas jugak dipandang orang
Puas saya menabur budi
Emas juga dipandang orang


Tenang-tenang air di laut
Sampan kolek mudik ke tanjung
Hati terkenang mulut menyebut
rindu kini tiada penghujung


Tinggi-tinggi pohon jati
Tempat bermain simanja sayang
Sungguh tinggi harga budi
Budi dibalas kasih dan sayang

Bunga Tanjung kembang semalam
Pohon tinggi tidak berduri
Gelombang besar di laut dalam
Kerana Tuan saya kemari
**********
Burung merpati terbang seribu
Hinggap seekor di tengah laman
Hendak mati di hujung kuku
Hendak berkubur di tapak tangan
**********
Dari mana hendak ke mana
Tinggi rumput dari padi
Hari mana bulan mana
Dapat kita berjumpa lagi
**********
Padi ini semumba-mumba
Daun kurma daun cempedak
Macam mana hati tak hiba
Entah bertemu entah tidak
**********
Permata jatuh ke rumput
Jatuh ke rumput berbilang-bilang
Dari mata tidakkan luput
Dalam hati tidakkan hilang
**********
Akar keladi melilit selasih
Selasih tumbuh di hujung taman
Kalungan budi jujungan kasih
Mesra kenangan sepanjang zaman
**********
Ayam rintik di pinggir hutan
Nampak dari tepi telaga
Nama yang baik jadi ingatan
Seribu tahun terkenang juga
**********
Anak beruk di tepi pantai
Pandai melompat pandai berlari
Biar buruk kain dipakai
Asal hidup pandai berbudi
**********
  Kiri jalan kanan pun jalan
Tengah-tengah pohon mengkudu
Kirim jangan pesan pun jangan
Sama-sama menanggung rindu
**********
Mendung si mega mendung
Mendung datang dari utara
Jangan selalu duduk termenung
Kalau termenung badan merana
**********
Pohon mengkudu tumbuhnya rapat
Rapat lagi pohon jati
Kawan beribu mudah didapat
Sahabat setia payah dicari
**********
Pokok terap tumbuh di bukit
Belat berbanjar panjang ke hulu
Jangan diharap guruh di langit
Kilat memancar hujan tak lalu
**********
Sampan kotak hilir mudik
Dayung patah galah sebatang
Ikhtiar tidak datang menggolek
Akal tidak datang melayang
**********
Siti Wan Kembang perintah Kelantan
Nama termasyhur zaman dahulu
Baik-baik memilih intan
Takut terkena kaca dan batu
**********
Buah langsat kuning mencelah
Senduduk tidak berbunga lagi
Sudah dapat gading bertuah
Tanduk tidak berguna lagi
**********
Dua paya satu perigi
Seekor bujuk anak haruan
Tuan di sana saya di sini
Bagai pungguk rindukan bulan
**********
Gesek rebab petik kecapi
Burung tempua membuat sarang
Apa sebab jadi begini
Karam berdua basah seorang ?
**********
Hendak gugur gugurlah nangka
Jangan menimpa putik pauh
Hendak tidur tidurlah mata
Jangan mengenang si dia yang jauh
**********
Kain batik negeri seberang
Dipakai anak Tanah Melayu
Apa ertinya kasih dan sayang
Kalaulah abang berjanji palsu
**********
Pantai Cendering pasirnya putih
Anak dagang berulang mandi
Apa disesal orang tak kasih
Sudah suratan diri sendiri
**********
Disana pauh di sini pun pauh
Daun mengkudu ditandungkan
Adinda jauh kekanda jauh
Kalau rindu sama tanggungkan
**********
Pulau Tinggi terendak Cina
Nampak dari Pulau Sibu
Abang pergi janganlah lama
Tidak kuasa menanggung rindu
**********
Putik pauh delima batu
Anak sembilang di tapak tangan
Tuan jauh di negri satu
Hilang di mata di hati jangan
**********

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook