Wednesday, May 29, 2013

KETIKA POLIGAMI TAK TERBENDUNG LAGI


KETIKA POLIGAMI TAK TERBENDUNG LAGI      


 
 KATA PENGANTAR

Mengapa wanita, dipoligami,
             Karena masa suburnya, dibatasi Ilahi,
      Setelah monopos, tak bisa lagi
  Sempurna, melayani suami.

Birahi laki-laki, sepanjang hari,
Sertiap detik, muncul naluri
Hanya iman, jadi kenali
Tapi tidak, menutupi.

Hanya sedikit, laki-laki,
Tidak berminat, poligami
Hanya karena, masalah ekonomi
Bukan masalah, takut dan ngeri.





Nabi Sulaiman, isterinya seribu,
Sesuai situasi, waktu itu,
Raja yang kaya, tempat bertumpu,
Semua wanita, ingin dicumbu

       Ada orang memandang poligami sebagai tidak bermoral sementara Alkitab tidak secara jelas mengutuk hal itu. Contoh pertama dari poligami / bigami dalam Alkitab adalah Lamekh dalam Kejadian 4:19: “Lamekh mengambil istri dua orang.” Beberapa orang terkenal dalam Perjanjian Lama adalah poligami. Abraham, Yakub, Daud, Salomo, dan yang lainnya semua mempunyai banyak istri. Dalam 2 Samuel 12:8, Allah, berbicara melalui nabi Natan, berfirman bahwa seandainya istri-istri dan gundik-gundik Daud belum cukup, Dia akan menambah lagi kepada Daud. Salomo mempunyai 700 istri dan 300 gundik (pada dasarnya istri dengan status yang lebih rendah), menurut 1 Raja-raja 11:3. Bagaimana kita menjelaskan contoh-contoh poligami dalam Perjanjian Lama ini? Ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab:


     Penulis (Muhammad Rakib) sebagai dosen ilmu perbandingan agama pada Perguruan Tinggi Persada Bunda Pekanbaru, sejak tahun 1995, di kota Pekanbaru-Riau Indonesia, selalu menerangkan tentang sepuluh manfaat poligami bagi manusia, antara lain untuk mengantisipasi dari penyakit AIDS, karena jajan, untuk membela nasi wanita yang tidak mampu melyani suaminya secara sempurna, untuk membela nasib gadis yatim piatu yang terlantar. Nah pertanyaan yang mendasar adalah:
1)       Mengapa Allah mengizinkan poligami dalam Perjanjian Lama? 2) Bagaimana Allah memandang poligami sekarang ini? 3) Mengapa berubah?

1) Mengapa Allah mengizinkan poligami dalam Perjanjian Lama? Alkitab tidak secara spesifik mengatakan mengapa Allah mengizinkan poligami. Ketika kita berspekulasi tentang kebungkaman Allah, ada beberapa faktor kunci untuk dipertimbangkan, Pertama, selalu lebih banyak perempuan daripada laki-laki di dalam dunia. Statistik sekarang menunjukkan bahwa kira-kira 50,5 persen dari populasi dunia adalah perempuan, dengan laki-laki 49,5 persen. Dengan menganggap persentase yang sama pada zaman dahulu, dan dilipatgandakan dengan jutaan manusia, maka akan ada puluhan ribu perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Kedua, peperangan pada zaman dahulu kala sangat kejam, dengan kematian yang luar biasa tinggi. Hal ini bahkan akan mengakibatkan perbedaan persentase yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki. Ketiga, karena dalam masyarakat patriarki hampir tidak mungkin bagi perempuan yang tidak menikah untuk mencukupi kebutuhan dirinya sendiri. Para perempuan sering kali tidak berpendidikan dan tidak terlatih. Para perempuan bergantung kepada ayah, saudara laki-laki, dan suami mereka untuk penyediaan kebutuhan hidup dan perlindungan. Perempuan yang tidak menikah sering kali diperlakukan sebagai pelacur dan budak. Perbedaan yang berarti antara jumlah perempuan dan laki-laki akan meninggalkan banyak perempuan dalam situasi yang tidak diinginkan.
2)      

Jadi, tampaknya Allah mengizinkan poligami untuk melindungi dan mencukupi para perempuan yang, jika tidak, tidak dapat menemukan suami. Seorang laki-laki akan mengambil beberapa istri dan berfungsi sebagai pemberi nafkah dan pelindung bagi mereka. Walaupun tentu tidaklah ideal, hidup dalam rumah tangga poligami, adalah jauh lebih baik daripada pilihan lainnya: pelacuran, perbudakan, atau kelaparan. Sebagai tambahan kepada faktor perlindungan/pemberian nafkah, poligami memungkinkan berkembangnya umat manusia dengan lebih cepat, untuk menggenapi perintah Allah untuk “beranakcuculah dan bertambah banyak; sehingga tak terbilang jumlahmu di bumi” (Kejadian 9:7). Laki-laki mampu menghamili beberapa perempuan dalam kurun waktu yang sama, menyebabkan umat manusia bertambah lebih cepat daripada jika masing-masing laki-laki hanya menghasilkan seorang anak setiap tahun.
3)      

2) Bagaimana Allah memandang poligami sekarang ini? Bahkan saat poligami diizinkan, Alkitab mengajukan monogami sebagai rencana yang paling sesuai dengan pernikahan yang ideal bagi Allah. Alkitab mengatakan bahwa maksud Allah yang semula adalah untuk satu orang laki-laki menikah dengan satu orang perempuan saja: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya (bukan isteri-isteri), sehingga keduanya menjadi satu daging (bukan daging-daging)” (Kejadian 2:24). Walaupun Kejadian 2:24 lebih menggambarkan apa itu pernikahan, daripada berapa orang yang terlibat, penggunaan kata tunggal yang konsisten seharusnya diperhatikan. Dalam Ulangan 17:14-20, Allah berkata bahwa raja-raja tidak seharusnya memperbanyak istri (atau kuda atau emas). Walaupun ini tidak bisa ditafsirkan sebagai perintah bahwa raja-raja harus monogami, bisa dimengerti sebagai pernyataan bahwa memiliki banyak istri menyebabkan masalah. Hal ini bisa dilihat dengan jelas dalam kehidupan Salomo (1 Raja-raja 11:3-4).

Dalam Perjanjian Baru, 1 Timotius 3:2, 12 dan Titus 1:6 memberikan “suami dari satu istri” dalam satu daftar kualifikasi untuk kepemimpinan rohani. Ada beberapa perdebatan sehubungan dengan apa maksud kualifikasi ini secara spesifik. Susunan kata itu bisa diterjemahkan secara harafiah “laki-laki satu perempuan.” Apakah frasa ini secara khusus merujuk kepada poligami atau tidak, tidak masuk akal seorang penganut poligami bisa dianggap sebagai “laki-laki satu perempuan.” Walaupun kualifikasi-kualifikasi ini adalah secara spesifik untuk posisi kepemimpinan rohani, kualifikasi-kualifikasi ini seharusnya sama diterapkan untuk semua orang Kristen. Bukankah seharusnya semua orang Kristen menjadi “yang tak bercacat…dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang” (1 Timotius 3:2-4)? Jika kita dipanggil untuk menjadi kudus (1 Petrus 1:16), dan jika standar-standar ini adalah kudus untuk para penatua dan diaken, maka standar-standar ini kudus untuk semua.
4)      

Efesus 5:22-33 berbicara tentang hubungan antara suami dan isteri. Ketika menunjuk kepada seorang suami (bentuk tunggal), selalu juga menunjuk kepada seorang isteri [bentuk tunggal]. “Karena suami adalah kepala isteri [bentuk tunggal] … Siapa yang mengasihi isterinya [bentuk tunggal], mengasihi dirinya sendiri. Sebab itu laki-laki [bentuk tunggal] akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya [bentuk tunggal], sehingga keduanya itu menjadi satu daging….bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu [bentuk tunggal] seperti dirimu sendiri dan isteri [bentuk tunggal] hendaklah menghormati suaminya [bentuk tunggal].” Sementara satu bagian yang hampir paralel, Kolose 3:18-19, menunjuk kepada suami-suami dan isteri-isteri dalam bentuk jamak, jelaslah bahwa Paulus menujukan kepada semua suami dan istri di antara orang-orang percaya di Kolose, bukan menentukan bahwa seorang suami boleh mempunyai banyak isteri. Secara kontras, Efesus 5:22-33 menggambarkan secara spesifik hubungan perkawinan. Jika poligami bisa diizinkan, keseluruhan ilustrasi hubungan Kristus dengan tubuh-Nya (jemaat) dan hubungan suami-isteri menjadi berantakan.
5)      

3) Mengapa berubah? Bukannya Allah tidak mengizinkan sesuatu yang sebelumnya Dia izinkan namun ini merupakan pemulihan pernikahan sesuai dengan rencana-Nya yang mula-mula. Bahkan kembali kepada Adam dan Hawapun, poligami bukanlah rencana Allah mula-mula. Tampaknya Allah mengizinkan poligami untuk mengatasi masalah, tetapi itu bukan yang ideal. Dalam kebanyakan masyarakat modern, poligami sama sekali tidak perlu. Dalam kebanyakan budaya hari ini, perempuan mampu mencari nafkah dan melindungi diri mereka sendiri—menghapuskan satu-satunya aspek “positif” poligami. Selanjutnya, kebanyakan bangsa modern menyatakan poligami tidak sah. Menurut Roma 13:1-7, kita harus menaati hukum-hukum yang pemerintah tetapkan. Satu-satunya contoh dalam mana tidak menaati hukum diizinkan oleh Alkitab adalah jika hukum itu bertentangan dengan perintah Allah (Kisah 5:29). Karena Allah hanya mengizinkan poligami, dan tidak memerintahkannya, hukum yang melarang poligami harus ditegakkan.

Apakah ada contoh-contoh di mana izin untuk poligami masih dapat diterapkan sekarang ini? Mungkin, tetapi tidak terbayang bahwa sama sekali tidak ada solusi yang lain. Karena aspek “satu daging” dari pernikahan, perlunya kesatuan dan kecocokan dalam pernikahan, dan tidak adanya kebutuhan yang sejati untuk poligami, maka dengan teguh kita percaya bahwa poligami tidak menghormati Allah dan bukanlah rancangan-Nya untuk pernikahan.



HIKMAH POLIGAMI DALAM ISLAM


Islam membolehkan umatnya berpoligami bukanlah tanpa alasan atau tujuan tertentu. Keharusan berpoligami ini mempunyai hikmah-hikmah untuk kepentingan serta kesejahteraan umat Islam itu sendiri. Di antaranya ialah;
  1. Bahawa wanita itu mempunyai tiga halangan iaitu haid, nifas dan keadaan yang belum betul-betul sihat selepas melahirkan. Jadi, dalam keadaan begini, Islam mengharuskan berpoligami sampai empat orang isteri dengan tujuan kalau tiap-tiap isteri ada yang haid, ada yang nifas dan ada pula yang masih sakit sehabis nifas, maka masih ada satu lagi yang bebas. Dengan demikian dapatlah menyelamatkan suami daripada terjerumus ke jurang perzinaan pada saat-saat isteri berhalangan.
  2. Untuk mendapatkan keturunan kerana isteri mandul tidak dapat melahirkan anak. Atau kerana isteri sudah terlalu tua dan sudah putus haidnya. Dalam pemilihan bakal isteri, Islam menyukai wanita yang dapat melahirkan keturunan daripada yang mandul, walaupun sifat-sifat jasmaniahnya lebih menarik. Ini dijelaskan oleh Rasulullah dengan sabdanya yang bermaksud, "Perempuan hitam yang mempunyai benih lebih baik dari wanita-wanita cantik yang mandul."
  3. Bahawa kaum lelaki itu mempunyai daya kemampuan seks yang berbeza-beza. Andaikan suami mempunyai daya seks yang luar biasa, sedangkan isteri tidak dapat mengimbanginya atau sakit dan masa haidnya terlalu lama, maka poligami adalah langkah terbaik untuk memelihara serta menyelamatkan suami dari jatuh ke lembah perzinaan.
  4. Dengan poligami diharapkan agar dapat terhindar dari terjadinya perceraian kerana isteri mandul, sakit atau sudah terlalu tua.
  5. Akibat peperangan yang biasanya melibatkan kaum lelaki, maka jumlah wanita akan lebih banyak baik mereka itu masih gadis mahupun janda.Dengan adanya poligami diharapkan janda-janda akibat peperangan itu dapat diselamatkan serta diberi perlindungan yang sempurna. Begitu juga untuk menghindari banyaknya jumlah gadis-gadis tua yang tidak dapat merasakan hidup berumahtangga dan berkeluarga.
  6. Kerana banyaknya kaum telaki yang berhijrah pergi merantau untuk mencari rezeki. Di perantauan, mereka mungkin kesepian baik ketika sihat mahu pun sakit. Maka dalam saat-saat begini lebih baik berpoligami daripada si suami mengadakan hubungan secara tidak sah dengan wanita lain.
  7. Untuk memberi perlindungan dan penghormatan kepada kaum wanita dari keganasan serta kebuasan nafsu kaum lelaki yang tidak dapat menahannya. Andaikan poligami tidak diperbolehkan, kaum lelaki akan menggunakan wanita sebagai alat untuk kesenangannya semata-mata tanpa dibebani satu tanggungjawab. Akibatnya kaum wanita akan menjadi simpanan atau pelacur yang tidak dilayan sebagai isteri serta tidak pula mendapatkan hak perlindungan untuk dirinya.
  8. Untuk menghindari kelahiran anak-anak yang tidak sah agar keturunan masyarakat terpelihara dan tidak disia-siakan kehidupannya. Dengan demikian dapat pula menjamin sifat kemuliaan umat Islam. Anak luar nikah mempunyai hukum yang berbeza dari anak yang dari pernikahan yang sah. Jika gejala ini dibiarkan berleluasa dan tidak ditangani dengan hati-hati ia akan bakal menghancurkan umat Islam dan merosakkan fungsi pernikahan itu sendiri.
Dengan keterangan-keterangan di atas, jelaslah poligami yang diharuskan dalam Islam bukanlah untuk memenuhi nafsu seks sahaja bagi kalangan kaum lelaki tetapi mempunyai maksud serta tujuan untuk kemaslahatan umat Islam seluruhnya. Islam juga tidak memandang mudah akan syarat-syarat yang dikenakan pada suami yang beristeri banyak. Sebab itulah bagi mereka secara tegas Allah (SWT) mengingatkan, tanggungjawab mereka bukanlah mudah. Andai kata ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah itu tidak dapat dipenuhi oleh setiap suami yang berpoligami, maka dia akan beroleh dosa. Ini sudah tentu bertentangan dengan ajaran Islam dan dilarang melakukannya.
Kecemburuan Wanita dan Hikmah Ta’addud (Poligami)
Penulis: Ummu ‘Abdillâh Al-Wâdi’iyyah hafizhahallâh

Berkata Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah (9/320): “Telah bercerita kepada kami ‘Ali, ia berkata telah berbicara kepada kami Ibnu ‘Aliyah dari Humaid dari Anas, ia berkata: “Adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berada di tempat sebagian istrinya. Lalu salah satu dari Ummul Mukminin mengirim piring yang berisi makanan, maka istri Nabi yang sedang berada di rumahnya memukul tangan pelayan itu, sehingga jatuhlah piring tersebut dan pecah. Kemudian Nabi memunguti pecahan piring dan makanan, sambil mengatakan: ((غَارَتْ أُمُّكُمْ)) “Ibu kalian cemburu.” Lalu beliau menahan pelayan tersebut sampai beliau menggantinya dengan piring milik istri yang beliau sedang di rumahnya. Lalu beliau memberikan piring yang utuh kepada istri yang piringnya pecah, dan menahan piring yang sudah pecah di rumah istri yang telah memecahkan piring tersebut.”"

Kata اَلْغِيْرَةُ (cemburu) adalah pecahan dari kata تَغَيُّرُ القَلْبُ (berubahnya hati/tidak suka) dan هَيْجَانُ الغَضَبُ (berkobarnya kemarahan), karena adanya persekutuan (persaingan) dalam hal-hal yang dikhususkan. Dan yang paling dahsyat adalah yang terjadi antara suami dan istri sebagaimana dalam Al-Fath (9/320).

Dan cemburu itu ada dua macam: yang terpuji dan yang tercela. Cemburu yang terpuji adalah cemburu yang tidak melewati batas syari’at. Sedang cemburu yang tercela adalah cemburu yang melewati batas syari’at. Maka jika kecemburuan itu melewati batas syari’at akan menjadi tercela karena ia akan mendorong pelakunya untuk menuduh orang lain, terutama tuduhan suami terhadap istrinya. Padahal Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman:

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ﴾

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa.” (Al-Hujurat: 12)

Dan di dalam Shahihain dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

((إِيَّكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الحَدِيْثِ))

“Jauhi oleh kalian prasangka karena sesungguhnya prasangka itu adalah sedusta-dusta pembicaraan.”

Demikian juga kecemburuan istri pada suaminya adalah terpuji selama tidak melewati syari’at. Di antara ujian bagi istri adalah hebatnya rasa cemburu jika suaminya hendak menikah lagi. Bahkan karena dahsyatnya kecemburuan seorang istri terhadap suaminya sering menyeretnya kepada perbuatan yang diharamkan Allah, misalnya dengan melakukan praktek sihir agar suaminya benci kepada madunya. Padahal sihir itu adalah kekufuran, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

﴿وَاتَّبَعُواْ مَا تَتْلُواْ الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُواْ لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْاْ بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ وَلَوْ أَنَّهُمْ آمَنُواْ واتَّقَوْا لَمَثُوبَةٌ مِّنْ عِندِ اللَّه خَيْرٌ لَّوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ﴾

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.” Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak member manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarkan (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui.” (Al-Baqarah: 102-103)

Imam Bukhari rahimahullah mengatakan (5/393): “Telah bercerita kepada kami ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah, ia berkata telah bercerita kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Tsaur bin Zaid Al-Madini dari ‘Abdul Ghaits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

((اجْتَنِبُوا السَّبْعَ المُوبِقَاتِ)) قَلوا: يا رسول الله! وَمَا هنَّ؟ قال: (( الشِرْكُ بِاللهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إِلا بِالحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ اليَتِيْمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ المُحْصَنَاتِ المُؤْمِنَات الغَافِلاتِ))

“Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang membinasakan.” Para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa gerangan (yang tujuh) itu?” Beliau menjawab: “(Yaitu) menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang haq, makan riba, makan harta anak yatim, melarikan diri dari peperangan, menuduh wanita baik-baik yang lengah lagi beriman (berbuat zina).”

Berkata Al-Hakim rahimahullah (4/217): “Telah bercerita kepada kami Abu ‘Abdillah Muhammad bin ‘Abdullah Az-Zahid Al-Ashbahani, ia berkata telah bercerita kepada kami ‘Ubaidillah bin Musa, ia berkata telah bercerita kepada kami Israil dari Maisarah bin Habib dari Al-Minhal bin Amir dari Qais bin As-Sakan Al-Asadi, ia berkata: “Masuklah ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu ke tempat seorang wanita (salah satu keluarganya) dan dia melihatnya memakai jimat dari al-hamrah. Lalu ‘Abdullah bin Mas’ud memotongnya dengan keras dan mengatakan: “Sesungguhnya keluarga ‘Abdullah tidak butuh pada syirik. Dan mengatakan: ‘Termasuk perkara yang kami jaga dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (adalah sabdanya):

((أَنَّ الرُّقَى وَالتَّمَاإِمَ وَالتِّوَلَةَ مِنَ الشِرْكِ))

“Sesungguhnya mantera-mantera, dan tamaim/jimat dan tiwalah1 adalah syirik.” Hadits ini hasan sebagaimana dalam Ash-Shahihul Musnad (2/18).

Dan dalil-dalil lainnya yang menunjukkan kekufuran penyihir, bahwasanya diharamkan untuk melakukan apapun dari perbuatan tukang sihir, dan seorang tukang sihir tidak mungkin belajar sihir kecuali dengan perantaraan para setan. Kemudian mudharat (keburukan) dan manfaat datangnya dari Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Yunus: 107)

Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Katakanlah: ‘Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?’ Katakanlah: ‘Cukuplah Allah bagiku.’ Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.”

Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

﴿وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍّ فَلا ۖ كَاشِفَ لَهُ إِلا هُوَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ﴾ [الأنعام: ١٧]

“Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tipa-tiap sesuatu.” (Al-An’am: 17)

Dan dalam ayat lainnya:

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya, dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Fathir: 2)

Jadi, mudharat dan manfaat adalah di tangan Allah. Maka orang yang menggunakan sihir, jika dia berkeyakinan bahwa dia bisa menimbulkan mudharat atau mendatangkan manfaat di samping Allah maka diakafir, karena ia mendustakan Al-Qur’an. Dan jika tidak berkeyakinan seperti itu, akan tetapi menggunakannya sebagai sebab, maka itu adalah suatu bentuk kesesatan, karena yang boleh dijadikan sebab aalah perkara yang mubah. Dan jika engkau melakukan hal itu berarti engkau telah mendahulukan kehidupan dunia di atas kehidupan akhirat. Barangsiapa yang lebih menyukai kehidupan dunia di atas kehidupan akhirat maka ia sesat dengan kesesatan yang nyata. Dan ia rugi dunia serta akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).” (An-Nazi’at: 37-39)

Dan Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keutungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagian pun di akhirat.” (Asy-Syura: 20)

Oleh sebab itu waspada dan berhati-hatilah dari kecelakaan besar ini, jangan sampai setan memperdayamu hanya karena ingin mendapatkan kelezatan dunia dan kesenangan yang bakal sirna yang akhirnya kamu terjerumus ke dalam kekufuran. Hanya Allah satu-satunya tempat berlindung.

Maka demi Allah wahai wanita, para hamba Allah, suamimu tidak akan memberi manfaat bagimu dan hisablah dirimu sendiri sebelum engkau dihisab. Dan tidak jarang hal itu mendorong sebagian wanita berangan-angan seandainya poligami (beristri lebih dari satu) tidak pernah disyari’atkan. Sedangkan yang lain, hal tersebut mungkin membuatnya benci kepada syari’at karena dibolehkannya poligami (bagi pria). Adapula yang barangkali mengharapkan suaminya mati saja, jika dia ingin beristri lagi. Dan berapa banyak yang seperti ini!!

Sebagian wanita lainnya tidak dapat berbuat apa-apa (tidak melakukan pertentangan ketika suaminya kawin lagi, -pent.), akan tetapi lisannya selalu menyerang madunya dengan cacian, ghibah, dan namimah, maka kepada Allah satu-satunya tempat bagi kita untuk minta pertolongan.

Adapun wanita yang beriman sikapnya terhadap masalah ini adalah mengakui dan menyadari bahwa apa yang ada, dan terjadi di alam ini adalah taqdir/ketetapan Allah ‘Azza wa Jalla. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

﴿وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَّقْدُورًا﴾

“Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.” (Al-Ahzab: 38)

Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

﴿إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ﴾

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (Al-Qamar: 49)

Betapapun kamu ditimpa suatu musibah di dunia ini, tidak ada artinya kalau disbanding dengan keselamatan dienmu (imanmu), hendaknya kamu banyak berdo’a. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

﴿وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ﴾

“Dan Rabbmu berfirman: ‘Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu…’” (Ghaafir: 60)

Hendaknya kamu berusaha melawan perasaan yang muncul di hatimu untuk menyusahkan madumu, padahal ia seorang wanita seperti kamu juga maka untuk apa kamu engkau sampai pada perbuatan itu? Dan kalau kita mau berpikir wahai para wanita, tentulah kita tidak akan menyibukkan diri kita dengan hal itu. Padahal kecemburuan seperti ini juga muncul pada istri-istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah dilebihkan oleh Allah melalui firman-Nya:

﴿يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِّنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ﴾

“Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa.” (Al-Ahzab: 32)

Sebagai contoh kecemburuan mereka adalah pada hadits yang telah lalu. Juga dalam Shahihain dari hadits ‘Aisyah, ia berkata:

“Tidaklah aku cemburu pada seseorang dari istri-istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti cemburuku pada Khadijah, padahal aku tidak pernah melihatnya sekalipun. Akan tetapi beliau sering sekali menyebutnya, dan sering kali beliau menyembelih kambing kemudian memotongnya sebagian dan diberikan kepada teman-teman Khadijah maka aku katakana: ‘Seolah-olah tidak ada di dunia ini kecuali Khadijah.’ Maka beliau jawab: ‘Sesungguhnya ia dahulu ada dan darinya aku mempunyai anak.’”

Berkata Al-Iman Bukhari rahimahullah (7/134): “Dan berkata Isma’il bin Khalil, ia berkata telah mengabarkan kepada kami ‘Ali bin Musher dari Hisyam dari bapaknya dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:

“Halah binti Khuwailid -saudaranya Khadijah- meminta izin menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau mengenal minta izin (saudaranya) Khadijah, maka beliau gembira karena itu dan mengatakan: ‘Ya Allah (ternyata) engkau Halah.’ Ia (‘Aisyah) berkata: ‘Maka aku menjadi cemburu, lalu aku katakan: ‘Engkau tidak menyebut seorang tua dari orang tua Quraisy yang merah kedua sudut mulutnya, sehingga Allah telah menggantinya dengan yang lebih baik.””

Dan makna merah kedua sudut mulutnya adalah kinayah dari ompong gigi-giginya, ini dikatakan oleh Al-Hafizh dan juga An-Nawawi serta lainnya. Sedangkan perkataan ‘Aisyah pada hadits yang sebelumnya: “Tidaklah aku cemburu…”, berkata Al-Hafizh (7/136): “Padanya terdapat kepastian adanya sikap cemburu, dan itu bukan sesuatu yang diingkari bila terjadi pada wanita-wanita yang mulia, lebih-lebih selain mereka.”

Berkata Al-Imam Bukhari (9/310): “Telah bercerita kepada kami Abu Nu’aim, ia berkata telah bercerita kepada kami ‘Abdul Wahid bin Aiman, ia berkata telah berkata kepadaku Ibnu Abi Mulaikah dari Al-Qasim dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:

“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika hendak safar beliau mengundi di antara istri-istrinya kemudian undian itu jatuh kepada ‘Aisyah dan Hafshah. Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila tiba waktu malam beliau (biasa) berjalan bersama ‘Aisyah sambil berbincang-bincang, maka berkatalah Hafshah: ‘Maukah kamu malam ini naik tungganganku dan aku menaiki kendaraanmu, kamu melihat dan aku melihat (pemandangan yang berbeda -ed)?’ ‘Aisyah berkata: ‘Tentu.’ Maka naiklah ia dan datanglah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ke onta ‘Aisyah yang di atasnya terdapat Hafshah, beliau memberinya salam, kemudian berjalan sehingga sampai ke suatu tempat dan ‘Aisyah kehilangan beliau. Ketika mereka turun, ‘Aisyah letakkan kedua kakinya di antara al-idzkhir, dan berkata: ‘Wahai Rabbku, aku mampu (menahan sakit disengat) kalajengking atau seekor ular, (tetapi) aku tidak mampu untuk mengatakan sesuatupun kepada beliau (karena cemburu).’

Demikian pula cemburu yang dijumpai pada wanita selain mereka dari kalangan shahabat yang mempunyai keutamaan. Berkata Al-Imam An-Nasai (6/69): “Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim, ia berkata telah bercerita kepada kami An-Nadhr, ia berkata telah bercerita kepada kami Hammad bin Salamah dari Ishaq bin ‘Abdullah dari Anas mereka mengatakan:

يا رسول الله ألا تتزوَّج من نساء الأنصار. قال: ((إِنَّ فِيهِمْ لَغَيْرَةً شَدِيدَةً))

“Wahai Rasulullah tidakkah engkau menikahi wanita Anshar?” Beliau menjawab: “Sesungguhnya pada mereka ada kecemburuan yang sangat besar.” Hadits ini shahih.

Sedangkan terjadinya kecemburuan pada kita sangat lebih memungkinkan, maka yang wajib (bagi kita) adalah bersabar. Bahkan termasuk buah keimanan terhadap taqdir adalah sikap sabar sebagaimana dikatakan oleh Ayahanda dan syaikh (guru)-ku dalam kitabnya Al-Jami’ Ash-Shahih fil Qadar. Dan perbuatan Allah ‘Azza wa Jalla semuanya mengandung hikmah, sedangkan hikmah itu kadang nampak dan terkadang tidak nampak.

Di antara hikmah beristri lebih dari satu (poligami):
1. Dengan banyaknya istri akan memperbanyak keturunan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

((تَنَاكَحُوا تَنَاسَلُوا؛ فَإِنِّي مُبَاةٍ بِكُمُ الأُمَمَ))

“Menikahlah kalian dan buatlah keturunan karena aku berbangga dengan kalian di depan umat-umat yang lain.”

2. Terkadang wanita itu ada yang mandul tidak bisa beranak, maka manakah yang lebih utama? Apakah mencerainya atau tetap bersamanya menikah lagi, manakah yang lebih utama? Membiarkan suami tanpa keturunan atau dia menikah lagi? Jawabnya, yang lebih utama adalah tetap bersamanya dan membiarkannya menikah lagi.

3. Wanita pada saat nifas dan haidnya seringkali suami tidak bisa sabar menahan sehingga akan menyeretnya pada sesuatu yang haram, dan jalan keluar dari masalah ini adalah dengan suami menikah lagi.

4. Kadang pada wanita ada beberapa aib (kekurangan) maka yang lebih utama adalah suami menikah lagi dan tidak menceraikannya.

5. Bisa jadi wanita seringkali sakit, maka yang lebih utama adalah suami menikah lagi dan tidak menceraikannya, atau mungkin ia sabar atas istrinya akan tetapi dia tidak kasihan terhadap dirinya.

6. Banyaknya istri (poligami) akan mempererat hubungan beberapa keluarga. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا

“Dan Allah (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah2 dan adalah Rabbmu Maha Kuasa.” (Al-Furqan: 54)

7. Seorang wanita itu harus ada orang yang memenuhi kebutuhan-kebutuhannya berupa nafkah dan lainnya, maka dengan poligami seorang suami yang akan melaksanakan hal itu. Dan ilmunya berada di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Footnote:

1 Tiwalah adalah guna-guna/sesuatu yang dibuat agar suami mencintai istrinya atau sebaliknya -penerbit.
2 Mushaharah artinya hubungan kekeluargaan yang terjalin karena sebab perkawinan, seperti menantu, ipar, mertua, dan sebagainya -penerbit.

(Sumber: نصيحتي للنساء قضاياتهم المرأة فتاوى للنساء karya Ummu ‘Abdillâh Al-Wâdi’iyyah. Edisi Indonesia “Wahai Muslimah Dengarlah Nasehatku“; bab Kecemburuan Wanita, hal 187-196. Penerjemah: Abu Yahya Apri, Rusdi Abu Salamah, & Hannan Hoesin Bahanan. Editor & Muraja’ah: Ustadz Abu Muhammad Harits Abrar Thalib. Penerbit: Pustaka Sumayyah Pekalongan. Dinukil untuk http://akhwat.web.id. Silakan mengcopy dan memperbanyak dengan menyertakan sumbernya)

April 5th, 2008 | Category: Munakahat & Keluarga, Untaian Nasehat
Tulisan ditandai ‘hikmah poligami’

Memuliakan Wanita Dengan Poligami
Posted by: bilahatirindupoligami on: 27 Januari 2013
In: Bila Hati Rindu Poligami 1 Komentar
Al-Ustadzah Ummu Ishaq al-Atsariyyah
Umumnya orang menganggap poligami adalah aturan yang mendzalimi kaum wanita, karena wanita yang suaminya melakukan poligami -bahasa umumnya dimadu- harus rela diduakan dan berbagi dengan wanita lain; satu, dua, sampai tiga orang.
Namun menilai aturan syariat tidaklah dengan mengedepankan perasaan dan akal kita. Berapa banyak aturan Allah subhaanahu wata’ala dan Rasul-Nya yang tidak boleh dinilai dengan perasaan manusia yang rendahan, karena Dia tidaklah menetapkan kecuali dengan keadilan dan hikmah-Nya yang agung. Sebagai contoh, hukum qishash bagi yang membunuh. Artinya, bunuh dibalas bunuh apabila  keluarga yang terbunuh tidak memaafkan si pembunuh atau merelakan diganti dengan diyat. Orang yang sok perasaan menganggap hukum tersebut kejam karena yang dipikirkannya hanya nasib si pembunuh yang menjalani qishash, bagaimana nasib keluarganya, dan sebagainya, tanpa memikirkan si terbunuh yang juga memiliki keluarga, bagaimana nasib mereka sepeninggalnya. Padahal dalam hukum qishash ada kebaikan yang besar, sebagaimana Allah subhaanahu wata’aala berfirman:
 وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Dalam qishash itu ada kehidupan bagi kalian…” (QS. Al Baqarah : 179) Baca entri selengkapnya »
Kaitkata: hikmah poligami, ketika wanita bicara poligami, poligami, poligami sesuai syar'i, poligami yuk, sunnah poligami, wanita mulia derngan poligami
Sudahkah Anda Berpoligami ?
Posted by: bilahatirindupoligami on: 13 Oktober 2011
In: Fatwa Ulama Ahlussunnah 5 Komentar
Fadhilatus Syaikh Saleh As-Suhaimi Hafizhahullah Ta’ala
Pertanyaan yang disertai tanda tangan:
“Bagaimana cara memberi pengertian kepada seorang istri jika aku ingin menikah yang kedua kali, namun dia tidak menerimanya dan berkata: kecuali jika kamu menceraikan aku atau setelah aku mati, atau kamu bersabar hingga saya menjadi tua, dan saya memiliki lima anak?”
Syaikh Saleh As-Suhaimi Hafizhahullah Ta’ala menjawab:
“Jazakallahu khaer atas pertanyaan dan tanda tangan ini, nampaknya tanda tangan ini muncul disebabkan adanya teror yang sedang kamu hadapi dari istrimu.
Saya berkata –semoga Allah memberi taufik kepadaku, kepadamu dan seluruh kaum muslimin- bahwa sesungguhnya pemikiran ini muncul dari sikap ikut- ikutan terhadap barat, permasalahan tidak bolehnya berpoligami yang merupakan masalah yang dijadikan sebagai ketetapan disebagian negara islam, dimana mereka membolehkan mengambil pasangan lelaki dan wanita, lalu mereka mengharamkan poligami, ini terjadi di sebagian negara islam, terlebih lagi dinegara-negara kafir dan barat, undang-undang mereka membolehkan seorang lelaki mengambil pasangan wanita yang mana saja, lalu menciumnya di tengah jalan, tidak akan ada yang melarang kamu melakukannya. Namun kalau kamu menikah yang kedua, maka menurut mereka ini merupakan tindakan kejahatan besar. Baca entri selengkapnya »
Kaitkata: bila hati rindu poligami, fatwa ulama ahlussunnah, hikmah poligami, hukum poligami, indahnya poligami, poligami, Syaikh Suhaimi
Ada Apa Dengan Poligami…?
Posted by: bilahatirindupoligami on: 13 Oktober 2011
In: Bila Hati Rindu Poligami 9 Komentar
Syari’at poligami adalah sebuah syari’at yang sangat agung, yang mengandung mashlahat dan kebaikkan yang sangat banyak bagi laki-laki, perempuan dan yang lainnya. Sebuah syaria’t yang Allah syariatkan bagi hamba-hambanya sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada mereka. Tetapi sungguh sebagian mereka tidak mengerti, tidak memahami, bahkan menjadi musuh dari syari’at yang mulia ini. Oleh karena itulah pada kesempatan yang singkat ini alangkah baiknya kita berusaha memahami syari’at ini walaupun masih jauh dari kesempurnaan.
Apa yang dimaksud dengan poligami
Alangkah baiknya kalau kita awali  dengan berusaha memahami apa yang dimaksud dengan poligami, yang dimaksud dengan poligami adalah apabila seorang suami menikah dengan lebih dari satu orang istri, tapi tidak lebih dari empat orang istri. Hal ini sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
فَانكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً
“ Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja. “ (Qs. An Nisa’ : 3)
Salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang bernama Harits Bin Qais Bin ‘Umairah al-Asadi mengatakan : “Aku masuk islam, sedangkan aku mempunyai delapan istri. Lalu aku menyebutkan hal itu kepada Nabi, maka beliau bersabda : “ Pilihlah empat diantara mereka.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah ).
Hukum poligami Baca entri selengkapnya »
Kaitkata: hal yang perlu diperhatikan dalam poligami, hikmah poligami, hukum poligami, Pengertian poligami, poligami yuk, syarat poligami

Mengapa Allah Mengizinkan Poligami?


        Sebuah kaidah dalam agama kita bahwa ketika Allah subhanahu wa ta’ala mensyariatkan sesuatu, maka syariat yang Allah turunkan tersebut memiliki maslahat yang murni ataupun maslahat yang lebih besar. Sebaliknya, ketika Allah melarang sesuatu maka larangan tersebut pasti memiliki bahaya yang murni maupun bahaya yang lebih besar.
Allah berfirman:

إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (Qs. An Nahl: 90)
Sebagai contoh Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita untuk bertauhid yang mengandung maslahat yang murni dan tidak memiliki mudarat sama sekali bagi seorang hamba. Demikian pula, Allah subhanahu wa ta’ala melarang perbuatan syirik yang mengandung keburukan dan sama sekali tidak bermanfaat bagi seorang hamba. Allah ssubhanahu wa ta’ala mensyariatkan jihad dengan berperang, walaupun di dalamnya terdapat mudarat bagi manusia berupa rasa susah dan payah, namun di balik syariat tersebut terdapat manfaat yang besar ketika seorang berjihad dan berperang dengan ikhlas yaitu tegaknya kalimat Allah dan tersebarnya agama Islam di muka bumi yang pada hakikatnya, ini adalah kebaikan bagi seluruh hamba Allah.
Allah berfirman:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Qs. Al Baqarah: 216)

Demikian pula, Allah subhanahu wa ta’ala mengharamkan judi dan minuman keras, walaupun di dalam judi dan minuman keras tersebut terdapat manfaat yang bisa diambil seperti mendapatkan penghasilan dari judi atau menghangatkan badan dengan khamar/minuman keras. Namun mudarat yang ditimbulkan oleh keduanya berupa timbulnya permusuhan di antara manusia dan jatuhnya mereka dalam perbuatan maksiat lainnya jauh lebih besar dibandingkan manfaat yang didapatkan.
Allah berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: Pada keduanya terdapat keburukan yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi keburukan keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (Qs. Al Baqarah: 219)

Setelah kita memahami kaidah tersebut, maka kita bisa menerapkan kaidah tersebut pada syariat poligami yang telah Allah perbolehkan. Tentu di dalamnya terdapat manfaat yang sangat besar walaupun ada beberapa mudarat yang ditimbulkan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh dengan syariat tersebut. Sebagai contoh misalnya: terkadang terjadi kasus saling cemburu di antara para istri karena beberapa permasalahan, maka hal ini adalah mudarat yang ditimbulkan dari praktek poligami. Namun, manfaat yang didapatkan dengan berpoligami untuk kaum muslimin berupa bertambahnya banyaknya jumlah kaum muslimin dan terjaganya kehormatan wanita-wanita muslimah baik yang belum menikah maupun para janda merupakan kebaikan dan maslahat yang sangat besar bagi kaum muslimin. Oleh karena itu, jika kita melihat kebanyakan orang-orang yang menentang syariat poligami adalah orang-orang yang lemah pembelaannya terhadap syariat islam bahkan terkadang melecehkan syariat Islam. Pemikiran mereka terpengaruh dengan pemikiran orang-orang kafir yang jelas-jelas tidak menghendaki kebaikan bagi kaum muslimin.
Bolehnya melakukan poligami dalam Islam berdasarkan firman Allah subhanahu wa ta’ala:

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تُقْسِطُواْ فِي الْيَتَامَى فَانكِحُواْ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاء مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُواْ فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّ تَعُولُواْ

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS. An Nisaa: 3)
Bolehnya syariat poligami ini juga dikuatkan dengan perbuatan Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam dan perbuatan para sahabat sesudah beliaushallallahu ‘alaihi wa sallam.
Syaikh Ahmad Muhammad Syakir berkata, “Anehnya para penentang poligami baik pria maupun wanita, mayoritas mereka tidak mengerti tata cara wudhu dan sholatyang benar, tapi dalam masalah poligami, mereka merasa sebagai ulama besar!!”(Umdah Tafsir I/458-460 seperti dikutip majalah Al Furqon Edisi 6 1428 H, halaman 62). Perkataan beliau ini, kiranya cukup menjadi bahan renungan bagi orang-orang yang menentang poligami tersebut, hendaknya mereka lebih banyak dan lebih dalam mempelajari ajaran agama Allah kemudian mengamalkannya sampai mereka menyadari bahwa sesungguhnya aturan Allah akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Berikut kami sebutkan beberapa hikmah dan manfaat poligami yang kami ringkas dari tulisan Ustadz Kholid Syamhudi yang berjudul “Keindahan Poligami Dalam Islam” yang dimuat pada majalah As Sunnah Edisi 12/X/1428 H sebagai berikut:

1.      Poligami adalah syariat yang Allah pilihkan pada umat Islam untuk kemaslahatan mereka.
2.      Seorang wanita terkadang mengalami sakit, haid dan nifas. Sedangkan seorang lelaki selalu siap untuk menjadi penyebab bertambahnya umat ini. Dengan adanya syariat poligami ini, tentunya manfaat ini tidak akan hilang sia-sia. (Syaikh Muhammad Asy Syanqithi dalam Adhwaul Bayaan 3/377 dinukil dari Jami’ Ahkamin Nisaa 3/443-3445).
3.      Jumlah lelaki yang lebih sedikit dibanding wanita dan lelaki lebih banyak menghadapi sebab kematian dalam hidupnya. Jika tidak ada syariat poligami sehingga seorang lelaki hanya diizinkan menikahi seorang wanita maka akan banyak wanita yang tidak mendapatkan suami sehingga dikhawatirkan terjerumus dalam perbuatan kotor dan berpaling dari petunjuk Al Quran dan Sunnah. (Syaikh Muhammad Asy Syanqithi dalam Adhwaul Bayaan 3/377 dinukil dari Jami’ Ahkamin Nisaa 3/443-3445).
4.      Secara umum, seluruh wanita siap menikah sedangkan lelaki banyak yang belum siap menikah karena kefakirannya sehingga lelaki yang siap menikah lebih sedikit dibandingkan dengan wanita. (Sahih Fiqih Sunnah 3/217).

5.      Syariat poligami dapat mengangkat derajat seorang wanita yang ditinggal atau dicerai oleh suaminya dan ia tidak memiliki seorang pun keluarga yang dapat menanggungnya sehingga dengan poligami, ada yang bertanggung jawab atas kebutuhannya. Kami tambahkan, betapa banyak manfaat ini telah dirasakan bagi pasangan yang berpoligami, Alhamdulillah.
6.      Poligami merupakan cara efektif menundukkan pandangan, memelihara kehormatan dan memperbanyak keturunan. Kami tambahkan, betapa telah terbaliknya pandangan banyk orang sekarang ini, banyak wanita yang lebih rela suaminya berbuat zina dari pada berpoligami, Laa haula wa laa quwwata illa billah.
7.      Menjaga kaum laki-laki dan wanita dari berbagai keburukan dan penyimpangan.
8.      Memperbanyak jumlah kaum muslimin sehingga memiliki sumbar daya manusia yang cukup untuk menghadapi musuh-musuhnya dengan berjihad. Kami tambahkan, kaum muslimin dicekoki oleh program Keluarga Berencana atau yang semisalnya agar jumlah mereka semakin sedikit, sementara jika kita melihat banyak orang-orang kafir yang justru memperbanyak jumlah keturunan mereka. Wallahul musta’an.

Demikian pula, poligami ini bukanlah sebuah syariat yang bisa dilakukan dengan main pukul rata oleh semua orang. Ketika hendak berpoligami, seorang muslim hendaknya mengintropeksi dirinya, apakah dia mampu melakukannya atau tidak? Sebagian orang menolak syariat poligami dengan alasan beberapa kasus yang terjadi di masyarakat yang ternyata gagal dalam berpoligami. Ini adalah sebuah alasan yang keliru untuk menolak syariat poligami. Dampak buruk yang terjadi dalam sebuah pelaksanaan syariat karena kesalahan individu yang menjalankan syariat tersebut tidaklah bisa menjadi alasan untuk menolak syariat tersebut. Apakah dengan adanya kesalahan orang dalam menerapkan syariat jihad dengan memerangi orang yang tidak seharusnya dia perangi dapat menjadi alasan untuk menolak syariat jihad? Apakah dengan terjadinya beberapa kasus di mana seseorang yang sudah berulang kali melaksanakan ibadah haji, namun ternyata tidak ada perubahan dalam prilaku dan kehidupan agamanya menjadi lebih baik dapat menjadi alasan untuk menolak syariat haji? Demikian juga dengan poligami ini. Terkadang juga banyak di antara penolak syariat poligami yang menutup mata atau berpura-pura tidak tahu bahwa banyak praktek poligami yang dilakukan dan berhasil. Dari mulai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat, para ulama di zaman dahulu dan sekarang, bahkan banyak kaum muslimin yang sudah menjalankannya di negara kita dan berhasil.
Sebagaimana syariat lainnya, dalam menjalankan poligami ini, ada syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seseorang sebelum melangkah untuk melakukannya. Ada dua syarat bagi seseorang untuk melakukan poligami yaitu (kami ringkas dari tulisan Ustadz Abu Ismail Muslim Al Atsari dalam majalah As Sunnah Edisi 12/X/1428 H):

1.      Berlaku adil pada istri dalam pembagian giliran dan nafkah. Dan tidak dipersyaratkan untuk berlaku adil dalam masalah kecintaan. Karena hal ini adalah perkara hati yang berada di luar batas kemampuan manusia.
2.      Mampu untuk melakukan poligami yaitu: pertama, mampu untuk memberikan nafkah sesuai dengan kemampuan, misalnya jika seorang lelaki makan telur, maka ia juga mampu memberi makan telur pada istri-istrinya. Kedua, kemampuan untuk memberi kebutuhan biologis pada istri-istrinya.
Adapun adab dalam berpoligami bagi orang yang melakukannya adalah sebagai berikut (kami ringkas dari tulisan Ustadz Abu Ismail Muslim Al Atsari dalam majalahAs Sunnah Edisi 12/X/1428 H):
1.      Berpoligami tidak boleh menjadikan seorang lelaki lalai dalam ketaatan pada Allah.
2.      Orang yang berpoligami tidak boleh beristri lebih dari empat dalam satu waktu.
3.      Jika seorang lelaki menikahi istri ke lima dan dia mengetahui bahwa hal tersebut tidak boleh, maka dia dirajam. Sedangkan jika dia tidak mengetahui, maka dia terkena hukum dera.
4.      Tidak boleh memperistri dua orang wanita bersaudara (kakak beradik) dalam satu waktu.
5.      Tidak boleh memperistri seorang wanita dengan bibinya dalam satu waktu.
6.      Walimah dan mahar boleh berbeda dia antara para istri.
7.      Jika seorang pria menikah dengan gadis, maka dia tinggal bersamanya selama tujuh hari. Jika yang dinikahi janda, maka dia tinggal bersamanya selama 3 hari. Setelah itu melakukan giliran yang sama terhadap istri lainnya.
8.      Wanita yang dipinang oleh seorang pria yang beristri tidak boleh mensyaratkan lelaki itu untuk menceraikan istri sebelumnya (madunya).






      

BUAH KUINI,  DIIKAT ERAT
HENDAK DIJUAL, DI PASAR LAMA
SINDIRAN INI, KUTIPAN NOVEL BARAT
BAHAN RENUNGAN, PARA ULAMA

ANAK UDANG, DIPNDANG SAJA
HENDAK DIGULAI, TIDAK BERKUNYIT
ANAK ORANG, DIPANDANG SAJA
MAKSIAT AKAN, MEMBUAT RUMIT

PUCUK PAUH, DELIMA BATU
ANAK SEMBILANG, DI TAPAK TANGAN
LAKI-LAKI BERIMAN, MEMANG BEGITU
KEHIDUPAN AKHIRAT, JADI PERTIMBANGAN

YANG PUNYA KUASA, BUKAN RAJA
BISA JUGA, PERDANA MENTERI
PUASA BUKAN, SENIN KAMIS SAJA
KALAU PERLU, SETIAP HARI

          Selain dari mengutip Novel Barat, penulis juga membuat novel sendiri, yang berjudul "CINTA PERTAMAKU DITILANG NENEK SIHIR". Novel ini, mengisahkan tentang penderitaan penulis selama bekerja di sawah nenek-nenek di Airtiris Kampar, Riau Daratan Indonesia. Tapi kini penulis sudah kandidat doktor UIN Suska- Riau, dan bekerja sebagai widyaiswara LPMP. Riau, penulis banyak berteman dengan Kepala Sekolah, pengawas, dan Kepala Seksi di lingkungan Kemendikbud Riau daratan. Ada di antaranya yang tergoda wanita lain, setelah jauh dari daratan, misalnya Natuna, Ranai, dan Daik Lingga. Ada yang menelpon ketika di penginapan, lalu yang ditelpon dating, namun diketahui oleh suaminya, sehingga sang penatar terpaksa pulang hari kamis, seharusnya hari sabtu. Dalam waktu beberapa detik saja berita itu disebarkan oleh sang suami yang merasa dikhianati. Semua orang tahu, tapi yang mengorbankan itu menyangka orang lain tidak tahu, sehingga gayanya pura-pura bersih.
         Penulis pribadi sebagai laki-laki normal, mengakui bahwa “4 ta” tersebut luar biasa godaannya. Tentang masalah wanita memang rumit, karena terjadi godaan timbale balik. Bisa digoda, bias pula menggoda. Dalam satu ceramah penulis mengingatkan para kepala sekolah yang baru diangkat di Pekanbaru, tepatnya tahun 2001. Setengah berbisik, penulis katakana kepada seseorang “Awas godaan wanita”. Dua hari kemudian penulis baca di Koran, yang bersangkutan baru saja kawin lagi, dengan guru honor di sekolahnya. Ceria lainnya, penulis  dibawa teman studi banding ke Tailand, ternyata ada tempat Girl Shaw  di sana, Astagfirullah. Rupanya menonton wanita terlalu membukakan aurat, justru menjijikkan. Maaf bicara, kemaluannya tidak lagi bernilai sacral, bahkan elok dicamkakkan, tanpa harga diri sama sekali. Ibarat batu intan permata, sudah menjadi batu kali, atau batu gilingan aspal. Tidak berarti sama sekali. Barulah penulis tahu bahwa, wanita yang ahklaq mulialah yang pantas jadi ibu rumah tangga dan pendamping pria yang bermartabat. Bimbinglah aku yang Rahaman. (Pekanbaru- Riau- Indonesia, orang yang bertobat.Muhammad Rakib Jamari.)


    Cerpen ini diawali dari Grasto, karena  Grasto memanglah seorang politisi muda yang brilliant juga termasuk laki-laki yang flamboyan, disukai banyak wanita, eksentrik tapi tidak mata keranjang, cintanya hanya pada Seruni, pelacur jalanan yang sekarang menjadi kekasih dan calon istrinya, untuk melihat episode sebelumnya . Cerpen Kutipan saja, jangan tertarik, hanya ilustrasi ringan...


     Grasto berjalan dikoridor, sesekali menyapa teman-temannya anggota parlemen yang berpapasan, sambil terus menelpon.
“Sayang…ntar malam kita candle light dinner ya…aku mau kasih kamu kejutan”
“Kejutan apa sih mas….aku jadi penasaran…jadi pengen malamnya cepat datang deh….”
“Yang namanya kejutan masak dikasih tahu sih….tenang aja ya…aku sekarang sibuk banget, sebentar lagi ada paripurna…masalah kesejahteraan rakyat…”
“Ok deh…kamu jangan lupa makan siang ya….aku tunggu kabarnya mas….kalau gak bisa jangan dipaksakan ya…”
grasto terlihat begitu senang habis menutup HPnya, sambil terus berjalan menuju ruang sidang. Seruni betul-betul perempuan yang istimewa dihatinya, selalu maklum dengan kesibukan Grasto, tidak pernah cemburu apalagi curiga, itulah yang membuat Grasto sangat menyanyanginya.

Interor/Day: Gedung Parlemen - Ruang Sidang

Suasana dalam ruang sidang terlihat memanas, beberapa fraksi menginginkan semua lokasi prostitusi yang selama ini sudah dilokalisasikan segera ditutup, sementara beberapa fraksi lainnya mencoba memberikan solusi, agar mereka juga diberikan kesempatan untuk memperbaiki hidup.
Grasto termasuk anggota fraksi yang ingin memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi para PSK yang sudah dilokalisir tersebut, cuma fraksi penentangnya tetap ngotot, dan tidak peduli dengan nasib para PSK yang mau digusur itu.
“Sebagai wakil rakyat…adalah kewajiban kita memperhatikan nasib mereka..sekalipun mereka pelacur…hak hidup mereka dilindungi Undang-undang..sama haknya seperti kita…kita ada digedung parlemen ini juga, itu karena mereka…jadi tolong, hargai posisi mereka…”
“Tapi keberadaan mereka itu, seperti borok dalam negara ini….”
“Maaf…saya kurang setuju dengan pendapat ini….kalau mereka borok…lantas para koruptor itu apa ? kenapa sebagian besar dari kita disini, lebih senang membela para koruptor dibandingkan membela PSK…jangan-jangan diantara kita inipun ada yang suka menikmati jasa PSK…”
*********

Interio/Day : Rumah Seruni - Ruang TV

Seruni menonton perdebatan yang di tayangkan secara live itu, matanya berkaca-kaca penuh haru, betapa dia melihat Grasto begitu gigih memperjuangkan nasib teman-temannya yang tidak seberuntung dia, begitu bangganya dia pada Grasto, laki-laki pujaannya, yang dicintainya sepenuh hati, selalu keraguan menyelinap dilubuk hatinya, apakah ia memang pantas mendampingi laki-laki hebat ini.
Seruni tertidur di sofa depan tv, sementara tv tidak lagi menayangkan sidang paripurna tersebut, seruni yang begitu cantik, lelap tertidur dalam kesendiriannya, dalam penantiannya. Dering handphone Seruni membangunkannya…
“Sayang….kamu siap-siap ya…ntar jam 7 malam aku jemput…aku sudah selesai sidangnya…”
“Ya mas…aku juga liat kamu tadi di Tv…aku senang banget mas…aku terharu…”
“Ya memang…aku harus lakukan itu runi…dan itu sebuah keharusan…bukan karena karena kamu…”
“aku ngerti mas…yaudah aku mandi dulu ya…mas gak mandi disini aja…”
“Gak usah runi…ntar jadi fitnah lagi….kamu juga yang repot…”
********
Exterior/Nigth: Roof Top Cafe

Grasto sudah mempersiapkan sebuah tempat yang spesial, untuk Candle Ligth Dinner-nya dengan Seruni, sebuah cafe yang ditata khusus, diatas sebuah puncak gedung yang panoramanya gedung-gedung di Metropolitan Jakarta, sebuah tempat yang sangat romantis dan terbuka. Di cafe itu tidak ada tamu-tamu yang lain kecuali Grasto dan Seruni.

Dengan Gaun malamnya, Seruni cantik luar biasa, seperti Pretty Woman yang sedang dijamu makan malam oleh kekasihnya, cafe yang ditata serba putih, Seruni duduk dimeja paling tengah, dengan gaun malam berwarna merah, Grasto masuk membawa tiga orang pemusik akustik, lagu pretty womanpun mengalir mengiringi makan malam mereka berdua.

“Mas…malam ini…lagi-lagi aku tersanjung…aku benar-benar terharu…kamu selalu kasih aku kejutan” mata seruni berkaca-kaca…tapi bibirnya penuh senyuman, cantik luar biasa diamalam ini, Grasto hanya bisa bergumam dalam hati..

“Runi….aku cuma mau bilang lewat semua ini…bahwa kamu itu wanita yang istimewa…dan kamu patut menerima keistimewaan ini…”
“Tapi mas….apa aku pantas menerima semua ini….aku ini siapa…”
“Kamu adalah wanita yang sangat spesial dihatiku runi….” grasto langsung memotong pembicaraan runi, Seruni hanya diam terharu, dia seakan gak percaya pada kenyataan yang ada.

“Ada satu kejutan lagi yang ingin aku tunjukkan sama kamu runi…” Grasto mengeluarkan sebuah kotak kecil yang sudah diikat dengan pita berwarna pink.

“Ambillah ini…dan bukalah…ini kado spesial buat kamu, sudah lama aku siapkan ini…” Grasto mengambil tangan seruni, dan meletakkan kotak tersebut dalam genggaman tangan seruni, pelan-pelan seruni membuka kotak tersebut, seruni kaget…dia terdiam…

“Apa maksudnya ini mas…kenapa mas terus membuat aku tersanjung…aku takut menerima ini mas…”
“Kenapa runi…ini mobil aku beli memang untuk aku hadiahkan sama kamu…kamu butuh ini runi…kamu bisa jalan-jalan sama  teman-teman kamu, agar kamu tidak kesepian…”

“Itulah yang aku takutkan mas….kamukan tahu siapa teman-teman aku itu…biarlah aku hanya dirumah,banyak hal yang bisa aku lakukan…”

“Kamu gak mau pakaipun mobil itu gak masalah runi…yang penting mobil itu sudah milik kamu…”

“Mas…aku punya kamu aja sudah bahagia banget…aku gak ingin hal-hal yang berlebihan…aku sudah biasa hidup gak punya apa-apa…”

Grasto terdiam juga terharu melihat kenyataan tersebut, seruni tidak hanya cantik…hatinya juga cantik luar biasa, Grasto mendekati Seruni dan memeluknya dengan penuh kasih sayang, sementara pemusik terus mengalunkan lagu-lagu yang romantis, Grasto terus memluk seruni dan mengajaknya berdansa.


 ANALISIS CERPEN  EMPAT   "TA".
 
        Awas empat  “TA” yaitu:  Harta, Tahta, Wanita, Kereta. Inilah fitnah terbesar  di dunia, yang membawa manusia tercampak ke neraka, penjara, seperti Adam dari Surga yang tercampak ke dunia fana.  Di antara fitnah syahwat yang tersebar di dunia maya dan dunia nyata adalah fitnah wanita, yang paling menghebohkan. Godaannya tersebar di mana-mana, maka hendaklah seorang laki-laki shalih untuk selalu MEMOHON PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH TA’ALA dari perangkap setan ini.


Inilah yang pertama harus dia lakukan, dan tentunya segera berpaling dari godaan-godaan tersebut.

Sebagaimana Nabi Yusuf ‘alaihissalam, ketika digoda oleh istri pejabat maka yang pertama beliau lakukan adalah memohon perlindungan kepada Allah ta’ala,

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ


“Dan wanita yang Nabi Yusuf berada di rumahnya memaksa beliau untuk berbuat kekejian dengannya, dan pintu-pintu rumahnya telah dia tutup seraya berkata, “Datanglah padaku.” Nabi Yusuf berkata, “AKU BERLINDUNG KEPADA ALLAH, sesungguhnya tuanku (suamimu) telah berbuat baik kepadaku (aku tidak akan mengkhianatinya) sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung.” [Yusuf: 23] 



Dalam ayat ini Nabi Yusuf ‘alaihissalam mengingatkan:
1. Memohon perlindungan kepada Allah ta’ala.
2. Perselingkuhan adalah kezaliman terhadap pasangan, dan juga kezaliman terhadap diri sendiri.
3. Pelakunya tidak akan beruntung. Ini peringatkan dari akibat buruknya.
4. Seorang yang sudah memiliki pasangan yang sah pun TIDAK AMAN DARI FITNAH LAWAN JENIS selain pasangannya yang sah, bahkan istri yang dunianya sudah dicukupi oleh suaminya sekalipun.

Dan fitnah itu muncul ketika pintu-pintunya dibuka, diantaranya pintu mengumbar pandangan dan membuka hubungan yang diharamkan. Maka hendaklah seorang suami menjaga istrinya dari fitnah ini, terutama melalui sarananya yang begitu mudah masuk ke rumah kita: INTERNET. Sebagaimana seorang istri juga hendaklah senantiasa mengingatkan suaminya, dan MEMBANTU SUAMINYA UNTUK MELALUI JALAN YANG HALAL.

Demikian pula seorang WANITA SHALIHAH, apabila ada laki-laki asing mendekatinya, terlebih dalam keadaaan ia tidak bersama mahramnya, maka pertama sekali yang hendaklah dia lakukan adalah MEMOHON PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH TA’ALA dan segera berpaling darinya. Inilah yang dilakukan Maryam ‘alaihassalam,


فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَن مِنكَ إِن كُنتَ تَقِيًّا

“Maka Kami utus kepadanya malaikat Jibril ‘alaihissalam dalam bentuk seorang manusia yang sempurna, (maka tatkala melihatnya) ia berkata, AKU BERLINDUNG KEPADA ALLAH DARIMU, jika kamu orang yang bertakwa (takutlah kepada Allah).” [Maryam: 16-17]


Dalam ayat ini Maryam ‘alaihassalam mengingatkan:
1. Memohon perlindungan kepada Allah ta’ala yang Maha Penyayang.
2. Mengingatkan laki-laki tersebut untuk takut kepada Allah ta’ala.
3. Berhati-hati dari setiap laki-laki yang mendekatinya tanpa memperhatikan adab Islam.
4. Tidak dibenarkan laki-laki dan wanita yang bukan suami istri atau tanpa hubungan mahram untuk berdua-duaan (atau mebuka pintu-pintu fitnah), sebab hal itu merupakan sebab terbesar yg mengantarkan kepada zina.
Semoga Allah ta’ala senantiasa melindungi kita dari setiap kejelekan.



HARTA TAHTA DAN WANITA……..

Masih ingat kata pepatah “Di balik seorang pria sukses ada seorang wanita yang hebat” ini mungkin jadi dilemma tersendiri bagi kaum pria saya mengatakan itu benar, tapi hebat nya itu boleh saya ungkap dengan kata “Hebat mendukung pria jadi sukses” Hebat membuat pria lupa diri” Sejak awal kehidupan manusia memang ada ceritanya katanya cerita bahwasanya awal dari segalanya adalah wanita contoh nya manusia jatuh kedalam dosa awalnya karena wanita. Tapi maaf saya hanya mencoba mengembangkannya dalam pikiran saya,saya sebenarnya tidak percaya bahwasanya wanita awal dari segala yang ada, bagi saya saya jika belum ada rumusan berupa angka untuk menyatakan wanita itu awal dari segala baik dan buruk itu sya tidak percaya.
Nah di balik itu semua saya mencoba uraikan sedikit semoga bermanfaat, hanya untuk kita renungkan dan ambil hikmah dari ini semua.
Apakah kita akan meneruskan hidup ini yang biasa-biasa saja atau hidup yang berani?

Karena hanya hidup yang beranilah yang bisa melihat seperti apa kehidupan ini. Dan harta, tahta dan wanita yang selama ini dianggap sebagai penjatuh pria, bahkan sebesar-besarnya pria bisa jatuh oleh sekecil-kecilnya wanita.
Harta, tahta, wanita justru adalah ukuran keutuhan keberhasilah seorang pria. Seorang pria yang berhasil, harus berhasil berharta, bertahta, dan berwanita. Yang menjadikannya gagal adalah bukan harta, tahta, wanita, tetapi yang menjadikannya gagal adalah sikap yang salah. Karena sikap yang salah adalah pembatal keberhasilan apapun, berikut ini sebuah pengertian dari harta tahta dan wanita menurut kaca mata saya:
Harta
Harta harus yang membaik-kan. Banyak orang sudah meminta harta, tetapi belum berjanji bahwa harta yang dia milikinya itu akan membuat dirinya baik. Banyak orang meminta uang yang banyak, tanpa berjanji bahwa uang banyak itu akan membuat pribadinya mulia.
Tahta
Ada tiga tugas utama dari tahta (Menyejahterakan, Membahagiakan,Mencemerlangkan). Salah orang, kalau ia bertahta tetapi tidak menyejaterakan, membahagiakan dan menceerlangkan orang lain.
Wanita
Yang Mulia. Mengapa dia mulia?, karena prianya memuliakan-nya.
Jadi ukuran keberhasilan seorang pria adalah dia berharta yang membuat dirinya baik, bukan jadi sombong. Kemudian apabila dia bertahta tujuannya bukan untuk memperkaya diri dan kelompok tetapi untuk menyejahterakan, membahagiakan dan mencemerlangkan orang lain. Dan apabila dia didampingi seorang wanita, dia akan memuliakannya sehingga wanita itu akan memuliakannya kembali.

Segala sesuatu robek dari sisi yang lemah, bukan hanya wanita. Pria yang lemah karena uang maka dia akan robek dari sisi uang. Pria yang lemah karena pujian, ia akan robek karena dipuji. Segala sesuatu akan robek dari sisi yang lemah, maka berhati-hatilah di sisi mana anda lemah. Gunakan segala kekuatan anda untuk menjaga kelemahan anda di sisi itu.
Tidak ada seorang pria yang berhasil secara utuh, kalau dia hanya berhasil dalam berharta dan bertahta saja, kalau dia tidak didampingi seorang wanita mulia. Wanita meskipun itu juga harta, tetapi wanita demikian penting sehingga menjadi pemungkin keberhasilan seorang pria.
semua orang tidak akan mengelak kalau yang di cari selama ini selalu berhubungan dengan harta, tahta dan wanita, karena semua itu sudah menjadi hukum alam kalau manusia memang ditakdirkan untuk bergelut dengan ketiganya.
Setelah heboh memberitakan Eyang subur dengan istri-istrinya kini media disibukkan lagi dengan pemberitaan Ahmad Fathanah seseorang yang sekarang sedang diburu KPK atas keterlibatannya dengan kasus impor daging sapi yang melibatkan petinggi PKS LHI. Namun belakangan yang semakin santer dibicarakan adalah tentang adanya indikasi money loundry yang dilakukan yang bersangkutan.
Yang menarik dari Ahmad Fathanah ini adalah dibelakangnya ternyata banyak wanita cantik yang kini di beritakan memiliki hubungan dekat dengan Fatahanah, masih segar ingatan kita tentang mahasiswi cantik Maharani Suciyono yang ketangkap basah di salah satu hotel sedang menerima Rp. 10 jt, setelah itu mantan bintang panas Ayu Azhari juga sedang diperiksa KPK atas keterlibatan bisnisnya dengan fathanah dan yang terakhir adalah foto model majalah dewasa vitalia sesha yang ini tidak tanggung-tanggung fathanah memberi satu buah mobil Honda jazz dan jam tangan seharga Rp. 70 jt, sungguh tidak pernah ada yang menduga sebelumnya.

Kenapa selalu ada wanita cantik yang menghiasi kehidupan orang-orang yang terlibat korupsi, rasanya selalu relevan yang sering orang katakan bahkan ajaran Agama kita sendiri sering mengingatkan kita tentang Harta, Tahta dan wanita.
Kasus LHI dan Ahmad Fathanah berkaitan dengan kuota impor daging sedang bergulir bahkan lagi seru-serunya pembahasan tersbut di banyak media masa baik cetak maupun elektronik. Yang lebih hebohnya lagi keterlibatan wanita-wanita cantik di sekitar Ahmad fathanah ini semakin membuat suasana panas kader partai politik yang sedang hangat di hubungkan dengan kasus Ahmad fathanah ini.
Belum kelar masalah kuota impor daging kini Fathanah sibuk sekali dengan urusan daging yang lain, berkaitan dengan wanita-wanita cantik yang ada di sekitarnya. Ternyata daging itu membuat kacau semuanya, hmmmmm………daging oh daging…hehehehheheh…kurang etis memang seorang pria itu terlahir dari daging, hidup untuk daging,hancur karena daging, hehehehe…
Nah… berikut ini ada ulasan mengenaim Harta tahta dan wanita, kita semua pasti mempunyai pandangan yang berbeda untuk hal ini dan itu sah sah saya ,tergantung kita menilai masalah itu dari segi mana.
Tidak ada diantara harta, tahta dan wanita yang memiliki pengaruh negatif kepada orang baik. Hanya orang yang salah sikap yang bisa jatuh dari ketiga faktor ini, karena kesalahan sikap akan membatalkan semua keberhasilan.
Kita semua sedang dalam perjalanan menuju sesuatu, ada perjalanan yang belum tentu kita berhasil, berarti belum tentu pula kita gagal, ambillah perjalanan ini. Tetapi ada perjalanan yang pasti gagal,  yaitu perjalanan yang tidak adil, tidak amanah, tidak jujur, tidak santun dan tidak penuh hormat, ini perjalanan yang bagaimanapun canggih caranya akan gagal.
Tetapi upayakanlah menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain, sebab kalau kita bermanfaat Tuhan akan hadiahkan harta yang besar tadi, diberikan kewenangan untuk didengarkan banyak orang, dan didampingkan dengan wanita yang kita muliakan.
Harta pertama siapapun adalah kebaikan, harta pertama ini juga menjadi harta penutup. Upayakanlah ini, karena kita tidak tahu usia kita ditutup. Kita menjadi pribadi yang baik dalam keseharian kita, karena seindah-indahnya harta penutup adalah kebaikan.
Harta prasyarat yang harus dimiliki adalah harapan. Tidak ada orang bisa dikatakan miskin selama dia memiliki harapan. Harapan ini bahkan bagi orang yang tidak mengenal Tuhan, ia gunakan untuk berdo’a. Orang yang putus harapan membatalkan sifat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Wanita itu bukan hanya sulit dimengerti, tetapi wanita itu tidak mungkin dimengerti. Itu sebabnya pengertian terbaik dari seorang pria adalah mencintainya. Sakit bertengkarnya orang yang menyayangi adalah penguat kasih sayang.

Cara mengerti wanita yang terbaik adalah mencintainya, karena cinta itu kemampuan menerima orang apa adaanya. 

Karena harta, tahta, wanita itu dibangun diatas pribadi kita, jadikan diri kita pantas bagi harta yang besar, bagi tahta yang besar, dan bagi wanita yang mulia.
Secara setatistik saat ini jumlah wanita lebih banyak daripada pria. Tetapi coba tanyakan kepada pria-pria yang tidak memiliki pasangan itu, dia merasa dunia ini tidak ada wanitanya. Sepertihalnya uang ada dimana-mana, tetapi bagi yang tidak punya uang, seolah tidak ada uang didunia ini. Jadi statistik-statistik ini untuk anda ketahui, tetapi tidak boleh anda terapkan bagi pengecilan hati.
Cara paling mudah memuliakan wanita, agar wanita merasa dimuliakan adalah beritahu dia. Wanita anda perlu pengakuan dari anda bahwa anda sayang kepadanya. Wanita berhak mendengar bahwa dia dikasihi. Sepertihalnya Tuhan Maha Mendengar dan Maha Mengetahui isi hati anda, tetapi tetap saja anda diharuskan berdo’a, berarti Tuhan juga perlu mendengar suara indah anda dalam memuliaka-Nya.
Diatas diri kitalah dibangun harta yang besar, tahta yang besar dan wanita yang disandingkan kepada kita. Maka mulai saat ini sadarlah bahwa tidak ada yang anda kerjakan, yang tidak berhubungan dengan pembangunan nilai diri anda.
Tidak ada orang yang terlepas dari kesalahan yang dilakukannya, sehingga berbahagialah tidak ada orang yang tidak dinilai karena kebaikannya. Dan karena kebaikan kita adalah landasan bagi semua kualitas yang telah dititipkan kepada kita.
(Jetta anwar sijabat)
17:62. Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil."
17:63. Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.
17:64. Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.
17:65. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga."

Ayat-ayat lain yang menjelaskan sikap permusuhan Iblis kepada Adam dan kerurunannya juga dijumpai dalam ayat 7:16 sampai 7:18, 15:39 sampai 15:43, dan 38:82 sampai 38:83.
7:16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
7:17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
17:18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya."
15:39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
15:40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka."
15:41. Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya).
15:42. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.
15:43. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.
38:82. Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,
38:83. kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.
Paparan ayat-ayat terjemahan Al Qur’an di atas menunjukkan bahwa kisah sikap permusuhan Iblis kepada Adam dan keturunannya diulang berkali-kali yaitu disampaikan sampai 4 kali. Bagi penulis, ini merupakan pertanda bahwa kisah tersebut mengandung pelajaran yang sangat penting. Sebelum membahas pelajaran tersebut, alangkah baiknya jika membahas hubungan antara Iblis dan syaitan lebih dahulu karena dalam judul makalah ini tidak disebutkan kata Iblis.
Dalam 20:120 dan 20:121 diterangkan bahwa yang menggoda Adam dan istrinya sehingga tersesat adalah syaitan, bukan Iblis. Ini berarti bahwa Iblis dan syaitan menerangkan makhluk yang sama. Artinya, Iblis adalah nama syaitan. Dengan kalimat lain, Adam adalah nama manusia sedangkan Iblis adalah nama syaitan. Oleh karena itu, yang dikatakan Iblis dalam ayat-ayat yang dipaparkan sebelumnya adalah sama dengan yang dikatakan syaitan.
20:120. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"
20:121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.
Di samping itu, dalam terjemahan versi Dep. Agama RI ada terjemahan yang menyebutkan istilah mukhlis (15:40 dan 38:83). Penulis merasa kurang jelas dengan terjemahan tersebut sehingga perlu menggunakan terjemahan versi lain.
15:40. Except, among them,Your sincere slaves.” (“Kecuali, di antara mereka, hamba-Mu yang sungguh-sungguh.”) (versi Dr. Shehnaz Shaikh dan Ms. Kausar Khatri)
15:83. Except Your chosen slaves among them.” (“Kecuali hamba-Mu terpilih di antara mereka.”) (versi Dr. Shehnaz Shaikh dan Ms. Kausar Khatri)
Meskipun demikian, terjemahan kedua ayat versi Dr. Shehnaz Shaikh dan Ms. Kausar Khatri tersebut masih membingungkan juga karena keduanya berbeda meskipun kedua ayat tersebut berbunyi sama persis. Berikut ini adalah transliterasinya yang dikopi dari DivineIslam's Qur'an Viewer software v2.910.
015.040 Ill[a] AAib[a]daka minhumu almukhla[s]een(a)
038.083 Ill[a] AAib[a]daka minhumu almukhla[s]een(a)
Agar lebih mantap penulis mengeceknya dengan arti kata menurut akar (root) yang ada di The Project Root List dalam http://www.studyquran.co.uk/PRLonline.htm. Berikut ini adalah kutipannya.
Kh-Lam-Sad = To be pure/genuine/unmixed/clear, to be safe/secure/free from embarrassment or difficulty or destruction, to withdraw/retire/part from the company of people, to come/approach/reach, make a thing clear or pure, explain/expound/interpret, act with reciprocal purity towards someone, to be pure and sincere, to appropriate a thing or person purely to oneself, to purely or sincerely believe (free of hypocrisy).
khalasa vb. (1)
perf. act. 12:80
pcple. act. 2:94, 6:139, 7:32, 16:66, 33:50, 38:46, 39:3
akhlasa vb. (4)
perf. act. 4:146, 38:46
pcple. act. 2:139, 7:29, 10:22, 29:65, 31:32, 39:2, 39:11, 39:14, 40:14, 40:65, 98:5
pcple. pass.
12:24, 15:40, 19:51, 37:40, 37:74, 37:128, 37:160, 37:169, 38:83
istakhlasa vb. (10) impf. act. 12:54
Dalam kutipan di atas, tampak bahwa akar Kh-Lam-Sad terdapat dalam 15:40 dan 38:83 dalam bentuk akhlasa. Menurut penulis, arti akar Kh-Lam-Sad dalam kedua ayat tersebut yang sesuai adalah to be pure/genuine/unmixed/clear yang terjemahannya murni/tulus/tidak tercampur/jernih. Menurut penulis, arti akar tersebut dapat dinyatakan dengan satu kata yaitu murni. Hamba Allah yang murni berarti budak Allah yang tidak palsu atau budak Allah sebenar-benarnya atau budak Allah yang sungguh-sungguh, yaitu budak yang mengabdikan dirinya hanya kepada Allah semata.
Hamba berarti budak. Hamba Allah adalah budak Allah. Kewajiban budak adalah mengabdi kepada majikannya. Jika majikannya adalah Allah, budak tersebut wajib hanya mengikuti semua keiinginan Allah semata. Artinya, seorang hamba Allah wajib taat kepada Allah secara murni. Jadi, cara mencegah godaan syaitan ialah dengan menjadikan diri kita sebagai hamba Allah yang sebenar-benarnya.
Secara ringkas, kisah Adam dan Ibllis tersebut menunjukkan bahwa sejak penciptaannya, manusia sudah mempunyai musuh yaitu makhluk dari golongan syaitan. Syaitan diberi ijin oleh Allah dengan selonggar-longgarnya untuk menggoda manusia agar tersesat sehingga menjadi penghuni neraka. 

SYAITAN MUSUH MANUSIA

Sudah dijelaskan dalam kisah Adam di atas bahwa syaitan adalah musuh manusia. Hal tersebut juga ditegaskan oleh ayat 35:6.
35:6. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
Meskipun musuh manusia adalah syaitan, manusia justeru sering bermusuhan dengan sesama manusia. Perkelahian, bentrok antar warga, dan perang adalah contoh permusuhan di antara manusia yang selalu terjadi. Ini adalah suatu kesalahan. Seharusnya, manusia harus saling tolong-menolong dalam berbuat kebaikan (5:2). Mengapa ini bisa terjadi? Ini semua terjadi karena perbuatan syaitan yang berhasil membelokkan permusuhan manusia dengan syaitan berubah menjadi permusuhan di antara manusia. Bukankah ini suatu bukti bahwa syaitan sangat cerdas?
5:2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
Sesungguhnya, perilaku orang yang tergoda oleh syaitan perlu disikapi dengan hati-hati. Mereka mungkin hanyalah korban godaan syaitan sehingga jangan dimusuhi karena musuh yang sesungguhnya adalah syaitan. Meskipun demikian, kita kadang-kadang lupa dan kemudian memusuhi korban godaan syaitan. Padahal, yang harus dimusuhi adalah syaitan. Memang syaitan pandai membuat lupa (18:63; 12:42; dan 6:68) dan pandai menipu (35:5). Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada terhadap godaan syaitan.
18:63. Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali."
12:42. Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat diantara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu." Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.
6:68. Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).
35:5. Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.
JURUS SYAITAN UNTUK MENYESATKAN MANUSIA
Dalam ayat-ayat tentang kisah Adam dan Iblis yang disajikan di muka terungkap bahwa syaitan ingin menyesatkan manusia sehingga masuk nereka. Bermacam-macam cara dilakukan syaitan untuk menyesatkan manusia. Jurus (istilah dalam film silat yang berarti cara atau metode) andalan mereka adalah merubah petunjuk Allah. Pernahkah pembaca menonton film kartun yang di dalamnya ada adegan tokoh jahat merubah rambu arah jalan sehingga yang lainnya menjadi tersesat? Demikianlah kira-kira gambaran salah satu jurus syaitan dalam menyesatkan manusia.

      Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya kita mengingat pesan Allah kepada Adam sebelum diturunkan ke bumi. Allah berpesan agar Adam dan keturunannya mengikuti petunjuk-Nya (2:38).
2:38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
Petunjuk Allah adalah kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul. Kitab-kitab Allah inilah yang dijadikan sasaran oleh syaitan dalam rangka menyesatkan manusia. Caranya, syaitan menggoda manusia untuk merubah kitab-kitab Allah. Kitab-kitab Allah sebelum Al Qur’an sudah berubah. Perubahan tersebut terjadi karena kecerdikan syaitan dalam menggoda manusia. Perubahan besar yang terjadi dalam kitab Allah sebelum Al Qur’an tercermin pada ajaran yang menyatakan bahwa Allah mempunyai anak. Ayat yang menerangkan hal tersebut adalah 9:30.
9:30. Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah." Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?
Diterangkan dalam 9:30 bahwa anggapan bahwa Allah mempunyai anak adalah sama dengan anggapan orang-orang kafir. Dengan kalimat lain, orang yang percaya bahwa Allah mempunyai anak adalah sama dengan orang kafir. Anggapan tersebut tentunya bersumber dari kitab Allah yang telah berubah. Perubahan lain yang terjadi dalam kitab Allah adalah ajaran bahwa Allah adalah Al Masih putera Maryam alias Yesus. Orang yang percaya pada ajaran tersebut dinyatakan kafir oleh Allah (5:17). Perlu diingat bahwa orang kafir akan dimasukkan neraka (64:10).
5:17. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
64:10. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
Kehebatan syaitan dalam menyesatkan manusia tidak hanya sampai di situ. Orang-orang yang telah disesatkan oleh syaitan akan merasa seperti mendapatkan petunjuk Allah (43:37). Orang yang merasa mendapatkan petunjuk Allah tersebut berperilaku seperti orang yang berjalan di jalan yang lurus. Mereka berbuat kebaikan dan dinilai sebagai orang saleh oleh masyarakat. Bukankah ini sangat menyedihkan?
43:37. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.
Bagaimana dengan jurus syaitan dalam menyesatkan manusia setelah kitab Allah bernama Al Qur’an turun? Syaitan memang tidak mampu merubah Al Qur’an. Tetapi, apakah syaitan terus kekurangan akal? Apakah syaitan terus tidak berdaya? Tampaknya tidak! Syaitan mengerahkan segala cara dan kekuatan untuk menyesatkan manusia. Untuk menyesatkan manusia, syaitan membuat petunjuk palsu. Caranya, syaitan menggoda manusia untuk membuat kitab selain Al Qur’an dan kemudian menggoda manusia agar beriman kepada kitab tersebut. Melalui kitab itulah syaitan melancarkan jurus-jurus untuk menyesatkan manusia. Para korbannya tidak sadar bahwa mereka telah terperangkap godaan syaitan, seperti yang dialami Adam dan istrinya pada jaman dahulu. Para korban godaan syaitan akan merasa seperti mendapatkan petunjuk (43:37). Itulah sebabnya mereka memegang teguh keyakinannya. Mereka berperilaku seperti orang mendapatkan petunjuk, yaitu berprilaku baik dan taat beribadah. 

           Adakah  CARA MENCEGAH GODAAN SYAITAN

       Sudah dijelaskan di depan bahwa cara mencegah godaan syaitan adalah dengan menjadikan diri kita sebagai hamba atau budak Allah yang sebenar-benarnya. Sebagai hamba Allah, kita wajib mematuhi semua yang diperintahkan majikan kita, yakni Allah. Kita menjadi milik majikan kita, yaitu Allah. Allah tidak menginginkan ada majikan lain yang ikut memiliki kita. Allah tidak ingin ada majikan lain yang memerintah kita. Jadi, sebagai hamba Allah yang sebenar-benarnya, kita hanya mempunyai satu majikan, yakni Allah yang wajib dikerjakan semua perintah-Nya.
Perintah majikan kita, yaitu Allah, disampaikan kepada utusan-Nya bernama Muhammad dalam bentuk Al Qur’an. Hamba Allah yang sebenar-benarnya hanya mengerjakan perintah Allah yang ada dalam Al Qur’an. Hamba Allah yang sebenar-benarnya tidak menjalankan perintah dari selain Allah.
Rasul Allah bukan majikan kita. Rasul Allah juga seorang hamba atau budak Allah (37:71). Bahkan semua yang ada di langit dan bumi adalah hamba Allah (19:93). Nabi Muhammad adalah hamba Allah (2:23). Sebagai sesama hamba Allah, kita dan para Rasul Allah sama-sama mengerjakan semua perintah majikannya, yakni Allah. Oleh karena itu, tidak ada istilah ajaran rasul atau perintah dan larangan rasul bagi seorang hamba Allah yang sebenar-benarnya. Bagi seorang hamba Allah yang sebenar-benarnya, yang ada hanyalah ajaran atau perintah dan larangan Allah.
37:171. Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul,
19:93. Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.

1 comment:

  1. Asslmkm…wrwb

    Siapa bilang poligami hanya akan berdampak kemungkinan cemburu, marah, iri, sakit hati pada para istri? Coba pikiir lagi kemungkinan dampak psikologi, ekonomi, kasih sayang, krisis percaya diri, bahkan dendam (terutama pada Ayah) pada anak2 yg akan dihasilkan kelak…

    Dan……

    Berdasarkan sensus penduduk 2000 dan 2010 ternyata justru JUMLAH PRIA DI INDONESIA LEBIH BANYAK DARI WANITANYA.

    “laki2 jaman sekarang biasanya mati2an menentang atau berusaha menutup2i fakta ini dengan berbagai alasan dan dalih”

    Begitu juga dengan data negara2 di dunia (CIA, Bank Dunia, PBB, dll) ternyata jumlah pria juga lebih banyak dari wanitanya (terutama untuk China, India, dan negara-negara Arab)

    Yup jumlah wanita memang sangat melimpah tapi di usia di atas 65 tahun, mauu?? hehe….kalo ngebet, silakan poligami dengan golongan wanita usia ini.

    Cek di data resmi BPS dan masing2 pemda atau coba klik di:

    http://sosbud.kompasiana.com/2013/05/16/makan-tuhh-poligami-vs-fakta-demografi-560923.html

    http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=40¬ab=1

    http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=263&wid=0

    http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=4

    http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321
    http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=211&Itemid=211&limit=1&limitstart=2

    http://statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=penduduk_ratio&info1=4
    Kira2 apa ya solusi dari kelebihan pria ini?
    masih tetap POLIGAMI? Hanya akan semakin “merampas” kesempatan bujangan pria lain untuk dapat menikah

    perkiraan dan kepercayaan selama ini “turun temurun” yang selalu jadi senjata bagi pria yang ngebet ingin berpoligami bahwa jumlah wanita jauh berlipat lipat di atas pria ternyata SALAH BESAR

    Hasil Sensus Penduduk 2010 berdasar jenis kelamin perpropinsi
    Kode, Provinsi, Laki-laki, Perempuan, Total Penduduk
    1 Aceh, 2 248 952, 2 245 458, 4 494 410
    2 Sumatera Utara, 6 483 354, 6 498 850, 12 982 204
    3 Sumatera Barat, 2 404 377, 2 442 532, 4 846 909
    4 Riau, 2 853 168, 2 685 199, 5 538 367
    5 Jambi, 1 581 110, 1 511 155, 3 092 265
    6 Sumatera Selatan, 3 792 647, 3 657 747, 7 450 394
    7 Bengkulu, 877 159, 838 359, 1 715 518
    8 Lampung, 3 916 622, 3 691 783, 7 608 405
    9 Bangka Belitung , 635 094, 588 202, 1 223 296
    10 Kepulauan Riau, 862 144, 817 019, 1 679 163
    11 DKI Jakarta, 4 870 938, 4 736 849, 9 607 787
    12 Jawa Barat, 21 907 040, 21 146 692, 43 053 732
    13 Jawa Tengah, 16 091 112, 16 291 545, 32 382 657
    14 DI Yogyakarta, 1 708 910, 1 748 581, 3 457 491
    15 Jawa Timur, 18 503 516, 18 973 241, 37 476 757
    16 Banten, 5 439 148, 5 193 018, 10 632 166
    17 Bali, 1 961 348, 1 929 409, 3 890 757
    18 Nusa Tenggara Barat, 2 183 646, 2 316 566, 4 500 212
    19 Nusa Tenggara Timur, 2 326 487, 2 357 340, 4 683 827
    20 Kalimantan Barat, 2 246 903, 2 149 080, 4 395 983
    21 Kalimantan Tengah, 1 153 743, 1 058 346, 2 212 089
    22 Kalimantan Selatan, 1 836 210, 1 790 406, 3 626 616
    23 Kalimantan Timur, 1 871 690, 1 681 453, 3 553 143
    24 Sulawesi Utara, 1 159 903, 1 110 693, 2 270 596
    25 Sulawesi Tengah, 1 350 844, 1 284 165, 2 635 009
    26 Sulawesi Selatan, 3 924 431, 4 110 345, 8 034 776
    27 Sulawesi Tenggara, 1 121 826, 1 110 760, 2 232 586
    28 Gorontalo, 521 914, 518 250, 1 040 164
    29 Sulawesi Barat, 581 526, 577 125, 1 158 651
    30 Maluku, 775 477, 758 029, 1 533 506
    31 Maluku Utara, 531 393, 506 694, 1 038 087
    32 Papua Barat, 402 398, 358 024, 760 422
    33 Papua, 1 505 883, 1 327 498, 2 833 381
    TOTAL, 119 630 913, 118 010 413, 237 641 326
    Sex Ratio Indonesia (menurut BPS) beginilah data yang saya dapat:
    - Tahun 1971 = 97.18 pria : 100 wanita
    - Tahun 1980 = 99.82 pria : 100 wanita
    - Tahun 1990 = 99.45 pria : 100 wanita
    - Tahun 1995 = 99.09 pria : 100 wanita
    - Tahun 2000 = 100.6 pria : 100 wanita
    - Tahun 2010 = 101,01 pria : 100 wanita
    Bisa dilihat, ternyata tren sex ratio semakin meningkat, dalam arti dari tahun ke tahun jumlah pria semakin melebihi wanita

    Poligami?????

    ReplyDelete

Komentar Facebook