Friday, June 7, 2013

PUYUH YANG CANTIK DIPANDANG, SANGAT MENARIK



PUYUH YANG CANTIK
DIPANDANG, SANGAT MENARIK
WARNANYA SEPERTI BATIK
HADIAH DARI SANG KHALIK
Sekedar dipahami, bahwa populasi ideal burung puyuh di dalam ruangan kandang batre adalah [panjangxlebar] / 222.
Sehingga untuk ukuran kandang seperti gambar tersebut, tiap ruangan idealnya diisi 35 ekor burung puyuh petelur. Baiklah barangkali berani saja diisi 40 ekor silahkan.

Patokan atau standar rumus [panjangxlebar] / 222 akan membawa kondisi yang ideal pula bagi kelanjutan pemeliharaan burung puyuh petelur, baik produktivitasnya, umur produktivitasnya, dan yang jelas ya kesehatannya. Biarpun akhirnya semuanya kembali pada perawatan.

Ada kunci utamanya adalah persiapan dan perhitungan, mau modal pinjaman atau modal sendiri rasanya sama mas resikonya, hanya saja jika modal sendiri habis ya habis, jika modal pinjaman habis ya masih menyisakan hutang. Namun jika segala sesuatunya dipersiapkan dengan matang, dengan perhitungan yg sangat detail, mau usaha apa saja saya rasa sekalipun terpuruk masih ada sedikit hasil yg dapat diperoleh.

menurut saya beternak (apa saja), justru cenderung kita dipaksa menjadi pebisnis handal, manajemen yg komplit ntah masalah kandang, pakan, pemasaran, penyakit dll.

untuk itu bagi calon peternak, jangan melihat orang dari hasilnya atau untungnya, tapi lihat cara kerjanya. kebanyakan calon peternak yg datang ke peternakan saya mayoritas bertanya “untung g beternak puyuh? dalam 1000 ekor untung brapa per bulan?” selalu itu dan itu.

padahal, di bidang apapun itu, yg seharusnya dilihat bukan untungnya, tapi bagaimana caranya mendapatkan untung.

jika saya brani menjawab pertnyaan calon peternak yg datang kepeternakan saya diatas, pasti saya jawab “ya untung mas, dalam 1000 ekor saya bisa mendapatkan penghasilan kotor (penjualan telur – pakan) 500rb-1,6jt. tergantung sama harga telur yg pasang surut”

tanpa banyak bicara dengan bertanya tentang perawatan seadanya, mereka nekat ngorder puyuh hingga ribuan ekor.

ketika badai menerpa, ntah harga telur anjlok, penyakit datang menyerang, manajemen keuangan yang amburadul, mereka semua pada mengeluh.

pertanyaannya SALAH SIAPA SEKARANG?

>>hanya sharing cerita saja, kurang lebihnya minta maaf<<

puyuhjaya | 18 Desember 2011 pada 10:32 am | Balas
Terima kasih sharingnya, Mas Sholehuddin.
Semoga bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan bagi yang berminat beternak puyuh.

Sebaiknya jangan melihat dulu untung, tapi pelajari dulu bagaimana mencari untung.

Salam hangat.

KOMARI | 18 Desember 2011 pada 11:57 am | Balas
Semakin menarik saja postingnya mas, bikin tergelitik jari untuk menuangkan kata-kata yg sekian lama terpendam dalam dada.

Bolehkan masss…

Komentar Mas Sholihuddin is the best real eksperien
Tentimoni penulis

Pada awalnya ingin mencarian pekerjaan ponakan yg mau kuliah ortunya belum bisa, akhirnya dg keiklasan untuk membantu ponakan saya coba beberapa jenis usaha diantaranya membuat warnet, toko dn memelihara ayam bangkok, ayam kampung, ayam arab, ayam horn/petelur dan puyuh.

Hari berganti hari bulan berganti bulan usaha warnet dan toko alhamdulillah lancar, sedangkan untuk penangkaran ternak yg bertahan hanya tinggal puyuh sampai sekarang yg sudah sekitar 1 th dan yg lain entah sydah ratusan ribu atau jutaan yg tanpa bisa kembali.

Khusus untuk puyuh sebenarnya sy sudah tidak kuat yang harus nomboki terus menerus saat akan beli paka, namun saya masih berharap bertahan dg mencoba pembibitan tapi ternyata juga tidak seindah/semanis yg kita bayangkan atau diceritakan orang lain.

Alhamdulillah saya punya penghasilan tetap/pegawai sehingga tidak begitu menguras habis kantong uang dapur, tapi lama-lama juga harus berfikir seribu kali untuk meneruskan usaha penangkaran puyuh atau yg lain.

Usaha peternakan atau yg berhubungan dengan makhluk hidup agak susah dipridiksikan dg tepat, karena banyak faktor yg mempengaruhi terutama masalah penyakit, harga hasil produksi, teknik perawatan, pakan dll, beda kalau usaha warnet atau toko dg barang mati dan mudah untuk dihitung.

Kembali kemasalah puyuh, kalau kita belum punya pengalaman sebaikknya mencoba dulu beberapa ekor saja, dan satu lagi harus di dasari rasa kecintaan atau hobi, kalau kita selalu berfikir keuntungan pasti akan kecewa kalau tidak punya pengalaman sebelumnya.

Seperti saya sekarang ini saya niati hobi, sehingga walaupun masih harus nomboki terus, tapi ada kepuasan batin yg tidak tergantikan dengan harta benda berapapun.

Kalau saya hitung2 diatas kertas memang kelihatannya masih untung tapi itu masih kecil, apalagi saat ini harga masih fluktuatif dan penyakit/tingkat kematian masih tinggi, terasa begitu berat untuk untung besar.

Testimoni diatas jangan dianggap sebagai patokan, itu hanya kisah kurang beruntung yg saya alami.
Pesan saya jangan pesimis melaukan usaha apa saja termasuk penangkaran puyuh yg banyak orang bilang sangat-sangat mengiurkan dan menjanjikan, silahkan coba-coba dan coba lagi, saya yakin suatu saat pasti akan berhasil, seperti mas Arif, mas Sholikhudin dll

Demikian mas puyuhjaya, testimoni yg tidak urut kata2nya dan mudah-mudahan pembaca yg lain bisa menceritakan pengalamannya di blog ini

Salam adem ayem karena musim penghujan

puyuhjaya | 18 Desember 2011 pada 2:50 pm | Balas
Wah, pengalaman yang luar biasa hebatnya di dunia usaha. Senangnya menjadi ponakan Pak Komari. Penuh perhatian dan kasih sayang pada saudara.
Terima kasih telah berbagi pengalaman. Semoga diantara pembaca lain, juga berkenan berbagi cerita.

Begitulah memang, Pak. Kalau disawang-sawang, sepertinya lebih nyaman usaha di bidang perniagaan. Rasanya seperti lebih aman juga. Tapi yang penting adalah optimis. Maju terus pantang mundur, seperti yang dicontohkan oleh Pak Komari. Terus semangat dan semangat terus. Toh rejeki sudah tercatat, hanya tinggal bagaimana kita berusaha, dan berdoa.

Salam adhem juga, Pak. Di sini semalaman hujan.
Terima kasih doanya, semoga sayapun sukses seperti Mas Sholehuddin.

minto | 18 Desember 2011 pada 12:24 pm | Balas
as.. mas puyuh jaya. boleh kan ikut nimbrung mas. jujur saya sudah lebih dari 3 bln ini sedang mencari info tetang puyuh. sy punya niat utk piara puyuh kecil kecilan, kira kira mas punya relasi peternak puyuh daerah bandung dan cimahi ga.. jujur sy awam tentang burung puyuh. mksh

Sholehuddin | 18 Desember 2011 pada 12:56 pm | Balas
bisa hubungi saya mas, kemaren saya ngirim telur bibit ke cimahi.
peternakan saya bekerja sama dengan SQF sukabumi, jadi dekat aja pengirimannya.

puyuhjaya | 18 Desember 2011 pada 2:33 pm | Balas
Wlkmslm Mas Minto. Sudah tertanggapi juga oleh Mas Sholehuddin.
Silahkan juga jika berkenan bertandang ke http://puyuhjaya.wordpress.com/disini-bibit-puyuh atau http://puyuhjaya.wordpress.com/bibit-puyuh
Sama-sama makasih.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook