Tuesday, July 16, 2013

DALAM LOGIKA, MATEMATIKA YANG PENTING, PASTI JUMLAHNYA



DALAM LOGIKA, MATEMATIKA
YANG PENTING, PASTI JUMLAHNYA
HALAL HARAM, SAMA SAJA
SALAH PAKAI, BISA CELAKA



Penulis kutip dari tulisan yang diposkan oleh Nurhadi asal Malaysia. Kisahnya begini:
Ada  seorang guru yang meragakan permainan yang indah. Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah  "Penghapus!"..





        Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Penghapus!", jika saya angkat penghapus, maka katakanlah "Kapur!".
Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk.Selang beberapa saat, permainan berhenti. 

       Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membedakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu,dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya.


        Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika. "Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan 
dan trend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain." 

"Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari, anda sedikit demi sedikit 
menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan.Paham?" Tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham cikgu.(Buk guru).." 

"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan."Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"

Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat,dan lain-lain. Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet." Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya...
Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terang... Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sedar. 

"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. 
Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn 
tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, 
kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah 
dihancurkan..." 

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara mereka... Dan itulah yang mereka inginkan."

"Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh musuh kita. 

"Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?" Tanya murid-murid. 

"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi.""Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sedar".

"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa 
dahulu sebelum pulang..." Matahari bersinar terik takala anak-anak itu 
keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya... 

RENUNGKANLAH SAHABAT SEMUA.. 



PANTUN  DAN SYAIR AKHLAK DAN  ETIK
 YANG TERPINGGIRKAN

TIADA AKHLAK, TIADA ETIK,
ANDA PASTI, TERLIBAT KONFLIK.
SETAN DATANG, MENGGELITIK
MENAMPILKAN, SIFAT MUNAFIK.

Penyair kecil, sadar benar, dirinya orang yang tersingkir.
Di gubuk itu, Nenek sihir mengatakan kepada penyair
Tahukah engkau manusia sekarang
tak ada bedanya dengan binatang
Akhlaq dan etik, sudah dicampakkan orang.
Sikut menyikut sudah hal biasa
nyolong makan teman itu sudah lumrah
Hukumnya hukum rimba terjadi di perkantoran
Terjadi di gedung yang paling terhormat.
siapa yang kuat dialah yang menang
Manusia sekarang
tak jauh beda dengan para binatang
yang penting senang semua dihalalkan
dan
Rintihku di ke sawah Ranah Singkuang.
Juga ke surau berdinding papan.
Ku datang mengdukan nasibku kepada-Mu ya Allah
Ku teteskan air mataku
di rumahMu ya Allah
Kusesali semua kesalahan
dan semua kekhilafanku
Di saat batinku merintih
mengharap pengampunanMu
Aku adalah hambaMu yang tak luput dari dosa
Ya Allah … ampunilah dosa dosaku
Terkaram dalam jurang penuh lintah.
Terkaramkan aku di dalam lautan
tubuhku melayang ke dasar laut
Kuala Kaampar, dsengan dahsyat gelombang Bononya.
mataku semakin menatap gelap
telingaku berdengung keras
Seiring dengan tenggelamnya aku
kucoba buka mataku
sedikit celah terbuka di kelopak
melihat ikan ikan laut
walau dalam pandang semu
Sungai Kampar yang bertebing tinggi.
Di tempatku berdiri
terdengar suara jernih gemiricik air sungai
Di tengah hijau pepohonan
air sungai mengalir tenang
Damai kurasakan saat itu
tatkala kicau burung bersautan
seakan memecah hening pagi
Air sungai yang jernih
sumber kehidupanku
Air sungai yang tenang
tetaplah
Diriku bagai butiran pasir
di tepi pantai yang biru
yang terpanggang sinar mentari
dan terseret desiran ombak
itulah diriku
menjadi orang yang terpinggir
Diriku bagai setetes embun
membasahi rumput di pagi hari
yang hadir sesaat lalu pergi
karena terkena sinar sang

Selamat Tinggal bidadari tepian sungai Kampar.
Pernah terlempar pada masa yang tak kuinginkan
Pernah terkungkung pada waktu yang terhenti
Dan terhalang dengan jutaan harap yang tak mampu aku dekap
Terpagar dengan ribuan angan yang perlahan harus diraih
Dan terluka dengan impian yang terlanjur terurai
Semua berakhir
Ada jemari yang tercecer dalam alam yang porak poranda
Ada ceceran merah yang menganak sungai diantaranya
Semua kian terpukul dengan tebaran tubuh tanpa desah nafas kehidupan
Semua terpana dengan apa yang terpandang di depan mata


          Kenyataan bahwa  akhlak dan etik atau etika telah mulai tertinggal di dalam  pendidikan di Indonesia.Pelanggaran etika bukan hanya dilakukan  siswa, bahkan kepala sekolah dan guru. Mahasiswa  pun telah melakukan tindak kekerasan yang menyebabkan kematian temannya. Pendidikan di sekolah telah terreduksi, menjadi penyampaian pengetahuan, tidak lagi mendidik watak atau karakter dan kepribadian. Mendidik bukan lagi sebagai seni yang dilandasi dengan hati dan kasih sayang. Yang selalu muncul adalah wajah seram yang siap memberi hukuman. Tindakan "bullying" sudah menjadi budaya di sekolah yang dilaku kan guru maupun siswa tanpa merasa menyesal dan belas kasihan.Contoh siswa SMP yang keluarganya miskin, ibunya hanya sebagai tukang sayur oleh teman-temannya diolok-olok dan dipermalukan sehingga si siswa menderita batin (depresi),Peristiwa ini justru pada sekolah yang berlatar belakang agama.( 12 Dinamika Pendidikan No. 1 / Th. XIV / Mei 2007).


          Peristiwa-peristiwa tersebut mengindikasikan bahwa pendidikan etika tidak lagi menjadi landasan pendidikan, padahal  akhlaklah  dan morallah yang menjadi dasar pembentukan watak. Pendidikian etika yang kini  telah terpinggirkan dan terlupakan oleh dunia pendidikan yang hanya mengejar jumlah kelulusan tinggi pada ujian nasional.

Pendahuluan

        Kejadian yang mengejutkan , ada oknum  Kepala Sekolah SMA yang mencoba mencuri soal Ujian Nasional, guru yang memberikan jawaban atas soal Ujian Nasional kepada siswanya, guru pengawas membiarkan siswa mempergunakan HP saat UN. Editorial Metro Senin 23 April 2007 jam 19.40 menyebutkan dari hasil survai riset ditemukan sebanyak 70% peserta Ujian Nasional menyontek, karena guru pengawas dengan sengaja memberi kan peluang untuk nyontek. Oalam berita jam 18.30 ,pada hari Selasa 24 April 2007 diberitakan guru pengawas Ujian Nasional SMP di sebuah SMP memberikan peluang untuk berbuat curang seperti menyontek dengan cara mengawasi tidak ketat. Oi Medan dilaporkan justru Kepala Sekolah menyuruh guru mendiktekan jawaban ujian (Air Mata Guru Bongkar Kecurangan. Dinamika Pendidikan No. 1ffh.XIV / Mei 2007 13 UN Medan.Kecurangan UN SMA dan SMP direncanakan sangat sistematis. Kompas,Jumat 27 April 2007). Ada guru olah raga yang menempeleng siswasiswanya karena tidak memakai seragam pakaian olah raga. Kejadian tragis di IPDN dengan terbunuhnya sejumlah mahasiswa IPDN karena tindak kekerasan yang terjadi di kampus. Siswa SD klas II meninggal dunia setelah dianiaya oleh 4 ( empat) temannya di kamar mandi sekolah seperti di beritakan ulang jam 18.30 oleh Metro TV hari Jumat 4 April 2007. Masalah pelanggaran moral yang dilakukan para mahasiswa dan siswa di beberapa daerah juga semakin marak sebagaimana pernah ditulis dalam koran Jawa Pos.

           Di dalam lingkungan perguruan tinggipun tidak luput dari masalah pelanggaran etika akademik. Pada tahun 2000 Universitas Gajah Mada harus mencabut gelar doktor dari seseorang promovendus yang telah dinyatakan lulus ujian doktor.,karena materi disertasi yang diajukan ternyata karya milik orang lain dan dinilai sebagai perbuatan plagiat. Di Universitas Jenderal Soedirman juga  mengangkat seorang dosen yang  ijazah dan gelar kesarjanaan SI, S2 dan S3 nya palsu. Ijazah  yang diperdagangkan di dalam masyarakat.onisnya para pembeli adalah pejabat ( ada bupati ada anggota DPR).. Gejala tersebut mengindikasikan pendidikan etika akhlak dan moral, baik dari aspek berkehidupan bermasyarakat maupun secara khusus moral agama tidak lagi dipedulikan di dalam institusi pendidikan.
,
            Institusi pendidikan yang seharusnya menanamkan dan mengembangkan serta melestarikan nilai-nilai luhur sebagai nilai etika, pedoman moral justru berkembang ke budaya kekerasan yang mengarah pada sikap arogansi para siswanya. Pendidikan Agama dan Pendidikan Pancasila tidak lagi mampu mewujudkan misinya dan berubah menjadi wahana penyampai pengetahuan dan bukan membentuk watak and sikap sebagai warga negara, pribadi dan warga masyarakat yang bersifat makluk individu sosial sekaligus. Penulis setelah mencermati kejadian-kejadian tersebut timbul pertanyaan apa yang salah dalam praktek pendidikan. Dalam konteks inilah kajian tentang tinjauan yuridis  hukuman fisik untuk disiplin pendidikan, serta pendidikan  etika yang disajikan.

Makna Etika

Kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yang dalam bentuk tunggal adalah ethos yang mempunyai banyak arti, anatara lain ; tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berfikir. Sedang dalam bentuk jamak ta etha berarti adat kebiasaan Bertens (2002.p.4).Menurut Webster's New Collegiate Dictionary, etika adalah .." 1) ...the discilpine dealing with what is good and bad and with moral duty and obligation,2).a. a set of moral principles and values,b. a theory or system of moral values,c.theprinciples of conduct governing an indiviadual or a gropup". Dalam arti adat kebiasaan inilah yang melatar belakangi terbentuknya istilah etika. Dan etika dimaknai sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Jika merujuk pada Kamus Besar Bahaasa Indonesia (1988.p. ) kata etika dijelaskan dengan membeerdakan tiga arti: 1) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak),2) kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, 3) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

           Menurut Bertens (2002.p.6-7) etika mempunyai tiga arti, yaitu: pertama, kara etika biasa dipakai dalam arti: nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Dalam arti ini etika bersifat relatif di dalam suatu wilayah/ daerah. Misal apa yang dianggap baik oleh suatu kelompok belum tentu baik oleh kelompok lain meski mereka berada dalam suatu daerah atau wilayah yang sarna karena beda suku atau agama dan kepercayaan.Contoh adat kawin lari yang masih terdapat disebagian desa di propinsi Bali, oleh mereka yang menganut agam non Hindu, dianggap tidak baik. Demikian pula kawin siri yang oleh suatu kelompok Islam diterima baik, tetapi oleh kelompok lain yang berbeda kepercayaan akan dianggap tidak baik.Dengan demikian akan terdapat etika berdasarkan atas suku, agama dan kepercayaan yang menyatu di dalam suatu sistem nilai, seperti adat istiadat Jawa,Dinamika Pendidikan No. 11Th.XIV / Mei 2007 15 Sunda, Bali , Suku Badui dalam, suku Daya , etika Kristen,akhlak  etika Islam , ada tasawuf.. Kedua, etika berarti juga ; kumpulan asas atau nilai moral.

            Kumpulan nilai moral yang kemudian dijadikan dasar bertindak/berperilaku bagi anggotanya ini yang kemudian menjadi kode etik. Seperti kode etik guru, kode etik dokter, kode etik paramedik, kode etik hakim, kode etik peneliti dan lain sebgainya. Ketiga, etika mempunyai arti ilmu tentang yang baik atau buruk yang sam artinya dengan filsafat moral karena berkaitan dengan asas-asas dan nilai tentang yang dianggap baik dan buruk. Dalam kajian ini etika ditekankan pada arti nilai-nilai dan norma-norma etis yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya di dalam berkehidupan bermasyarakat. Di dalam kehidupan sosial bermasyarakat warga dituntut untuk mematuhi apa yang telah ditetapkan oleh masyarakatnya sebagai aturan, tata nilai, larangan ( tabu) serta pantanagn. Semakin kompleks kehidupan masyarakat semakin banyak aturan adat , larangan (tabu) serta pantangan yang diperuntukan bagi warganya.

           Karena itu para murid  yang akan menjadi warga dewasa penuh dari suatu masyarakat dan sebagai warga negara serta warga dunia harus belajar  memahami,  melestarikan nilai-nilai luhur yang dianut  masyarakat dan bangsa serta dunia agar dapat hidup damai, bertoleransi dan saling mengharagai. Intemalisasi nilai dalam diri seseorang dapat terjadi secara intensif lewat pendidikan apabila direncanakan dan dilakukan secara kontekstual sesuai dengan lingkungan hidup para siswa. Misal dengan pendekatan "value clarification" siswa disadarkan akan makna nilai nilai yang diperkenalkan oleh pendidik. Siswa tidak hanya tahu tetapi akan memahami makna nilai dan akan menrima sebagai nilainya sendiri serta akan menerapkan di dalam kehidupannya sebagai acuahn berperilaku atau bertindak.16 Dinamika Pendidikan No. 1 / Th. XIV / Mei 2007

             Jika siswa  memasuki dunia kerja profesional , akan diikat dengan hukum dan  kode etik profesi yang  dijadikan acuan di dalam melaksanakan pekerjaan atas profesinya.Di dalam pergaulan sosial, seseorang juga dituntut untuk berperilaku sesuai dengan etika yang ditetapkan. Ada aturan yang  sederhana, dalam jamuan makan intemasional, ada aturan pakaian dan cara berpakaian, tata cara makan, cara mempersilahkan makan, cara mengambil makanan, meminta makanan juga cara memegang sendok dan pisau makan, cara minum untuk berkunjung dan  lainnya. Kursus etika cara makan, disebut "table manner" yang biasanya diberikan kepada para calon diplomat dan istrinya sebelum berangkat untuk bertugas di luar negeri. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat yang memilki peradaban harus  menerapkan nilai-nilai yang berlaku  selama dia hidup dalam lingkungan  di mana ia  tinggal.

Makma Pendidikan

Arti  hukuman disiplin pendidikan dapat dirumuskan dalan berbagai bentuk sesuai dengan sudut pandang dan konteks dipakai. Rumusan formal yang tertulis di dalam penejelasan UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 di sebutkan :"

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan  atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat." Sedang fungsi pendidikan dikatakan : "... berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab".

         Rumusan dari sudut pandang filsafat sebagaimana dikemukan oleh Driyarkara , pendidikan adalah "memanusiawikan manusia". Makna manusiawi punya arti yang dalam. Bukan sekedar membantu pertumbuhan secara fisik, tetapi keseluruhan perkembangan pribadi manusia dalam konteks lingkungan manusia yang memiliki peradaban.Masa Dinamika Pendidikan No. 1fT'h,XIV/ Mei 2007 17. belajar manusia untuk berkembang menjadi dewasa dalam arti pribadi yang utuh memerlukan waktu yang lebih panjang jika dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Karena manusia harus belajar untuk memahami, menguasai dan mampu mempergunakan atau memanfaatkan apa yang dipelajari untuk bisa hidup dan menghidupi keluarganya. Proses belajar akan terjadi sepanjang hidupnya sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat yang terus berubah dan berkembang. Proses belajar dapat terjadi dalam lingkungan pendidikan formal (persekolahan), pendidikan non-formal (pendidikan-pelatihan dan kursus) serta pendidikan informal yang terjadi di dalam keluarga maupun masyarakat, seperti dalam "home schooling" yang saat ini mulai marak di kota-kota besar.

           Menurut penulis, jika dikaji kembali fungsi pendidikan yang dinginkan ,"... membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat". Membentuk watak dan peradaban bagi manusia sebagai individu maupun sebagai warga bangsa Indonesia.Sebagai individu diharpakan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Sebagai warga ia harus sehat,berilmu, cakap,kreatif, mandiri dan menajdi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk beriman dan bertakwa dan berakhlkak mulia, manusia harus mempelajari, memahami, memiliki dan menerapkan nilai-nilai yang dijarkan atas dasar etika agama, serta etika
kehidupan.Dalam ajaran agama terdapat ajaran boleh dan tidak boleh dilakukan,  perbuatan  baik dan  buruk, dan  pantas dilakukan dan tidak pantas dilakukan di depan umum. Dalam  Hukum Islam  kata halal dan haram, wajib, sunnah dan tidak boleh dilanggar. Di dalam ajaran  Nabi Musa ada yang disebut 10 ( sepuluh) perintah Allah yang ditulis dalam dua buah batu log .Selain nilai-nilai yang bersumber dari kitab suci, ada nilai-nilai Adat yang diterima dan diakui oleh masyarakat intemasional, misalnya hak azasi manusia yang tertuang dalam perjanjian Jenewa tahun 1948.

          Nilai-nilai baru,  bisa juga muncul dengan adanya profesi baru yang diakui oleh masyarakat yang menuntut perilaku tertentu di dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Kumpulan nilai-nilai ini kemudian dirangkum menjadi apa yang dikenal dengan kode etik profesi. Sekalipun secara jelas disebutkan di dalam Undang-Undanga No:20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Bab I Pasal 1 ayat (1) , Bab II Pasal 318 , dalam Jurnal Dinamika Pendidikan No. 1/ Th. XIV / Mei 2007 salah satu tujuannya disebutkan "berakhlak mulia", namun dalam kenyataannya tujuan belajar dan pembelajaran diredusir dan difokuskan ke penguasaan pengetahuan untuk kepentingan ujian nasional maopun ujian sekolah sebagai syarat lulus. Hasil pendidikan hanya diukur dari banyaknya siswa yang lulus ujian dan nilai yang diperoleh dalam ujian. Tujuan- tujuan lain tidak pemah diukur secara sungguh-sungguh. Pencapaian akhlak mulia hanya diukur dari aspek pengetahuan dalam ujian sekolah dan difokuskan pada pengetahuan agama yang diikuti siswa dalam belajar. Oleh karena itu pengukuran dan evaluasi hasil proses pendidikan perlu ditinjau ulang dan harus diorientasikan pada tujuan sebagairnana diarnanatkan dalarn undang-undang. 



TOLONG SEBARKAN PADA SAUDARA2 ISLAM KITA..MOGA ALLAH MEMBERI TAUFIQ DAN HIDAYAH PADA KITA DAN KELUARGA KITA... MARILAH KITA SAMA2 SEDAR BAHAWA AGAMA,BANGSA DAN TANAHAIR KITA SEMAKIN TERANCAM!

UMAT ISLAM SEMAKIN MUDAH DIBELI DENGAN WANG RINGGIT, DILALAIKAN DENGAN KEINDAHAN DAN MEMUJA KESERONOKAN HIDUP, HINGGA HILANG MARUAH DAN HARGA DIRI!! JUSTERU, MARILAH, KITA BETULKAN APA YG TERMAMPU BERSAMA2..
USAH HANYA BILA SEGALANYA SUDAH TERJADI, SAMA SEPERTI SAUDARA KITA DINEGARA2 LAINNYA, BARU KESEDARAN ITU TIMBUL, MUNGKIN MASIH BELUM TERLAMBAT TAPI KITA SUDAH TERLEWAT UTK MERUBAH DAN MEMBAIKI KEROSAKAN YG DIALAMI. 

YA ALLAH, SATUKANLAH UMAT ISLAM...AMIIINN... 

"MENGUSAHAKAN SESUATU ADALAH JAUH LEBIH BAIK DRPD TIDAK MELAKUKAN APA-APA, WALAUPUN ADAKALANYA YG DIUSAHAKAN ITU GAGAL
".



Polisi Dan Nenek  Isap Permen

Menjelang  ramadan polisi merazia beberapa psk serta menggiring mereka ke kantor polisi untuk diinterogasi satu per satu.

karena sangat banyaknya psk yang terjaring, antrian hingga keluar pagar kantor polisi.
tidak lama lantas, lewatlah seorang nenek yang akan beli minyak tanah.
dikarenakan lihat keramaian, si nenek ajukan pertanyaan pada psk yang berdiri pada antrian sangat belakang.

“Cucu-cucuku, lagi antri apaan ? “

dikarenakan malu berterus terang, si psk menjawab sekenanya, lagi ngantri permen, nek.
begitu kagetnya si psk nyatanya nenek itu turut antri.

si psk ajukan pertanyaan, lagi ngapain, nek ?.

nenek juga akan permen, cu.
singkat cerita sampailah giliran si nenek untuk diinterogasi.

begitu kaget sang polisi lihat nenek yang telah renta itu terhitung didalam antrian psk.
dengan amat hati-hati si polisi ajukan pertanyaan, apa nenek tetap sanggup ?

si nenek menjawab dengan nada bergetar dikarenakan umur yang telah sepuh, kaaaloo hanya isep-isep sih nenek tetap oke, cu…. !
cerita lucu gokil Cerita Lucu Pak Polisi, Psk Dan Nenek 

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook