Monday, July 8, 2013

MUHAMMADIYAH vs N.U. MELIHAT HILAL DAN PUNYA RENCANA PERGI KE MARS


 Drs.Muhammad Rakib,S.H.,M.Ag
        Bulan, dengan rekayasa keras, bisa saja pada masa mendatang  diubah menjadi tempat tinggal yang layak huni dan nyaman.
Namun dari  ukurannya yang jauh lebih kecil ketimbang bumi tak akan sanggup menampung semua penduduk bumi. Karena itu, satu-satunya yang ”paling mungkin” untuk menjadi tempat tinggal bagi  manusia di masa depan hanyalah planet Mars.

Tantangan Terbesar 

NU dan Muhammadiyah, masa datang
Punya pesawat, pergi ke bintang,
Sudah terbiasa, keduanya ditantang
Ciptakan teknologi, penakluk ruang.


         Pendaratan  manusia ke Mars diperkirakan akan terlaksana pada tahun 2025 - 2030. Mars berjarak 78,34 juta kilometer dari bumi. Sekali perjalanan dari bumi ke Mars dan sebaliknya perlu waktu sekitar 9 bulan. Kondisi geologis di Mars banyak kesamaan dengan sejumlah tempat di Bumi, yaitu berupa kawah luas, gunung api, danau yang mengering, bekas daerah genangan air, hingga kehidupan mikroorganisma di bawah lapisan es.

 Sebelum mewujudkan impian itu, serangkaian penelitian dan pengembangan wahana antariksa serta penyiapan manusia untuk melakukan perjalanan lama dan pendaratan di lingkungan serba ekstrem sedang dilakukan.
Karena itu perlu dipikirkan juga pembangunan stasiun pengisian bahan bakar diantariksa. Seperti dikutip Innovation News Daily, 23 Mei 2011, NASA menyediakan tender senilai 200 juta dolar AS atau sekitar Rp1,7 triliun bagi yang mampu menunjukkan bagaimana menyimpan dan mentransfer bahan bakar roket di luar angkasa.

 Ide untuk membuka pom bensin di luar angkasa sendiri telah lama berkembang. Sebagai contoh, sebuah perusahaan asal Kanada tengah bersiap untuk meluncurkan stasiun pengisian bahan bakar di tahun 2015 mendatang. Namun pada proposalnya, NASA menginginkan sesuatu yang lebih dari sekadar mengisi ulang pesawat ruang angkasa di orbit Bumi. 

 Selain itu, NASA juga ingin secara khusus memanfaatkan oksigen dan hidrogen cair yang biasa digunakan untuk memasok daya bagi mesin pesawat ruang angkasa dan beberapa roket komersial.
Proposal yang ditawarkan mencari perusahaan yang mampu menyediakan penyimpanan zero-boil off oksigen cair dan setidaknya penyimpanan minimal boil-off hidrogen cair.

 Sebagai gambaran, hidrogen cair membutuhkan penyimpanan dengan suhu minus 218 derajat Celcius. Zat itu perlu dilindungi dari sumber panas eksternal seperti Matahari atau panas buangan mesin roket untuk mencegah terjadi pemuaian atau menyebabkan ledakan tangki penyimpanan.

 Perusahaan yang berminat untuk menyambut tantangan NASA juga harus mampu menunjukkan bagaimana zat cair ini ditransfer dalam lingkungan dengan gravitasi minimal di orbit Bumi.
NASA ingin secara khusus memanfaatkan oksigen dan hidrogen cair yang biasa digunakan untuk memasok daya bagi mesin pesawat ruang angkasa dan beberapa roket komersial.
 Sementara itu, Direktur Jenderal Badan Antariksa Eropa (ESA) Jean-Jacques Dordain mengatakan, pendaratan ke Mars merupakan tantangan terbesar umat manusia.

Namun, cita-cita ini tidak mungkin dilakukan oleh satu negara sendiri, seperti era pendaratan manusia di Bulan. Kerja sama internasional perlu dilakukan untuk menggalang sumber daya, termasuk biaya.
 Persoalan biaya membuat Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat  (NASA) menghentikan sementara program penerbangan pesawat ulang aliknya mulai tahun depan. Pengiriman selanjutnya akan dilakukan dengan menitipkan mereka ke penerbangan Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) atau penerbangan komersial  milik perusahaan swasta yang pada beberapa tahun mendatang diramalkan bakal mendominasi pengiriman manusia ke luar angkasa.

Salah satu perusahaan pengiriman manusia ke luar angkasa, Virgin Galactic, akan memulai pengiriman turis untuk mengorbit Bumi pada tahun 2012 mendatang. Harga tiketnya 200.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,8 miliar pulang-pergi.
 Harga itu hanya seperseratus harga yang harus dibayar turis antariksa pertama, Dennis Tito, pada 2001. Saat ini lebih dari 400 orang mendaftar.
Perusahaan penerbangan swasta lain, Bigelow Aerospace, berencana membangun stasiun antariksa swasta pertama. Proyek ini akan menggantikan Stasiun Antariksa Internasional (ISS) yang berakhir masa tugasnya tahun 2014-2020.

Kolonisasi Bulan

 Langkah lain untuk menunjang pengiriman manusia ke Mars adalah kolonisasi Bulan. Sejumlah perusahaan penerbangan antariksa swasta menyiapkan rencana untuk membangun perkampungan kecil di Bulan. Jika proyek ini terwujud, fasilitas itu dapat dijadikan tempat singgah manusia sebelum menuju Mars, baik untuk mengisi bahan bakar maupun mengatur waktu penerbangan memanfaatkan gravitasi Mars, sehingga bahan bakar yang digunakan bisa dihemat dan keselamatan antariksawan terjaga. Persinggahan lain yang sedang digagas adalah melalui dua satelit (bulan) planet Mars, yakni Phobos dan Deimos.

  McCuisition, Director of the Mars Exploration Program NASA, mengatakan, tantangan terbesar mendaratkan wahana berawak di Mars adalah menerbangkan pesawat antariksa berukuran sebesar stasiun antariksa yang ada saat ini, mendaratkannya ke Mars, dan membawanya kembali ke Bumi.
 Proses pendaratan wahana berawak itu juga harus memastikan antariksawan di dalamnya terlindung dari radiasi luar angkasa di Mars. Radiasi di Mars bisa mencapai puluhan hingga 2.000 miliar per hari.
Dosis radiasi ini mampu merusak sumsum tulang belakang hingga menyebabkan kematian dalam hitungan 4 minggu-5 minggu.

Tingginya radiasi di Mars disebabkan oleh tipisnya atmosfer dan rendahnya kekuatan medan magnet Mars. Medan magnet tak mampu menghalau radiasi Matahari, sinar kosmik, atau pun bintang lain.
 Menyiapkan antariksawan yang akan melakukan perjalanan ke Mars juga pelik. Mereka akan terpisah dari kehidupan Bumi dalam kondisi serba ekstrem sekitar 2 tahun.

 Pada 3 Juni 2010 - 5 November 2011, Institute of Biomedical Problems Rusia, bersama dengan Direktorat Penerbangan Antariksa Berawak, Badan Antariksa Eropa (ESA ) melakukan simulasi untuk mempelajari efek psikologis dan fisiologis yang akan dialami manusia dalam perjalanan panjang ke luar angkasa.

 Proyek itu sendiri dinamakan Mars500, karena mensimulasikan waktu yang diperlukan manusia untuk melakukan misi ke Mars di masa depan dengan menggunakan roket seperti saat ini. Misi diperkirakan memakan waktu 250 hari untuk sampai ke Mars, 30 hari untuk berada di permukaannya, dan 240 hari perjalanan kembali ke Bumi (total 520 hari). Namun pada kenyataannya, waktu yang diperlukan bisa saja lebih lama dari perkiraan ini.

 Mars500 memang belum berhasil membuat simulasi tanpa-berat konstan layaknya perjalan delapan bulan di luar angkasa. Namun misi itu telah berhasil menerapkan komunikasi antara anggota tim yang berada di dalam modul dan di luar modul, di mana perlu waktu tunda 20 menit untuk mencapai kedua titik itu. Waktu tersebut tidak jauh berbeda dari waktu yang harus ditempuh gelombang radio antara Mars dan Bumi. (24).

Beberapa saat setelah tumbukanTumbukan menghasilkan lonatarn partikel massa ke angkasa.

Partikel massa membentuk cincin yang mengorbit bumi, sebagian di antaranyamenggumpal membetuk bulan.Pada mulanya permukaan bulan sangat panas dan mempunyai aktivitas vulkanik. Kondisiini bertahan sampai 900 juta tahun.

Setiap hari kita melihat bahwa matahari terbit di kaki langit sebelah Timur, lalu bergerak makin lama makin tinggi, hingga akhirnya pada tengah hari mencapai tempat kedudukannya yang paling tinggi pada hari itu. Setelah itu ia meneruskan perjalannya, tempatnya di langit main lama makin rendah, dan pada senja hari kita lihat ia terbenam di ufuk sebelah Barat.

Perjalanan matahari seperti itu bukanlah gerak matahari yang sebenarnya, akan tetapi terjadi akibat adanya perputaran bumi pada porosnya (rotasi) selama sehari semalam. Peristiwa perjalanan matahari semacam itu dinamakan perjalanan semu matahari. Disamping melakukan perjalanan semu, matahari juga melakukan perjalanan tahunannya yang sesungguhnya, yakni perjalanan matahari dari arah Barat ke Timur dalam waktu satu tahun (365,2425 hari) untuk sekali putaran. Dengan demikian dalam sehari matahari bergerak 000 59' 08,33".
Jalur perjalanan tahunan matahari itu tidak berimpit dengan equator langit, tetapi ia membentuk sudut sekitar 230 27' dengan equatr. Jalur perjalanan matahari inilah yang disebut Ekliptika (da-iratul Buruj). Ekliptika (da-iratul Buruj) ialah lingkaran besar pada bola langit yang memotong lingkaran equator langit dengan membentuk sudut 230 27' .
Titik perpotongan antara lingkaran equator dengan ekliptika itu terjadi dua kali. Perpotongan pertama terjadi pada saat matahari bergerak dari langit bagian selatan ke langit bagian utara yaitu di titik Aries (tanggal 21 Maret) yang disebut Vernal Equinox. Perpotongan kedua terjadi pada saat matahari bergerak dari bagian langit utara ke bagian langit selatan yaitu pada titik Libra (tanggal 23 September) yang disebut Auntumnal Equinox.

Ekliptika terbagi atas 12 bagian yang masing-masing besarnya 30 derajat. Bagian-bagian itu disebut rasi bintang (mintaqatul buruj/zodiac/ constelation). Zodiak ini terdiri dari dua belas (12) rasi bintang yang membentang disepanjang ekliptika, sehingga seolah-olah merupakan ikat pinggang bola langit. Rasi bintang ialah gugusan bintang-bintang yang sering disebut dengan zodiak atau constelation. Rasi bintang yang ada di sabuk zodiak ada 12, yaitu:

Aries atau Haml (domba)
Taurus atau Tsaur (sapi jantan)
Gemini atau Jauza' (anak kembar)
Cancer atau Sarathan atau (kepiting)
Leo atau atau Asad (singa)
Virgo atau Sunbulah (anak gadis)
Libra atau Mizan (neraca)
Scorpio atau Aqran (kala jengking)
Sagitarius atau Qaus (panah)
Copricornus atau Jadyu (anak kambing)
Aquarius atau Dalwu (timba)
Pisces atau Hut (ikan)

Pada saat matahari menduduki rasi bintang Aries, Taurus dan gemini atau antara tanggal 21 Maret – 21 Juni (matahari berada disebelah utara ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim bunga (spring) dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim rontok (autum). Pada saat matahari menduduki rasi bintang Cancer, Leo dan Virgo atau antara tanggal 21 Juni – 23 September (matahari berada disebelah utara ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim panas (summer) dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim dingin (winter).

Pada saat matahari menduduki rasi bintang Libra, Scorpio dan Sagitarius atau antara tanggal 23 September – 22 Desember (matahari berada disebelah selatan ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim rontok dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim bunga. Pada saat matahari menduduki rasi bintang Aries, Taurus dan gemini atau antara tanggal 22 Desember – 21 Maret (matahari berada disebelah selatan ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim dingin dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas. Untuk memudahkan pemahaman perhatikanlah tabel berikut:

No
Tanggal
Perubahan Musim
Utara
Selatan
1
21 Maret – 21 Juni
Bunga
Rontok
2
21 Juni – 23 Sept
Panas
Dingin
3
23 Sept – 22 Des
Rontok
Bunga
4
22 Des – 21 Maret
Dingin
panas

B. Peredaran Bumi
1. Rotasi Bumi
Gerak bumi berputar pada porosnya disebut gerak rotasi bumi. Arah berotasi dengan arah dari barat ke timur. Periode rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik.


Akibat dari rotasi bumi sebagai :
a. Gerak harian benda langit dari timur ke barat (terbit di timur, terbenam di barat, dan terjadinya pergantian siang malam).
b. Terjadi pepatan bumi di arah kutubnya (momentum sudut lebih besar pada daerah equator )
c. Efek coriolis pada arah angin.
d. Perubahan arah ayunan bandul.
e. Perubahan arah arus laut sepanjang equator bumi.


2. Revolusi Bumi
Gerak bum i mengedari matahari disebut gerak revolusi bumi. Bidang orbit bumi mengedari disebut bidang ekliptika. Letaknya miring 23o 30’ terhadap bidang equator langit (perpanjangan bidang equator bumi). Periode revolusi bumi = 365.25 hari. Gerak revolusi bumi disebut juga gerak tahunan bumi atau gerak annual.
Akibat dari gerak revolusi bumi sebagai berikut :
a. Gerak semu tahunan matahari di daerah zodiak. Gerak harian matahari terlambat 4 menit dari bintang setiap harinya, atau bergeser ke arah timur sebesar 1o (satu derajat) busur di latar belakang bintang-bintang di daerah zoodiak.
b. Terjadinya paralaks bintang.
c. Terjadinya pergantian musim di permukaan bumi akibat kemiringan sumbu bumi sebesar 66o 30’ terhadap bidang peredarannya (bidang ekliptika).

3. Gerak Presesi
Gerak presesi bumi disebut juga gerak gasing bumi, Maksudnya adalah perputaran sumbu rotasi bumi mengedari sumbu bidang ekliptika. Periode gerak presesi bumi = 26.000 tahun. Terjadi akibat kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika sebesar 66o30’. Matahari berusaha menarik bulatan bumi untuk jatuh ke bidang ekliptika, namun karena bumi berotasi, akibatnya sumbu bumi berputar bagaikan sebuah gasing yang mau jatuh.
Akibat dari gerak presesi bumi sebagai berikut :
a. Kutub langit Utara dan Selatan tidak tetap letaknya, selalu berpindah karena memutari kutub ekliptika dengan periode 26.000 tahun.
b. Koordinat seluruh benda langit selalu berubah untuk jangka waktu panjang. Letak matahari dan titik Aries (Titik Hamal/Titik Aries)) berpindah letaknya di zodiak ke arah barat (mundur) dengan periode 26.000 tahun. Setiap zodiak ditempuh sekitar 2000 tahunan.

4. Gerak Nutasi
Lingkaran gerak presesi bumi tidak mulus, melainkan bergelombang dengan periode gerak gelombangnya 19 tahun. Gerak gelombang ini disebut gerak nutasi. Gerak nutasi terjadi akibat pengaruh bulan yang berusaha menarik bumi ke bidang orbit bulan. Bidang orbit bulan miring 5o 12’ terhadap ekliptika.

5. Gerak Apsiden
Ialah gerak titik aphelium dan prehelium bergeser dari arah Timur ke Barat. Pergeseran titik aphelium dan prehelium ini menempuh sekali putaran (3600) selama sekitar 21.000 tahun sehingga gerak ini sebesar 0,17" perhari.

C. Peredaran Bulan
1. Rotasi Bulan
Bulan berputar pada porosnya dengan periode 27 1/3 hari = 27 hari 7 jam 43 menit 11,5 detik.

2. Revolusi Bulan
Bulan berputar mengelilingi bumi dengan periode 27 1/3 hari = 27 hari 7 jam 43 menit 11,5 detik. Akibat rotasi dan revolusi bulan waktunya bersamaan, maka daerah permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu tetap. Manusia mengetahui daerah yang membelakangi bumi setelah penerbangan pesawat Apollo yang berhasil memotret bagian belakang bulan.

3. Gerak Librasi
Gerak sumbu bulan yang melintang maupun membujur disebut gerak librasi bulan, disebut juga gerak angguk bulan. Terjadi akibat kemiringan sumbu bulan terhadap sumbu bidang orbitnya sebesar 6o 30’. Kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5o12’. Akibatnya permukaan bulan yang menghadap ke bumi sedikit berubah akibat gerak angguk bulan tersebut.

4. Fase-Fase Bulan
Bulan adalah satu-satunya satelit yang ada di Bumi. Ia tidak mempunyai sinar sendiri seperti matahari. Bulan seolah-olah bersinar disebabkan bulan memantulkan kembali cahaya yang diterimanya dari matahari. Karena bulan itu beredar mengelilingi bumi, maka bagian-bagian muka bulan berbeda-beda pula yang mendapat cahaya matahari.
Akibatnya kadang-kadang kita lihat seluruh muka bulan yang terang, tetapi pada waktu lain hanya sebagian kecil dari muka bulan yang terang karena mendapat sinar matahari. Keadaan ini menyebabkan seolah-olah bulan itu berubah-rubah bentuknya. Hal ini disebut fase dari bulan.
Pada saat bulan berada diantara bumi dan matahari (ijtima'), maka seluruh bagian bulan yang tidak menerima sinar matahari persis menghadap bumi. Akibatnya bulan pada saat itu tidak tampak dari bumi. Hal ini disebut bulan mati.
Siklus fase bulan ini dimulai dengan bulan baru, yaitu pada waktu bulan berada di antara bumi dan matahari.

BULAN SATELIT BUMI
Downlo
ad or Print

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook