Thursday, August 22, 2013

LIMA KATA TIDAK BOLEH DIUCAPKAN



LIMA KATA
TIDAK BOLEH DIUCAPKAN

A.Tidak boleh diucapkan isteri
1. Suami tetangga, lebih rajin daripada  abang
2. Orang tua abang, juga jelek, buruk laku.
3. Aku tidak takut  dengan  siapapun  di rumah ini.
4. Abang tidak  akan pernah berhasil (menjatuhkan harga diri suami)
5. Belajarlah kepada suami tetangga.


Catatlah Pantang Larang Dalam Hubungan Suami Isteri

1) Jangan puji orang luar, jiran tetangga, saudara mara secara berlebihan
Bab yang ni kena jaga-jaga. Be sensitive terhadap perasaan pasangan anda. Anda pun tak suka jika dia memuji orang lain secara berlebihan kan. Jadi jangan lakukan perkara ini kerana ia memang boleh buat pasangan anda makan dalam walaupun mulutnya tersenyum...Lebih baik gunakan kesempatan yang ada untuk memuji pasangan sendiri kerana pujian dari pasangan yang halal bukan sahaja menambahkan bahagia dan mesra rumahtangga malah mendapat ganjaran pahala dari Allah swt..insyaallah :)

2) Hindar meninggikan suara/menjerit memanggil pasangan. Tegur dan nasihatlah dengan nada yang rendah agar tidak mengguriskan hati
Kelihatan si dia seorang yang ayu lagi sopan, tetapi bila tak puas hati dengan pasangan, hilang segala kesopanan dan kesusilaan. Ibarat harimau di hutan disusukan, ikan dalam akuarium rumah mati kelaparan. Aahahaa. (Tiba-tiba feeling feeling peribahasa Karam Singh pula). Elakkan berkasar dengan pasangan anda baik suami mahupun isteri. Bak peringatan dari Ustazah Nor Hafizah Musa
-hadith Rasulullah saw yg diriwayatkan oleh Imam Ahmad, al-Hakim dan al-Tirmidzi.
"JIka ALLAH menginginkan kebaikan kepada penghuni satu rumah, maka DIA akan memasukkan ke dlm rumah tersebut kelembutan".
Justeru, mari kita menilai suasana dlm rumah yg kita diami. Bagaimana akhlak suami isteri, ibu bapa dan anak2, sesama adik beradik, dengan pembantu dan sebagainya. Kelembutan itu lebih dekat dgn kecintaan Allah. Wallahua'lam.-

3) Usah lontarkan kritikan pedas yang mengguris perasaan pasangan. Sentiasa membuka hati untuk menerima pandangan pasangan.
Jauhkanlah dari mulut laser sebab lidah ni adalah salah satu faktor terjerumusnya seseorang ke neraka. Kadang-kadang kita tak sedar, hanya dengan sepotong ayat mampu membuat orang terluka sepanjang hayat. Bagaimana jika hanya sepotong ayat kita itu, suami kita tak ampunkan dosa kita? Bagaimana jika hanya dengan sepotong ayat itu isteri kita tak maafkan kita?.

4) Jangan berbohong dengan pasangan. Tiada tempat di dalam syurga untuk si pembohong kerana rumah pertama di dalam syurga adalah bagi mereka yang bercakap benar. 
Kejujuran adalah asas kunci kepada kebahagiaan pasangan berumah tangga. Kenapa perlu berbohong jika tidak buat salah? Orang yang banyak melakukan kesalahan sahaja yang suka berbohong kerana ingin menyembunyikan perbuatan salahnya itu. Justeru marilah wahai semua pasangan suami isteri, berkata benarlah dengan pasangan anda insyaallah hidup bertambah berkat dan rahmat :)

5) Usah meninggalkan isteri tanpa alasan dan sebab munasabah. Elak juga dari berjauhan dengan isteri walau isteri sedang haid.
Erk~ wujudkah suami yang tinggalkan isteri tanpa alasan munasabah ni? ouhhh  bahaya sungguh. Boleh mewujudkan fitnah dan boleh mendorong isteri ke arah kemaksiatan jika punya suami yang tinggalkan isteri tanpa alasan munasabah. Bab haid pula, teringat kata-kata seorang ustaz sewaktu daku mengikuti Kursus Pra Perkahwinan di Bangsar tahun lepas. -Jika isteri dalam keadaan haid pula, buatlah apa cara sekalipun untuk bermesra janji tidak menyentuh bahagian yang keluar darah haid itu. Lagi banyak berpelukan dan bersentuhan, insyaallah lagi banyak rahmat dan kasih sayang Allah limpahkan dalam kehidupan berumahtangga suami isteri-

6) Bersedia untuk mengakui kesilapan yang dilakukan. Usah sesekali merasakan diri tidak bersalah dan betul sepanjang masa.
Setiap orang ada EGO tersendiri. Namun dalam kehidupan berumah tangga, pasangan suami isteri kenalah juga tundukkan ego masing-masing dan jangan hanya mencari kesalahan pasangan. Kena akui dan berpijak di bumi yang nyata, bahawa pasangan kita itu juga adalah seorang manusia yang tak lepas dari dosa. Ringankan mulut dengan ungkapan maaf. Tetapi jangalah pula, lepas dah minta maaf, asyik buat lagi, lepas minta maaf, asyik buat lagi. Sampai ke tua pun tak berubah nanti. ahaakss :P

sumber artikel : 'Keharmonian Rumahtangga dan Keluarga Muslim' dan diolah serba sedikit oleh Misses Hafriz 

B. 5 Hal Tidak Boleh Diucapka Suami

1.      Kembalilah ke rumah orangtuamu
2.      Perempuan bodoh, lebih cerai talak tiga
3.      Aku campakkan kau nanti ke dalam jurang itu
4.      Dasar nenek moyangmu penipu
5.      Tidak tahu berbalas budi
6.       Jgn Puji Org luar, jiran tetangga atau sadara mara secara berlebihan.
7.       Hindar meninggikan suara / menjerit memanggil pasangan. Tegur dan nasihatlah dengan nada rendah agar tidak menguris hati.

8.      Usah Lontarkan kritikan pedas yang menggores hati dan perasaan pasangan. Sentiasa membuak hati untuk menerima pandangannya.
9.       Jangan berbohong dengan pasangan. Tiada tempat dalam Syurga utk si Pembohong kerana rumah pertama dalam syurga adalah bagi mereka yang bercakap benar.
10.   Usah meninggalkan Isteri tanpa alasan dan sebab yang munasabah. Elakkan juga menjauhkam diri dariapda isteri walaupun ketiak isteri sedang haid.
11.   Bersedia untuk mengakui kesilapan yang dilakukan. Usah sesekali merasakan diri tidak bersalah/ betul setiap masa.

C. ADA LIMA KALIMAT JANGAN DIUCAPKAN IBU
Menjadi ibu adalah anugerah yang indah bagi seorang wanita. Nyaris semua wanita mendambakan menjadi ibu untuk anak-anak yang lucu dan berbakti.
Dan terkadang memang masalah dalam rumah tangga tak dapat dihindari. Melibatkan anak-anak, juga menjadi sebuah tantangan bagi ayah dan ibu untuk lebih cerdas mengatasi masalah. Menjadi ibu juga ternyata bukan suatu hal yang mudah. Di samping tugas lainnya, ibu juga menjadi digugu serta panduan bagi anak-anak membentuk karakter di dalam dirinya.
Oleh karena itu, baik sikap, perilaku maupun perkataan ibu dan ayah haruslah ditata sebisa mungkin agar tidak sampai memberi pengaruh buruk anak. Dan lima kalimat berikut hendaknya tak boleh terucap saat Anda menjadi ibu kelak.
1."Jangan ganggu, ibu lagi sibuk nih..."
Sesibuk apapun Anda nanti, pastikan bahwa Anda bisa membuat ia mau menunggu dengan cara yang nyaman. Jangan sampai membuat ia merasa mengganggu Anda. Kalaupun memang Anda sedang sibuk, Anda bisa kok memberikan pengertian padanya untuk lebih sabar menunggu sampai pekerjaan Anda selesai. Dengan cara yang santun dan memberikan pengertian, anak justru akan lebih mudah mengerti dan tidak mencari-cari perhatian dari Anda.
2."Kamu itu seperti ayah. Pemalas!"
Memberikan kritik pada anak karena perilaku malasnya boleh saja. Tetapi jangan biarkan ia justru seperti mendapat dukungan untuk berbuat hal yang salah. Jangan pula menyamakan keburukan dengan seseorang, apalagi figur ayah, yang dapat melukai hati ayah dan anak Anda sendiri. Selain itu, figur ayah hendaknya memang dipercontohkan kepada anak. Sehingga sebisa mungkin hal-hal negatif itu diselesaikan sendiri sebagai masalah Anda dan suami.
3."Kalau tidak mau makan, nanti kamu ditangkap monster hijau di dalam lemari lho..."
Menakut-nakuti anak akan membuat nyalinya jadi ciut. Ia juga akan tumbuh menjadi anak penakut. Makan adalah sebuah kebutuhan yang primer bagi setiap orang. Sehingga harus ditanamkan pada diri anak bahwa makanan itu memang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh tinggi, tumbuh besar, dan selalu sehat.
Akan jauh lebih mudah bagi Anda membujuknya dengan alasan berlogika ketimbang menakut-nakutinya. Misalnya saja ia adalah anak yang doyan bermain bola dan ingin menjadi pemain bola kelak. Katakan saja bahwa untuk menjadi pemain bola yang gesit, maka tubuhnya membutuhkan nutrisi yang ada di dalam makanannya.
4."Kalau tidak nurut nanti ibu laporkan pada ayah."
Lagi-lagi tindakan mengancam anak yang akan membuat anak menjadi trauma kecil. Anda boleh melibatkan suami dalam berbagai hal saat mengasuh anak. Namun, bukan berarti Anda menjadikannya sebagai figur yang harus ditakuti dan terlihat kejam pada anak.
5."Wah teman kamu bisa, kok kamu tidak?"
Kemampuan yang dimiliki anak itu berbeda-beda. Ada yang memang mampu melakukan suatu hal, ada pula yang kurang dalam hal tersebut. Tetapi bukan berarti anak boleh dibanding-bandingkan. Kalaupun Anda ingin memberikan semangat padanya, maka buat agar ia bersemangat mengejar ketinggalan. Misalnya saja dengan membuatkannya semangkuk puding kesukaan sebagai hadiah, dan memberikan semangat bahwa ibu akan membuat puding yang berbeda sebagai hadiah apabila ia bisa berusaha lebih baik lagi.
Mengasuh anak tidaklah mudah. Banyak hal yang dapat menguji kesabaran dan emosi. Anda boleh berbagi bersama ibu-ibu atau pakar soal mengasuh anak. Walaupun demikian, tetap pegang prinsip bahwa mengajarkan anak akan lebih efektif apabila Anda terlebih dahulu menjadi figur yang bisa ditiru. (vem/bee)



No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook