Friday, November 22, 2013

energi matahari yang sampai ke bumi telah berlangsung terus menerus sejak kurang lebih 5.000.000.000 tahun yang lalu

Menurut perhitungan ilmiah, Bumi terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu dari piringan debu dan gas yang mengelilingi Matahari. Namun sisa-sisa dari bongkahan batu Bumi yang asli amat sulit ditemukan karena sebagian besar materinya terdaur ulang oleh perut Bumi akibat gerakan lempeng tektonik yang terus-menerus mengubah permukaan Bumi. 

Jawaban: Mempertimbangkan apa yang yang dikatakan Alkitab bahwa Adam diciptakan pada hari ke enam dari keberadaan planet kita, kita dapat menentukan berapa kira-kira umur bumi berdasarkan Alkitab dengan memperhatikan detil kronologi umat manusia. Tentunya ini mengasumsikan bahwa catatan kitab Kejadian adalah akurat, dan ke enam hari penciptaan yang disebutkan dalam Alkitab adalah secara harfiah masing-masing 24 jam, dan bahwa tidak ada kekosongan kronologi yang tidak dapat dijelaskan.

Silsilah-silsilah yang dicantumkan dalam Kejadian pasal 5 dan 11 memberitahukan pada umur berapa?

       Adam dan keturunannya melahirkan generasi-generasi berikutnya secara berurutan mulai dari Adam sampai Abraham. Dengan menentukan di mana secara kronologis Abraham berada dalam sejarah. dan dengan menambahkan umur-umur yang disebut dalam Kejadian 5 dan 11, nyatalah bahwa Alkitab mengajarkan bahwa umur bumi berkisar sekitar 6.000 tahun, lebih atau kurang beberapa ratus tahun.

Bagaimana dengan angka 4,6 milyar tahun yang diterima oleh kebanyakan ilmuwan sekarang dan yang diajarkan di kebanyakan institusi akademis sebagai umur bumi? Umur ini secara utama didasarkan pada dua tehnik penanggalan: penanggalan secara radiometrik dan penanggalan secara geologis. Para ilmuwan yang mendukung umur bumi-muda (sekitar 6.000 tahun) bersiteguh bahwa penanggalan secara radiometrik memiliki kelemahan karena didasarkan pada sejumlah asumsi yang salah, sementara penanggalan secara geologis cacat karena mempergunakan logika yang berputar. Lebih dari itu, mereka menunjuk pada pembuktian ketidakbenaran dari mitos tuanya umur bumi seperti salah pengertian bahwa stratifikasi, proses pembentukan fosil, dan permata, batu bara, minyak, stalaktit, stalagmit, dll memakan waktu yang panjang untuk terjadi. Dan akhirnya para pendukung umur bumi-muda menunjukkan bukti-bukti positif untuk umur bumi-muda sebagai ganti umur bumi-tua yang mereka buktikan ketidakbenarannya. Para ilmuwan pendukung umur bumi-muda mengakui bahwa saat ini mereka masih minoritas secara jumlah namun bersikeras bahwa jumlah mereka akan makin bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah ilmuwan yang menganalisa ulang bukti-bukti yang ada dan lebih mencermati paradigma umur bumi-tua yang sekarang ini diterima.

Pada akhirnya umur bumi tidak dapat dibuktikan. Apakah 6.000 tahun atau 4,6 milyar tahun –kedua pandangan ini (dan pandangan-pandangan lain) bergantung pada iman dan asumsi-asumsi. Mereka yang berpegang pada 4,6 milyar tahun percaya bahwa metode-metode seperti penanggalan radiometrik dapat diandalkan, dan tidak ada sesuatupun yang terjadi dalam sejarah yang dapat mengganggu runtuhnya radioisotop secara normal. Mereka yang berpegang pada 6.000 tahun percaya bahwa Alkitab itu benar adanya, dan faktor-faktor lain bertanggung jawab untuk menjelaskan apa yang “kelihatannya” sebagai umur bumi, seperti misalnya banjir global, atau Allah menciptakan alam semesta dalam keadaan yang “kelihatannya” berumur sangat tua. Sebagai contoh, Allah menciptakan Adam dan Hawa sebagai manusia dewasa. Kalau dokter memeriksa Adam dan Hawa pada hari penciptaan mereka, dokter akan memperkirakan bahwa mereka berumur 20 tahun (atau berapapun kelihatannya umur mereka) – padahal faktanya Adam dan Hawa berumur kurang dari satu hari. Apapun alasannya selalu ada alasan yang baik untuk percaya pada Firman Tuhan dibandingkan dengan kata-kata dari para ilmuwan ateis dengan agenda evolusi.


Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia
 energi matahari yang sampai ke bumi telah berlangsung terus menerus sejak kurang lebih 5.000.000.000 tahun yang lalu 
Apa itu umur bumi? Berapa umur bumi?

Matahari yang setiap hari memancarkan sinarnya ke bumi dan juga ke planet-planet lain yang ada pada tatasurya kita, adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup yang ada di bumi ini. Pemancaran energi matahari yang sampai ke bumi telah berlangsung terus menerus sejak kurang lebih 5.000.000.000 tahun yang lalu dan akan terus berlangsung sampai waktu yang belum diketahui.

       Energi matahari yang seakan-akan tak akan habis tersebut, menarik untuk diamati karena sumber energi matahari tersebut ternyata berasal dari reaksi thermonuklir yang sangat dahsyat dan menghasilkan panas dalam orde jutaan derajat celcius. Oleh karena sumber energi matahari berasal dari reaksi thermonuklir, berarti energinya bisa berkurang dan pada akhirnya akan habis manakala reaktan yang terlibat dalam reaksi thermonuklir telah habis bereaksi.

       Apabila reaktan yang bereaksi telah habis, maka matahari akan padam dan ini berarti kematian bagi semua makhluk hidup yang ada di bumi ini. Tulisan ini akan membahas bagaimana reaksi thermonuklir bisa terjadi di matahari, berapa panas yang dihasilkannya dan kapan reaksi thermonuklir akan berhenti atau kapan matahari akan padam.
Suhu Matahari

Menurut para ahli astronomi modern yang mempelajari keberadaan bintang-bintang di jagat raya ini, matahari kita adalah salah satu bintang di antara 100.000.000 bintang yang ada pada suatu kelompok atau galaksi yang disebut dengan kelompok bintang "Milky Way". Matahari sebenarnya adalah suatu bintang yang besarnya termasuk rata-rata dibandingkan dengan ukuran bintang-bintang lainnya. Banyak bintang lainnya yang ukurannya jauh lebih besar dari pada ukuran matahari kita. Diameter matahari 1.400.000 kilometer yang berarti 100 kali diameter bumi. Gravitasi matahari lebih kuat dari pada gravitasi di bumi, yaitu 28 kali lebih kuat dari pada gravitasi bumi. Cahaya bintangpun ada yang jauh lebih terang yang berarti suhunya juga jauh lebih panas dari pada suhu matahari kita. Matahari tampak sangat besar dibandingkan dengan bintang-bintang yang tersebar di jagat raya ini karena letaknya yang relatif sangat dekat dengan bumi, yaitu sekitar 150.000.000 kilometer. Bintang yang paling dekat dengan bumi adalah bintang Alpha Centauri yang jaraknya 40.000.000.000.000 kilometer dari bumi. Bagaimana kedudukan matahari terhadap bumi dan planet-planet lainnya dalam tata surya kita dapat dilihat pada Gambar 1. Matahari sebagai dapur nuklir menghasilkan panas yang sangat amat tinggi hasil dari reaksi thermonuklir yang terjadi di matahari. Suhu pada pusat matahari (pada inti) diperkirakan mencapai lebih dari 14.000.000 ºC, sedangkan suhu permukaannya relatif dingin, yaitu sekitar 5.000 - 6.000 ºC. Struktur matahari terdiri atas beberapa bagian, yaitu yang ada di pusat disebut "inti matahari", kemudian bagian antara inti matahari sampai dengan permukaan matahari disebut "photosphere". Pada permukaan terdapat bagian yang disebut dengan "sunspots" yang tampak lebih gelap, karena suhunya memang relatif lebih dingin dibandingkan dengan bagian lain. Sunspots bersuhu sekitar 4000 ºC, lebih dingin bila dibandingkan dengan suhu pada permukaan matahari, sehingga wajar bila tampak lebih gelap kalau dilihat dengan "coronagraph".
Atmosfer Matahari

Atmosfir matahari terletak di atas permukaan matahari yang sebagian besar berupa gas Hidrogen. Atmosfir matahari terdiri atas 2 bagian utama, yaitu "chromospher" dan "corona". Bagian chromosphere dapat mencapai ketebalan 12.000 kilometer dari permukaan matahari, sedangkan bagian corona tampak bagaikan mahkota berwarna putih yang melingkari matahari. Corona dapat mencapai ketinggian ratusan ribu bahkan dapat sampai jutaan kilometer dari permukaan matahari.

Hajar Aswad batu meteor?
       Marak nya pemberitaan yang oleh orang kafir dianggap kebohongan publik di dunia maya atau yang lebih akrab disapa dengan HOAX membuat pembaca khusus nya masyarakat awam merasa diresahkan. Namun ada pula kebohongan publik yang menyatakan sebuah kebanggaan. Adakah, seperti apa? Berikut saya kutipkan sebuah kebohongan publik yang di rilis dari salah satu situs yang saya temukan lewat mesin pencari google
Encyclopedia Americana menulis : “…Sekiranya orang2 Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yg berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memancarkan gelombang elektromagnetik.
Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas : menunjukkan Hajar Aswad adalah batumeteor yg mempunyai kadar logam yg sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yg ada.
        Bagi orang kafir, ini berita kesedihan. Bagi umat muslim khusus nya, hal ini sangat menggembirakan seraya bagi pembaca nya pastilah akan mengucap kalimat “Subhanallah, Allahuakbar, Masyaallah” tidak ada salah nya memang ketika kita menemukan sesuatu yang “amazing” dan membuat diri kita merasa heran akan kebesaranNya. Namun sekarang pertanyaan nya, benarkah pemberitaan itu bahwa hajar aswad terbuat dari batumeteor?
Hajar Aswad merupakan batu suci yang terletak pada pojok timur sebuah bangunan berbentuk kubus dengan ukuran tinggi 13,10m, sisi 11,03m kali 12,62m atau yang kita kenal sebagai ka’bah. Hajar Aswad diriwayatkan sebagai batu yang berasal dari luar bumi dimana umat muslim meyakini nya hajar aswad merupakan batu yang berasal dari surga. Disisi lain dalam sebuah katalog meteorit yang disusun oleh geolog Prior-Hey (1953) hajar aswad dikategorikan sebagai sebuah meteorit yang memiliki jenis aerolit/siderolit. Meteorit yang memiliki jenis aerolit/siderolit memiliki kandungan kaya akan besi dan silikat.

Meteor Siderolite. Credit : opalauctions.com


          Merujuk pada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa Hajar Aswad dapat terapung di dalam air, hal ini seolah mendobrak pernyataan yang tertulis pada katalog meteorit yang di buat oleh geolog Prior-Hey (1953) dimana meteorit jenis siderolit memiliki ciri lain yang senantiasa tenggelam jika di masukkan kedalam air mengingat massa jenis nya antara 5 hingga 7 gram/cc. Oleh karena itu hajar aswad kemudian dianggap sebagai sisa material yang berasal dari produk tumbukan atau disebut sebagai impaktit yakni padatan rapuh berongga-rongga yang menyerupai batu apung. Di daratan saudi arabia, produk hasil tumbukan atau yang lebih akrab disebut dengan impakti dapat dijumpai dilokasi kawah meteor Wabar sekitar 550km sebelah tenggara kota Riyadh. Namun pendapat ini akhirnya terbantahkan dengan sendirinya mengingat kawah Wabar yang ditemukan pada tahun 1932 ternyata terbentuk pada 9 januari 1704 melalui jatuh nya sebuah meteor yang cukup besar berukuran 10 meter yang sangat kaya dengan besi. Mengingat tumbukan meteor yang terjadi pada tahun 1704 atau dengan kata lain tumbukan terjadi lebih dari
Reaksi Termonuklir sebagai Sumber Energi Matahari

Home
Halaman Muka

Sajian Utama
Sajian Khusus

Komunikasi
Komputer
Elektronika


Penerapan Sistem Grid Tak Simetri pada Pentanahan Gardu Induk Bulukumba


                       
Pendahuluan

Matahari yang setiap hari memancarkan sinarnya ke bumi dan juga ke planet-planet lain yang ada pada tatasurya kita, adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup yang ada di bumi ini. Pemancaran energi matahari yang sampai ke bumi telah berlangsung terus menerus sejak kurang lebih 5.000.000.000 tahun yang lalu dan akan terus berlangsung sampai waktu yang belum diketahui. Energi matahari yang seakan-akan tak akan habis tersebut, menarik untuk diamati karena sumber energi matahari tersebut ternyata berasal dari reaksi thermonuklir yang sangat dahsyat dan menghasilkan panas dalam orde jutaan derajat celcius. Oleh karena sumber energi matahari berasal dari reaksi thermonuklir, berarti energinya bisa berkurang dan pada akhirnya akan habis manakala reaktan yang terlibat dalam reaksi thermonuklir telah habis bereaksi. Apabila reaktan yang bereaksi telah habis, maka matahari akan padam dan ini berarti kematian bagi semua makhluk hidup yang ada di bumi ini. Tulisan ini akan membahas bagaimana reaksi thermonuklir bisa terjadi di matahari, berapa panas yang dihasilkannya dan kapan reaksi thermonuklir akan berhenti atau kapan matahari akan padam.
Suhu Matahari

Menurut para ahli astronomi modern yang mempelajari keberadaan bintang-bintang di jagat raya ini, matahari kita adalah salah satu bintang diantara 100.000.000 bintang yang ada pada suatu kelompok atau galaksi yang disebut dengan kelompok bintang "Milky Way". Matahari sebenarnya adalah suatu bintang yang besarnya termasuk rata-rata dibandingkan dengan ukuran bintang-bintang lainnya. Banyak bintang lainnya yang ukurannya jauh lebih besar dari pada ukuran matahari kita. Diameter matahari 1.400.000 kilometer yang berarti 100 kali diameter bumi. Gravitasi matahari lebih kuat dari pada gravitasi di bumi, yaitu 28 kali lebih kuat dari pada gravitasi bumi. Cahaya bintangpun ada yang jauh lebih terang yang berarti suhunya juga jauh lebih panas dari pada suhu matahari kita. Matahari tampak sangat besar dibandingkan dengan bintang-bintang yang tersebar di jagat raya ini karena letaknya yang relatif sangat dekat dengan bumi, yaitu sekitar 150.000.000 kilometer. Bintang yang paling dekat dengan bumi adalah bintang Alpha Centauri yang jaraknya 40.000.000.000.000 kilometer dari bumi. Bagaimana kedudukan matahari terhadap bumi dan planet-planet lainnya dalam tata surya kita dapat dilihat pada Gambar 1. Matahari sebagai dapur nuklir menghasilkan panas yang sangat amat tinggi hasil dari reaksi thermonuklir yang terjadi di matahari. Suhu pada pusat matahari (pada inti) diperkirakan mencapai lebih dari 14.000.000 ºC, sedangkan suhu permukaannya relatif dingin, yaitu sekitar 5.000 - 6.000 ºC. Struktur matahari terdiri atas beberapa bagian, yaitu yang ada di pusat disebut "inti matahari", kemudian bagian antara inti matahari sampai dengan permukaan matahari disebut "photosphere". Pada permukaan terdapat bagian yang disebut dengan "sunspots" yang tampak lebih gelap, karena suhunya memang relatif lebih dingin dibandingkan dengan bagian lain. Sunspots bersuhu sekitar 4000 ºC, lebih dingin bila dibandingkan dengan suhu pada permukaan matahari, sehingga wajar bila tampak lebih gelap kalau dilihat dengan "coronagraph".
Atmosfer Matahari

Atmosfir matahari terletak di atas permukaan matahari yang sebagian besar berupa gas Hidrogen. Atmosfir matahari terdiri atas 2 bagian utama, yaitu "chromospher" dan "corona". Bagian chromosphere dapat mencapai ketebalan 12.000 kilometer dari permukaan matahari, sedangkan bagian corona tampak bagaikan mahkota berwarna putih yang melingkari matahari. Corona dapat mencapai ketinggian ratusan ribu bahkan dapat sampai jutaan kilometer dari permukaan matahari.
3.500 setelah renovasi Ka’bah oleh Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS sehingga mustahil Hajar Aswad berasal dari proses tumbukan ini.

           Mencari hubungan antara Hajar Aswad dengan meteorit salah satunya bisa dilakukan dengan mencari dan memetakan kawah tumbukan meteor di sekujur Jazirah Arabia dan Nubia (Mesir-Sudan). Asumsinya, jika Hajar Aswad adalah meteorit, maka ia tiba di muka Bumi lewat proses tumbukan benda langit nan khas sehingga masih menyisakan bongkah-bongkah meteoritnya tanpa sempat lebur menjadi butir-butir mikrometeorit akibat tingginya tekanan dan besarnya energi tumbukan.
Hingga tahun 2011 di kawasan tersebut telah dijumpai 13 kawah/sisa kawah mirip kawah meteor, namun hanya 3 diantaranya yang bisa dipastikan dibentuk oleh tumbukan meteor karena menyisakan meteorit/menampakkan jejak mineral/batuan kunci, yakni kawah Wabar (Saudi Arabia), Jebel Waq as-Suwwan (Yordania) dan Kamil (Mesir). Dari ketiganya hanya kawah Wabar dan Kamil yang berpotensi menyisakan bongkah meteorit besar karena meteornya berupa meteor besi (siderit), titik tumbukan di padang pasir (sehingga tekanannya lebih rendah karena redamannya lebih besar) dan berusia sangat muda secara geologis karena terjadi di era Holosen (kurang dari 10.000 tahun terakhir).
          Dengan berbagai teknik pertanggalan radioaktif diketahui kawah Wabar terbentuk +/- 300 tahun silam, sementara kawah Kamil +/- 5.000 tahun silam. Di sisi lain renovasi Ka’bah era Nabi Ibrahim AS terjadi sekitar 4.000 tahun silam, sehingga pembangunan Ka’bah di era Nabi Adam AS mungkin terjadi sekitar 8.000-9.000 tahun silam mengingat antara kedua nabi tersebut hidup sejumlah nabi dan rosul lainnya yang masing-masing berusia amat panjang (misalnya Nabi Nuh AS, yang berusia 1.000 tahun). Maka secara temporal (waktu) waktu amat sulit guna mengaitkan meteorit kedua kawah itu dengan Hajar Aswad, mengingat Hajar Aswad telah ada terlebih dahulu dibanding kedua kawah.
         Hajar Aswad pernah diasumsikan sebagai batuan beku hasil aktivitas gunung berapi. Gunung berapi secara umum menghasilkan batuan beku asam (kaya silika/SiO2) serta batuan beku basa (kaya oksida logam-logam kalium, natrium, magnesium dan kalsium). Batuan beku asam secara umum berwarna terang/cerah, berkebalikan dengan batuan beku basa yang gelap. Salah satu bakuan beku asam itu memiliki ciri khas mampu terapung di air, yakni batu apung (pumice) yang 90 % bagiannya adalah pori-pori sehingga bermassa jenis lebih kecil dari 1 gram/cc. Banyak batuapung yang memiliki warna putih. Kekhasan ini cukup menarik mengingat Hajar Aswad diriwayatkan juga berwarna putih dan dapat terapung di air.
        Batuapung umumnya terbentuk dalam letusan eksplosif dahsyat dengan skala letusan setara/lebih dari 5 VEI, yang salah satu ciri khasnya menghasilkan kaldera. Gunung-gunung berapi yang mampu membentuk batuapung umumnya adalah gunung berapi andesitik (gunung berapi bermagma asam), yakni yang terletak di dekat zona subduksi lempeng tektonik. Gunung-gunung berapi demikian banyak dijumpai di Indonesia, sehingga tak heran bila batuapung muncul dalam letusan Krakatau 1883 maupun Tambora 1815.
        Jazirah Arabia bagian barat juga merupakan wilayah yang aktif secara vulkanik. Tetapi vulkanisme di sini tidak membentuk gunung berapi andesitik, melainkan basaltik (gunung berapi bermagma basa). Musababnya sumber magma di sini bukanlah subduksi antar lempeng melainkan titik panas (hotspot) di tengah-tengah lempeng. Salah satu jalur vulkanik Arabia membentang dari kota Mekkah ke utara melintasi kota Madinah dan berujung di daratan Nufud (panjang +/- 600 km), yang menumbuhkan dua gunung api raksasa: Harrat Rahat dan Harrat Khaybar. Selain menghasilkan batuan beku basa yang gelap, magma basaltik yang dimuntahkan gunung-gunung berapi Arabia pun cukup encer sehingga tidak terbentuk gunung berbentuk kerucut tinggi seperti di Indonesia, melainkan berbentuk amat lebar dengan puncak-puncak kerucut yang jauh lebih rendah.
        Dengan demikian, apakah Hajar Aswad analog dengan batuapung? Dalam konteks geologi Jazirah Arabia, amat sulit untuk menghubungkannya. Mengingat vulkanisme Arabia lebih dominan menghasilkan batuan beku basa dan tidak dijumpai jejak-jejak letusan eksplosif. memang ada kaldera di Jabal Salma (Nufud), namun kaldera ini terbentuk sekitar 580 juta tahun silam dan terlalu tua untuk bisa menghasilkan batuapung.
Jadi, jika Hajar Aswad amat sulit dikaitkan dengan batu meteorit dan juga batu vulkanik, lantas batu ini analog dengan apa? Wallahua’lam.

Dikutip dari M Ma’rufin Sudibyo
1. Sudibyo. 2012. Ensiklopedia Fenomena Alam dalam al-Qur’an, Menguak Rahasia Ayat-Ayat Kauniyah. Surakarta: Tinta Medina, dalam Bab 5: Gunung Berapi
2. Kellogg. 1985. The Salma Caldera Complex, Northeastern Arabian Shield, Kingdom of Saudi Arabia. USGS Open File Report 85-370.
(Chabou. 2011. Abstract, Arab Impact Cratering and Astrogeology Connference II, Morocco)
(Sudibyo. 2012. Sang Nabi pun Berputar, Arah Kiblat dan Tata Cara Pengukurannya. Surakarta: Tinta Medina, dalam Bab 1: Ka’bah)
Batu Meteor Berlafadz Allah dijual 100juta
Diposkan oleh:didin abidin Dalam unik  0 komentar SEP
17
Batu meteor berlafadz allah dijual 100juta?? wow mahal sekali yah..batu yang ditemukan di daerah belitung ini memang mahal karena ada tulisan Allah, ini adalah keajaiban. Batu berukuran sekitar 5 cm ini dijual di pameran ragam budaya Bangka-Belitung di bibir Pantai Tanjung Kelayang, Belitung


Lafadz Allah pada batu berbentuk lonjong ini jelas sekali terlihat memanjang. Batu ini diyakini mampu menarik minat para kolektor batu alam. "Ini mahal karena ada tulisan Allah. Ini keajaiban mas, ini untuk koleksi," ujar penjual batu dari Stan Pemerintah Kabupaten Belitung, Rustam, kepada detikcom.

Batu satam atau batu meteor adalah batu langka yang kerap ditemukan penambang timah tradisional di Belitung. Batu satam diyakini berasal dari meteor yang jatuh ke bumi. Masyarakat semakin yakin karena tekstur batu yang tak biasanya. Batu bertekstur keras dan bergelombang seperti permukaan bulan dari teleskop.

Selain itu dua batu satam punya kekuatan magnet saling menolak. Jadi apabila dua genggaman tangan memegang dua batu satam, maka akan menimbulkan efek bertolakan. Batu ini juga diyakini dapat digunakan sebagai media penyembuhan.
"Ini bisa jadi alat kesehatan. Jadi lebih baik daripada gelang power balance," ujarnya.
Sebongkah kecil batu meteor ini bisa dihargai Rp 300 ribu sampai jutaan hingga ratusan juta rupiah. Harga batu satam tergantung pada banyaknya guratan pada batu.
"Semakin banyak guratannya semakin mahal harganya," ujar seorang penggemar batu Satam, Raymond.
nah gimana? para kolektor batu tertarik ga ya beli batu meteor berlafadz Allah ini?

Si Hitam, Batu Satam. Armagedon Baru (Indosiar.com)

Posted by batuantik pada 16 November 2008
Batu Satam Antik
***
Indosiar.com Nah, hasil tabrakan meteor dengan bumi itu, rupanya menjadi serpihan-serpihan yang berkilauan bagaikan batu kaca, yang menyebar ke segala penjuru permukaan bumi seperti di Indonesia di Pulau Belitung, didekat Solo dan negara-negara lain seperti Australia, Cekoslavia, dan Arab. Salah satu batu berkilauan itu dikenal dengan nama Batu Satam, yang hanya dapat ditemui di Pulau Belitung. Batu langka berwarna hitam dengan urat-uratnya yang khas, menjadi daya tarik tersendiri jika kita berkunjung ke pulau penghasil timah itu.
Batu satam ini mungkin hanya satu-satunya yang ada didunia. Di Pulau Belitung sendiri, tidak mudah untuk mendapatkan batu satam, apalagi untuk dijadikan kerajinan. Biasanya para perajin mendapatkan batu satam dari para penambang timah darat, yang menemukan satam ini secara kebetulan dari perut bumi dengan kedalaman 50 meter.
Mereka pun menemukannya secara tak sengaja, terbawa oleh pipa pompa penghisap air yang diarahkan ke sakan yaitu tempat untuk memisahkan pasir dan timah.
Istilah satam diambil dari bahasa warga keturunan Cina yang berada di Pulau Belitung.
SA yang artinya pasir, sedangkan TAM artinya empedu. Jadi satam berarti empedu pasir.
Sementara warga pribumi Belitung sendiri mengartikan satam adalah Batu hitam.
Namun berdasarkan keterangan dari buku De Ontwikkling Van Het Eiland Billiton-Maatschappij karangan Door J.C. Mollema yang diterbitkan S. Gravenhage, Martinus Nijhoff 1992, menuliskan seorang berkebangsaan Belanda yang bernama Ir. N Wing Easton dari Akademi Amesterdam di Belanda menamakan bebatuan meteor ini dengan istilah Billitonite yang artinya batu dari Pulau Belitung.
Di kalangan masyarakat Belitung sendiri, batu satam ini dipercaya mempunyai kekuatan magis sebagai penangkal penolak racun dan unsur makhluk-gaib. Namun bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Timah ini, selalu menyempatkan diri membeli batu satam ini sebagai cendramata khas Pulau Belitung, yang dijadikan kalung, giwang, bros, cincin, tasbih, tongkat komando dan sebagainya, yang dikenal dengan istilah Kerajinan Satam.
Salah seorang perajinan batu satam itu adalah Firman Zulkarnain, yang biasa dipanggil Firman Satam. Pria kelahiran Pulau Belitung yang tinggal di Desa Pangkalalang Tanjungpandan ini, telah menekuni usaha kerajinan batu satam selama 19 tahun.
Bahkan dengan kerajinan batu satamnya, Firman berhasil membawa nama Pulau Belitung ke ajang pameran-pamera nasional maupun internasional. Berbagai penghargaan juga telah diterimanya. Salah satunya adalah Asean Development Citra Award 2007-2008, yang dianugerahi oleh Asean programme Consultant Indonesia Consortium.
Meski tanpa dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung, Firman tetap mempromosikan souvenir khas dari kelahirannya itu, seperti di Jakarta Fair 2008. Menurut Firman, para pengunjung sangat antusias untuk membeli ataupun sekedar melihat-lihat kerajinan satam yang dijual mulai dari harga 100 ribu sampai satu juta rupiah (harga promo tersebut hanya saat pameran).

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook