Sunday, December 29, 2013

PENDEKATAN ILMU DALAM MERAMAL





PENDEKATAN ILMU DALAM MERAMAL
Pendekatan apa yang Anda pakai?

Suka atau tidak suka memang ada dua pendekatan yang selalu menjadi rujukan masyarakat utuk menentukan hak politik adalah pendekatan etnis dan idelogis, saya selalu mempunya faribael itu untuk melihat kecenderungan masyarakat memilih karena dua sentiman itu. Ketika dia memilih dengan berbasis pada pendekatan ideologis itu maka dia akan mengabaikan pendekatan etnis atau geografis, tapi kalau dia memilih seorang figur karena pendekatan etnis dan geografis maka dia akan mengabaikan sentimen idiologis. Dan, dua faribel ini sangat menentukan sikap politis masyarakat. Oleh karena itu gambaran umum masyarakat umum bisa dilihat pada dua fariabel ini.

Logika kualitatif ini selalu membuat analisisi saya selalu mendekati kebenaran. Bahwa ada intrumen lain seperti program kerja, idiologis kepartaian itu bukan menjadi salah satu pertimbangan utama tapi dia menjadi pertimbangan setelah dua pertimbangan tersebut. Ketika itu kita pasang dalam  melihat konfigurasi paket dengan melihat kekuatan kompetitor berdasarkan fariabel idelogis dan agama maka itu secara kualitatif kita dapat melihat trend pemilih itu mengarah ke figur A atau figur B, itu bisa kita petakan walaupun tidak dalam perhitungan kuantitatif.

Sehingga bila ini kita semacam kombain maka kita akan menemukan satu model, bahwa kecenderungan pemilih itu akan mengarah ke si A atau si B. Itu dalam keyakinan saya sudah pasti. Kedua, sebagai orang yang selalu yang konsen terhadap hal-hal yang berhubungan dengan sosial politik itu, saya selalu menjaga tidak terjebak pada emosi publik begitu.  Jadi ketika publik itu mempunyai kecenderungan ke trendnya ke mana saya lalu tidak harus mengikuti trendnya ke mana arah publik mau inginkan. Karena keinginan publik itu selamanya tidak inhearen dengan model-model analisis kualitatif secara politik itu.




ASAL  USUL  SEMUA BUDAYA ADALAH MUBAH
Segala sesuatu pada dasarnya Mubah
Drs.M.Rakib Jamari.SH., M.Ag
Maksud dari prinsip ini adalah bahwa hukum asal dari segala sesuatu yang diciptakan Allah adalah halal dan mubah. Tidak ada yang haram kecuali apa-apa yang disebutkan secara tegas oleh nash yang shahih sebagai sesuatu yang haram. Dengan kata lain jika tidak terdapat nash yang shahih atau tidak tegas penunjukan keharamannya, maka sesuatu itu tetaplah pada hukum asalnya yaitu mubah.
Kaidah ini disandarkan pada firman Allah swt,
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu….” (QS. Al-Baqarah: 29)
“Dan dia Telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya…” (QS. Al-Jatsiyah: 13)
“Tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah Telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin…” (QS. Luqman: 20)
Ayat-ayat di atas menegaskan bahwa segala apa yang ada di muka bumi seluruhnya adalah nikmat dari Allah yang diberikan kepada manusia sebagai bukti kasih sayang-Nya. Dia hanya mengharamkan beberapa bagian saja, itu pun karena hikmah tertentu untuk kebaikan manusia itu sendiri. Dengan demikian wilayah haram dalam syariat Islam itu sangatlah sempit, sedangkan wilayah halal sangatlah luas.
Berkenaan dengan hal ini Rasulullah saw bersabda,
“Apa yang dihalalkan Allah dalam kitab-Nya adalah halal, dan apa yang diharamkan-Nya adalah haram; sedang apa yang didiamkan-Nya adalah dimaafkan (diperkenankan). Oleh karena itu terimalah perkenan dari Allah itu, karena Allah tidak akan pernah lupa sama sekali.” Kemudian Rasulullah saw membaca ayat (surat Maryam ayat 64): “Dan tidaklah Tuhanmu lupa.” (HR. Al-Hakim).
Dalam hadits lain disebutkan,
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan berbagai kewajiban, maka janganlah kamu menyia-nyiakannya; dan Dia telah menentukan beberapa batas maka janganlah kamu melanggarnya; dan Dia telah mengharamkan sesuatu, maka janganlah kamu melanggarnya; dan Dia telah mendiamkan sesuatu sebagai rahmat buat kamu, bukan karena lupa, maka janganlah kamu mencari-carinya.” (HR. Daruquthni)
Kaidah ini tidak hanya berlaku pada masalah benda, tapi juga mencakup masalah amal, adat kebiasaan atau mu’amalah yang tidak termasuk urusan ibadah. Artinya seluruh amal, adat kebiasaan atau muamalah—yang tidak termasuk urusan ibadah—itu pada dasarnya mubah; tidak haram dan tidak terikat kecuali apa yang diharamkan dan ditegaskan oleh Pembuat Syariat.
Dalam masalah ibadah ada kaidah lain. Imam Ahmad dan beberapa fuqaha ahli hadits mengatakan bahwa:
Innal ashla fil ibaadati at-tauqiif
“Pada dasarnya ibadah itu tauqif (bersumber pada ketetapan Allah dan Rasul).”
Karena itu tidak boleh melakukan ibadah kecuali apa yang telah disyariatkan Allah. Nabi saw bersabda:
“Barangsiapa yang mengada-adakan dalam urusan agama kami, sesuatu nyang tidak ada dalam agama, maka ia tertolak.” (HR. Bukhari Muslim).
Tidak ada seorang pun yang diperkenankan mengada-adakan suatu cara ibadah dari dirinya sendiri, sebab hanya Allah Sang Pembuat Syariat yang  berhak membuat cara-cara ibadah untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Sedangkan dalam masalah adat dan mu’amalat, pada dasarnya dimaafkan. Tidak ada yang terlarang kecuali apa yang diharamkan Allah. Masalah jual beli, hibah, sewa menyewa, dan lain-lain adalah termasuk persoalan adat yang diperlukan manusia dalam kehidupan mereka. Syariat mengaturnya dengan adab yang baik, yaitu diharamkan apa yang menimbulkan kerusakan, diwajibkan apa yang harus diwajibkan, dimakruhkannyha apa yang tidak pantas, dan dianjurkan apa yang mengandung kemaslahatan.
Contoh masalah yang didasarkan pada prinsip ini adalah masalah ‘azl, yakni senggama terputus/mengeluarkan sperma di luar kemaluan wanita yang dilakukan untuk menghindari kehamilan. Jabir bin Abdullah berkata,
“Kami biasa melakukan ‘azl, sedangkan al-Qur’an masih turun. Seandainya hal tersebut dilarang, sudah tentu al-Qur’an melarangnya.”
Ini menunjukan bahwa apa yang didiamkan oleh wahyu adalah tidak terlarang, dan mereka halal melakukannya sehingga ada nash yang melarangnya.
Berkaitan dengan uraian di atas ditetapkanlah kaidah berikut ini,
Laa tusyro’u ‘ibadatun illaa bi syar’illah, wa laa tuharramu ‘adatun illaa bitahriimillah…
“Tidak boleh dilakukan suatu ibadat kecuali yang disyariatkan oleh Allah; dan tidak dilarang suatu adat kecuali yang diharamkan oleh Allah.”


SCAN OTAK DAPAT MERAMAL
 ORANG BAKAT GILA
M.RAKIB JAMARI, SH.,M.Ag
MERAMAL NASIB, MELALUI BAKAT
MASA DEPAN YANG LEBIH HEBAT
YANG POSIT, JADIKAN MENINGKAT
YANG BURUK, SEGERA DISEKAT

Di Edinburgh telah ditemukan cara untuk mengantisipasi seseorang yang mungkin dalam beberapa waktu kedepan akan mengalami kegilaan (skizofrenia). Skizofrenia adalah penyakit otak kronis dan berbahaya dan ketidakmampuan otak dalam bekerja dengan baik. Dalam masyarakat istilah itu diperuntukkan kepada orang gila.

Dalam penelitian di Universitas Edinburgh, didapatkan bahwa orang yang menderita skizofrenia mengalami penyusutan otaknya dengan cepat sebelum akhirnya menjadi tidak sehat/gila.

Skizofrenia ditandai dengan delusi dan halusinasi. Hal ini terkait dengan penurunan jaringan otak. Pada pria terjadi pada awal 20-an dan wanita pada awal 20-an dan 30-an tahun…l

Saat itu Anda begitu yakin dengan pendapat Anda?

Jadi mengapa kemarin itu yang paling aktual soal pilgub ini, mengapa saya punya keyakinan bahwa Pak Esthon itu musti masuk, walaupun ada kekuatan Medah, Kris Rotok dan BKH. Tetapi ketika dua fariabel yang sebutkan tadi kita pasang sebenatnya trend publik ini mengarah ke trend politik pencitraan, maka pencitraan itu selalu berhubungan dengan model sosial. Sebagai incumbent, dia punya modal sosial. Dan pencitraan ini dia bangun secara merata di semua kabupaten/kota dan menurut saya trend itu merata. Dan, ketika ini kita masuk ke ke basis kultural sebenarnya tidak ada satu paket pun yang bisa mengalahkan Esthon dari basis kulutural, dan ini sebenarnnya sangat kuat dan benar-benar dimainkan oleh paket Esthon pada basis kultural.

Bagaimana dengan paket lain?
Iya, kenapa saya tidak menghitung Medah, Chris Rotok dan BKH, bagi saya pendekatan Medah itu lebih pada pendekatan struktural  politik, tetapi basis ideologis Golkar itu tidak terlalu kuat. Tetapi dia punya segmen pemilih yang tidak bisa digeser dengan apapun karena dia punya kekuatan basis ideologis kepartaian, tapi dia lemah di pencitraan dan lemah juga di kultural. Nah, saya memang dari awal tidak punya keyakinan yang kuat untuk Chris Rotok dan BKH karena mereka berdua ini merebut basis yang sama. Nah secara teoretis ketika mereka keluar dari basis semakin kecil dukungan, maka dia tidak ada instrumen politik yang mampu mendongkrak pada segmen pemilih yang lain. Mereka punya nasib yang sama sehingga mereka sangat dominan di Manggarai, tapi mereka sangat rentan di kabupaten yang lain, walaupun yang dibawa wakilnya itu punya segmen yang lain, tapi penilaian itu tidak terlalu kuat.

Ada beberapa daerah di NTT juga akan melaksanakan Pilkada. Kalau kita lihat maka mereka memiliki latar belakang sama baik itu secara religius, etnis maupun geografis. Bagaimana analisa anda bilsa situasi seperti ini?

Makanya kita lihat keseragaman ideologi maka instrumen kedua adalah perbedaan geografis. Itu yang menjadi rujukan sebenarnya. Misalnya kita lihat di Maumere yang mayoritas Katolik maka pertarungan atau rivalitas itu bukan pada bukan pada ideologis tetapi rivalitas geografis.  Sehingga kenapa orang selalu memilih, kalau dia calon bupati atau calon gubernur dia memilih wakil bupati atau calon wakil gubernur itu pada segmen pemilih tertentu yang sebenarnya varian di mana dia ingin menggabungkan dua kekuatan dalam pendekatan geografis dan ideologi yang sama. Maka yang menjadi rivalitas itu adalah rivalitas geografis.

Sama juga kalau umpanya di Kota Kupang misalnya sangat heterogen tetapi wilayah-wilayah yang mempunyai kecenderungan ke salah satu figur itu sangat tergantung pada citra, sangat tergantung pada network yang dibangun. Memang agak berbeda kalau kita buat analisis pada tataran masyarakat yang heterogen dengan masyarakat yang homogen.  Untuk NTT saya melihat kecenderungan masyarakat kita terpolah berdasarkan pendekatan kultural lebih kuat, sehingga kalau kita melihat hasil kemaren itu suka atau tidak suka dia sudah menggambarkan konfigurasi itu, bahwa Frans (Frans Lebu Raya) menangnya di Flores dan Esthon (Esthon Foenay) itu menangnya di Timor. Itu tidak perlu rekaya politik karena di tingkat massa sudah punya mindset itu.

Kalau masyarakat sudah punya pola seperti itu, terus bagaimana dengan kampanye politik?
Sebenarnya bagi saya kampanye itu hanya sebua bentuk untuk melaksanakan mekanisme administratif saja, tapi kampanye itu untuk mengubah pola pikir masyarakat saya pikir itu tidak banyak pengaruhnya. Jadi dalam tataran masyarakat pemilih tradisional yang cenderung patron client, yang cenderung feodalistik itu sebenarnya kekuatan-kekuatan yang bersifat konseptual jarang dia membuming untuk merubah sikap politik itu.  Program itu kekuatan konseptual, tapi dia tidak terlalu kuat untuk mempengaruhi sikap politik masyarakat.

Ramalan yang mendekati kebenaran ini apakah Anda sudah didekati oleh pihak-pihak yang ingin minta bantuan terkait dengan politik saat ini?
Yang pasti begini, saya dari awal selalu berpikir untuk kepentingan NTT, siapa pun paket mana yang meminta untuk memperkuat visi, misi atau program kerja maka saya welcome, siapa saja saya terima tanpa saya batasi  tanpa mempunyai semacam ikatan emosional terhadap partai tertentu. Kita inginkan NTT menjadi baik juga. Sehingga siapapun yang meminta pikiran untuk kepentingan untuk mempertajam program kerja maka itu saya bantu. Frenly saya bantu, Esthon juga saya bantu itu yang saya kita visi seperit itu.
Tapi saya bukan peramal karena saya tidak meramal untuk orang menang atau kalah. Ada beberapa teman-teman dari partai itu mencoba berkonsultasi ke saya karena mereka mau mengambil sikap politik mau kemana. Mereka sempat bertanya ke saya, kami ini mau gabung ke paket yang punya kecenderungan menang lebih besar. Saya memberikan beberapa gambaran, tapi tidak menyebutkan siapa. Tapi saya kira dengan memberikan pola atau gambaran itu mereka sudah bisa paham paket yang mana yang mereka bisa pilih untuk tentukan sikap mereka pada Pilkada putaran kedua, bahkan tapi kalau paket saya pikir sejauh ini belum ada.

Bagaimana Pilkada Putaran dua nanti?
Begini, pertama selisih suara Frenly dengan Esthon itu cukup jauh, sekitar 165 ribu lebih artinya pada putaran kedua ini maka perolehan suara sangat dinamis. Ini ibarat sepak bola, di atas kertas Esthon sudah kalah 3-0 dan kalau ingin menang maka minimal dia harus menyamakan kedudukan dan menambah gol. Pekerjaan menyamakan gol dan menambah gol ini bukan pekerjaan yang muda. Kedua, dilihat dari perolehan suara putaran pertama berdasarkan konfigurasi geografis maka Esthon punya modal di Flores sangat kecil yaitu hanya sekitar 67 ribu, sementara Frenly itu mencapai 220 ribu lebih. Nah artinya modal Esthon di Flores Kecil tapi Frans di Timor besar. Perolehan suara Frans di Timor itu sekitar 187 ribu.

Maka penentunya ada di Sumba. Nah, kalau kita lihat Sumba secara berdasarkan putaran pertama maka Frenly masih kuat di basis Sumba. Yang ketiga menurut saya, ada semacam rivalitas lokal di tingkat massa. Ketika, ketika pada putrana pertama itu dia menempatkan Frenly itu sebagai rival maka pasti dia akan memilih Esthon, tapi kalau dia putaran pertama Esthon itu dia merasa rival dia maka dia akan lari ke Frenly. Kalau ini yang kita gunakan maka diatas kerta saya yakin bahwa Frenly masih unggul.

Prediksi Anda sudah mengarah pada sosok tertentu...

Tetapi begini, politik ini kan teori kemungkinan bahwa sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin dan sesuatu yang mungkin bisa jadi tidak mungkin. Dan ketika teori kemungkinan ini ternyata hasilnya pada akhirnya Esthon yang menang maka ini bagi saya sebua mujizat, jadi Esthon sebenarnya ketika menggunakan teori kemungkinan dan akhirnya dia harus menang dalam Pilkada kali ini bagi saya ini sebua mujizat.

Kalau Pilkada ini jadi ajang orang bertatung atau berjudi. Apakah Anda juga ditangani oleh mereka-mereka itu?
Atau untuk Pilgub tidak ada, tapi untuk Pilkada Kota Kupang ia, memang ada yang datang. Itu memang ada yang mau pasang saya lupa Rp 5 juta atau Rp 50 juta. Saya bilang pilih Yonas dan memang dia pilih Yonas. Akhirnya dia menang. Untuk Pilgub ini para petarung itu belum ada. Mungkin karena analisasi saya mungkin pada hari H. Jadi pada putaran dua ini para petarung belum ada yang datang. Kalau politikus ada, tapi penjudi ini belum ada yang datang. Petarung yang mencari untuk rugi pada putaran dua ini belum ada. Tapi sebenarnya kalau mereka punya keyakinan saya pikir analisa kita ini bisa menjadi masukan bagi mereka untuk mencoba mengais rejeki di momentum ini .
Jelang Pemilihan Umum Legislatif nanti banyak juga calon politikus yang pindah partai. Mengapa?
Memang saya melihat Partai itu sebagai alat bagi para politik untuk mencoba membangun semangat politik lewat jabatan politiknya. Tapi bagi saya secara umum  terlepas dari konsepnya apakah itu Pilkada, Pemilihan Legislatif atau Pemilihan Presiden, saya selalu mengatakan bahwa orang yang ingin masuk ke wilayah politik praktis atau jabatan politik itu modalnya ada tiga. Pertama, dia harus punya modal politik, modal politik itu dia masuk dari partai apa dan mau jadi apa. Kalau dia sudah punya modal politik maka kriteria pertama sudah terpenuhi, bahwa dia diakomodir partai politik atau dia diakomodir partai politik itu artinya titik aman pertama sudah dilewati.
Yang kedua adalah dia harus punya modal sosial. Itu artinya seorang politisi itu harus bisa tidak hanya mengharapkan semangat dan popularitas saja , dia harus punya modal sosial juga apa yang harus dibuat dan dia juga harus bisa bertanya ke dirinya sendiri bahwa sudah antasankah saya harus menjadi politi karena sekali masuk ke politik itu dia sukses itu berarti dia ada diatas, tapi kalau dia gagal maka dia akan jatuh sekali.

Maka di dalam politik itu saya kira modal sosial itu menjadi penting menjadi seorang politisi sebagai bahan untuk mempertanyakan ke dirinya bahwa ia sudah berbuat untuk rakyat. Karena logika politik itu adalah logika kepercayaan, dan dipilih. Karena di politik itu bagi saya soal persepsi. Persepsi itu publik terhadap orang dia bisa partai, bisa macam-macam. Ketika presepsinya positf maka dia akan menentukan pilihan terhadap orang atau partai politik, tapi kalau dia punya persepsi negatf maka pengaruhi model apapun maka dia tetap tidak akan bergeming. Oleh karena itu modal sosial menjadi syarat yang kedua, ketika dia merasa punya modal sosial maka dia dalam petik merasa aman. Dan, ketiga adalah modal finansial. Jadi modal politik saja tidak cukup, modal sosial saja tidak cukup kalau tidak ditunjang dengan modal finansial maka untuk kepentingan Pemilu 2014 itu dia harus bisa memenuhi tiga syarat minimal ini.

Bagaimana gambaran  hasil Pemilu nanti?
Sehingga ketika melihat konfiguasi partai politik yang ada sekarang maka saya masih mengatakan bahwa untuk Pemilu 2014 itu partai-partai nasionalis masih menguasai peta politik di tanah air ini, seperti Golkar, PDIP, Demokrat itu masih menguasai dibandingkan partai-partai yang berbasikan ideologi dan kultur.

Ada juga fenomena, ada nama-nama tokoh yang kita kenal yang memilih pindah partai. Apakah ini punya pengeruh terkait dengan presepsi tadi?
Sebenarnya sistim politik kita yang membuka ruang terjadi orang menyeberang dari partai satu ke partai yang lain, yang kedua. Lemahanya ideologi kepartaian atau idelogi partai menyangkut model rekrutmen yang pragmatis. Jadi kalau sistem politik itu benar-benar melokalisir proses terjadinya eksodus para politis maka sangat terbuka sekali. Ini yang kita tidak punya aturan yang tegas yang mengatur tentang mekanisme orang yang berada di satu kandang ketika ia berpindah ke kandang yang lain.

Dan sekarang KPU punya aturan yang cukup ketat, bagaimana mereka yang pindah partai tapi sedang menduduki jabatan di DPR maka harus mengundurkan diri. Menurut saya ini merupakan suatu lagka yang maju. Yang kedua memang, kadarisasi di partai politik tidak jalan sehingga ideologi kepartaian itu dia hanya menjadi makna simbolis yang tidak melembaga di dalam mendidik kader. Sehingga dia merasa partai itu hanya sebagai alat bukan sebagai tempat dia berkarya. Hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan politik, sehingga ideologi kepartaian tidak terlalu menguat di kader. Sehingga ketika dia berpinda ke partai lain maka dia merasa biasa-biasa saja.

Indoensia tidak punya partai politik yang benar-benar beda antara yang satu dengan lainnya. Model rekruitmen ini pragmatis dan sangat mendadak jadi tidak pra kondisi yang benar-benar memunculkan figur-figur pilihan.Jadi fenomena pindah partai, fenomena orang yang hari ini ada di partai agama, besok ada di partai nasionalis, lusa di partai lain itu juga pada akhirnya akan melahirkan politisi-politi pragmatis. Sehingga yang dipikirkan itu adalah bagaimana main kekuasaan.

Apakah prediksi Anda ini membuat pihak tertentu marah lalu mengintimadasi atau mengancam Anda?
Oh tidak, begini selama ini tidak ada semacam itu, saya justru mendapat banyak apresiasi publik. Soal siapa yang menang atau siapa yang kalah itu tidak ada urusan dengan saya, tetapi bahwa ternyata kita butuh figur yang mampu memberikan pencerahan publik. Saya kira apresiasi itu ada, tapi yang merasa terpojok karena analisa itu sejauh ini tidak ada yang mengkalim itu.

Tetapi sekali lagi saya saya tetap independent untuk mengungkapkan sesuatu sesuai keyakinan yang saya miliki. Pada akhirnya saya omong itu keyakinan saya dan orang lain boleh beda. Dan, saya kira itu biasa dan saya tidak pada posisi ingin menokohkan orang dalam posisi politik seperti ini. Saya kira apa yang saya omong itu fenomena politik mengarah ke keyakina saya. Ini murni akademik, tidak ada orang yang minta saya omong supaya populer, tidak ada yang begitu….



KUBUKA SAJA RAHSIA  ITU


KARYA   M.RAKIB JAMARI SH.  M.Ag

Bagaimana aku, akan membuka  rahasiaku sendiri.
Bagaimana hendak ku serahkan, aib dan Maluku.
Tiada berdaya, aku  serahkan  rahsiaku kepada-Mu?
Aku punya dosa besar.
Bagiku,  ini adalah persoalan besar.
Engkau ucapkan:
katakanlah: Roh adalah urusan Tuhanku.
Rahsia adalah rahsia
mana boleh diterka
hanya daku perlu meyakini
ia adalah urusan Tuhanku
mengapa aku cuba memikul urusan Tuhan
serahkan hak Tuhan kepada Tuhan..
Wahai Tuhanku
Engkau mengetahui zat rahsiaku
daku sendiri tidak mengetahuinya
tanpa pengetahuanku tentangnya
daku serahkannya kepada Mu
terimalah, terimalah, terimalah
daku tidak hairan
bagaimana Engkau menerima zat rahsiaku
kerana Engkau yang paling rahsia
Pemilik segala rahsia.

 AKU TIADA TAHU SIAPA DIRIKU

Diriku ini, siapa
Kulihat orang di sekelilingku mati, begitu saja.
Yang lahir, muncul  begitu saja.
Tanpa hikmah, tanpa zat apa-apa.
Hampa , kosong, sirna begitu saja.
Aku terlalu haus menyaksika hal ini.
Tapi kini, aku ingin mencari kepuasan melalui, diri-Mu.
Engkau kata orang, berdiri dengan sendiri
Engkau kata guruku,  punya kuasa mutlak
tiada yang lain mampu mempengaruhi-Mu.

Engkau Maha Perkasa
Engkau kembangkan payung keperkasaan-Mu
melindungi yang lemah dan tidak berdaya
akulah yang lemah dan tidak berdaya itu
di bawah paying keperkasaan-Mu daku bernaung
Engkau sekali-kali tidak akan menolak
para hamba yang menyerah diri kepada-Mu.

ALLAH…KAMI BELUM  MENGENALMU

Ribuan koruptor belum mengenal-Mu Ya Allah.
Ribuan wakil rakyat, belum mengenal-Mu
Ribuan guru dan dosen, belum mengenal-Mu
Akibatnya, begitu susah menghadapi mereka.
Alangkah rumitnya persoalan mereka.
Padahal , alangkah mudahnya
bila segala sesuatu diserahkan kepada-Mu
dan yakin Engkau menerimanya
Engkau tidak pernah letih atau lalai
tidak mengantuk tidak tidur
tidak bosan menguruskan hal hamba-hamba-Mu.

Wahai Pelindung diriku
penyerahan adalah kelapangan
penyerahan adalah kedamaian
penyerahan adalah Kesejahteraan.

Wahai Pelindung diriku
penuhilah hatiku dengan yakin
agar sekaliannya kembali kepada-Mu
tanpa sebarang sisa pada diriku.

Engkau gemar mendengar tutur-kata hamba-hamba-Mu
Engkau tidak jemu mendengar daku membebel
tiap ucapanku Engkau jawab
dengan kelembutan-Mu
wahai al-Latiff
kami para hamba sangat Engkau manjai
dengan kemaha-lembutan-Mu.


MENGENALMU DENGAN CARA BID’AH

Mereka berkata, cara-cara mengenal Mu, menempuh jalan bid’ah.
Mereka berkata alam menjadi dalil wujud Allah
Lalu aku, aku pandang pada alam
Tetapi  mengapa   Engkau  Ya Allah tidak kelihatan
Kata  guruku,  mana mungkin ada kekuatan  pada  alam
Tiada  cara   apapun,  tuk memamer wujud Tuhan
Kupahami, selama ini, bukankah Allah tidak memerlukan alam
Dia yang zahir dan Dia yang batin
Dia yang awal dan Dia yang akhir.

Aku pandang ke dalam hatiku
zat rahsiaku diterangi Rahsia Ilahi
kemudian akau pandang kepada alam
baharu aku melihat Cahaya-Nya meliputi alam
aku pandang lagi kepada alam
cahaya-Nya kembali terhijab dari pandangan
lalu aku pindahkan alam ke dalam hatiku
aku kembali melihat  Cahaya Ilahi meliputi alam.

Cahaya-Nya hanya boleh dipandang oleh zat rahsiaku
apabila aku menyatu dengan zat rahsiaku
tanpa takwil tanpa hujah tanpa terka
tanpa ulasan tanpa kupasan tanpa huraian
hanya yakin dan larut di dalam keyakinan
bahawa aku tidak terpisah daripada zat rahsiaku
baharu dapat aku saksikan Cahaya-Nya
tanpa rupa tanpa warna
hanya jelira di dalam yakin
sesungguhnya Cahaya Engkau yang aku pandang.

Apa jua yang nyata
bila aku halakan pandangan ke sana
daku tidak melihat wujud di situ
hinggalah akau halakan pandangan ke dalam hati
baharulah aku melihat wujud menyertainya.

 DIBOHONGI  PENGLIHATAN

Bintang yang besar, tapi kata mataku, kecil.
Aku dibohongi penglihatan.
Di dalam kendaraan, aku m,elihat, pohon-pohon berjalan. Kendaraanku diam.
Alangkah sulitnta aku menyaksikan benda yang lahir, apalagi yang gaib.
Karena itu aku tak mampu, menyaksikan- Mu ya Tuhanku.
Daku menyaksikan Engkau jualah yang berbuat segala-galanya
Kudengar  informasi, bahwa Engkau hadir dalam terang dan menyamar
Sering daku terpedaya oleh penyamaran-Mu.

Daku panjatkan doa
Angkatkan tabir hijab
Agar daku sentiasa melihat-Mu
Tatkala Engkau hadir dalam nyata atau menyamar
Tetapkan penglihatanku kepada-Mu
Ambillah pandangan majazi ini
Kurniakan daku Cahaya Mu sebagai penglihatan
Agar tidak ada yang daku pandang
Melainkan Engkau jua yang kelihatan.

NAFSU DINOMORSATUKAN

Panti pijat, menjamur, hawa nafsu dinomorsatukan.
Poligami diharamkan, pemakaian kondom, dipopulerkian.
Remaja dan tua-tua, tambah lama, tambah terbiasa.
Di zaman modern ini, semakin banyak inspirasim Fir’aun dan Qarun..
Engkaulah yang  men ciptakan Firaun, Haman dan Qarun itu..
Mereka adalah sebesar-besar pendurhaka terhadap-Mu
Namun Engkau kurniakan dunia seluruhnya kepada mereka
Itulah tandanya
Dunia ini tidak melebihi sebelah sayap nyamuk pada sisi-Mu
Tapi nafsu kami masih juga terliur
Melihat keagungan Firaun, kepintaran Haman dan kekayaan Qarun
Nafsu kami masih inginkan
Sayap nyamuk yang sebelah itu.

Nafsu sangat sabar menyembunyikan laparnya
Sesekali ia menghantar isyarat
Jika Engkau menjawab ia akan bangun
Di kala itu Engkau akan tertawan.

Nafsu umpama sebuah kenderaan
Enjinnya ialah tamak
Rodanya ialah dengki dan khianat
Seteringnya ialah tipudaya
Bila kenderaan ini berjalan
Ia meninggalkan asap kotor di belakang
Tetapi si pemandu asyik memandang ke hadapan
Tidak pernah melihat pencemaran yang ditinggalkan.

Nafsu adalah sebahagian daripada dirimu
Ia boleh diam dan tidur tetapi tidak berputus asa
Perlulah engkau sentiasa berwaspada.



NYANYIAN HARAM KIAN MENJAMUR
Karya     Rakib Jamari Riau

Nyanyian  syahwat,  duiagung-agungkan..
Nyanyian  tentang nama-MU, disingkirkan.
Padahal menjadi ketika rindu pada-Mu.
Bila kerinduan terhadap-Mu menguasai hati
Sirnalah segala yang maujud
Tiada lagi yang dapat memberi kepuasan.
Burung-burung terbang di udara tidak jatuh
Itulah Selawat dan salam-Mu ke atas Muhammad s.a.w
Perahu-perahu terapung dipermukaan laut tidak tenggelam
Itulah Selawat dan salam-Mu ke atas Muhammad s.a.w
Hujan membasahi bumi suburlah tumbuh-tumbuhan
Itulah Selawat dan salam-Mu ke atas Muhammad s.a.w
Matahari menyinarkan cahayanya segarlah segala penghidupan
Itulah Selawat dan salam-Mu ke atas Muhammad s.a.w.

Engkau sentiasa berselawat dan salam
Ke atas kekasih-Mu, Muhamamd s.a.w
Wahai Saidina Muhammad s.a.w
Pada tanganmu jua terdapat cangkir air penghidupan
Air yang membasahi tengkuk yang dahagakan kasih Ilahi.
Ada yang mengatakan ujian adalah kesusahan pada tubuh badan
kesusahan pada jiwa
apa untungnya Allah menyusahkan jasad dan jiwa
bukankah ia tidak menambahkan keagungan dan kemuliaan-Nya
apalagi Dia Maha Mengasihani Maha Sopan-santun.

Pandanglah ujian dengan hatimu
ujian adalah perbuatan Tuhanmu
bukan untuk menghancurkan tetapi untuk meneguhkanmu
bila kamu memperolehi keteguhan baharu kamu menjadi pilihan
bila sudah lulus dan dipilih
Dia bangga memperkenalkan kamu kepada makhluk-Nya
keteguhan kamu melintasi ujian
menjadi dalil pilihan-Nya adalah tepat
inilah keadilan-Nya.

Ujian ditujukan kepada rohani bukan kepada jasad atau jiwa
tujuannya untuk mengukur tauhid
bukan sekadar untuk kesabaran
apakah nilai sabar tanpa tauhid
bukankah sabar juga bersama si kafir.

Ujian yang diterima dengan iman meneguhkan tauhid
menambahkan kekuatan pandangan hati
tidak berkelip memandang kepada Tuhan
sehingga kepedihan ujian menjadi kemanisan.

Ujian adalah pentas sandiwara
mempamerkan kebijaksanaan Tuan Pengarah
bila engkau diberi watak menderita
hingga berjaya membuat penonton menangis
ketahuilah
engkau adalah pelakun penting
diasuh untuk menjadi bintang
bakal menerima ganjaran lumayan.

Apabila engkau menjadi pelakun
apa bezanya watak gembira dengan watak duka
skrip di tangan Tuan Pengarah.

PENCOPET BERDASI
Kelingking berkait, tanpam moral.
Telunjuk lurus, tajam menembus.
Teman sendiri, dijual, ditipu dan diterjang.
Di samping mereka, diriku sangat bimbang.
Diriku telah hilang
ghaib di dalam gua yang dalam
gelap gulita
puasku mencarinya
namun tidak ku temui
sesekali gelibatnya melintasi di hadapan ku
bila aku cuba memegang dia kembali menghalang.

Wahai Yang Maha Melihat
lihatlah betapa kasih aku kepada diriku
bila Engkau memisahkan daku daripadanya
masih juga daku mencari-carinya.

Maulaya, Wahai Pelindung diriku
selamatkan daku daripada fitnah diriku sendiri
janganlah Engkau lepaskan daku kepada sesuatu selain-Mu
walau sekelip mata jua
ikatkan daku dengan rantai ubudiah
sepanjang hayatku
agar Engkau sentiasa esa
tiada sesuatu menggangu keesaan-Mu.
Bila makhluk bertanya
siapakah yang paling mulia
aku menjawab:
akulah yang paling mulia
aku sangat berbangga kerana
Allah adalah Tuhanku
Muhammad s.a.w adalah penghuluku
ini sudah cukup membuatku berasa kaya dan mulia.

Bila Engkau bertanya
maka aku menjawab:
aku adalah yang paling hina, daif dan jahil
inilah hamba yang faqir.

Janganlah Engkau murka
lantaran daku berbangga di hadapan makhluk-Mu
bila mereka berbangga dengan pangkat, harta dan keturunan
izinkan daku berbangga sebagai hamba-Mu.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook