Saturday, December 28, 2013

SAJAK SUFI DARI LPMP.RIAU......0LEH HM.RAKIB JAMARI




AKU MANJADI  IRI
 Karya  HM.Rakib jamari  Riau

Aku menyimpan rasa iri ini, di dalam hati.
Ketika 2013 ,Ka’bah yang kutatap, tak dapat kuhayati.
Hatiku bebal, jiwaku keras mungkin sudah mati.
Sedangkan mereka menangis dalam shalatnya…
mereka menangis dalam do’anya…
mereka menangis dalam dzikirnya..

mereka tahu siapa dirinya
ketika mereka tahu siapa Tuhannya
ketika mereka tunduk menjatuhkan kening mereka
serata lantai dengan telapak kakinya
sujud tubuhnya
sujud hatinya
sujud jiwanya
sujud ke-aku-annya
mereka tahu kerendahannya
mereka tahu kekecilannya
mereka tahu kekerdilannya
mereka tahu kehinaanya
mereka tahu ketiadaan dirinnya

mereka menyebut-nyebut nama Tuhannya
Tuhannya berkata..
Aku yang punya nama
Aku datang

Ketika Tuhannya hadir
Dengan kebesaranNya

betapa takutnya mereka
Ancaman Tuhannya
Siksa Tuhannya
Azab Tuhannya
Neraka Tuhannya

betapa gembiranya mereka
ni’mat Tuhannya
karunia Tuhannya
rahmat Tuhannya
Syurga Tuhannya

betapa cintanya mereka
ketika mereka tahu
Tuhannya mengasihi mereka
Tuhannya menyayangi mereka
Tuhannya mencintai mereka

Renungkanlah
Ni’mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Wahai jiwa yang tenang
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai
Maka masuklah dalam golongan hamba-hambaKu
Dan masuklah ke dalam syurgaKu
Aku  hanyalah  sebutir debu..

Kalau ingin tahu bukit gading
Lihat dari  penyalai saja.
Kalau ingin tahu, enaknya  daging
Kunyalah dahulu, lama-lama.


Payah-payah, mencari bilah
Bilah ada,  di dalam buluh
Payah-payah mencari Allah
Allah  dekat, dengan tubuh

Cintanya kepada Allah, Rasul dan Guru dikiaskannya dalam pantunnya :

Guruh petir menuba limbat
Pandan serumpun di seberang
Tujuh ratus carikan obat
Badan bertemu maka senang


Kalau ditekan, biji cempedak.
Pasti terlompat, cepat bergulir.
Biar  makan,  maupun  tidak,
Asalkan  duduk,  di dalam zikir.

Inilah   ilmu metafisik  yang sebenarnya, bukan tujuan, tdk ada artinya metafisik tanpa Allah,tujuannya adalah “ ilahi anta makasudi waridhoka matlubi “ dan bagi orang
Yg beserta Allah tdk akan dpt dicederai dgn ilmu metafisik jenis apa pun,
Sesuai kias Beliau :

Para penayamun, menjual tas.
Keadaanya baik, murah pula.
Sekalipun di langit,  tuan melintas
Kami di  sebalik,  itu pula.

Segala derita di  seluruh dimensi alam adalah masalah, dan segala masalah hanya dapat diatasi dgn dimensi yg dapat mengatasi masalah,Menegembalikan semua masalah pada dimensi absolute dgn teknik tertentu yaitu Allah SWT secara realita ( bukan khayalita ) membuat masalah akan selesai,denegan memberi hikmah kepada siapa saja yg terlibat dalam masalah tsb.

Padi pulut tiga tangkai
Dibawa orang indrapura
Dunia kusut,  akan selesai
Ujung  pangkalnya, telah bersua 

Setitik cahaya

Dalam lembah yang penuh nista
Saat kegelapan menutupi hati
Kulihat secercah cahaya MU
Laksana kerlipan bintang di gelap gulita

Kulangkahkan kaki dari lembah berlumpur ini
Kudatangi ENGKAU wahai pemilik KASIH
Kubersimpuh di kaki MU mengharapkan ampunan
Atas dosa dan noda

Kudatangi Engkau karena aku rindu
Rindu akan arif bijak Makrifah-MU
Rindu akan tegur sapa MU
Rindu saat terindah yang pernah kumiliki dalam hidup
Saat aku bersama MU, ya Robby.
Kasih tak kesampaian

Kalau kutahu diri ini tak mampu
Tak akan kulewati sejuta onak dan seribu kepedihan
Tak akan kuselami samudra yang tak berhingga dalamnya
Tak akan kudaki puncak yang tak terukur tingginya
Tapi kutak tahu dan aku terlalu bodoh……
Untuk mengerti semua ini
Ada perlombaan berat tuk menggapai pangkat, dan sebuah keagungan
Ada ribuan nyawa melayang dan berkeping hati terbakar oleh cinta

Melanjutkan pengembaraan tak berujung ini
Cinta MU ya Tuhan, telah merasuk dalam sukma dan membakar seluruh tubuhku
Tuk terus bergerak merangkak
Sehingga tak terasa apapun selain kerinduan padaMU

Kalau kutahu ENGKAU terlalu agung tuk kucintai
Tentu tak kulewati jalan tak berujung ini
Tak ku berhasrat memiliki semua angan indah kepada MU
Tapi engkau telah tambatkan hati lemah ini kepada cinta suciMU
Hingga aku tak bisa berpaling lagi dari MU

 Walaupun badaikan menghadang dan sejuta kepedihan mengiringi hidup
Tak kusesali…karena ENGKAU telah memberikan segalanya padaku
Segala kebahagiaan yang tak pernah kugapai sepanjang hidupku

BERSAMA MU
 TUHAN….
Ketika Kuala Kampar kutinggalkan..
Lambaian tangan kekasaih, tak  kuhiraukan.
Saat itulah aku merasakan..sesuatu.
Dalam setiap nafas yang kuhirup
Tetesan air yang ku minum
Semua ada nama MU
Yang membuat aku semakin rindu
Seluruh alam ini memuja MU
Semua yang kau ciptakan ada tertulis nama indah MU

TUHAN….
Tak bisa ku ungkapkan betapa rindu aku pada MU
Sangat dalam dan dalam….
Semakin hari aku tak bisa berpaling dari MU
Walau Cuma sesaat…

TUHAN…
Janganlah ENGKAU berikan nikmat
Yang tidak bisa aku mensyukurinya
Hingga ENGKAU kecewa padaku
Berilah aku kesempatan untuk membuktikan cintaku ini pada MU
Dengan terus mengabdi pada MU.
Sepanjang hidupku
SAJAK TASAWUF, PSKOLOGI  SUFI

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook