Friday, January 24, 2014

Model penelitian agama Model penelitian agama Presentation Transcript



Model penelitian agama
Model penelitian agama Presentation Transcript 

H.M.RAKIB, S.H.,M.Ag
  • 1. MODEL PENELITIAN AGAMA. PENGERTIAN PENELITIAN AGAMAB. MACAM-MACAM PENELITIANC. MODEL PENELITIAN AGAMA 
  •  
  • 2. PENGERTIAN PENELITIAN PENELITIAN ADALAH UPAYA MENEMUKAN JAWABAN ATAS SEJUMLAH MASALAH BERDASARKAN DATA-DATA YG TERKUMPUL . PENELITIAN MENUNTUT KEPADA PELAKU-PELAKUNYA AGAR PROSES PENELITIAN YG DILAKUKAN ITU BERSIFAT ILMIAH YAKNI SISTEMATIS, TERKONTROL, BERSIFAT EMPIRIS (BUKAN SPIKULATIF) DAN HARUS KRITIS DALAM PENGANALISAAN DATA-DATANYA SEHUBUNGAN DGN DALIL-DALIL HIPOTESIS YG MENJADI PENDORONG MENGAPA PENELITIAN DILAKUKAN (Nata, nMSI, 1998, 119) TUJUAN PENELITIAN ADALAH UNTUK MENEMUKAN JAWABAN TERHADAP nSUATU PERSOALAN/MASALAH MELALUI PENERAPAN PROSEDUR ILMIAH. PENELITIAN AGAMA ADALAH PENGKAJIAN/ UPAYA MENEMUKAN JAWABAN ATAS nSEJUMLAH MASALAH TERHADAP “AGAMA” H.M. ARIFIN MENGATAKAN BAHWA AGAMA SEBAGAI ELEMEN YG PENTING BAGI MANUSIA DAPAT DILIHAT DARI 2 SEGI : 
  • YAKNI 1.BENTUK DAN 2. ISI. 
  •  
  • JIKA DILIHAT DARI SEGI BENTUK, MAKA AGAMA DAPAT DIPANDANG SEBAGAI KEBUDAYAAN BATHIN MANUSIA YG MENGANDUNG POTENSI PSIKOLOGIS YG MEMPENGARUHI JALAN HIDUP MANUSIA.
  •  
  •  SEDANGAKN BILA DILIHAT DARI SEGI ISI agama adalah ajaran atau wahyu dari Tuhan yg tidak dapat dikategorikan sebagai kebudayaan dan segi yg kedua ini hanya berlaku bagi agama samawi., sedang bagi agama yg sumbernya bukan wahyu, maka baik bentuk maupun isinya dipandang kebudayaan. Oleh karena itu bagi agama samawi yg dapat diteliti hanyalah bagian atau segi bentuk yg dipandang sebagai kebudayaan bathin manusia. Sedangkan bagian kedua yg merupakan isinya krn merupakan nwahyu tidak termasuk garapan penelitian. Oleh karena itu penelitian terhadap agama budaya penelitian dapat dilakukan
  •  
  • 3. Penelitian  Penelitian  terhadap agama samawi hanya dapatntrhp Agama Samawi dilakukan terhadap bentuk/prakteknya yang tampak dalam kehidupan sosial, dan bukan terhadap isinya. Isi agama samawi yg terdapat dalam al-Qur’an dan hadis muthawatir/shahih tdk perlu dipersoalkan lagi krn sudah diyakini kebenarannya. Ajaran yg ada di dalamnya baik terkait dengan akidah, ibadah, akhlak, kehidupan akhirat adalah hukum yg pasti benar, tidak boleh ditambah dan dikurangi atau dirubah.
  • 4. n Adapun bentuk pengalaman dari ajaran agama yg dapat diteliti terkait dengan perilaku penganutnya seperti : tingkat keimanan dan ketakwaannya, meneliti apakah zakat, shalat dan haji sudah dilakukan, sejauhmana tingkat kepedulian umat terhadap penanganan masalah sosial sbg panggilan agama, cara-cara yg ditempuh oleh umat Islam dalam dakwah, pendidikan islam, cara mengajarkan agama, pemahaman umat Islam terhadap agamanya, timbulnya pemahaman nkeagamaan, pemikrian keagamaan dll. Penelitian agama jg dapat dilakukan untuk menggali ajaran-ajaran agama yg terdapat dalam kitab suci dan kemungkinan aplikasinya sesuai dengan semangat zaman
  • 5. qMACAM-MACAM PENELITIAN Dari segi hasil penelitian : 2 yakni (menjelajah /exploratory/deskripsi/menggambarkan) dan menerangkan (explanatory). Dalam penelitian yg bersifat menjelajah / deskriptif biasanya pengetahuan masih belum ada atau sangat kurang shg teori-teorinya juga belum ada, Sedangkan penelitian yg bersifat menerangkan sudah pasti ada teori-teori yg menjadi dasar hipotesa yg akan diuji, jelas memerlukan teori.
  • n6.  Dari segi bahan-bahan atau obyek yang diteliti : 2 yakni penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Penelitian kepustakaan biasanya dengan menggunakan bahan-bahan tertulis seperti manuskrip, buku, surat kabar dan dokumen lainnya. Penelitian lapangan adalah dengan menggunakan informasi yg diperoleh dari sasaran penelitian yg disebut informan atau responden melalui instrumen pengumpulan data seperti wawancara, observasi, angket dsbnya.
  • 7. Lanjutan qMacam-Macam Penelitian Dari segi analisisnya penelitian dibagi : 2 (dua) yakni kualitatif dan kuantitatif . Penelitian kualitatif dilakukan terhadap obyek penelitian yg bersifat sosiologis, sedangkan kuantitatif dilakukan terhadap obyek yang bersifat fisik material dan dapat dihitung jumlahnya. Sikap/pola keberagamaan, interaksi sosial, pengaruh kebudayaan termasuk dalam kategori kualitatif. Penelitian terkait dengan ingin mengetahui jumlah lulusan, orang yang melanggar peraturan termasuk dalam ketegori kuantitatif.
  •  
  •  Jikaq8.  dilihat dari metode dasar/rancangan penelitian, maka penelitian ini dapat dibagi menjadi : penelitian historis, kasus, korelasional, kausal komparatif, eksperimen, penelitian qtindakan (action research) Masri Singarimbun bertolak dari segi metode/rancangan yg digunakan membagi penelitian menjadi : Penelitian Survey, eksperimen dan grounded research .
  •  
  • 9. MENJELAJAH (EXSPLORATORY/DESKRIPSI SURVEY Hasil MENERANGKAN (EKSPLANATORY) KEPUSTAKAAN (LIBRARY RESEARCH) objekJenis-Jenis LAPANGAN (FIELD RESEARCH) Penelitian KUALITATIF Analisis KUANTITATIF HISTORIS KASUS Metode Dasar KORELASIONAL Rancangan KAUSAL KOMPERATIF EKSPERIMEN ACTION RESEARCH
  •  
  • 10. Jenis-Jenis Penelitian yang bersifat  Penelitiannmenerangkan Kuantitatif, penelitian yang melakukan berbagai bentuk perhitungan terhadap gejala keagamaan seperti : ketaatan beragama, minat mempelajari agama, kepedulian terhadap orang lain, etos kerja kelompok umat, perilaku sosial dan ekonomi kelompok umat beragama. Penelitian kuantitatif melakukan uji statistik untuk melihat pengaruh, hubungan, dan perbandingan.
  • n11.  Penelitian kualitatif, kalau penelitian kuantitatif, berhasil melihat pengaruh suatu variable dengan variable lain, tetapi tidak berhasil mengungkap keadaan yang sebenarnya yang bersifat alamiyah. Penelitian kualitatif, bukan hanya menggambarkan variable tunggal, melainkan dapat mengungkap hubungan antara satu variable dengan variable lain. Dalam penelitian kualitatif peneliti berusaha untuk menggambarkan fenomena sosial secara holistik tanpa perlakuakn manipulatif. Penelitian kualittaif tidak bertolak dari teori melainkan berangkat dari fakta. 
  •  
  • n12.  Penelitian eksploratif, dapat digunakan untuk meneliti gejala agama yang sedang terjadi atau gejala agama yang terjadi masa lalu, seperti “fatwa yang menghalalkan berzina asal dimulai dengan bacaan bismillah, maka fenomena ini dapat dieksplorrasi melalui telaah pustaka, media masa, data lapangan, maupun gabungan antara keduanya. Dari data ini dapat dikembangkan dalam berbagai penelitian seperti penelitian historis, deskriptif, korelasi dll. Penelitian eksplorasi sering disebut penelitian pendahuluan.
  • n13.  Penelitian historis, apabila gejala keagamaan terjadi dimasa lampau dan peneliti berminta untuk mengetahuinya, maka dapat dilakukan penelitian historis, ykani melakukan rekonstruksi terhadap penomena masa lampau baik gejala agama yang terkait dengan masalah politik, sosial, ekonomi dan budaya. Untuk merekonstruksi, peneliti dapat melakukan wawancara mendalam dengan pelaku sejarah dan saksi hidup. Dalam penelitian sejarah sumber sejarah : 2 sumber primer, dokomen, catatan harian, arsif, biografi yang ditulis langsung oleh pelaku. Sumber sekunder : data sejarah yang berasal dari yang bersumber dari hasil rekonstruksi orang lain seperti buku, artikel yang ditulis orang yang tidak sezaman dengan peristiwa tersebut.
  • 14. Penelitian nDeskriptif Penelitian deskripsi adalah penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Dalam penelitian agama penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala agama. Penelitian deskripsi berguna untuk informasi latar belakang guna perencanaan penelitian lebih besar ndalam ilmu sosial. Perbedaan dengan eksploratif, penelitian eksploratif belum memiliki variable yang menjadi fokus pengamatan, karena peneliti belum banyak memperoleh informasi ttg gejala keagamaan tersebut. Penelitian deskripsi sudah memiliki fokus pengamatan.
  •  
  • 15. Penelitian  Penelitiankorelasi adalah penelitian yang berusahankorelasi menggabungkan atau mencari hubungan antara satu variable dengan variable lain, sehingga dalam penelitian korelasi dikenal dengan variable bebas dan terikat. Penelitian korelasi dilakukan berdasarkan deduktif (mulai dari teori)..
  •  
  • n16. Penelitian eksperimen Penelitian eksperimen adalah penelitian dimana ada perlakuan terhadap variable nindependent. Penelitian kausal komparatif , atau dikenal dengan ex post facto artinya setelah fakta. Penelitian ini mencoba menentukan suatu sebab dari sesuatu yang sudah terjadi dalam fenomena keagamaan. Cirinya :1. Data dikumpul setelah semua kejadian berlangsung;2. Sangat sulit untuk melakukan pilihan subjek secara random3. Tidak mungkin indefenden variable dimanipulasi.
  •  
  • 17. Penelitian Tindakan (Action  Penelitian tindakannResearch) (Action Research) adalah penelitian yang bersifat aksi dalam sebuah tindakan penelitian. Atau penelitian pengembangan keterampilan memecahkan masalah dengan penerapan langsung secara aktual.
  • 18. nPenelitian Survey Survey adalah penelitian peninjuan, yakni peninjauan langusng ke lapangan, penelitian survey dilakukan dengan penyusunan kuisioner, interview dengan sampel dari suatu populasi dapat berupa organisasi keagamaan atau penduduk suatu kota atau ndesa. Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah nsubjek yang diajdikan sumber data. Cara pengambilan sampel : Secara nrandom atau acak atau campur nSecara bersrata atau tingkatan Secara nwilayah nSecara bertujuan Secara kuota, berdasarkan jumlah yang telah ditentukan./
  •  
  • 19. CARA MENGUMPUL DATA DALAM  OBSERVASI : (PARTISIPAN DAN NONnPENELITIAN  WAWANCARA :nPARTISIPAN) (TERBUKA DAN n EKSPERIMENn DOKUMENTASIn ANGKET/KUISIONERnTERTUTUP) TEKNIK TES
  • 20. Macam-Macam Penelitian dari segi Metode/Rancangan1. Penelitian Historis (Historical Research) Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif dgn cara mengumpulkan , mengevaluasi, memverifikasi serta mensistematiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yg kuat. Contoh penelitian tentang masuknya Islam di Kalimantan Tengah. Penelitian tentang Masjid tertua di Kalimantan Tengah, dll
  • 21. q Penelitian kasus dan penelitian lapangan Tujuannya adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individual, kelompok, lembaga atau masyarakat. Khusus untuk penelitian kasus biasanya hasilnya tidak dapat digeneralisasikan pada wilayah lain dan biasanya memiliki keunikan tertentu. Contohnya : Pengaruh Budaya lokal dalam Praktik keagamaan masyarakat Dayak Muslim di Kota Palangka Raya). Studi ttg Problematika Pengajaran Pendidikan Agama Islam Pada Desa Terpencil di Kota Palangka Raya)
  • 22. 3. Penelitian Korelasi (Correlational research) Penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Contoh penelitian tentang hubungan antara nilai skor test masuk dengan prestasi belajar di Perguruan Tinggi. Hubungan kenakalan siswa di sekolah dengan lingkungan keluarga. Hubungan antara tingkat ekonomi orang tua dengan prestasi belajar anak. Korelasi antara tingkat kerajinan melakukan ibadah dengan kepedulian /kepekaan sosial pada suatu komunitas masyarakat. Korelasi antara penyimpangan sikap keberagamaan dengan tingkat ekonomi dll.
  •  
  • 23. 4. Penelitian Kausal-Komparatif (Caucal Comparatif research) Penelitian ini bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara berdasarkan pengamatan terhadap sebab akibat yang ada, mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimen yg mengumpulkan data pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol. Contohnya mencari ciri- ciri guru agama yang paling efektif dalam mengajar PAI dengan menggunakan catatan mengenai sejarah pekerjaan selengkap mungkin.
  • 24. 5. Penelitian eksperimen sungguhan Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen dan membandingkan hasil dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenal kondisi perlakuan. Contohnya penelitian ttg pengaruh dua metode mengajar tarikh pada kelas II MA (ukuran kelas besar dan kecil) dan taraf intelegensia murid (tinggi, sedang, rendah) dengan cara menempatkan guru secara random (acak) berdasarkan intelegensia, ukuran kelas dan metode mengajar).
  • 25. 6. Penelitian Tindakan (Action Research) Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan- keterampilan baru, cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan masalah langsung di dunia kerja atau dunia aktual. Contohnya melakukan program inservise training untuk melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah.
  • 26. 7. Penelitian Survey Penelitian ini biasanya informawsi dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Biasanya pengertian survey biasanya dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpul dari sampel atau populasi untuk mewakili pupulasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi. Biasanya penelitian ini bersifat kuantitatif.
  • 27. Penelitian Survey paling tidak digunakan untuk 7tujuan :a). Untuk maksud penjajakan (eksploratif); b.untuk menggambarkan (deskriptif). c. untukpenjelasan (explanatory) atau penegasan(comformatory), yakni untuk menjelaskanhubungan kausal dan pengujian hipotesis; d)untuk keperluan penilaian (evaluasi) e) untukprediksi atau meramalkan kejadian yg mungkinterjadi dimasa mendatang, f) untuk digunakansebagai bahan atau landasan bagi penelitain yglebih operasional dan g) sebagai upaya untukmengembangkan indikator-indikator sosial.
  •  
  • 28. 8. Grounded Research Penelitian ini menggunakan pendekatan yang bersifat kualitatif. Pada penelitian ini data dapat dikumpulkan data dengan wawancara bebas, para peneliti meneliti tidak dimulai dengan teori atau hipotesa yang akan di uji, melainkan bertolak dari data yang dikumpul dilapangan. Menurut Masri Singarimbun grounded research adalah menyajikan suatu pendekatan baru. Data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data dan karena itu dinamakan grounded. Kategori-kategori dan konsep dikembangkan dilapangan, Data yang bertambah dimanfaatkan untuk verifikasi teori yang timbul dilapangan, yang terus menerus disempurnakan selama penelitian berlangusung (Nata, MSI, 1998 : 126-131)
  •  
  • 29. LANGKAH 2 POKOK DRAFT PENELITIAN DAN qPENGKAJIAN ISLAM Langkah pada dasarnya merupakan kegiatan yang harus ada dalam sebuah qrencana penelitian (Design Proposal Penelitian) Dalam kaitan dengan penelitian agama, maka yang harus ada dalam suatu design proposal adalah : A. Judul B. Latar belakang Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Kegunaan Penelitian F. Hipotesa/Kuantitatif, G. Studi kepustakaan/Tinjauan pUstaka/Kerangka Teori H. Metodologi Penelitian (waktu penelitian kapan, siapa yang responden, teknik pengambilan, I. Kerangka Analisa.
  • 30. Unsur yang lazim dalam suatu proposal penelitian1 Judul penelitian2. Penegasan masalah3. Latar belakang penelitian4. Tinjauan Pustaka5. Anggapan dasar (asumsi)6. Problematika penelitian/hipotesa7. Tujuan dan manfaat penelitian8. Metodolologi.
  • 31. Versi Lain Draf Penelitian  Studin Latar belakang masalahnKeagamaan  Kerangka analisa.n Metodologi Penenlitiann Landasan TeorinKepustakaan
  • 32. nJudul Penelitian Judul Harus Jelas dan menggambarkan apa yang nditeliti. nCakupannya jangan terlalu luas/terlalu sempit. Jika penelitiannya kuantitatif, maka judul harus jelas penempatan posisi independent variable ndan defendant variablenya. Jika penelitian kualitatif judul jangan bersifat simbolik, abstrak dan puitis contoh : Golok dan Tasbih” maksudnya relasi sosial antara kiayi dengan Jawara,
  • n33.  Judul yang baik, jika kuantitatif memperhatikan korelasi antar variable secara jelas, dan mencerminkan arah penelitian yang akan dilakukan. Cont. Pengaruh Pendidikan dan tingkat pendapatan keluarga terhadap kenakalan remaja : studi kasus pada LP Anak Negara di nPalangka Raya”. Judul jangan teralu sempit dan tidak problematik Cont: Penagruh profesionalisme Guru Agama nterhadap prestasi belajar siswa Kelas I MA…. Judul harus mencerminkan masalah yang membutuhkan penelitian.
  • 34. 1. Latar Belakang Masalah. Latar belakang masalah pada hakikatnya memuat pemikiran atau alasan yg jelas dan meyakinkan peneliti mengapa mesti “penting” melakukan penelitian. Masalah terjadi karena adanya kesenjangan antara problema dengan teori. Taufik Abdullah menyatakan bahwa masalah adalah terjadi kesenjangan antara apa yang seharusnya secara normatif harus terjadi (das sollen) dengan apa yang nampak dalam kenyataan (das sein). Masalah harus dijawab melalui penelitian. Dalam kegiatan penelitian permasalahan harus ada terlebih dahulu. Karena masalah itu yang akan dijawab lewat penelitian
  • 35. Contoh Permasalahan Terkait dengan Penelitian Agama1. Bagaimana corak pemahaman teologi yang dianut oleh masyarakat Palangka Raya2. Bentuk Dakwah Islamiyah dan bentuk dakwah yang seperti apa yang cocok di Kota Palangka Raya (para cendikiawan, para pedagang, masyarakat bawah dll)3. Seberapa banyak umat Islam Palangka Raya yang telah menyalurkan Zakat, Sejauhmana efektivitas zakat yang disalurkan dll4. Sejauhmana peran ulama/lembaga keumatan dalam menyelesaikan persoalan keumatan di kota Palangka Raya5. Bagaimana kondisi hubungan antara intern dan ekstern umat beragama di kota Palangka Raya (NU dan MD, Islam dan Kristen dll)6. Bagaimana hubungan agama dan politik/ Kecendrungan politik umat Islam saat Pemilu/Pilkada dll
  • 36. 7. Bagimana corak pemahaman agama Islam di Kota Palangka Raya8. Masalah rasio tidak seimbang antara anak-anak sekolah dengan sarana prasarana, Masalah kenakalan/ketidak disiplinan siswa pada sebuah sekolah. Masalah anak putus sekolah dll.9. Pendidikan agama anak pada keluarga berbeda agama.10.dll
  • 37. Dari Mana Masalah Di nDapatkan? Masalah dapat ditemukan melalui bahan bacaan (buku-buku bacaan), hasil penelitian, data statistik, seminar, jurnal, pengalaman, pengamatan yang menceritakan terjadinya antara yang seharusnya (das sollen) dengan nfakta sosial (das Sein). Latar belakang berisi argumentasi mengapa penelitian perlu dilakukan dan hindari pada label. membangun alasan yang tidak konsisiten atau tidak relevan.
  • n38.  Masalah yang menuntut pemecahan secara ilmiah harus memiliki syarat- syarat :1. Logis (rasional/masuk akal)2. Faktual (bersifat fakta)3. Baru, artinya persoalan yang diteliti bersifat aktual, kekinian dan benar-benar sedang terjadi4. Bermanfaat5. Berada dalam kemampuan peneliti.
  • 39.  Masalahn lain yang secara teknis bisanya disampaikan pada label adalah apakah penelitian yang dilakukan dimungkinkan dilaksanakan dengan pertimbangan : Kemampuan si peneliti, biaya yang tersedia, ketersedian waktu, kemampuan teoritis yang dimiliki, penguasaan metode, sumber bacaan yang tersedia termasuk juga bidang yang dikaji. Bisa saja problem menarik, tetapi dari sisi waktu dan biaya tidak mungkin dilaksanakan.
  • 40. nRumusan Masalah Rumusan masalah pada dasarnya sangat berkaitan dengan tujuan penelitian dan jenis penelitian yang ndilakukan. Bentuk perumusan masalah bisa berupa pertanyaan atau pernyataan. Jika penelitian bersifat deskriptif, maka bentuk pertanyaannya n“apakah” (what) Jika penelitian bersifat eksplanasi, maka perumusan masalahnya adalah “mengapa” (why) atau sejauhmana n(how) Apa yang akan dirumuskan dalam rumusan masalah adalah berupa pertanyaan yang ingin divari jawabannya dalam pepenlitian yang dilakukan.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook