Monday, January 27, 2014

Yakini Kebenaran “Kitab Suci”, Seorang Pastor Malah Tewas



MEYAKINI AYAT-AYAT DI INJIL MARKUS 16: 17 -18 

Yakini Kebenaran “Kitab Suci”, Seorang Pastor Malah Tewas Dipatok Ular Berbisa
Yakini Kebenaran “Kitab Suci”, Seorang Pastor Malah Tewas Dipatok Ular Berbisa
"Kalau mereka memegang ular atau minum racun, mereka tidak akan mendapat celaka."

Tragis nasib pastor satu ini, meyakini ajaran “kitab suci” justru berujung kematian terhadap dirinya. Adalah seorang pastor Pantekosta Mack Wolford berusia 44 tahun asal West Virginia AS, akhirnya harus tewas oleh gigitan fatal dari ular berbisa yang ia miliki dan dipeliharanya selama bertahun-tahun.

Kejadian bermula pada acara layanan gereja yang berlangsung minggu sore pada saat pastor Wolford memperlihatkan seekor ular berbisa jenis rattlesnake ke seorang anggota gereja dan ibunya. Namun ketika ular dibaringkan di tanah, tiba-tiba ular tersebut menyerang Wolford dan menggigit pahanya.

Keluarganya mengharapkan dia bisa segera pulih karena digigit ular yang sepertinya bukan kejadian pertama yang dialami Wolford. Namun kali ini situasinya sangat berbeda, Wolford akhirnya meninggal dunia pada malamnya setelah digigit ular berbisa tersebut.

Surat kabar Washington Post memiliki informasi lebih tentang Wolford dan alasan mengapa dia terus memamerkan ular berbisa dalam pelayanan gerejanya.
Mark Randall “Mack” Wolford dikenal di seluruh Appalachia sebagai pria yang sangat relijius. Dia percaya bahwa isi Injil yang memandatkan orang Kristen untuk menangani ular dalam upaya untuk menguji iman mereka kepada Tuhan – dan jika mereka digigit, mereka harus percaya hanya Tuhan saja yang akan menyembuhkan mereka.
Ternyata Wolford meyakini ayat-ayat di injil Markus 16: 17 -18 yang berbunyi:
Akan ada Tanda-tanda bagi pengikut yang setia/taat diantaranya adalah orang-orang itu akan mengusir roh jahat atas nama-Ku; mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak mereka kenal. Kalau mereka memegang ular atau minum racun, mereka tidak akan mendapat celaka. Kalau mereka meletakkan tangan ke atas orang-orang yang sakit, orang-orang itu akan sembuh.”
Insiden pastor Wolford ini mengingatkan kejadian puluhan tahun yang lalu, ketika Syaikh Ahmad Deedat menantang seorang pendeta Kristen, jika ia meyakini kebeneran firman Tuhan di injil apakah dia berani meminum racun seperti yang ada di Injil Markus, namun sang pendeta ternyata tidak berani menerima tantangan Syaikh Ahmad Deedat.(fq/theblaze)
Dunia Islam Terbaru
Seluruh artikel di situs Eramuslim.com boleh dicopy, diperbanyak dan disebarluaskan untuk dakwah bukan untuk komersil, dengan syarat mencantumkan sumbernya (www.eramuslim.com)
Alih-alih, Wolford yang sehari sebelumnya baru berulang tahun ke 44, digigit oleh ular derik yang dipeliharanya selama bertahun-tahun. Ia meninggal hari Minggu lalu.
Mark Randall “Mack” Wolford dikenal di seluruh daerah Appalachia sebagai pemberani yang penuh keyakinan. Dirinya percaya bahwa Bibel memerintahkan orang-orang Kristen menangani ular sebagai cara menguji keyakinan mereka pada Tuhan—dan jika mereka digigit, mereka yakin bahwa keyakinan mereka pada Tuhan saja sudah cukup untuk menyembuhkan.

Dia dan kawan-kawannya seringkali mengutip Markus 16:17-18 sebagai dasar praktik tersebut, “Dan tanda-tanda akan mengikuti mereka yang percaya; di dalam nama-Ku mereka akan mengusir setan; mereka akan bicara dengan lidah-lidah baru; mereka akan menaklukkan ular; dan jika mereka meminum sesuatu yang mematikan, itu tidak akan membahayakan mereka sedikitpun; mereka akan meletakkan tangan-tangan mereka di atas orang-orang yang sakit, dan akan sembuhlah mereka.”
Wolford, anak dari seorang pawang ular—yang juga tewas tergigit ular pada 1983—ini semasa hidupnya berusaha melestarikan praktek ini di Virginia Barat yang melegalkannya, dan juga di negara bagian tetangga yang melarangnya. Ia adalah tipe orang yang disenangi wartawan—artikulatif, ramah, dan memberikan apresiasi terhadap sorotan media. Berbeda dengan pastur pentakosta penakluk ular lainnya yang menarik diri dari kejaran para wartawan, Wolford justru melibatkan mereka dalam ekspedisi perburuan ular.

Kejadian naas hari Minggu lalu diawali sebagai misa luar ruangan siang hari yang menyenangkan di Panther Wildlife Management Area, sebuah taman negara bagian yang terletak sekitar 80 mil sebelah barat Bluefield, Virginia Barat. Beberapa hari sebelumnya, Wolford telah menulis beberapa ajakan di Facebook untuk meminta orang-orang hadir di acara tersebut.

“Saya mencari waktu yang menyenangkan hari Minggu ini,” tulisnya pada 22 Mei. “(Acara tersebut) akan jadi seperti reuni masa lalu saat kami dibesarkan di mana ada banyak teriakan dan berlari-lari di daerah pegunungan. Roh Kudus menempatkan kata-kata di lidah memberi pertanda bagi mereka yang percaya.”


“Pujilah Tuhan dan operkan ular derik itu, saudara.” Tulisnya pada 23 Mei. Ia juga mengundang keluarga besarnya yang sebagian besar sudah berhenti menjadi pawang ular untuk datang ke taman tersebut.

“Pada satu atau beberapa waktu yang lampau, kami menjinakkan ular, tapi sekarang sudah tidak lagi.” Kata adik perempuannya, Robin Vanover hari Senin. “Dia berulang tahun hari Sabtu, dan dia hanya ingin berkumpul dengan saudara-saudaranya di gereja.”
Dan begitulah mereka kemudian memulai acara mereka dengan pujian dan kidung. Sekira 30 menit setelah acara dimulai, Wolford mengoper seekor ular derik kayu berwarna kuning kepada salah satu anggota gereja dan ibunya.
“Dia meletakkan ular itu di atas tanah,”kata Robin, “Ia duduk di samping ular itu, lalu ular itu menggigitnya di paha.”

Seorang petugas penjaga taman yang tak memiliki kewenangan untuk memberikan pernyataan resmi, mengatakan bahwa pihak penjaga taman tidak tahu aktifitas Wolford. “Seandainya kami tahu ia punya hewan beracun, kami tidak akan mengizinkan.” Kata si Petugas.
Acara tersebut terhenti tak lama setelah Wolford tergigit, dan ia dibawa ke rumah salah satu kerabatnya di Bluefield untuk pemulihan, sebagaimana biasanya saat ia tergigit ular. Di akhir siang, jelaslah bahwa kejadian sore itu berbeda dari biasanya, dan pesan-pesan bernada putus asa beredar di Facebook, meminta doa bagi keselamatannya.
Sumber :

Siapa Berikutnya?

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook