Wednesday, February 26, 2014

Tak ada kesedihan yang abadi



TIADA KESEDIHAN
YANG ABADI


Mr.Rakib Ciptakarya Pekanbaru  Riau Indonesia


Tak ada kesedihan yang abadi, begitupun suka ria
Dan tak ada pula cobaan yang kekal, begitupun riang gembira

Di depan musuh, janganlah engkau bersikap lemah
Karena hinaan dari seteru adalah bencana

Dan jangan pernah berharap dari kikir durjana
Karena api takkan menyediakan air untuk si haus dahaga

Rizkimu takkan berkurang karena ditunda
Dan takkan bertambah karena lelah mencarinya

Bila engkau punya hati qona'ah bersahaja
Tak ada bedanya engkau dengan pemilik dunia

Bila kematian sudah datang waktunya
Tak ada lagi langit dan bumi yang bisa membela

Ingatlah, dunia Allah sangat luas tak terhingga
Tapi bila takdir tiba, angkasa pun sempit terasa
Maka biarkanlah hari berlalu setiap masanya
Karena kematian tak ada obat penawarnya




HIDUP BERAKAL SEHAT
Mr.Rakib Ciptakarya Pekanbaru  Riau Indonesia

Hidup berakal, sehat dan benar
Hidup betrakal, bayangan siasat yang kekal
Hidup berakal, menyimpan strategi besar.
Mati beriman, bukan di lingkungan pereman
Mati beriman, inginnya diredai Tuhan.
Hidup berakal, jangan jadi badai di hatiku .
Tidak menghantam Sudutnya Hingga Porak-Poranda
Biarlah, meluluhlantakkan Rindu Hingga Tak Sempat Berbuah Cinta
Aku tak rela, sampai meretakkan dinding-dinding hati
Di Mana Di Sana Kuukir Indah Wajahmu

badai di hatiku kian menggelora
ketika petikan gitarku tak mampu mengiringi sayatan gemulai biolamu
ketika detik yang terketik untuk syairku terdengar picisan oleh senandungmu

aku melupakan diri
terdengar desah angin lembah
membisikkan getar-getar gairah
api kecintaan untuk dirimu

tergeletak dalam layu dan sosok gersang
terkulai dalam lagu dan kata usang

badai di hatiku hancurkan jiwaku
luruhkan teguhnya hingga erosi
mengikis yakinnya hingga abrasi

aku bersenandung dalam bingung
dengan tembang liriknya bimbang

aku merintih sedih
aku menjerit sakit
aku khilaf lalu kalap
aku menyerah dan kalah

kasih...
lepaskanlah hatiku
dari cintamu yang berkabut
Mundur
huh..!
rasa ini menyedihkan
ku pikir hanya aku cahayamu
ternyata bintang begitu banyak bertaburan di malammu

ini hidup berakal,  atau  nafsy yang bodoh
berharap hanya aku yang selalu warnaimu
ternyata pelangi begitu indah melintas dilangitmu

Hidup berakal,  kini, bias berate  gila..!
Ingin mati beriman, tapi rela tumbalkan separuh jiwa
demi sekilas senyum yang tertuju bukan untukku

Huh..!
Siasat hidup berakal,  sampai bergetar  menyakitkan
seperti tertusuk
seperti ribuan belati merajamku

terlambat..
tepiskan senyummu yang menggoda jiwa

tak mampu..
bendung gemuruh rasa yang terlanjur membara

lelah..
tapaki sejengkal pesona dari keindahan sosok mayamu, bidadari..!

tiba saatnya akhiri semua ini
aku mundur..!


TEGAKAH TAKDIR MENZALIMIKU

Mr.Rakib Jamari Pekanbaru Riau Indonesia

Bukan takdir yang menzalimiku.
Bukan ibuku yang salah mengandung
Tapi doaku yang belum terkabul
Siasatku yang belum tepat.
Ada yang tak bisa kubaca dari gerak alam dan bibir manusia.
Oh Tuhan, terlalu banyak  yang tak bisa kuraba dalam hangat pelukan dunia.
tapi begitu  kelam pandangan mataku
masih seperti yang kulihat di waktu kecil  dahulu.

Tobat, pandangan mata yang dulu pernah menjerumuskanku
dalam dimensi cinta tak berbatas ruang dan waktu
seperti menggapai-gapai dasar, aqidah dan nafsu.
Apa yang kuperlukan, belum  juga tersentuh

Ada pelecehan  halus, yang  masih kuingat betul
betapa aku seharusnya  tersiksa  tersiksa
Seharusnya, seperti terpenjara
Mereka senagaja,  tapi mereka  tidak tahu, aku sangat menyadari
Harga diri itu, seperti  takkan kumiliki

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook