Sunday, March 30, 2014

PANTUN UNTUK CALON PENGANTIN DI MALAYSIA DAN INDONESIA




Asal mulanya.dari syair dan PANTUN UNTUK  pengantin baru di Labuhbaru Pekanbaru Riau 2011

PANTUN PERNIKAHAN BUKAN HANYA UNTUK  YANG BERAGAMA  ISLAM SAJA, JUGA DAPAT DIPAKAI OLEH MAHASISWAKU YANG NONMUSLIM...,,SIFATNYA UMUM,   SEKEDAR  MEMPERKENALKAN PANTUN LAMA KEPADA TEMAN  DOSEN  PERSADA BUNDA  YANG SELALU  MEMBUKA BLOG MISTERRAKIB ,,,,PANTUN INI  MEMANG SUDAH ADA PADA  Mr Rakib Word Press, sejak tahun 2011. Tapi tidak pernah dibaca oleh satu orang temanpun. Aapa lagi menganggapi, Capek-xapek nulis aja. Tak ada yang baca.  Kasian,,,tulisanku. Maaf sekedar iseng dan  canda saja....

Pantun dan Syair Nasehat oleh M.Rakib LPMP Riau 2011


Jangan memuji, laki-laki lain,
Walaupun maksudnya, bermain-main.
Baik lajang, maupun sudah kawin,
Di hadapan suami, sang pemimpin.

             Suami tidak memuji, wanita cantik,
    Di hadapan istri, yang melirik.
Akan berakibat, tidak baik,
   Keharmonisan, akan terusik.

Jangan membanding-bandingkan suami,
Dalam pendapatan, ekonomi.
Lain orang, lain rezeki,
Sudah takdir, dari Ilahi.

            Membanding-bandingkan itu, suatu aib,
                              Suami istri, hendaklah tertib.
   Harga diri suami, jangan diungkit,
         Karena dapat, mengundang penyakit.

Jangan diungkit, kesalahan yang lalu,
Karena menimbulkan, rasa malu.
Seperti diiris, dengan sembilu,
Buanglah saja, dianggap tidak perlu.


           Orang tua sekedar, memberi nasehat,
Yang ringan jangan, diperberat,
               Ikut campur, mendatangkan mudharat,
    Solusinya ialah agama, diperkuat.

Jangan menyebut, nama mertua,
Kecuali jelas, keperluannya.
Bukan bermaksud, melanggar etika,
Karena mertua, orang bertuah.


         Mertua yang baik,seperti keramat,
Kepadanya, wajiblah hormat.
        Sopan santun, membawa rahmat,
      Rezekipun datang, berlipat-lipat.

Apabila murah rezeki,
Bayarlah zakat, berkali-kali.
Berbulan madu, boleh ke Bali,
Ebaiknya umroh, memantapkan hati.


             Bersntuhan dengan mertua, tidak batal wudhuk,
                      Begitu dekatnya, silarrahim terbentuk.
    Seperti orang tua kandung, yang tawadhuk,
      Membentengi anaknya, dari hal yang buruk.

Jangan diterima, masuk ke rumah,
Orang yang suami, tidak suka.
Baik laki-laki, maupun wanita,
Terutama kaetika, suami tiada.


           Orang yang tidak, disukai suami,
Jangan sampai, diberi hati,
Begitu tuntunan, dari Ilahi,
      Agar terpelihara, silaturrahmi.

Jangan menggunakan, ilmu pekasih,
Melalui paranormal, yang tidak salih,
Dengan jampi-jampi, sekapur sirih,
Cukuplah berdoa, cara terpilih.


              Ilmu pekasih, yang paling tinggi,
           Mengamalkan, tuntunan Ilahi,
         Salat tahajud, di malam hari,
                                     Selalu membaca, kitab suci.


        Pernikahan adalah suatu ibadah yang Sakral,merupakan peristiwa penting yang tidak terlupakan dalam perjalanan hidup seseorang,dan lambang kesucian hubungan antar kedua jenis manusia,berdasarkan perintah ALLLOH.swt dan Rosulnya.Dalam kerangka melaksanakan UUD no.1 tahun 1974 tentang perkawinan serta sebagai pondasi pertama dalam membentuk keluarga Sakinah,Mawadah,Warohmah berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.karena itu  perkawinan perlu didasaaari niat yang suci,persetujuan kedua orang tua dan kebulatan tekad kedua mempelai untuk hidup bersama secara Rukun,Harmonis dan Bertanggung jawab.Untuk membina keluarga Saiknah,kedua pihak harus menjunjung tinggi hak dan kewajiban masing-masing dilandasi saling cinta kasih,saling menghormati dan saling pengertian serta mewujudkan kehidupan yang islami dalam keluarga untuk memperoleh Ridho_NYA. Ktipan Buku Nikah DepartemenAgama Republik Indonesia.
Dan Bergaullah dengan mereka secara patut,kemudian bila kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal ALLOH.swt menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
(QS. An_Nissa’:19)


“saudaraku…selalulah berkasih sayang
karena hanya itu kesan mendalam yg tertinggal
setelah kita tiada…”
Pernikahan adl suatu perjanjian sakral, suci nan agung…
dalam pernikahan ada amanah & tanggung jawab bagi suami-istri,,sebagaimana hadist berikut….
Rasulullah saw mengatakan …“Perhatikanlah baik-baik istri-istri kalian… Mereka di samping kalian ibarat titipan, amanat yang harus kalian jaga. Mereka kalian jemput melalui amanah Allah dan kalimah-Nya. Maka pergaulilah mereka dengan baik,, jangan kalian zalimi,, dan penuhilah hak-hak mereka.”
“Suami adalah penggembala dalam keluarganya & akan dimintai pertanggungjawaban atas gembalaannya dan isteri adalah penggembala dalam rumah suaminya dan bertanggungjawab atas gembalaannya.”
masing-masing suami istri secara fitrah mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan bukanlah untuk dibanggakan. Kekurangan pun bukan tuk diperejekkan, tuk merendahkan & dijadikan hinaan. Namun merupakan peluang bagi suami-istri untuk terus saling melengkapi & menyempurnakan serta saling memuliakan… bersama-sama berjuang membangun kehidupan keluarga dengan akhlak yang mulia & landasan aqidah kokoh menuju marhatillah…

smoga demikianlah pernikahan kita, saudaraku….
amiin…





No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook