Monday, April 28, 2014

ALLAH WUJUD (SEMUANYA SUDAH ADA SEJAK AWAL) dalam analisis teori Panspermia.




ALLAH WUJUD (SEMUANYA SUDAH ADA SEJAK AWAL) dalam analisis teori Panspermia.

 

Muhammad Rakib. Ciptakarya Pekanbaru Indonesia. LPMP.Riau

Semua hal sudah ada sejak awal, berasal dari Yang Maha ada Sangpencipta. Tapi aslinya mereka berada dalam fragmen-fragmen yang amat sangat kecil dari diri mereka sendiri, tiada batas jumlahnya dan terkombinasi begitu erat. Segala hal ada dalam massa ini, tetapi dalam bentuk yang membingungkan dan sulit dibedakan. Terdapat bibit (spermata) atau miniatur dari gandum dan daging and emas dalam campuran primitif; namun bagian-bagian ini, layaknya alam dengan keseluruhannya, harus dieliminasi dari massa kompleks sebelum mereka dapat menerima nama dan karakter yang pasti..

Wujud yang primacausa, artinya Maha ada dan Maha mengadakan yang semula tidak ada.
Sifat Maha adanya Allah, dapat diterangkan sedikit oleh teori  Panspermia (bahasa Yunani: πανσπερμία from πᾶς/πᾶν (pas/pan) "semua" and σπέρμα (sperma) "benih") adalah hipotesis bahwa kehidupan ada di seluruh alam semesta, karena disebarkan melalui meteoroid, asteroid, dan planetoid.
Menurut gagasan ini, kehidupan yang dapat bertahan dari pengaruh angkasa, seperti bakteri ekstremofil, terperangkap dalam puing yang dilontarkan ke angkasa setelah tubrukan antara planet yang memiliki kehidupan dengan Benda Kecil Tata Surya. Bakteri akan menjadi tidak aktif selama beberapa waktu, hingga puing bertabrakan dengan planet lain. Jika permukaan planet yang baru memiliki kondisi ideal, bakteri menjadi aktif, dan proses evolusi dimulai.[1]
Panspermia bukanlah teori untuk menunjukkan bagaimana kehidupan dimulai. Gagasan yang berhubungan, tetapi terpisah, yaitu eksogenesis (bahasa Yunani: ἔξω (ekso, "luar") dan γένεσις (genesis, "asal usul")), merupakan hipotesis yang lebih terbatas. Hipotesis tersebut mengusulkan bahwa kehidupan di Bumi berasal dari suatu tempat lain di tata surya.
Variasi hipotesis panspermia adalah nekropanspermia, yang dideskripsikan oleh astronom Paul Wesson sebagai berikut: “Sebagian besar organisme yang mencapai rumah baru di Bima Sakti ada dalam keadaan meninggal secara teknis ... namun kebangkitan mungkin saja terjadi." Grossman, Lisa (2010-11-10). "All Life on Earth Could Have Come From Alien Zombies". Wired. Diakses 2010-11-10.
Panspermia adalah teori yang menyatakan bahwa kehidupan berkembang dengan didistribusikan melewati jagat raya dalam bentuk benih. Benih disini bisa diartikan sebagai mikroorganisme ataupun komponen biokemikal yang dibawa oleh meteoroid, asteroid dan planetoid.
Teori ini pertama kali disebutkan dalam tulisan abad ke-5 karya filosof Yunani, Anaxagoras, sebagai berikut:
Semua hal sudah ada sejak awal. Tapi aslinya mereka berada dalam fragmen-fragmen yang amat sangat kecil dari diri mereka sendiri, tiada batas jumlahnya dan terkombinasi begitu erat. Segala hal ada dalam massa ini, tetapi dalam bentuk yang membingungkan dan sulit dibedakan. Terdapat bibit (spermata) atau miniatur dari gandum dan daging and emas dalam campuran primitif; namun bagian-bagian ini, layaknya alam dengan keseluruhannya, harus dieliminasi dari massa kompleks sebelum mereka dapat menerima nama dan karakter yang pasti..
Meski demikian hingga saat ini teori mekanisme ini merupakan hipotetis dan belum terbukti.
Terdapat tiga variasi populer dari hipotesa panspermia:
  • Lithopanspermia (panspermia antarbintang). Bebatuan yang terlempar dari permukaan planet menjadi kendaraan bagi material bilogis dari tata surya satu ke tata surya lainnya.
  • Ballistic panspermia (panspermia antarplanet). Bebatuan dari permukaan planet yang membawa material biologis dari satu planet ke planet lain.
  • Directed panspermia. Benih kehidupan yang disebarkan secara sengaja dari planet lain oleh peradaban ektraterestrial ke Bumi, atau penyebaran secara sengaja dari Bumi ke planet lain oleh manusia.

Sir Fred Hoyle (wafat tahun 2001) dan Chandra Wickramasinghe adalah dua tokoh penting pendukung hipotesis panspermia. Pada dasarnya panspermia tidak menjelaskan mengenai evolusi, namun hanya asal usul terjadi kehidupan di alam jagat raya.
Akan tetapi kedua tokoh tersebut yakin bahwa panspermia masih terus terjadi, bentuk-bentuk kehidupan asing yang extremophile (berkembang biak dalam kondisi alam yang ekstrim) masih terus memasuki atmosfer dan menyebabkan penyakit, wabah epidemik serta evolusi makro.
Eksperimen terkini membuktikan bahwa bakteri mampu bertahan selama jutaan tahun dalam komet ataupun asteroid. Sementara spora seperti jamur dapat menghasilkan endospora yang mampu melindungi mereka dari temperatur, ultraviolet hingga radiasi gamma.






No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook