Friday, April 18, 2014

“Mereka memberi aku buku Alkitab Perjanjian Baru yang ditulis dalam bahasa Arab dan Inggris.ANAK PEMIMPIN HAMAS MURTAD KE KRISTEN



ANAK HAMMAS  MURTAD KE KRISTEN

Hotel Raja Daud di Yerusalem. Tempat Mosab berkumpul pertama kali untuk Belajar Alkitab.
Di tempat pertemuan, terdapat sekitar 50 orang yang berkumpul malam itu. Pengunjung kebanyakan adalah murid² sekolah yang berusia sama dengan diriku, berasal dari berbagai latar belakang suku dan agama. Dua orang menerjemahkan ceramah bahasa Inggris ke dalam bahasa Arab dan Ibrani.

Aku menelepon Jamal setelah pulang ke rumah.
“Bagaimana?” tanyanya.
“Wah, senang lho,” kataku. “Mereka memberi aku buku Alkitab Perjanjian Baru yang ditulis dalam bahasa Arab dan Inggris. Orang² baru, budaya baru; senang lho.”
“Wah, tak tahu ya, Mosab,” kata Jamal. “Mungkin berbahaya bagimu jika orang² tahu kamu bergaul dengan orang² Kristen.”

Aku tahu maksud Jamal adalah baik, tapi aku tidak terlalu khawatir. Ayahku selalu mengajarku untuk berpikiran terbuka dan menyayangi orang lain, meskipun pada kafir yang tidak percaya Islam. Aku melihat Alkitab di pangkuanku. Ayahku punya perpustakaan besar yang berisi 5.000 buku, termasuk sebuah Alkitab. Ketika aku masih kecil, aku telah membaca pasal² sexual di kitab Kidung Agung oleh Raja Sulaiman, tapi tidak pernah membaca lebih jauh lagi. Buku Alkitab Perjanjian Baru ini adalah hadiah. Karena budaya Arab menghormati dan menghargai pemberian hadiah, maka aku mengambil keputusan setidaknya yang bisa kulakukan adalah membacanya.

Aku mulai dari awal, dan ketika sampai pada bagian Khotbah di Bukit, kupikir, Wow, orang bernama Yesus ini benar² mengagumkan! Semua yang dikatakannya indah sekali. Aku tidak bisa meletakkan buku itu dan terus membacanya. Setiap ayat terasa menyembuhkan luka parah yang dalam di jiwaku. Pesannya sangat sederhana, tapi entah kenapa punya kekuatan untuk memulihkan jiwaku dan memberi aku harapan.

Lalu aku baca bagian ini: “Kalian tahu bahwa ada juga ajaran seperti ini: cintailah kawan-kawanmu dan bencilah musuh-musuhmu. Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: cintailah musuh-musuhmu, dan doakanlah orang-orang yang menganiaya kalian, supaya kalian menjadi anak-anak Bapamu yang di surga.” (Matius 5:43-45).

Ini dia! Aku merasa bagaikan disambar petir oleh kata-kata ini. Belum pernah sebelumnya aku mendengar pesan seperti ini, tapi aku tahu bahwa inilah pesan yang kucari-cari seumur hidupku.

Selama bertahun-tahun aku berjuang untuk mengetahui siapakah musuhku, dan aku melihat mreka yang diluar Islam dan Palestina sebagai musuh. Tapi tiba-tiba saja aku sadar bahwa orang-orang Israel bukanlah musuhku. Bukan pula Hamas atau pamanku Ibrahim atau prajurit yang menghajarku dengan popor M16 atau penjaga penjara mirip kera di Maskobiyeh. Aku melihat bahwa musuh tidak dijabarkan melalui nasionalitas, agama, atau warna kulit. Aku sekarang mengerti bahwa kita semua menghadapi musuh² yang sama: keserakahan, kesombongan, segala pikiran jahat, dan kegelapan setan yang hidup dalam diri kita.
Ini berarti aku bisa mencintai semua orang. Satu²nya musuh yang nyata adalah musuh dalam diriku sendiri.

Jika saja aku membaca perkataan TUHAN YESUS (Isa Almasih) lima tahun yang lalu, tentunya aku akan berkata: Betapa bodohnya orang ini! dan segera membuang Alkitab itu. Tapi pengalamanku dengan tetanggaku tukang jagal gila, anggota-anggota keluarga dan pemimpin-pemimpin agama yang memukuliku saat ayah berada di penjara, dan saatku di Megiddo semuanya bercampur dan mempersiapkan diriku untuk menerima kekuatan dan keindahan kebenaran ini. Yang bisa kupikirkan saat itu hanyalah: Wow! Betapa hebatnya hikmat yang dimiliki orang ini!

Yesus (Isa Almasih) berkata, ”Janganlah menghakimi orang lain, supaya kalian sendiri juga jangan dihakimi.” (Matius 7:1). Sungguh besar perbedaan antara ajaran TUHAN YESUS(Isa Almasih) dengan ajaran muhammad. tuhan Islam sangat suka menghakimi, dan masyarakat Arab mengikuti bimbingan allah swt.

TUHAN YESUS ( Isa Almasih ) mengecam kemunafikan para Ahli Taurat dan kaum Parisi, dan aku langsung ingat akan pamanku Ibrahim. Aku ingat di saat dia menerima sebuah undangan untuk menghadiri acara khusus dan betapa marahnya dia sewaktu tidak diberi kursi yang terbaik. Rasanya bagaikan TUHAN YESUS(Isa Almasih) bicara pada Ibrahim, seluruh syeikh, dan imam dalam Islam.

Semuanya yang TUHAN YESUS ( Isa Almasih ) katakan dalam halaman-halaman buku ini sangat masuk akal bagiku. Karena rasa haru yang meluap-luap, aku pun mulai menangis.

TUHAN YESUS menggunakan Shin Bet untuk menunjukkan padaku bahwa Israel bukanlah musuhku, dan sekarang dia meletakkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaanku di tanganku dalam buku Alkitab Perjanjian Baru yang kecil ini. Tapi perjalananku masih panjang sekali untuk bisa benar-benar mengerti Alkitab. Muslim diajar untuk beriman pada semua buku Allâh, termasuk Taurat dan Injil. Tapi kami juga diajar bahwa manusia telah mengganti Injil, dan membuatnya tidak dapat dijadikan panutan. Muhammad berkata bahwa alquran merupakan firman allah swt yang terakhir yang tak ada salahnya bagi manusia. Dengan begitu, pertama-tama aku harus menyingkirkan pendapatku bahwa Alkitab telah diganti. Lalu aku harus mencari cara bagaimana membuat kedua buku alquran dan Alkitab sejalan dalam hidupku, bagaimana mencampurkan Islam dan Kristen bersama. Hal ini bukanlah hal yang mudah, karena bagaikan mencampurkan hal yang tak tercampurkan.

Di saat yang sama, meskipun aku percaya ajaran-ajaran YESUS(Isa Almasih), aku tetap tidak bisa percaya bahwa dia itu TUHAN. Meskipun begitu, pemikiran²ku telah berubah secara tiba-tiba dan secara dramatis, karena sekarang pikiranku lebih dipengaruhi Alkitab daripada Qur’an.

Aku terus membaca Alkitab Perjanjian Baru dan mengunjungi kegiatan Belajar Alkitab. Aku menghadiri kebaktian Kristen dan berpikir, Ini bukan agama Kristen yang kulihat di Ramallah. Inilah yang benar. Orang-orang Kristen yang kukenal sebelumnya tak berbeda dengan Muslim-muslim tradisional. Mereka mengatakan diri mereka beragama, tapi tidak menjalankan ajaran agamanya.

Aku mulai menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang dalam Belajar Alkitab dan sangat menikmati persahabatan dengan mereka. Kami merasa sangat senang bicara tentang kehidupan, latar belakang, dan kepercayaan kami. Mereka sangat menghormati budaya dan warisan Muslim kami. Aku bisa jadi diriku sendiri yang sebenarnya saat aku bersama mereka. Aku sangat ingin memberikan apa yang kupelajari ini pada budayaku, karena aku menyadari bahwa pendudukan Israel bukanlah penyebab penderitaan kami. Masalah kami adalah lebih besar daripada prajurit-prajurit dan politik Israel.

Aku bertanya pada diri sendiri apakah yang akan dilakukan masyarakat Palestina jika Israel hilang lenyap – jika semuanya tidak hanya kembali saat sebelum 1948 tapi juga jika semua orang-orang Yahudi meninggalkan tanah Kanaan dan terpecah belah lagi. Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku tahu jawabannya.

Kami akan terus berperang. Tentang segala hal yang tak ada gunanya. Tentang gadis tak berjilbab. Tentang siapakah yang lebih kuat, siapa yang lebih penting. Tentang siapa yang menentukan aturan, dan siapa yang dapat kursi terbaik.

Di akhir 1999, aku berusia 21 tahun. Hidupku mulai berubah, dan semakin banyak aku belajar, semakin bingung pula aku dibuatnya.

“TUHAN, sang Pencipta, tunjukkan kebenaran padaku,” begitu doaku setiap hari. “Aku bingung. Aku tersesat. Dan aku tak tahu lagi harus ke mana.”

Akhirnya TUHAN sang pencipta mendengar isi hatiku yaitu memberikan sebuah jawaban tentang kebenaran melalui ayat Alkitab ini yaitu :
Yohanes 14 : 6 yang berisi Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Luar Biasa YESUS(Isa Almasih) ini, DIA diakui dua kitab yaitu Alkitab dan alquran sebagai Sumber Jalan yang layak di ikuti oleh seluruh umat manusia.

Di Alkitab : TUHAN YESUS (Isa Almasih) adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup (Yohanes 14 : 6),

Di alquran : TUHAN YESUS (Isa Almasih) adalah Jalan Yang Lurus (Az Zukhruf, 43:61),


Di dalam Al Qur'an, Isa atau yang diklaim umat Kristiani sebagai Tuhan Yesus, jelas-jelas menolak jika dirinya disebut Tuhan.
Isa hanya manusia biasa yang diangkat oleh Allah SWT sebagai Nabi-Nya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-TcPFpgUORUk9euFe35-MyIjWVH9J_OGJnGF-ZVeyR6svZM8RIXq8RnCPsXLVbh1nVN9uapKTJs_rSG7gZ9kXFH6bb90EmGS-a9LWe_eANsBo0gJHib_5OyClnS_LIi-ldA4v70Aza0t2/s320/Nabi+Isa+as+Bukan+Tuhan.jpg

YESUS MENOLAK DISEBUT TUHAN.

Nabi Isa as diangkat menjadi nabi untuk berdakwah kepada kaum Bani Israil di Palestina.
DalamAl Qur'an, nama Isa disebut sebanyak 25 kali.
Sebagai seorang Nabi, Isa banyak dikarunia mukjizat.

Al Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Nabi Isa as sebagai anak Maryam tanpa ayah. Menurut kisah Al Qur'an, Maryam selalu beribadah dan telah dikunjungi oleh Malaikat Jibril. Dan Malaikat Jibril mengatakan kepada Maryam bahwa akan diberikan calon anak yang bernama Isa. Maryam sangat terkejut karena ia telah bersumpah untuk menjaga keperawanannya kepada Allah SWT.

Lalu Jibril pun menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara itu adalah perkara yang mudah bagi Allah SWT, seperti halnya dalam penciptaan Adam tanpa ibu dan bapak.
Allah SWT berfirman,

قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا

Artinya:
Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
(QS. Maryam: 21).

Banyak Karunia Mukjizat
Setelah Maryam mengandung, ia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat. Di sana ia melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang pohon kurma. Meskipun masih bayi, namun Nabi Isa as telah dikarunia mukjizat oleh Allah SWT. Kala itu Nabi Isa as bisa berbicara kepada ibunya untuk mengguncangkan pohon kurma sehingga buahnya berjatuhan. Di makanlah buah kurma yang lezat itu.

Maryam bersama anaknya kemudian kembali ke area penduduk. Namun saat itu Maryam dituduh telah melakukan perzinaan karena punya anak tanpa seorang ayah. Lagi-lagi Nabi Isa as yang masih bayi dapat berbicara kepada Bani Israil saat itu.
Kata-kata Nabi Isa as diabadikan dalam Al Qur'an.

قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا

Artinya:
30. berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
(QS. Maryam: 30-32).

Nabi Isa as diutus kepada Bani Israil untuk mengajarkan tentang ke-Esaan Allah SWT dan menyelamatkan mereka dari kesesatan.

Nabi Isa as kemudian tumbuh dewasa dengan berbagai mukjizat sebagai tanda kenabian.
Diantara mukjizat Nabi Isa as adalah:
1. Bisa berbicara waktu masih bayi.
2. Dapat memberikan kehidupan kepada burung yang dibuat dari tanah liat.
3. Menyembuhkan orang yang sakit Lepra.
4. Menyembuhkan orang buta.
5. Membangkitkan orang mati.
6. Meminta makanan dari surga atas permintaan murid-muridnya.

Melihat banyak hal yang luar biasa telah dilakukan oleh Nabi Isa as, Bani Israil kemudian menyangka bahwa Nabi Isa as adalah Tuhan. Namun, Nabi Isa as mengelak mengakui dirinya adalah Tuhan. Ia menegaskan bahwa dirinya hanyalah utusan Allah SWT. Sedangkan yang wajib disembah hanya Allah SWT.

NABI ISA AS TUNDUK PADA ALLAH SWT.

Penolakan Nabi Isa as ini diabadikan dalam Al Qur'an Surat Al Maidah ayat 116-117.

وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ

Artinya:
"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, Adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). jika aku pernah mengatakan Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
(QS. Al-Maidah: 116).

Begitu Nabi Isa as ditanya oleh Allah SWT,
"Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?"
Kontan saja Nabi Isa bersujud, badannya gemetar dan tulang-tulangnya berbunyi seperti akan retak.

Dengan tegas Nabi Isa as kemudian menjawab,
"Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). jika aku pernah mengatakan Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".

Nabi Isa as kemudian menegaskan sebagaimana dalam Al Qur'an berikut ini.

مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

Artinya:
"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya Yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu."
(QS. Al-Maidah: 117).


KETURUNAN LANGSUNG
DARI ABU BAKAR SIDDIQ,

         Abu Bakar  siddiq, sahabat nabi Muhammad. Ada keturunannya bernama Nasir Siddiq,beliau  bercerita tentang bagaimana dia bertemu dengan Nabi  Isa  yang dutus Tuhan. Pada mulanya, dari wajahnya secara tiba-tiba Nasir terserang penyakit yang aneh yang hampir membuat dia meninggal. Seluruh muka sebelah kanan sampai ke bahu penuh dengan benjolan aneh dan dia sudah divonis akan mati dalam waktu semalam. Saat itu, dia ingin berdoa tetapi dia tidak tahu berdoa kepada siapa untuk disembuhkan. Dokter yang merawatnya di Inggris,  sudah angkat tangan. Tidak ada lagi yang dia bisa diperbuatnya. Dia sangat takut membayangkan apa yang terjadi setelah dia mati... Dia tidak tahu seperti apa akherat itu... apakah akan ke surga atau neraka. Ketika dia takut, dia berteriak dalam hatinya "Tuhan, jika memang Engkau ada, sembuhkanlah Aku!" Malam itu, ada seseorang yang datang  dengan penuh  cahaya datang kepada-nya memberi dia kedamaian dan berkata "Akulah utusan Tuhan yang sangat diagungkan umat Kristiani dibandingkan nabi yang lain, dan Akulah rasul utusan Tuhan dari keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub".

           Keesokan paginya, dokter datang dan memberi kabar kalau Nasir sudah sembuh dan boleh pulang. Karena keajaiban itu, Nasir mencari jawaban dan akhirnya dia teringat mimpinya tadi malan, jadi kenyataan, Nasir pun percaya dan menerima Yesus sebagai utusan Tuhan dan Juru Selamat-nya, atas izin Allah (Bapa). Melalui cerita Nasir dan kakak-nya, kita bisa lihat kalau surga dan neraka itu ada sebagai penghukuman. Tetapi ada sebuah jalan untuk lolos dari hukuman kekal itu, yaitu dengan percaya dan menerima Yesus sebagai utusan Tuhan dan Juru Selamat atas izin dan karunia Allah Bapa. Saat ini, jika anda sedang menghadapi masalah kesehatan, keuangan, putus harapan, apa pun masalah itu, cobalah untuk berdoa kepada Tuhan yang telah Musa dan Yesus. Dia nyata dan  mengasihi Anda.

          Ketika baru saja sembuh, ia tidak sengaja membuka sembarangan kitab Injil. Matanya menatap Kitab Yohanes 17:3

Inilah hidup yang kekal 1  itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, q  satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. r 
BIS (1985) ©
SABDAweb Yoh 17:3
Inilah hidup sejati dan kekal; supaya orang mengenal Bapa, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang diutus oleh Bapa.
AYT Draft
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Kristus Yesus yang telah Engkau utus.
TL (1954) ©
SABDAweb Yoh 17:3
Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka itu mengenal Engkau, Allah yang Esa dan benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu.
MILT (2008)
dan inilah hidup kekal itu, bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan YESUS Kristus yang telah Engkau utus.
WBTC Draft (2006) ©
SABDAweb Yoh 17:3
Inilah hidup yang kekal itu: mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar. Dan mereka mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
FAYH (1989) ©
SABDAweb Yoh 17:3
Dan inilah cara memperoleh hidup kekal itu -- dengan mengenal Engkau, satu-satunya Allah Yang Benar, dan Yesus Kristus, yang telah Engkau utus ke dunia.
ENDE (1969) ©
SABDAweb Yoh 17:3
Dan hidup abadi ini, ialah: mengenal Engkau jang satu-satunja Allah benar, dan Dia jang Kauutus, Jesus Kristus.
Shellabear Draft (1912) ©
SABDAweb Yoh 17:3
Ada pun demikian inilah hidup yang kekal, iaitu jikalau dikenalnya akan dikau Allah yang esa dan benar, dan akan Isa Almaseh yang telah engkau suruhkan itu.

“Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari saudara-saudaramu, sama seperti aku (Musa) akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan Allahmu, dialah yang harus kamu dengarkan” (Ulangan 18:15). “Seorang nabi akan kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini (Musa); Aku akan menaruh FirmanKu dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya” (Ulangan 18:18).
Nabi ini akan terbit dari tengah-tengahmu.
Siapa yang dimaksudkan dengan “dari tengah-tengahmu”? Pertama, perlu diperhatikan kitab itu ditulis kepada siapa? Dalam Ulangan 1:1 dengan jelas dikatakan, “Inilah perkataan-perkataan yang diucapkan Musa kepada seluruh orang Israel … Silsilah Isa Al-Masih dalam Injil Matius maupun Lukas menunjukkan Isa Al-Masih lahir dari tengah-tengah bangsa Israel.
Nabi ini akan terbit dari antara saudara-saudaramu.
Supaya hal ini tidak menimbulkan kebingungan di kemudian hari, Musa memberikan identifikasi jelas tentang golongan ini. Misalnya, Ulangan18:2 berbicara tentang suku Lewi yang tidak diberikan milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya. Maksudnya dari tengah-tengah suku Israel. Juga Ulangan 17:15 menekankan hal yang sama, “Dari tengah-tengah saudara-saudaramu haruslah engkau angkat seorang raja atasmu; seorang asing (misalnya, Arab) tidak boleh kauangkat atasmu.” Arti saudara baik dalam Al-Quran maupun dalam Kitab Ulangan adalah sama. Istilah AKH (baik bahasa Ibrani maupun Arab) menunjuk pada saudara dalam hubungan keluarga dan anggota suku. Istilah yang sama dipakai dalam Sura 7:65, “Dan (kami telah mengutus) kepada kaum Aad saudara mereka Hud.”
Nabi ini harus seperti Musa.
a. Seorang yang dari kaum Israel: Isa Al-Masih saja yang cocok dengan penggenapan ini.
b. Seorang yang membawa wahyu Allah yang sesuai – Musalah yang membawa Taurat atau Hukum Allah yang disebut Perjanjian Lama. Isa Al-Masih membawa Injil atau kabar kesukaan hal anugerah Tuhan yang disebut Perjanjian Baru (lihat Yohanes 1:17). Berita yang dibawa Isa Al-Masih sesuai dan malah merupakan penggenapan dari wahyu Musa. Sebaliknya berita yang disampaikan oleh Muhammad dalam banyak hal bertentangan dengan Taurat (misalnya korban darah, syahadat, naik haji dan lain-lain).
c. Seorang yang menyatakan kuasa Allah dengan mujizat yang nyata. Musa-lah yang banyak membawa mujizat dalam Perjanjian Lama (lihat Keluaran dan Bilangan). Demikian juga kenyataannya Isa Al Masih juga melakukan segala macam mujizat (penyembuhan, membangkitkan orang mati, dan lain-lain) sebagai bukti bahwa Dialah utusan Allah.
d. Seorang yang secara langsung mendengar berita dari Allah. Ini ditegaskan dalam Ulangan 34:10, “Musa yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka.” Lagi dalam Bilangan 12:8, “Berhadapan muka Aku berbicara dengan dia (Musa).“ Al-Quran menegaskan ini, “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung (Sura4:164).” Sedangkan Muhammad, bukankah ia mendengar pesan Tuhan melalui malaikat Jibrail, berarti tidak langsung dari Allah?
Sebenarnya penggenapan Firman Allah kepada Musa ini sudah ada. Ditulis dalam Kisah Para Rasul 3:18-24, tentang Isa Al-Masih – “Bukankah telah dikatakan Musa; Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu …”




Apakah video ini mengingatkan tentang apa yang kamu alami dalam hidup? Jika kamu punya pertanyaan tentang Tuhan atau iman, Silahkan Lanjutkan



No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook