Saturday, June 7, 2014

Haji Basri dan M.Rakib th 2013 di Masjidil haram. Peminat astronomi dan ilmu falak




 
 Haji Basri dan M.Rakib th 2013 di Masjidil haram.

 Peminat astronomi dan ilmu falak
 
Al-Battani al-Harrni al-Sabi.Al-battani dan Qurrah merupakan generasi penerus al-fargani dalam melakukan observasi-observasi astronomi pada sebuah observatium yang dibangun oleh al-Ma’mun seorang yang terkenal telah membangun sebuah ‘bait al-Hikmah”. Ada empat buku penting karangan al-battani yang sangat penting bagi perkembangan ilmu astronomi, yakni:

a. Kitab Ma’rifat Marali al-Buruj fi ma baina Arba’ al-falak” sebuah buku yang ilmu pengetahuan kenaikan-kenaikan tanda-tanda zodiak dalam suatu ruang diantara kuadran-kuadran sfera langit, yaitu kenaikan-kenaikan titik ekliptik yang pada saat tertentu bukan bukan salah satuu diantara empat awtad/poros. Buku tersebut memberikan suatu penyelesaian secara matematis terhadap soal-soal astrologi.

b. Risalah fi tahkik akdar al-ittisalat , sebuah uraian mengenai penentuan secara tepat kuantitas dari penerapan-penerapan astrologis berupa suatu penyelesaian trigonometris yang teliti dan tepat terhadap soal-soal astrologis dari ”Proiectic Radioum” ketika bintang-bintang mempunyai ruang gerak(terletak diluar ekliptik).
c. Syarah al-makalat al-arba’ li Batlamius, sebuah uraian dan komentar tajam terhadap tetrabilon-nya Ptolomeus.
d. Al-Ziz(astronomical Treatese and Tables), berisi uraian-uraian astronomis dan dilengkapi dengan tabel-tabel. Buku itu juga memuat hasil observasi-observasi yang pernah ia lakukan yang ternyata berengaruh besar bukan hanya terhadap astronomi arab tapi juga terhadap perkembangan astronomi dan trigonometri sferis Eropa pada abad-abad pertengahan dan pada permulaan renaissance (zaman pencerahan).
Sumbangan lain dari al-battani adalah keberhasilanya menemukan secara amat teliti garis lengkung atau kemiringan ekliptik (orbit dimana matahari kelihatan bergerak), panjangya tahun tropis (the length of the tropic year), lamanya suatu musim, dan tepatnya orbi matahari serta orbit utama plenet tersebut.
Ia dengan tegas tidak menyetujui dogma ptolomaus tentang sifat immobilitas apogee tata surya (ptolomaic dogma of the immobility of the solar apogee) dengan menunjukan bahwa yang demikian merupakan subjek bagi perubahan siang-malam yangterjadi lebih awal pada tiap tahun berturut-turut (subjec to the equanoxes) dan bahwa dengan berpegang pada persamaan waktu merupakan subjek bagi variasi sekuler yang lambat. Kebalikan dari Ptolomeus, al-Battani membuktikan adanya variasi diameter angular yang tampak darii matahari serta kemungkina terjadinya gerhana-gerhana yang berbentuk seperti cincin. Al-Battani juga meralat kesalah beberapa orbit bulan dan planet-planet lain. Disamping itu, ia juga mengemukakan suatu teori baru serta mengoreksi dan membetulkan nilai presesi ekinok yang didapatkan ptolomeus. Ia mencatat presesi 54,5” untuk satu tahun, dan inklinasi ekliptika 23035”. Jadi poros bumi berputar dalam suatu lingkaran berpusat pada kutub ekliptika, dengan jari-jari 23035”, sedangkan periode yang diperlukan adalah 54,5” busur tiap malam
  1. Abu al-Rayhan Muhammad bin Ahmad al-Biruni.(973-1048 M)
Al-biruni bersama Ibnu Hubal, al-Maqrizi, Istkhri, al-Idrisi, dan Abu al-Fida telah berhasil mengembangkan segi matematika dan geografi. Al-birunilah yang memperkenalkan pengukuran-pengukkuran geodetik serta serta menentukan dengan teliti dan cermat koordinat-koordinat dari banyak tempat. Dia juga berjasa menentukan arah kiblat dengan bantuan astronomi dan matematika. Dalam kitab al-Atsar al-Bakiyya al-Qurun al-Khaliyah,salah satu buku karangannya, Albiruni membahas sejarah India yang telah ia tulis dalam pengembaraannya keseluruh pelosok negeri India dalam rangka mencari ilmu.
Dari buku ini Al-Biruni diketahui telah mengembangkan gagasan para ilmuwan Baghdad yang menggantikan pengetahuan-pengetahuan orang-orang hindu yang masih primitif dan memiliki ahli-ahli astronomi sendiri. Pengaruh astronomi Yunani ternyata melekat kuat pada mereka yang pengetahuan astronominya masih terikat pada dogma. Mereka justru menjadikanya sebagai bahan penelitian yang tidak terpengaruh oleh faham-faham dogmatis. Selain yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi karyanya yang mencapai 180 buah, 42 diantaranya ditulis bersama orang lain. Adapun penemuan ilmiyahnya yang sangat populer adalah teori Heliosentris dan penentuan arah qiblat dengan perhitungan yang cukup rumit.

BAB     I
WIRID YASIN BAGIAN  ILMU FALAK DAN ASTRONOMI
A. Mukjizat ilmiah quran dalam ilmu falak (astronomi)
Al-Qur’an sumber rujukan abadi ilmu pengetahuan modern
1.Kumpulan benda langit yang mengelilingi matahari
”Matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. Telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Yasin : 38-40)
Þ Firman Allah ini menjelaskan bahwa matahari bergerak ke arah yang telah ditentukan. Pengetahuan ini baru terungkap oleh para ilmuwan modern pada permulaan abad ke 20, dimana muncul penemuan ilmuwan astronomi yang menyatakan bahwa matahari memiliki gerakan hakiki di ruang angkasa dengan ukuran dan arah yang tertentu.
1.Matahari
”Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkanNya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu.” (QS. Yunus : 5)
”Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita.” (QS. Nuh : 16)
”Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari). Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah supaya kami tumbuhkan dengan air-air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan.” (QS. Naba : 13-15)
Penelitian-penelitian ilmiah telah menghasilkan penemuan bahwa matahari memiliki bagian yang disebut dengan ”sumber panas” yang merupakan zona paling inti dari matahari yang panasnya selalu menyembur. Inilah matahari yang menjadi sumber pancaran cahaya dan panas yang telah diungkapkan Al Qur’an sejak 14 abad yang lalu.
3.Matahari dan batasan waktu shalat
”Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam hari dan dirikanlah pula shalat Subuh, sesungguhnya shalat Subuh disaksikan oleh malaikat.” (QS. Al Isra : 78)
4.Fenomena gerhana matahari
“Apakah kamu tidak memperhatikan penciptaan Tuhanmu bagaimana Dia memanjangkan dan (memendekkan bayang-bayang) dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia jadikan tetap bayang-bayang itu. Kemudian kami jadikan matahari sebagai penunjuk atas bayang-bayang itu. Kemudian kami menarik bayang-bayang itu kepada Kami dengan tarikan yang perlahan-lahan.” (QS. Al Furqan : 45-46)
“Apabila matahari digulung.” (QS. At Takwir : 1)
“Saat (hari kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah.” (QS. Al Qamar : 1)
5.Bulan
“Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam. Kami tinggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan.” (QS. Yasin : 37)
“Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaranyang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Yasin : 39-40)
“Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan.” (QS. Ar Rahman : 5)
“Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktu yang telah ditentukan. Dia mengatur urusan (makhlukNya) dan menjelaskan tanda-tanda (kebesaranNya), agar kamu yakin akan pertemuan dengan Tuhanmu.” (QS. Ar Rad : 2)
”Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintahNya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hakNya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. Al A’raf : 54)
”Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun.” (QS. Az Zumar : 5)
6.Komet
”Aku bersumpah demi bintang-bintang, yang beredar dan terbenam.” (QS. At Takwir : 15-16)
7.Meteor
”Kecuali (setan) yang mencuri (pembicaraan), maka ia dikejar oleh bintang yang menyala.” QS. Ash Shaffat : 10)
8.Pemuaian alam semesta

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook