Wednesday, July 9, 2014

CUT TARI...“KAYAK KALIAN YANG PALING SUCI AJA”.



CUT TARI  MEMBERI KOMENTAR ATAS VIDEONYA, ORANG-ORANG ITU PASTI MEMBANTAH “KAYAK KALIAN YANG
 PALING SUCI AJA”.
M.RAKIB RIAU INDONESIA

BUDAYA SEKULER BARAT MERUSAK GENERASI
BERGAUL BEBAS, TIADA PERNAH NGERI.
MUDAH TERKENA, AIDS MERUSAK DIRI
JAUH DARI, MORAL KITAB SUCI


        Cut Tari  memberi komentar atas videonya, orang-orang itu pasti membantah “kayak kalian yang paling suci aja”. Lalu, ketika banyak orang yang meminta Ariel dihukum seberat-beratnya karena karena khawatir dampak buruk yang disebarkan ke masyarakat, orang-orang itu berkata “Itu tergantung pendidikan dari rumah”, “Jangan suka men-judge, kalian bukan Tuhan”, “biarlah Tuhan yang menghukum”. Sedangkan pengacara-pengacara artis tersebut berkata “itu koleksi pribadi, mereka tidak salah yang salah adalah yang menyebarkan, mereka (Ariel-Cut Tari) adalah korban (?)”
Semakin kita mengutuk aksi Ariel-Luna-Cut tari, maka kitalah yang salah, kitalah yang kuno, kitalah yang sudah ketinggalan zaman. Seolah-olah hak kita untuk melindungi keluarga kita dari dampak yang ditimbulkan adalah bentuk dari sikap ultrakonservatif yang norak dan harus ditinggalkan. Standar moral kita harus diganti, harus lebih “western” dan harus lebih “terbuka”, supaya kita bisa maju dan sejajar dengan negara-negara barat yang lebih liberal. Urus moral masing-masing dan Jangan sok suci!.


M.Rakib Muballigh IKMI Riau Indonesia.2014
Tidak sedikit yang berpuasa namun masih bermaksiat. Lihat saja para wanita ada yang sengaja membuka auratnya ketika puasa, padahal hal itu tidak dibolehkan bahkan termasuk dosa besar. Namun pamer aurat itu masih terus dilakukan meskipun di bulan suci Ramadhan.
Wacana Pluralisme dan temen-temennya tak pernah habis menghantui dan merusak kaum REMAJA Muslim. Walaupun MUI telah mengeluarkan fatwa haramnya paham sekularisme, liberalisme dan pluralisme pada tahun 2005,  tetap saja pluralisme melenggang kangkung diusung media.
Walhasil, umat Islam pun menjadi bingung, semua yang pro dan kontra dengan sepilis (sekulerisme-pluralisme-liberalisme) ini semua mengatasnamakan Islam, mana yang harus dipercaya, yang mana yang harus diikuti menjadi samar. Banyak diantara kaum muslim akhirnya yang memilih untuk tidak perduli. Oleh karena itu tulisan ini bertujuan untuk meletakkan sebuah pemahaman yang benar tentang faham Sekularisme, Liberalisme dan Pluralisme.

Secularism means:

• in philosophy, the belief that life can be best lived by applying ethics, and the universe best understood, by processes of reasoning, without reference to a god or gods or other supernatural concepts.
• in society, any of a range of situations where a society less automatically assumes religious beliefs to be either widely shared or a basis for conflict in various forms, than in recent generations of the same society.
• in government, a policy of avoiding entanglement between government and religion (ranging from reducing ties to a state church to promoting secularism in society), of non-discrimination among religions (providing they don’t deny primacy of civil laws), and of guaranteeing human rights of all citizens, regardless of the creed (and, if conflicting with certain religious rules, by imposing priority of the universal human rights).
Secularism can also mean the practice of working to promote any of those three forms of secularism.
Retrieved from “http://en.wikipedia.org/wiki/Secularism• Secara filosofi, pandangan yang menganggap bahwa kehidupan dapat dijalani paling baik dengan menggunakan etika, dan pengertian paling baik dari alam semesta, melalui proses argumentatif, tanpa merujuk kepada tuhan atau (banyak) tuhan atau konsep supernatural.
• Pada masyarakat, semua dari kisaran situasi dimana suatu masyarakat lebih sedikit yang secara otomatis mengasumsikan kepercayaan agama sebagai andil besar atau dasar daripada masalah dalam berbagai bentuk daripada generasi belakangan di masyarakat yang sama.

• Pada pemerintahan, kebijaksanaan yang menghindari keterkaitan antara pemerintahan dan agama (berkisar dari mengurangi keterikatan pada negara-gereja sampai mempromosikan sekularisme pada masyarakat), non-diskriminasi pada agama (memaksa mereka untuk tidak mengingkari keutamaan dari hukum sipil), dan menjamin HAM semua warganegara (dan, bila bermasalah dengan aturan agama tertentu, dengan memprioritaskan hukum hak asasi universal)
Sekularisme juga bisa berarti mempraktekan atau berusaha untuk mempromosikan/menyebarkan salah satu dari tiga bentuk sekularisme diatas. 
Liberalism is a political current embracing several historical and present-day ideologies that claim defense of individual liberty and private property as the purpose of government. It typically favors the right to dissent from orthodox tenets or established authorities in political or religious matters. In this respect, it is sometimes held in contrast to conservatism. Since liberalism also focuses on the ability of individuals to structure their own society, it is almost always opposed to totalitarianism and collectivist ideologies, particularly communism.
Retrieved from “http://en.wikipedia.org/wiki/Liberalism
Liberalisme adalah gerakan politik mencakup pandangan kuno dan modern yang menjamin kebebasan individual dan kepemilikan privat sebagai tujuan dari pemerintahan. Cirinya melindungi hak untuk bertentangan dari dalil/pengajaran agama atau menetapkan kewenangan dalam masalah politik atau agama. Dalam pembahasan ini, liberalisme terkadang kontras dengan konservatisme. Karena liberalisme memfokuskan kepada kemampuan individual dalam membentuk struktur masyarakat, maka hampir selalu bertentangan dengan totaliterisme dan ideologi kolektif (sosialis), khususnya komunisme

In the social sciences, pluralism is a framework of interaction in which groups show sufficient respect and tolerance of each other, that they fruitfully coexist and interact without conflict or assimilation
Pluralism also implies the right of individuals to determine universal truths for themselves.
Retrieved from “http://en.wikipedia.org/wiki/Pluralism
Pada ilmu sosial, pluralisme adalah kerangka aktivitas interaksi dimana suatu kelompok menunjukkan rasa hormat yang baik dan toleransi satu samalain, mereka saling mengakui dan berinteraksi tanpa konflik atau asimilasi.
Pluralisme juga bahwa individu-individu mempunyai hak untuk memutuskan “kebenaran universal” untuk mereka.
Konon beritanya HTI Press. Banyuwangi. Tim Sekolah Muslimah HTI mengadakan serangkaian acara dengan tema besar HTI Peduli Generasi “Selamatkan Generasi dari Pergaulan Bebas dan HIV AIDS. Acara diselenggarakan dari bulan Desember hingga bulan Februari. Acara ini meliputi roadshow berupa sosialisasi tentang bahaya pergaulan bebas dan HIV-AIDS ke sekolah-sekolah dan radio, dilanjutkan dengan Talk Show Guru untuk menyelamatkan generasi dari pergaulan bebas dan diakhiri oleh Klinik Remaja Islam (KRI) dengan tema Stop Pergaulan Bebas dengan Islam. Serangkaian acara yang diadakan ini mendapat respon positif dan sambutan hangat dari beberapa sekolah.
Acara terakhir KRI yang merupakan acara penutup ini diadakan Ahad, 9 Februari 2014 di OCL SMAN 1 Giri Banyuwangi, acara ini mendapat dukungan dari Departemen Pendidikan Nasional dan Kepala Sekolah SMAN 1 Giri. Puluhan siswi dari beberapa sekolah se-Banyuwangi berdatangan dalam talkshow yang menghadirkan kak Lilis Sulistyo Wati, S.E  (Koordinator Tim Sekolah MHTI Banyuwangi) dan Ustadzah Huriyyah Azizah, Spd.i yang merupakan perwakilan dari Departemen Agama. []

Mewaspadai Liberalisasi Remaja Melalui Budaya Valentine

HTI Press. Remaja makin mengkhawatirkan. Berbagai pemahaman negatif mudah sekali bercokol dalam benak pemilik darah muda ini. Tak beda dengan remaja Indonesia saat ini, remaja Lampung pun demikian. Dalam euforia valentine yang semakin kental dalam perhelatan tahunan masyarakat, remaja pun semakin menikmati sajian aktivitas dari budaya Barat ini. Dan dipastikan, remaja kian liberal (bebas). Tata pergaulan makin jauh dari Islam. Akhirnya, remaja mulai kehilangan jati diri seorang remaja muslim. Remaja yang smart, taat pada perintah Allah dan selalu melakukan hal-hal yang positif.
Kesalahan krusial terjadi pada remaja, peran keluarga yang lemah, masyarakat yang semakin acuh, dan didukung dengan kebijakan pemerintah yang tidak preventif. Kunci permasalahan tidak lain dari akidah. Akidah individu remaja yang lahir dari didikan keluarga sejak dini, yang terpancar darinya aturan-aturan Allah untuk menjalani aktivitas hidup. Dan ini juga membutuhkan dukungan peran dari negara dan adanya kontrol dari masyarakat. Semua ini akan menjadi padu dan terlaksana jika yang diterapkan adalah sistem yang berdasarkan aturan Islam. Islam rahmatan lil ‘alamin.
Uraian tersebut disampaikan oleh Siska Maylana Dari, S.Pd (Aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Chapter Kampus Lampung) dalam kerja sama siaran program live interactive “Halo Lampung” di Radar TV Lampung pada Selasa (5 Februari 2013). Siaran yang berlangsung di bulan yang ketat dengan nuansa pink ini mengusung tema “Liberalisasi Remaja Melalui Budaya Valentine”.
“Valentine’s day bukan berasal dari Indonesia. Terlebih lagi bukan berasal dari Islam. V day berasal dari Romawi kuno. Ketika Barat masuk ke Indonesia, budaya ini mulai dicekokkan ke masyarakat. Dan remaja yang minim pedoman sangat menyenangi budaya Barat yang serba membebaskan. Budaya yang dipengaruhi oleh kapitalis-sekuler. Di satu sisi, V day dan perayaannya jelas haram karena bukan dari Islam.” Tambah Siska.
Beberapa pertanyaan positif terlontar dari beberapa pihak orang tua yang miris melihat kondisi remaja saat ini. Pak Rusdi (Lampung Timur) menanyakan tentang cara untuk menarik remaja agar tercegah dari budaya yang sebar bebas. Dari Ibu Sari (Lampung Utara) menanyakan tentang pembelian pernak-pernik V day. Dari Pak Hendra (Natar) menanyakan tentang ada tidaknya kajian intensif untuk membahas kebobrokan remaja di Lampung.
Penelpon terakhir dari Ibu Tini (Kemiling) menanyakan bagaimana cara menyadarkan remaja muslim yang sebenarnya sudah tahu bahwa V day itu haram. Semua pertanyaan yang didapat mendapat penjelasan dari narasumber dengan jelas dan gamblang.[]


No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook