Friday, August 1, 2014

KOMPETENSI K I SATU KURIKULUM 2013




K I  SATU  KURIKULUM  2013


Kurikulum 2013 adalah suatu gerakan moral untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha esa. K I satu, artinya  kompetensi satu, yang memuat tentang kewajiban guru memperkenalkan Tuhan Yang Esa kepada muridnya, melalui seluruh mata pelajaran… KI dua tentang kewajiban guru menanamkan pentingnya hubungan sosial dengan sesama manusia….KI 3 tentang kewajiban guru menamkan perinsip logika keilmuwan dan kehebatan ilmu pengetahuan yang logis, bukan mistik buakn tahayyul, tapi ilmiah.

 http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/04/25/181983/250x125/5-fakta-mengejutkan-tentang-nyamuk.jpg

5 Fakta mengejutkan tentang nyamuk
Nyamuk ciptaan Allah yang mengagungkan

Maksudnya nyamuk  bertelur di dalam air. Setiap telurnya diberi pelampung yang ringan tidak akan tenggelam dalam air. Ilmu memanfaatkan hukum Arsimedes, bahwa suatu benda yang dimasukkan ke dalam air akan berkurang beratnya sebanyak jumlah air yang ia pisahkan. PERTANYAANNNYA, kapan pula nyamuk belajar hukum arsimedes?...(M.Rakib Riau Indonesia.2014)..
Di posting oleh Aqin pada 05:07 AM, 17-Aug-11

“Sesungguhnya Allah tidaklah malu
membuat perumpamaan seekor nyamuk
atau yang lebih rendah dari itu….” (Surah
Al Baqarah : 26)
Siapa sih yang ‘gak kenal nyamuk,
keterlaluan buanget deh kalau ada yang
‘gak tau. Sehari-hari bersama kita, sering
bikin sebel karena ganggu tidur kita.
Bahkan yang lebih bikin khawatir hati kita
belakangan ini, makhluk yang kelihatannya
sangat lemah ini banyak menimbulkan
masalah. Akibat gigitannya timbul berbagai
penyakit dari yang ringan sampai yang
mematikan, sebut saja misalnya bentol-
bentol, demam berdarah, malaria, dan yang
terakhir ini kaki gajah….iiih na’udzubillah
deh. Tapi pernahkah kita tahu seperti
apakah wujud sebenarnya nyamuk itu?
Kalau Allah secara khusus menyebut
nyamuk dalam firman-Nya seperti diawal
tulisan ini, berarti pasti ada sesuatu yang
istimewa yang ingin Allah tunjukkan kepada
kita supaya kita semakin tunduk kepada-
Nya. Coba simak nih betapa Maha Kreatif
Allah menciptakan nyamuk:
Dia adalah seekor betina.
1. Memiliki seratus mata di kepalanya


http://cdn.klimg.com/merdeka.com/media/i/a/logo-detail-mobile.png
Reporter : Kun Sila Ananda


Merdeka.com - Hari Malaria Sedunia diperingati setiap tanggal 25 April 2013. Meski saat ini angka kasus malaria turun secara stabil, namun di beberapa negara tropis, malaria masih menjadi ancaman besar. Berdasarkan situs WHO, tema Hari Malaria Sedunia tahun ini adalah "Invest in the future, Defeat Malaria."
Malaria merupakan penyakit berbahaya yang ditularkan lewat nyamuk. ika tak segera didiagnosis dan dirawat, akibatnya bisa sangat fatal. Berikut ini adalah beberapa fakta mengenai nyamuk, seperti dilansir oleh Daily Bhaskar (25/04).
1. Nyamuk betina hidup lebih lama
Nyamuk betina bisa hidup dua kali lebih lama dibandingkan dengan nyamuk jantan. Bila nyamuk jantan hidup maksimal dua minggu, nyamuk betina bisa hidup lebih dari satu bulan.
2. Hanya nyamuk betina yang menggigit
Hanya nyamuk betina yang menggigit dan mengisap darah untuk memberi makan telur-telurnya.
3. Nyamuk tertarik pada bau
Nyamuk tertarik dan melakukan perburuannya berdasarkan bau. Bau yang membuat nyamuk sangat tertarik adalah bau keringat serta karbon dioksida.
4. Jumlah spesies nyamuk
Meski hanya beberapa nyamuk yang diketahui bisa menyebabkan penyakit berbahaya, namun sebenarnya di dunia terdapat banyak spesies nyamuk. Di seluruh dunia setidaknya terdapat lebih dari 3.000 spesies nyamuk.
5. Nyamuk tumbuh dengan cepat
Karena hanya bisa bertahan hidup dalam waktu dua minggu sampai satu bulan, nyamuk memiliki pertumbuhan yang sangat cepat. Nyamuk sudah bisa mencari makan sendiri setelah berusia hanya empat hari. Setelah itu mereka juga sudah bisa bertelur dan berkembang biak.
Itulah beberapa fakta mengenai nyamuk yang kemungkinan belum Anda ketahui. Fakta di atas bisa Anda gunakan untuk melindungi diri dari serangan nyamuk di sekitar Anda.



GANG BANYU,  GANG   KUINDRA
LETAKNYA SALING,  BERHADAPAN
RISAU HATIKU,  TIDAK TERKIRA
PENDIDIKAN JAUH,  DARI HARAPAN

Rakib JamariWawan Budi's photo.
Rakib JamariWawan Budi's photo.Wawan Budi's photo.



GANG KATUNG DAN GANG WADUK
DI PERTENGAHAN JALAN,  CIPTAKARYA
KETIKA BELAJAR, MURID MENGANTUK
KETIKA MENONTON, MURID CERIA
Entah di mana mismanajemen terjadi. Departemen Pendidikan Nasional berdalih, dana sudah dialokasikan sampai kabupaten atau kota dan keterlambatan pembayaran sertifikasi bukan salah pemerintah pusat.

Kenyataannya, banyak guru masih harus bersabar menunggu realisasi pencairan uang sertifikasi. Jika pembayaran hak-hak guru tersendat-sendat, kinerja guru pasti juga terseok-seok.

Meneliti

Hal lain terkait kinerja pendidik adalah keinginan guru untuk mampu meneliti. Ini jauh panggang dari api. Selama ini, guru tak pernah disiapkan sebagai peneliti. Guru tidak seperti dosen yang tugasnya tecermin dalam tridarma perguruan tinggi (mengajar, meneliti, dan melakukan pengabdian kepada masyarakat).

Kini sebagian guru pangkat atau golongannya stagnan pada golongan IVa. Untuk naik ke pangkat lebih tinggi, guru wajib membuat karya ilmiah (sebagian merupakan hasil penelitian). Hal ini memaku guru pada posisi golongan IVa dan sulit naik golongan lagi.

Adalah kenyataan, saat ini dana Depdiknas cukup berlebih daripada tahun-tahun lalu. Alangkah baiknya jika guru diberi pelatihan intensif cara membuat proposal penelitian, cara meneliti, dan cara menulis karya ilmiah. Selain itu, Depdiknas harus mengalokasikan dana riset bagi guru dengan topik-topik terkait masalah peningkatan mutu pendidikan. Dengan demikian, keinginan guru agar meningkatkan performansnya dapat terwujud.

Sebuah survei mengungkapkan, kini banyak generasi muda bercita-cita menjadi guru. Perguruan tinggi pencetak guru yang dulu disebut IKIP kini bakal naik daun. Di balik kepiluan guru menanti uang sertifikasi, ternyata profesi ini akan kian diminati.

Maka, logis jika kini nasib guru tak lagi memilukan. Berpuluh tahun bangsa ini mengabaikan nasib guru. Guru menjadi kurang terhormat karena nyambi pekerjaan di mana-mana, mulai dari memberi les privat, tukang ojek, bahkan ada yang menjadi pemulung. Amat ironis, karena kita sadar, tidak ada presiden tanpa ada guru, tidak ada orang hebat tanpa guru. Karena itu, menghargai profesi guru dan meningkatkan kesejahteraan guru seharusnya dilakukan sejak dulu.

Profesi yang berbeda

Dodi yg duduk di kelas 3 SMP sambil membawa LKS Bahasa Inggris menghampiri   Buk  guru nya...

Dodi : "Buk guru, ini gambar siapa ya?" Dodi tanya sambil dia nyodirin gambar Maria Ozawa alias Miyabi

GURU: (kaget) "Oh, Itu.... Hmm.. dia itu artis Jepang,namanya Maria Ozawa. Lebih dikenal panggilannya Miyabi"

Dodi: "Artis Jepang ini kayaknya hidupnya susah melarat ya, Buk?" (masih penasaran dia sama Miyabi)

GURU: "Gak lah.. namanya artis ya pasti kaya. Punya rumah, mobil banyak"

Dodi: "Gak sih. Buktinya buat beli baju aja dia gak mampu... Kemarin kan Dodi lihat di HP papa ada ratusan foto Miyabi lho.. Dan satupun gak ada yg pakai baju tuh Buk.... "

Buk  guru: #@**!!!


Guru adalah profesi yang harus dibedakan dengan profesi pegawai negeri sipil lainnya. Guru adalah penentu kualitas sumber daya manusia di masa depan. Kebijakan yang tidak memihak guru atau sekadar menyamakan guru dengan PNS lain akan berdampak buruk bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Bangsa yang kurang menghargai pendidik dan menomorduakan pendidikan akan terpuruk Indeks Kemajuan Manusia (HDI)-nya. Kenyataannya, kita selalu di peringkat rendah dalam hal HDI. HDI rendah adalah cermin karut-marutnya pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.


Guru harus menjadi profesi yang membanggakan. Jika PNS nonguru bergaji rendah lalu korupsi melalui kegiatan proyek, guru dan kepala sekolah jangan ikutan korupsi. Bila guru dan kepala sekolah korupsi, sirnalah penjaga moral bangsa, tak ada yang tersisa.


Pendidik di kalangan perguruan tinggi mungkin kaget membaca berita di media, tunjangan sertifikasi dosen dan guru besar dapat dihentikan. Baru berapa bulan dan berapa ribu dosen yang menikmati uang sertifikasi, muncullah aneka ancaman yang tidak perlu. Dikatakan, dosen harus melaksanakan tugas setara 12 SKS agar tunjangan sertifikasinya dapat dibayarkan. Sebenarnya ini bukan hal sulit karena aktivitas dosen bukan hanya mengajar, tetapi juga menulis buku, membuat proposal riset, meneliti, menjadi pemakalah seminar, sebagian menjadi anggota senat dan lainnya. Mayoritas dosen PTN dapat memenuhinya.


Apalagi sejak tahun lalu Depdiknas meningkatkan ketersediaan dana riset bagi dosen hingga Rp 1 triliun. Hal ini memudahkan dosen menerapkan tugas tridarma. Bahkan, para dosen yang mau mengirimkan karya ilmiahnya di jurnal internasional diberi dana Rp 30 juta-Rp 40 juta per artikel yang akan dimuat. Insentif semacam ini penting guna meningkatkan indeks penghargaan dan publikasi internasional.


Indonesia yang sedemikian luas dengan ratusan perguruan tinggi ternyata hanya menempatkan satu perguruan tinggi— UI—yang menembus peringkat 200-an sebagai perguruan tinggi terkemuka di dunia. Depdiknas dan pimpinan universitas-universitas besar di Indonesia harus memacu kinerja lembaganya agar gelar universitas berkelas dunia segera diraih.






No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook