Sunday, September 7, 2014

GURINDAM LIMA BELAS Karya M.Rakib.LPMP. RIAU



GURINDAM LIMA BELAS
Karya M.Rakib.LPMP. RIAU

 
Penulis petik pasal ke 11-15

11. Barangsiapa memakai,sifat benalu,
Hilang iman, terkikislah malu.

Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, “Iman memiliki enam puluh lebih cabang. Malu adalah satu cabang dari Iman.” (HR. Bukhari, Muslim, dan abu Dawud).

Malu atau rasa malu dapat diartikan dengan kusut atau ciutnya jiwa seseorang sehingga tidak mampu dan tidak kuat untuk melakukan hal-hal yang bersifat buruk atau tercela.

Orang yang malu tidak kuasa melihat dirinya hina di hadapan Allah, atau orang lain, bahkan di hadapan dirinya sendiri.

Orang yang memiliki rasa malu sesungguhnya sangat mulia di hadapan Allah, orang lain, dan dirinya sendiri. Karena kedudukannya yang sangat mulia tersebut sebaiknya setiap orang mukmin tetap memelihara rasa malu yang dimiliknya.
Karena jika rasa malu hilang dari seseorang maka akan mengakibatkan seseorang binasa atau mengalami malapetaka yang sangat besar.

Rasulullah SAW berabda, “Sesungguhnya Allah tatkala hendak membinasakan seorang hamba, Allah mencabut rasa malu darinya. Ketika Allah telah mencabut rasa malu darinya, orang itu tidak akan mendapati dirinya kecuali dia dibenci dan membenci orang lain. Ketika tidak mendapati dirinya kecuali dibenci dan membenci orang lain akan dicabut amanah (kepercayaan) darinya. Ketika amanah telah dicabut darinya dia tidak mendapati dirinya kecuali dia berkhianat dan dikhianati oleh orang lain. Ketika tidak mendapati dirinya kecuali dia berkhianat dan dikhianati, akan dicabut darinya rahmat. Ketika telah dicabut rahmat darinya,  tidak mendapati dirinya kecuali dia dikutuk dan dilaknat. Ketika tidak mendapati dirinya kecuali dia dikutuk dan dilaknat, maka akan dicabut darinya tali agama Islam.” (HR. Ibnu Majah)

Dari hadis tersebut dapat diketahui, sumber malapetaka yang menimpa setiap orang adalah hilangnya rasa malu. Orang yang tidak punya rasa malu biasanya akan mudah sekali melakukan hal-hal yang bersifat negatif menurut kacamata agama.

Munculnya korupsi, perselingkuhan, perzinahan, pencurian, pelecehan seksual, dan perbuatan jahat lainnya yang banyak terjadi di republik kita tercinta ini semuanya diakibatkan hilangnya rasa malu pada setiap pelakunya.

Perlu kita ketahui, derajat malu yang paling tinggi adalah malu kepada Allah SWT. Orang yang beriman kepada Allah dapat dipastikan dalam dirinya masih memilki rasa malu, terutama kepada Allah SWT.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Malu dan iman adalah satu pasang, jika salah satunya hilang maka yang lain juga hilang.” (HR. Al-Hakim). Nah, sekarang bagaimana dengan kita masing-masing, masihkah ada rasa malu dalam diri kita? Wallahu a’lam.

12. Benalu itu awalnya menumpang,
Terakhir inangya , akan ditendang.
13. Barangsiapa selalu , menyerempet ,
Akhirnya akan, jadi pencopet.
14. Kelingking berkait, licin, seperti belut,
Kata-katanya hanya, manis di mulut.
15.Telunjuk pura-pura lurus,
Itulah lambang orang yang rakus.
Pasal 1
1. Jikap punya kelingking, sudah berkait,
Dalam kehidupanya,pastilah pelit..
2. Cara menghadapi kelingking berkait, ada empat,
siapa mengamalkan, akan mendapat.
Pertama, jangan didengarkan, ucapannya,
Supaya tidak terpancing untuk bertanya..
Kedua, jangan menaruh, rasa hormat,
Lancarkan kritik, sampai kiamat.
Ketiga, kritik harus , setajam jarum,
stereotip, semua maklum
Keempat, menghadapi penipu, harus berani,
Karena maksiat, harus dibasmi.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook