Tuesday, October 21, 2014

APIK (ASLI, PERLU



APIK (ASLI, PERLU, ILMIAH,
DAN KONSISTEN)

M.Rakib LPMP  Riau Indonesia.  2014
APIK (Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten)

Di malam yang sunyi ini
Ku kemelihat bulan dan bintang palsu
Pantaslah  kurang  indah dan tidak menawan
Namun…..
Aku terdiam, hanya memprotes dalam senyum kehampaan
Yang  ditemani secangkir kopi hangat yang agak  hambar
Aku teringat padamu  yang  memberi cinta palsu sayang
Aku teringat kata-kata   dustamu
Yang indah nan menawan..
Kata-kata yang menusuk kalbuku
Kata-kata yang menyejukkan mata hatiku

Namun……
Ku tahu sebenarnya kau tak seperti itu
Kau tak sungguh-sungguh mengatakannya
Karena ku tau cintamu itu palsu
Cintamu tu hanya fatamorgana
Yang hanya terlihat sesaat, yah begitulah.

Menurut Bisnis.com, JAKARTA--Sebanyak 120  artikel yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional selama beberapa tahun ini ternyata abal-abal alias palsu. "Karya-karya ilmiah" tersebut disusun oleh generator kata otomatis yang menyusun kata-kata dan istilah canggih untuk membentuk kalimat. 


Kini, karya-karya tersebut telah ditarik dari jurnal yang menerbitkannya, seperti dilaporkan FoxNews.com.Karya-karya palsu di bidang ilmu komputer dan matematika memiliki judul seperti "Application andResearch of Smalltalk Harnessing Based on Game-Theoretic Symmetries",  "An Evaluation of E-Business with Fin", dan "Simulating Flip-Flop Gates Using Peer-to-Peer Methodologies". Para penulis karya-karya palsu itu tidak menanggapi permintaan komentar dari FoxNews.com. 


Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Pada tahun 1996 , seorang profesor fisika  melakukan uji coba dengan menyerahkan karya palsu pada jurnal filsafatSocial Text.

Dalam karyanya ini, ia berpendapat bahwa gravitasi adalah " postmodern " karena ia " bebas dari ketergantungan pada konsep kebenaran obyektif ". Karya itu diterima dan diterbitkan.
Belum ada penjelasan atas pernyataan mengapa  "karya ilmiah" yang omong kosong tersebut ini diterima dalam jurnal ternama. "Tekanan tinggi pada para ilmuwan menjadikan publikasi terlalu produktif dan kurang bermakna," ujar ilmuwan komputer,  Cyril Labbe, dari Joseph Fourier University di Perancis kepada FoxNews.com .
  1. Asli (original), karya tulis yang dihasilkan harus merupakan produk asli guru dan sesuai dengan mata pelajaran yang diampu dan tempat bekerja.
  2. Perlu/bermanfaat (useful), karya tulis yang dihasilkan guru harus dirasakan manfaatnya secara langsung oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
  3. Ilmiah (scientific), karya tulis yang dihasilkan harus disusun secara ilmiah, sistematis, runtut dan memenuhi persyaratan penulisan karya ilmiah.
  4. Konsisten (concistency), KTI yang dihasilkan harus memperlihatkan keajegan dan konsistensi pemikiran yang utuh, baik secara keseluruhanvmaupun hubungan antar bab bagian karya tulis yang disajikan.
Kriteria Pokok KTI
Ada beberapa kriteria yang dilihat dalam penulisan KTI, diantaranya terdapat :
  • “Masalah” pokok yang dijadikan dasar penulisan dan masalah tersebut sesuai atau menyangkut kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru sehari-hari
  • Kajian pustaka/teori yang mendukung pemecahan masalah
  • Metodologi yang dilakukan secara runtut dalam upaya pemecahan masalah tersebut
  • Data dan fakta yang mendukung pembahsan masalah tersebut
  • Alternatif pemecahan masalah yang dikemukakan atau dibahas untuk solusi atas masalah yang dihadapi
  • Kesimpulan maupun rekomendasi yang dikemukakan berdasarkan analisis data terhadap upaya pemecahan masalah tersebut.
MENGAPA, KTI DITOLAK?
Ada beberapa alasan mengapa karya tulis ilmiah guru dalam unsur pengembangan profesi guru ditolak berdasarkan hasil pengalaman tim penilaian angka kredit tingkat pusat diperoleh alasan-alasan itu antara lain :
Umum
  1. Berupa skripsi/thesis/desertasi (sudah dinilai dalam unsur pendidikan)
  2. 2. KTI diragukan keasliannya, bila :
    • Salah satu bagian tulisan (atau hal lain) menunjukkan bahwa KTI itu merupakan skripsi, penelitian, atau karya orang lain, yang diubah dan digunakan sebagai karya ilmiahnya (seperti misalnya bentuk ketikan tidak sama, tempelan nama,dll)
    • Terdapat petunjuk adanya lokasi dan subjek yang tidak konsisten
    • Terdapat tanggal pembuatan yang tidak sesuai
    • Terdapat berbagai data yang tidak konsisten, tidak akurat
    • Terdapat kesamaan isi, format, gaya penulisan yang sangat mencolok dengan KTI yang lain penyusunan KTI yang berbentuk penelitian, pengembangan dan evaluasi diselesaikan/dihasilkan lebih dari 2 judul dalam setahun
  3. KTI sudah kadaluarsa (disusun sebelum PAK terakhir)
  4. Pengesahan :
    • Tidak ada pengesahan kepala sekolah/kepala madrasah guru yang bersangkutan bahwa KTI tersebut adalah benar karya tenaga pendidik yang bersangkutan
    • Pengesahan ada, tetapi bukan dari pejabat yang berwenang
  5. KTI bukan dalam bidang pendidikan
  6. Penulisan makalah tidak jelas apakah laporan penelitian atau tulisan ilmiah yang merupakan tinjauan/ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri
  7. Karya ilmiah yang disusun belum /tidak menggunakan format yang lazim dalam penulisan ilmiah
  8. Tulisan yang diajukan tidak memenuhi syarat sesuai dengan Kepmendikbud No.025/0/1995
Penelitian
  1. Penyusunan karya ilmiah belum menggunkan proses berpikir keilmuan (ada masalah, kajian teori, metodologi, data, analisis, kesimpulan, saran dan rekomendasi)
  2. Masalah :
    • Yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi penulis
    • Yang ditulis bbukan kegiatan nyata penulis dalam peningkatan/pengembangan profesi
  3. Kajian Teori :
    • Tidak relevan dengan judul/permasalahan yang dikaji
    • Terlalu luas, belum mengarah pada hal-hal yang dipermasalahkan
    • Sangat sederhana, belum nampak wacana keilmuannya
  4. Metode penelitian belum sesuai dengan kaidah penulisan karya tulis ilmiah (tujuan khusus, tempat dan waktu, ruang lingkup penelitian, populasi, sampel penelitian, teknik sampling, metode pengumpulan data dan pengolahan data dari analisis data)
  5. Data yang disajikan kurang lengkap/tidak ada
  6. Instrumen tidak dilampirkan/tidak lengkap/tidak sesuai
  7. Analisis data tidak sesuai dengan metode analisis data yang dipilih dalam metode penelitian, atau permasalahan yang dirumuskan dalam latar belakang (pendahuluan)
  8. Isi tulisan ilmiah pada bab selanjutnya tidak konsisten/tidak ada kesesuaian/tidak seimbang
  9. Kesimpulan dan saran tidak sesuai dengan alur berfikir pada bab-bab sebelumnya
  10. Rekomendasi belum menunjukkan manfaat yang nyata bagi dunia pendidikan
Tinjauan
  1. Penyusunan karya ilmiah belum menggunakan proses berfikir keilmuan (ada masalah, kajian teori, fakta, ulasan/tinjauan, secara ilmiah yang merupakan gagasan penulisan dan kesimpulan)
  2. Masalah yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan pengembangan profesi penulis
  3. Kajian teori :
    • Tidak relevan dengan judul/permasalahan yang dikaji
    • Terlalu luas, belum mengarah pada hal-hal yang dipermasalahkan
    • Sangat sederhana, belum nampak wacana keilmuannya


No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook