Thursday, December 4, 2014

MENGAPA AKU SUKA BENAR NAIK TAKSI KARENA DULUNYA, TIDAK ADA YANG NAKAL



MENGAPA  AKU  SUKA BENAR  NAIK TAKSI
KARENA DULUNYA, TIDAK ADA YANG NAKAL
MENGAPA ORANG TERDORONG KORUPSI
JUMLAH GAJIKU, TAK MASUK AKAL

Pak Polisi  berpesan "Hati-hati kepada penumpang, silakan pilih taksi yang benar-benar terdaftar," pesan Jenderal bintang empat ini di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/12/2014).
"Kalau ragu, jangan naik," tambah Sutarman memberikan imbauan untuk masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih tumpangan taksi.
Tentunya, Kapolri menegaskan bahwa pihaknya akan tetap siaga  di lapangan untuk mencegah terjadinya aksi perampokan penumpang di taksi.
Salah satu contohnya, tegas Sutarman, melalui pelaksanaan operasi zebra yang tengah dilakukan aparat kepolisian.
"Tentu polri melakukan upaya penegakan hukum terhadap taksi gelap," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam waktu 4 hari terakhir terjadi 2 perampokan dengan modus yang sama. Saat penumpang menaiki taksi dan duduk di kursi belakang, tiba-tiba sandaran kursi menekuk dan muncul seseorang dari arah bagasi.
RW yang dirampok pada Jumat (28/11) sekitar pukul 23.00 WIB kehilangan uang dan 2 HP, yaitu BB dan iPhone. Wanita yang bekerja di kawasan Mega Kuningan itu mengaku trauma karena pelaku sempat mengancam akan memperkosanya.
Sementara itu korban kedua, karyawati berinisial RP (30) mengalami perampokan di kawasan SCBD, Jaksel, sekitar pukul 19.30 WIB pada Senin (1/12) kemarin. Komplotan pelaku menguras harta benda warga Tanah Abang, Jakpus ini. Mereka mengambil iPhone 5S, laptop, ATM BCA, dan kalung emas dari tas korban. Pelaku yang sempat mencekik korban memaksanya memberikan pin ATM dan menguras isi ATM korban di sebuah minimarket di Jl Ciniru, Jaksel.

Korban Perampokan: Saya Pastikan Itu Taksi Express

Ilustrasi taksi. (sumber: ist)
Jakarta - Korban perampokan dalam taksi, RP (30), karyawati salah satu perusahaan di Jakarta menyebutkan bahwa pelaku perampokan menggunakan Taksi Express dengan nomor pintu DP-8012.
"Saya pastikan itu (taksi) Express karena ada LED (lampu) merah di depan dashboard dan terdapat logo 'Express' pada jok belakang," kata RP di Jakarta, Rabu (3/12).
Dia mengaku terbiasa menggunakan jasa dua operator taksi, yakni Bluebird atau Express saat pulang kerja di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
Sesaat setelah kejadian, RP juga sempat menghubungi pusat penerangan taksi Express yang membenarkan nomor pintu DP-8012 merupakan armada taksi tersebut.
Petugas itu pun membenarkan armada nomor pintu DP-8012 mengangkut penumpang di sekitar pusat perkantoran korban.
RP menceritakan perampokan terjadi saat taksi melintasi terowongan SCBD. Dari arah jok belakang, mendadak muncul seorang pria yang langsung mencekik lehernya.
Kemudian, pelaku mengancam agar ia tidak berteriak dan mengeluarkan barang berharga di dalam tas, serta memaksa menyebutkan PIN ATM untuk mengambil uang.
Usai beraksi, pelaku sempat membawa korban ke arah Kebayoran Lama, kemudian RP diturunkan di sekitar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pelaku memberikan uang Rp 150.000 untuk ongkos pulang usai beraksi menguras barang berharga miliknya.
Akibat perampokan itu, korban kehilangan komputer jinjing (laptop), iPhone 5S, perhiasan ,dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA.  Penulis: /FIRSumber:Antara

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook