Sunday, February 22, 2015

membisikkan sesuatu kepada Tuhan



ANADAI AKU BERbisik TUHAN


 



M.RAKIB  IKMI  RIAU INDONESIA



      Seandainya aku membisikkan sesuatu kepada Tuhan
Dan lidahku tidak kelu, karena kesuciannya
Aku akan memanjatkan sembah, sambil bertanya
Ya Tuhan yang Mahaagung
      Terdengarkah kepada-Mu himbau burung di hutan, di rimba raya Palestina
Yang sunyi meratapi siang di senja hari?
      Remuk hancur rasa diri memandang sinar lenyap
menjauh di balik gunung dan bukit Zion Israel.
      Perlahan-lahan turun malam menutupi segala pan-
dangan.
                                    *
      Menangis, menangislah hati!
      Wahai hati, alangkah sedap nikmatnya engkau pandai
menangis!
      Apa guna kutahan, apa guna kuhalangi?
                                    *
      Aku terima kasih kepadamu, Tuhan, memberiku hati
tulus-penyerah seindah ini:
            Sedih pedih menangis, waktu menangis!
            Girang gembira tertawa, waktu tertawa!
            Marak mesra bercinta, waktu bercinta!
            Berkobar bernyala berjuang, waktu berjuang!

PERJUDIAN KALAH DAN MENANG

Tidak, bagiku tidak ada kalah dan menang!
Sebab kuputuskan, bahwa kemenangan sudah
pasti untukku saja. Kalah tinggal pada mereka yang lain:
Yang mengeluh bila terjatuh,
Yang menangis bila teriris,
Yang berjalan berputar-putar dalam belantara

*
Di padang lantang yang kutempuh ini,
aku tak mungkin dikalahkan:
Sebab disini jatuh sama artinya dengan bertambah
kukuh berdiri.
Tiap-tiap pukulan yang dipukulkan berbalik berlipat
ganda kepada sipemukul.
Malahan algojoku sekalipun yang akan menceraikan
kepalaku dari badanku, akan terpancung sendiri seumur
hidupnya:
Melihat mataku tenang menutup dan bibirku berbunga
senyum.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook