Tuesday, June 9, 2015

2.ABSTRAK TERJEMAHAN.ARABIYAH



2.ABSTRAK TERJEMAHAN.ARABIYAH


Haji Muhammad Rakib.Jurusan Hukum Keluarga. UIN  SUSKA  Pekanbaru Riau Indonesia. 2015


 Mhd.Rakib. NIM  30891100007.  UIN SUSKA  di Pekanbaru Riau Indonesia. 2015
 Kebiasaan memberi hukuman fisik walaupun ringan, tetap saja dikaetgorikan sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Karena itu, disertasi ini  mengungkapkan permasalahan yang ditimbulkannya, serta sebab-sebab masih bertahannya berbagai model  hukuman inipadapendidikan formal. Penelitianini sifatnya mendesak untuk dilakukan, karena korbannya terus berjatuhan.Masalah pokoknya adalah bagaimana konsep hukuman fisik yang dilarang oleh undang-undang, walaupun sebelumnya sudah ada tuntunannya yang lengkapdi dalam Hukum Islam.
Penelitian ini merupakan doctrinal research dengan menggunakan metode analisis konsep dan falsafah hukumnya  yang merupakan pengembangan  dari metode deskriptif. Fokus kajiannya mendeskripsikan, membahas, mengkritisi dari sisi formal dan material terhadap Hukum Perlindungan Anak Republik Indonesia yang dibandingkan dengan Hukum Islam, sehingga mendapatkan temuan baru berupa hukuman fisik yang tidak dikategorikan kekerasan. Kemudian dianalisis pula dengan kaedah fiqhiyah, dan teori yang relevan. Kontribusi penelitan ini ialah ditemukannya beberapa teori yang  membolehanak diberi sanksi pukulan ringan yang sejalan dengan semangat anti kekerasan dalam Hukum Islam, karena terkait dengan teori maslahah mursalah, dan teori Al-siyasah al-Syar’iyah.
Penelitan ini bermanfaat bagi guru-guru di Indonesia yang gelisah, selama ini, tidak dapat menghukum muridnya yang nakal dengan sanksi hukuman fisik. Pelakunya tidak akan mendapatkan pelindungan hukum. Anak-anak  cenderung menjadi nakal, karena itu Hukum Islam, membolehkan sanksi fisik ringan, jika anak melanggar disiplin, dengan batasan yang jelas, sehingga semangat anti kekerasan di dalamnya tidak bertentangan dengan Hukum Perlidungan Anak Republik Indonesia.

Kata kunci: Hukuman fisik dan Hukum Islam




ABSTRACT

The habit of physical punishment although light, still categorized as a violation of the principle of human rights. Therefore, this dissertation reveals the problems which is caused, and the causes are still survival of the various models of this punishment in formal education. This research are urgent to be done, because the victims continue to fall. The central issue is how the concept of corporal punishment is prohibited by law, although there had previously been a complete guidance in Islamic law.

This study is a doctrinal research using the method of analysis of the concept and philosophy of law which is the development of descriptive methods. The focus of studies describe, discuss, criticize the formal and material terms of the Child Protection Law of the Republic of Indonesia as compared to Islamic law, so getting the new findings in the form of corporal punishment is not considered violent. Then analyzed also the principle fiqhiyah, and relevant theory. The contribution of this research is the discovery of several theories that allow children were given mild blow of sanctions that are in line with the spirit of non-violence in Islamic law, because it is associated with maslahahmursalahtheory, and the theory ofAl-siyasah al-Syar'iyah.

Research is useful for teachers who anxious, so far, that can not punish a naughty pupil with sanctions corporal punishment. Perpetrators will not get legal protection. Children tend to be naughty, because the Islamic law, allows mild physical sanction, if a child violating discipline, with clear boundaries, so that the spirit of non-violence in it does not conflict with the Child Protection Law of the Republic of Indonesia.

           
Kata kunci: Hukuman fisik dan Hukum Islam





ملخص

هذه العادة من العقاب البدني على الرغم من البرد، لا تزال مصنفة باعتبارها انتهاكا لحقوق البشرية. لذلك، هذا أطروحة يكشف عن المشاكل التي تسبب، وأسبابها لا تزال بقاء مختلف نماذج هذه العقوبة في التعليم الرسمي. هذا البحث ملحة ينبغي القيام به، لأن الضحايا لا تزال تنمو. المسألة الرئيسية هي كيف يمكن لمفهوم محظور العقاب البدني بموجب القانون، على الرغم من أن هناك كان قد سبق هدى كامل على الشريعة الإسلامية.
هذا البحث هو البحث الفقهي باستخدام أسلوب تحليل مفهوم وفلسفة القانون التي هو تطوير المنهج الوصفي. تركيز من الدراسات تصف ومناقشة وانتقاد من شكلية وجوهرية في قانون حماية الطفل في جمهورية إندونيسيا بالمقارنة مع الشريعة الإسلامية، وبالتالي الحصول على نتائج جديدة في شكل من أشكال العقاب البدني لا يعتبر عنفا. ثم تحليلها أيضا مع القواعد فقهية، والنظريات ذات الصلة. مساهمة من هذا البحث هو اكتشاف العديد من النظريات التي تسمح الطفل الضرب معتدل مقرة بما يتماشى مع روح اللاعنف في الشريعة الإسلامية، من حيث صلته النظرية مسألة مرسالة ، ونظرية السياسة الشريعة.
هذا البحث مفيدا للمعلمين في اندونيسيا هم لا يهدأ، حتى الآن،  يمكن معاقبة تلميذ شقي مع فرض عقوبات على العقاب البدني. لا سوف الحصول على الحماية القانونية. يميل الأطفال ليكون مؤذ، وذلك لأن الشريعة الإسلامية، ويسمح عقوبة بدنية معتدل، إذا كان الطفل تنتهك الانضباط، مع حدود واضحة، لذلك أن روح اللاعنف في أنها لا تتعارض مع قانون حماية الطفل في جمهورية إندونيسيا.

الكلمات الرئيسية : العقاب البدني والقانون الإسلامي

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook