Thursday, June 11, 2015

BUKAN BERTOPENG SONGKOK HITAM



 NOVEL BUDAYA MALU
 BUKAN BERTOPENG  SONGKOK HITAM

KARYA  RAKIB (Rajin Aktif Kreatif Inovatif Berhasil)
Novel Episode Pertama
         Alasan pertama, sang penyair sering diejek oleh temannya sebagai Doktor kecil yang selalu memakai songkok peci hitam, dan dia mengagumi peci hitam ayahnya sebagai guru mengaji di kampung. Nah istilah “Doktor” dalam bayangan mereka adalah “dokter“ yang mereka kenal sebagai orang yang selalu membawa jarum suntik. Alasan kedua, sang penyair pernah menulis pada buku kumpulan pantunnya, dengan nama yang diberi awalan “Dr…” tapi dia sendiri tidak tahu “Doktor” itu artinya apa dan siapa yang berhak memakainya, karena waktu itu sang penyair baru berumur 12 tahun, hidup di lingkungan tanah rawa pinggiran hutan Kuala Kampar Riau daratan yang bergatasan langsung dengan Kepri, tahun 1972.
         Kisah ini terjadi 40 tahun kemudian, ketika gelar Doktor hampir menjadi kenyataan, sang penyair masih tetap memakai peci hitam. Dia diutus oleh instansi tempat dia bekerja untuk berangkat dari Pekanbaru Riau ke Bandung, dengan pesawat Garuda yang mendarat di Cengkareng Jakarta. Dari Jakarta harus naik travel Cipaganti yang biasanya istirahat di perjalanan untuk makan siang. Tiba-tiba sang penyair merasa pusing sakit kepala. Kemudian mencari antimo di berbagai tempat, tapi semuanya menyatakan antimo obat anti mabuk itu baru saja habis. Seorang wanita cantik memperhatikannya dengan senyum dan pandangan yang aneh. Suasana hiruk pikuk, ramai, tapi ada bagian bangkunya kosong dan agak sepi:
Sang penyair             : Ada puluhan toko di sini, tidak satupun yang menjual antimo, wah aku takut muntah dalam perjalanan selanjutnya. Kepalaku pusing, perutku  mual-mual.
Wanita Cantik           : (Sambil senyum). Apakah Bapak sudi memakan antimo dari dalam dompet saya? Saya bukan wanita baik-baik Pak.
Sang Penyair           :  Antimo dari saiapa saja kan tidak masalah, yang penting dapat menghilangkan rasa mual. (Sang penyair tersenyum menunjukkann rasa kagum, seakan mendapatkann suatu mukjizat, ketika hampir saja putus asa dan sudah siap untuk menderita muntah-muntah) Mbak kalau saya boleh tahu namanya siapa sih? Ngomong-ngomong nih, Mbak(Nona) asal dari mana, berkerja dimana? Kerja apa?
                                        (Jangan-jangan wanita ini, punya penyakit menular, tapi mengapa dia begitu hormat dengan orang yang memakai peci hitam?)
Wanita Cantik              :  Bapak kan pakai songkok hitam, saya tidak bisa , dan susah menyebutkan kepada Bapak apa pekerjaan saya sebenarnya.  Hal ini masalah besar bagi saya.(Wanita itu kelihatan tersipu-sipu malu)

Ketika sang penyair akan melanjutkan pembicaraan, tiba-tiba travel berangkat, seluruh penumpang bergegas masuk mobil, terputuslah pembicaraan sampai di situ. Hanya saja yang menjadi pikiran penyair, mengapa wanita itu begitu enggan memberikan pil antimo kepada orang yang berpeci hitam dalam perjalanan? Dalam pikiran sang penyair, “Diriku memakai songkok hitam bukan karena diriku oarang suci, hanya memakai sebagai bagian dari seni saja. Meresa enak memakainya karena terbiasa dahulunya tujuh tahun belajar di madrasah yang semi pesantren.

10 keistimeawaan dari Songkok Hitam.


1. Songkok hitam merupakan identitas orang Indonesia yang Paling indonesia yang telah diakui oleh dunia.

2. Songkok hitam dikenakan juga oleh umat Islam ketika menegakkan shalat terutama bagi yang belum menunaikan ibadah haji.

3. Merupakan jilbabnya kaum pria, karena tentunya sang pemakai songkok ini tidak akan macam macam kelakuannya ketika mengenakan sokok hitam itu, kecuali di buka dulu.

4. Songkok hitam dianggap lebih menasional, dan kebetulan juga praktis. Tidak ada perdebatan bertele-tele antara golongan, seperti golongan Nasionalis dengan golongan Islam mengenai pemakaian songkok hitam ini.

5. Sering dipakai para tokoh nasional tempo dulu, seperti Jendral Sudirman berpakaian modern tetapi diselinggi songkok hitam dan blangkon secara bergantian.

6. Semua presiden di Indonesia pasti memakai songkok hitam, kecuali megawati. karena songkok hitam merupakan pakaian resmi kepresidenan yang dipelopori oleh presiden pertama RI yaitu Ir. Sukarno.

7. Merupakan mahkota Nusantara, yang berasal dari warisan kebudayaan bangsa Indonesia.

8. Pernah mempopulerkan identitas bangsa Indonesia di mata Internasional. contohnya ketika Perjanjian Linggarjati, Renville, Roem Royen, Konferensi Meja Bundar, sampai Konferensi Tiga Negara, para wakil bangsa selalu menggunakan songkok hitam.

9. Mencerminkan kegagahan seorang pemimpin di Indonesia, tidak bisa di pungkiri lagi tentang kharisma pemakai songkok hitam ini.

10. Yang terakhir adalah songkok hitam dapat digunakan untuk menggantikan fungsi helm (di mata pak pulisi). Karena jika dipakai beramai-ramai, akan terhindar dari tangkapan pak.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook