Saturday, July 4, 2015

SATU KARUNG GANDUM SEBAGAI UPAH MARAH-MARAHMU



UPAH MARAH-MARAHMU

Catatan M.Rakib Muballigh IKMI Pekanbaru Riau Indonesia.2015
1. UPAH CACI MAKI DAN MARAH-RAHMU
         Pada suatu hari, Nabi Muhammad lupa membayar pinjaman gandumnya yang sudah lewat waktu. Datanglah pedagang Yahudi menaci maki Muhammad, mssa’ seorang nabi dan rasul bersikap munafik, janjinya dusta. Umar bin Khattab mencabut pedangnya, ingin membunuh Pedagang Yahudi itu, tapi tangannya dipegang oleh Rasulullah SAW, kemudian cepat mengambil tiga karung gandum, padahal hutang beliau hanya 1 karung saja:

PEDAGANG YAHUDI     :    Mengapa engkau membayar 3 karung?
MUHAMMAD  SAW     :    1 karung membayar hutangku, satu lagi, sebagai permohonan maafku, karena aku terlupa,  satu karung lagi sebagai upah marah-marahmu, sebagai nasehat bagku.
PEDANGANG YAHUDI  :    Seriuskah engkau 3 karung gandung ini, semuanya untukku?
MUHAMMAD SAW       :    Demi Allah, aku serius dan ikhlas, memang semuanya untukmu. Amabillah.
PEDAGANG YAHUDI      :   Kalau begitu “Asyhadu  anla ilaha  illallah, Wa  Asyhadu anna Muhammadarrasulullah. Aku masuk Islam saat ini.

Umar bin Khattab dan semua sahabat yang hadir, serentak mengucapkan  “Allahu Akbar, Allahu akbar. Pedagang Yahudi itupun memperkuat barisan umat Islam dan menjadi sahabat yang baik di kalangan kaum muslimin.

2.  ADA DUA BODI GUARD WANITA MUSLIMAH

          Wanita muslimah keturunan Eropa, berkulit putih, cantik dan masih gadis, terpaksa melewati suatu jalan dalam terowongan yang dikuasai oleh gembong narkoba, perampok dan pemerkosa. Karena tidak ada jalan lain lagi, si gadis melewati jalan itu dengan sangat hati-hati. Tak dapat dielakkan lagi, datanglah seorang pria negro tinggi besar dan bertato, beringas. Tapi dia hanya menatap dari dekat, lama mereka berpandangan, tanpa menganggu sedikitpun. Nah pada esok harinya tersiar berita bahwa laki-laki besar dan bertato itu, sudah ditangkap polisi, karena merampok dan memperkosa.
          Si Gadis  yang tidak jadi diperkosa itu penasaran mengapa dirinya kemarin tidak diganggu?. Gadis itu datang ke penjara, nampaklah laki-laki bertato itu tangannya sudah dirantai, sambil menundukkan kelanya. Dia memandang wajah si Gadis sejenak, lalu menunduk lagi:

SI GADIS                : Mengspa malam kemarin engkau hanya memandang lama-lama kepadaku, tanpa menganggu sedikitpun?
PREMEN BERTATO  : Aku mula ragu, apakah benar engkau didamping dua Bodi guard yang sangat besar badannya. Kuamati sekali lagi ternyatam benar, ada dua laki-laki yang tubuhnya lebih besar pada diriku, senantiasa mengwalmu.
SI  GADIS                  : Aku tidak punya jin dan didampingi siapa-siapa.(Aku tidak mau punya jin)
Esoknya si Gadis, menemui ulama terbesar di lingkungannya, Ulama itu tersenyum, katanya itu bukannya JIN.  Ulama itu hanya bertaanya “Doa apa yang selalu engkau amalkan?. Gadis itu menjawab “Aku hanya selalu membaca ayat kursi. (Informasi dari Teteh Yeyet dari MC, Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru Riau Indonesia, 2015)

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook