Wednesday, August 5, 2015

CAIRAN MEMPENGARUHI SIKAP




CAIRAN TUBUH MEMPENGARUHI SIKAP SESEORANG

 
M.RAKIB JL.CIPTAKARYA . MUBALLIGH IKMI PEKANBARU  RIAU INDONESIA. 2015

Hippocrates dan Galenus Bapak Kedokteran Yunani
Hipocrates berpendapat, bahwa yang mempengaruhi tipe kepribadian seseorang adalah jenis cairan tubuh yang paling dominan, yaitu:
  1. Tipe Choleris
Tipe ini disebabkan cairan empedu kuning yang dominan dalam tubuhnya. Sifatnya agak emosi, mudah marah dan mudah tersinggung.
  1. Tipe melancholis
Tipe ini disebabkan cairan empedu hitam yang dominan dalam tubuhnya. Sifatnya agak tertutup, rendah diri, mudah sedih sering putus asa.
  1. Tipe Plegmatis
Tipe ini dipengaruhi oleh cairan lendir yang dominan. Sifat yang dimilikinya agak statis, lamban, apatis, pasif, pemalas.
  1. Tipe Sanguinis
Tipe ini dipengaruhi oleh cairan darah merah yang dominan. Sifat yang dimilikinya agak aktif, cekatan, periang, mudah bergaul.
Disamping Hippocrates, masih banyak lagi tokoh-tokoh psikologi yang membagi tipe kepribadian berdasarkan aspek biologis. Mereka membaginya berdasarkan bagian yang berbeda-beda atau ciri khas yang berbeda, jadi juga ditemukan hasil yang berbeda pula. Pembagian pada aspek ini juga dilakukan oleh Kretcmer, dan Sheldon.
2. Aspek Sosiologis
Pembagian ini didasarkan kepada pandangan hidup dan kualitas sosial seseorang. Yang menegemukakan teorinya berdasarkan aspek sosiologis ini ialah;
Edward Spranger
Ia berpendapat bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh pandangan hidup mana yang dipilihnya. Berdasarkan hal itu ia membagi tipe kepribadian menjadi;
1)      Tipe teoritis, orang yang perhatiannya selalu diarahkan kepada masalah teori dan nilai-nilai; ingin tahu, meneliti dan mengemukakan pendapat.
2)      Tipe ekonomis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju kepada manfaat sesuatu berdasarkan faedah yang mendatangkan untung rugi.
3)      Tipe esthetis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju kepada masalah-masalah keindahan.
4)      Tipe sosial yaitu orang yang perhatiannya tertuju ke arah kepentingan masyarakat dan pergaulan.
5)      Tipe politis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju kepada kepentingan kekuasaan, kepentingan dan organisasi.
6)      Tipe religius, yaitu  tipe orang yang taat kepada ajaran agama, senang masalah-masalah ketuhanan dan keyakinan.
Muray
Muray membagi tipe kepribadian menjadi;
1)      Tipe teoritis yaitu orang yang menyenangi ilmu pengetahuan berpikir logis dan rasional.
2)      Tipe humanis, yaitu tipe orang yang memiliki sifat kemanusiaan yang mendalam.
3)      Tipe sensasionis yaitu tipe orang yang suka sensasi dan berkenalan.
4)      Tipe praktis yaitu tipe orang yang giat bekerja dan mengadakan praktek.
3. Aspek Psikologis.
Dalam pembagian tipe kepribadian berdasarkan psikologis Prof. Hevman mengemukakan bahwa dalam diri manusia terdapat tiga unsur: emosionalitas, aktivitas dan fungsi sekunder (proses penggiring).
  1. Emosionalitas merupakan unsur yang mempunyai sifat yang didominasi oleh emosi yang positif, sifat umumnya adalah kurang respek terhadap orang lain, perkataan berapi-api, tegas, bercita-cita dinamis, pemurung, suka berlebih-lebihan.
  2. Aktivitas, yaitu sifat yang dikuasai oleh aktivitas gerakan, sifat umum yang tampak adalah lincah, praktis, berpandangan luas, ulet, periang dan selalu melindungi kepentingan orang lemah.
  3. Fungsi sekunder (proses penggiring), yaitu sifat yang didominasi oleh kerentanan perasaan, sifat umum yang tampak; watak tertutup, tekun, hemat, tenang dan dapat dipercaya.
Selanjutnya Carl Gustav yang membagi manusia menjadi dua pokok.
  1. Tipe extrovert, yaitu orang yang terbuka dan banyak berhubungan dengan kehidupan nyata.
  2. Tipe introvert, yaitu orang yang tertutup dan cenderung kepada berpikir dan merenung.
Masing-masing dari tipe extrovert dan introvert memiliki tipe pikiran, perasaan, penginderaan dan intuisi. Sehingga tupe kepribadian manusia tersebut terbagi atas:
  1. Tipe pemikiran terbuka.
  2. Tipe perasaan terbuka.
  3. Tipe penginderaan terbuka.
  4. Tipe intuisi terbuka.
  5. Tipe pemikiran tertutup.
  6. Tipe perasaan tertutup.
  7. Tipe penginderaan tertutup.
  8. Tipe intuisi tertutup.
      Sebenarnya masih banyak lagi selain tipe-tipe di atas pembagian tipe kepribadian menurut para ahli. Hal tersebut dikarenakan berbeda ahli yang mengemukakan berbeda pula pandangannya dan dasar penggolongannya. Yang perbedaan tersebut mengakibatkan perbedaan pembagian. Namun yang telah disebutkan diatas kiranya cukup untuk sebagai bekal dalam rangka mendalami dan membahas kepribadian dalam pandangan psikologi agama.
       Pada tahun 1980 penulis mendapatkan perpeloncoan dari para senior di IAIN Susqa Pekanbaru,Riau Indonesia,  dengan praktek mengisap kompeng, merayap ditanah, meminta tandatangan dipersulit, didenda, dibentak dan memakai pakaian tidak senonoh, bahkan kepala harus dibotakkan, paling tiak, dipotong sangat-sangat pendek. Kini ada  Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil memberi perhatian serius pada tahapan kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) di seluruh sekolah di Kota Bandung pada tahun ajaran baru 2015-2016. Wali Kota secara tegas mengharamkan perpeloncoan yang berujung pada aksi kekerasan.
         Dalam masyarakat diusahakan agar konflik yang terjadi tidak berakhir dengan kekerasan. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu prasyarat, yaitu sebagai berikut.

a. Setiap kelompok yang terlibat dalam konflik harus menyadari akan adanya situasi konflik di antara mereka.
b. Pengendalian konflik-konflik tersebut hanya mungkin dapat dilakukan apabila berbagai kekuatan sosial yang saling bertentangan itu terorganisir dengan jelas.
c. Setiap kelompok yang terlibat dalam konflik harus mematuhi aturan-aturan permainan tertentu yang telah disepakati bersama. Aturan tersebut pada saatnya nanti akan menjamin keberlangsungan hidup kelompok-kelompok yang bertikai tersebut.

      Apabila prasyarat di atas tidak dipenuhi oleh pihak-pihak yang terlibat konflik, maka besar kemungkinan konflik akan berubah menjadi kekerasan. Secara umum, kekerasan dapat didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang menyebabkan cedera atau hilangnya nyawa seseorang atau dapat menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Sementara itu, secara sosiologis, kekerasan dapat terjadi di saat individu atau kelompok yang melakukan interaksi sosial mengabaikan norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat dalam mencapai tujuan masing-masing. Dengan diabaikannya norma dan nilai sosial ini akan terjadi tindakan-tindakan tidak rasional yang akan menimbulkan kerugian di pihak lain, namun dapat menguntungkan diri sendiri.

      Menurut Soerjono Soekanto, kekerasan (violence) diartikan sebagai penggunaan kekuatan fisik secara paksa terhadap orang atau benda. Sedangkan kekerasan sosial adalah kekerasan yang dilakukan terhadap orang dan barang, oleh karena orang dan barang tersebut termasuk dalam kategori sosial tertentu.


      "Saya tegaskan bahwa saya tidak setuju adanya plonco dan kekerasan fisik. Saya akan pastikan lewat Kadisdik itu tidak akan terjadi di Kota Bandung," tegas pria yang akrab disapa Emil itu saat ditemui wartawan di Balai Kota Bandung, Jln. Wastukancana, Senin (27/7).

      Emil menuturkan, kekerasan fisik dalam masa orientasi tidak akan membuat siswa menjadi lebih baik. Yang diperlukan sekarang, tambahnya, justru soal fokus pada peningkatan karakter siswa agar menjadi lebih sopan dan santun.

"Sudah lewat lah masa perpeloncoan fisik seperti itu. Menurut saya itu warisan jadul, harus dihilangkan. Hadirkanlah MOS yang lebih edukatif dan fokus pada peningkatan karakter. Sekarang dibutuhkan itu anak-anak sekolah Bandung yang lebih sopan dan santun," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Emil juga mengklaim sudah meminta kepada Dinas Pendidikan (Disdik) untuk menyediakan layanan pengaduan. Langkah itu dilakukan untuk menampung adanya pelanggaran pada MOS termasuk soal antisipasi adanya pungutan-pungutan liar.

"Saya sudah minta ke Disdik untuk membuat hotline. Minggu ini kita rilis," ujar Emil.

Lebih lanjut Emil berharap, dengan dihilangkannya praktek perpeloncoan di sekolah-sekolah, Kota Bandung bisa menjadi percontohan daerah kondusif.

"Kota Bandung bisa menjadi percontohan kondusifitas selain toleransi agama supaya tidak terjadi seperti di Tolikara," tegasnya.
Lucky M. Lukman

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook