Tuesday, August 4, 2015

ELABORASI HUKUM ISLAM





EKSPOLORASI DAN ELABORASI HUKUM ISLAM

M.Rakib,S.H.,M.Ag..Jl.Ciptakarya Panam Pekanbaru Riau Indonesia 2015


          Hukum Islam yang digali melalui ilmu fiqih, antara tahun 465-470 H Imam Al-Ghazali belajar fiqih dan ilmu-ilmu dasar yang lain dari Ahmad Al- Radzaski di Thus, dan dari Abu Nasral Ismailli di Jurjan. Setelah Imam al-Ghazali kembali ke Thus, dan selama 3 tahun di tempat kelahirannya, beliau mengaji ulang pelajaran di Jurjan sambil belajar tasawuf kepada Yusuf An Nassaj (w. 487 H). Pada tahun itu Imam Al-Ghazali berkenalan dengan al-Juwaini dan memperoleh ilmu kalam dan mantiq. Menurut Abdul Ghofur Ismail Al-Farisi, Imam al-Ghazali menjadi pembahas paling pintar di zamannya. Imam Haramain merasa bangga dengan prestasi muridnya.

         Walaupun kemashuran telah diraih Imam al Ghazali, beliau tetap setia terhadap gurunya sampai dengan wafatnya pada tahun 478 H. sebelum al Juwaini wafat, beliau memperkenalkan Imam al Ghazali kepada Nidzham Al Mulk, perdana menteri Sultan Saljuk Malik Syah, Nidzham adalah pendiri madrasah an Nidzhamiyah. Di Naisabur ini Imam al Ghazali sempat belajar tasawuf kepada Abu Ali Al Faldl Ibn Muhammad Ibn Ali Al Farmadi (w. 477 H/1084 M).

        Setelah gurunya wafat, al Ghazali meninggalkan Naisabur menuju negeri Askar untuk berjumpa dengan Nidzham al Mulk. Di daerah ini beliau mendapat kehormatan untuk berdebat dengan ulama. Dari perdebatan yang dimenangkannya ini, namanya semakin populer dan disegani karena keluasan ilmunya. Pada tahun 484 H/1091 M, Imam al Ghazali diangkat menjadi guru besar di madrasah Nidzhamiyah, ini dijelaskan dalam bukunya al Munkiz min ad Dhalal. Selama mengajar di madrasah tersebut, dengan tekunnya Imam al Ghozali mendalami filsafat secara otodidak, terutama pemikiran al Farabi, Ibn Sina, Ibn Miskawih dan Ikhwan Al Shafa. Penguasaannya terhadap filsafat terbukti dalam karyanya seperti al Maqasid Falsafah Tuhaful al Falasiyah.

         Pada tahun 488 H/1095 M, Imam al Ghazali dilanda keraguan (skeptis) terhadap ilmu-ilmu yang dipelajarinya (hukum teologi dan filsafat). Keraguan pekerjaanya dan karya-karya yang dihasilkannya, sehingga beliau menderita penyakit selama dua bulan dan sulit diobati. Karena itu, Imam al Ghazali tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai guru besar di madrasah Nidzhamiyah, yang akhirnya beliau meninggalkan Baghdad menuju kota Damaskus. Selama kira-kira dua tahun Imam al Ghazali di kota Damaskus, beliau melakukan uzlah, riyadhah, dan mujahadah. Kemudian beliau pindah ke Bait al Maqdis Palestina untuk melakukan ibadah serupa. Sektelah itu tergerak hatinya untuk menunaikan ibadah haji dan menziarahi maqam Rasulullah Saw.

         Sepulang dari tanah suci, Imam al Ghazali mengunjungi kota kelahirannya di Thus, disinilah beliau tetap berkhalwat dalam keadaan skeptis sampai berlangsung selama 10 tahun. Pada periode itulah beliau menulis karyanya yang terkenal "Ihya' Ulumuddin"/the revival of the religious (menghidupkan kembali ilmu agama). Di kota inilah (Thus) beliau wafat pada tahun 505 H / 1 desember 1111 M.

       Abul Fajar al-Jauzi dalam kitabnya al Asabat ‘inda Amanat mengatakan, Ahmad saudaranya Imam al Ghazali berkata pada waktu shubuh, Abu Hamid b
1.      Eksplorasi adalah kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi yang baru. 
2.      Elaborasi adalah penggarapan secara tekun dan cermat. 
3.      Konfrimasi adalah pembenaran, penegasan, dan pengesahan
       Aplikasi ketiga istilah tersebut dalam rancangan dan proses pembelajaran. Pengaplikasian ketiga istilah tersebut dalam rancangan dan proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
Dalam kegiatan eksplorasi, guru melibatkan peserta didik dalam mencari dan menghimpun informasi, menggunakan media untuk memperkaya pengalaman mengelola informasi, memfasilitasi peserta didik berinteraksi sehingga peserta didik aktif, mendorong peserta didik mengamati berbagai gejala, menangkap tanda-tanda yang membedakan dengan gejala pada peristiwa lain, mengamati objek di lapangan dan labolatorium.
Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus ekplorasi adalah
Peserta didik :
  • menggali informasi dengan membaca, berdikusi, atau percobaan
  • mengumpulkan dan mengolah data

Guru :
  • menggunakan berbagai pendekatan dan media
  • memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan sumber belajar
  • melibatkan peserta didik secara aktif

Dalarn kegiatan elaborasi, guru mendorong peserta didik membaca dan menuliskan hasil eksplorasi, mendiskusikan, mendengar pendapat, untuk lebih mendalami sesuatu, menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen, mendalami pengetahuan tentang sesuatu, membangun kesepakatan melalui kegiatan kooperatif dan kolaborasi, membiasakan peserta didik membaca dan menulis, menguji prediksi atau hipotesis, menyimpulkan bersama, dan menyusun laporan atau tulisan, menyajikan hasil belajar.
Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus elaborasi adalah
Peserta didik :
  • melaporkan hasil eksplorasi secara lisan atau tertulis, baik secara individu maupun kelompok
  • menanggapi laporan atau pendapat teman
  • mengajukan argumentasi dengan santun

Guru :
  • memfasilitasi peserta didik untuk berpikir kritis, menganalisis, meemcahkan masalah,
  • bertindak tanpa rasa takut
  • memfasilitasi peserta didik untuk berkompetisi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik terhadap apa yang dihasilkan peserta didik melalui pengalaman belajar, memberikan apresiasi terhadap kekuatan dan kelemahan hasil belajar dengan menggunakan teori yang dikuasai guru, menambah informasi yang seharusnya dikuasai peserta didik, mendorong peserta didik untuk menggunakan pengetahuan lebih lanjut dari sumber yang terpercaya untuk lebih menguatkan penguasaan kompetensi belajar agar lebih bermakna. Setelah memeperoleh keyakinan, maka peserta didik mengerjakan tugas-tugas untuk mengasilkan produk belajar yang kongkrit dan kontekstual. Guru membantu peserta didik menyelesaikan masalah dan menerapkan ilmu dalam aktivitas yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus konfirmasi
Peserta didik :
  • melakukan refleksi terhadap pengalaman belajarnya

Guru :
  • memberi umpan balik positif kepada peserta didik
  • memberi konfirmasi melalui berbagai sumber terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
  • berperan sebagai narasumber dan fasilitator
  • memberi acuan agar peserta didik melakukan pengecekan hasil ekplorasi
  • memberi motivasi kepada peserta didik
Demikian, gunakan inspirasi Anda untuk menginspirasi siswa, itu yang terpenting !

Sumber : alenmarlissmpn1gresik.wordpress.com

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook