Tuesday, September 8, 2015

Paksa Mahasiswa Makan Babi,



Catatan M.Rakib Muballigh

IKMI Pekanbaru Riau Indonesia

Paksa Mahasiswa Makan Babi,

Sekolah Ini Didenda Rp986 Juta

Mahasiswa itu seorang muslim.
Pebriansyah Ariefana : 13 May 2015 | 15:41
Suara.com - Sebuah sekolah memasak di Denmark, Holstebro Culinary School diputus bersalah setelah memaksa salah satu mahasiswaya memakan makanan yang terbuat dari daging babi. Mahasiswa itu merupakan muslim.
Holstebro Culinary School diputus didenda USD 75.000 atau hampir Rp 1 miliar. Sekolah banding. Sehingga pengadilan menurunkan denda USD 1.366.
Cerita paksaan untuk memakan babi itu dimulai ketika ada salah satu kelas memasak yang bahan-bahan masakannya adalah babi. Begitu masakan sudah selesai, semua peserta memasak diminta mencicipi hasil masakan. Namun salah seorang mahasiswa yang tak ingin disebutkan namanya itu menolak. Dengan alasan Islam melarang umatnya memakan babi karena haram.
Namun si mahasiswa dipaksa. Dia pun memakan makanan itu. Setelah itu, sang mahasiswa melaporkan paksaan itu ke pengadilan. Sekolah dituduh melakukan diskriminasi.
Si mahasiswa memberikan barang bukti rekaman suara saat pejabat sekolah itu memaksa dirinya memakan masakan babi. Akhirnya sekolah itu diputus bersalah. (jpost)
Babi haram dalam injil...
Imamat 11:7-8
וְאֶת - הַחֲזִיר כִּי - מַפְרִיס פַּרְסָה הוּא,
וְשֹׁסַע שֶׁסַע פַּרְסָה , וְהוּא , גֵּרָה לֹא - יִגָּר;
טָמֵא הוּא , לָכֶם
“We eth hazir kimaphres persahu
weshosa’ shesa’ persah we hu gerah
loyigar thame hu lakhem”
Demikian juga babi walaupun berkuku
belah, yaitu kukunya bersela panjang,
haram ia bagimu
מִבְּשָׂרָם לֹא תֹאכֵלוּ, וּבְנִבְלָתָם לֹא
תִגָּעוּ ; טְמֵאִים הֵם , לָכֶם
“Mibsoram lo thokhelu ukhnikhlatam lo
thiga-u theme im hem lakhem”
Dari dagingnya janganlah engkau
makan dan jangan pula tersentuh
bangkainya, haram semuanya itu
bagimu.
Kata yang digunakan dalam ayat ini adalah
הַחֲזִיר (hazir) yang berarti babi. Coba
paste kata הַחֲזִיר ke Google Translate
(Hebrew to English), maka akan muncul
kata: pig, pork, swine, hog.
Bila kita artikan dalam bahasa Indonesia
maka itu berarti Babi atau daging Babi.
Dengan adanya ayat alkitab tersebut
diatas yang telah menghalangi mereka
untuk makan daging babi, maka mereka
mengadakan perubahan dalam
terjemahan bahasa Indonesia pada tahun
1996 dengan mengubah kata Babi
menjadi Babi Hutan kecuali dalam Alkitab
versi Indonesian Literal Translation edisi
2006, 2008 tetap tertulis Babi. Padahal
bila kita lihat bahasa asli alkitab ibrani
tertulis הַחֲזִיר (hazir) yang artinya babi
dan bukan tertulis
חזיר בר (hazir ver) atau בר חזירים (ver
hazirim) yang artinya babi-babi liar / babi
hutan.
Menjadi pertanyaan, mengapa umat
Kristiani tidak mengharamkan makan babi,
justru malah mereka menghalalkannya??
Ternyata tanpa mereka sadari, mereka
telah mengikuti paham Paulus yang
mengatakan bahwa segala sesuatu itu
halal. Perhatikan ucapan Paulus sbb:
1 Korintus 6:12
Πάντα μοι ἔξεστιν, ἀλλ’ οὐ πάντα
συμφέρει· πάντα μοι ἔξεστιν, ἀλλ’ οὐκ
ἐγὼ ἐξουσιασθήσομαι ὑπό τινος.
“Panta moi exestin all ou panta sumtherel
panta moi exestin all ouk ego
exousiasthesomai upo tinos”
Semuanya halal bagiku namun tidak
semuanya berguna, semuanya halal
bagiku namun aku tidak diperbudak suatu
apapun
Ayat tersebut adalah Surat Kiriman Paulus
kepada jemaatnya didaerah Korintus.
Pendapat Paulus yang menghalalkan
sesuatu, seperti daging babi dan lain-lain,
bertolak belakang dengan firman Allah
yang mengharamkan babi.
Sebagai umat beragama yang taat,
semestinya yang diikuti adalah firman
Allah, bukan pendapat Paulus yang hanya
manusia biasa.
Seandainya umat Krsitiani mengikuti
firman Allah tentang haramnya babi dll,
dan bagaimana cara menyembelih hewan,
rasanya dalam hal makanan, tidak terlalu
diragukan lagi antara Islam dan Kristan
bila menghadapi jamuan atau sejenisnya.
Lalu…
1 Timotius 4:4-5
ὅτι πᾶν κτίσμα Θεοῦ καλόν, καὶ οὐδὲν
ἀπόβλητον μετὰ εὐχαριστίας
λαμβανόμενον·
ἁγιάζεται γὰρ διὰ λόγου Θεοῦ καὶ
ἐντεύξεως.
“Oti pan ktisma theou kalon kai ouden
apobleton meta eucharistias
laubanomenon”
“Agiazetai gar dia logou theou kai
evteuxeos”
Karena semua yang diciptakan Allah itu
baik dan suatupun tidak ada yang haram,
jika diterima dengan ucapan syukur,
Sebab semua itu dikuduskan oleh firman
Allah dan doa.
Mari kita lihat ayat buatan Paulus pada
Timotius diatas, dengan dalih ini maka
bukan hanya babi yang halal tapi
semuanya, segala sesuatu yang bisa
masuk ke dalam mulut adalah halal jika
dibacakan doa dan dengan rasa syukur.
Oleh karena itu dengan dalih ini maka
penginjil yang taatpun seperti aktor
evangelis kawakan RMS masuk bui sampai
dua kali dengan kasus yang sama, karena
sebelum mengkonsumsi shabu dan
narkoba mungkin membaca doa terlebih
dahulu, sehingga shabu tersebut sudah
dikuduskan oleh doa. Mungkin masih
banyak Kristen taat yang lain menjadi
korban yang sama dengan ayat diatas.
Sangat tidak relevan bila ayat ini
diterapkan di zaman sekarang yang sudah
banyak jenis Khamar/Nabidz serta semua
barang konsumsi yang tidak baik bagi
kesehatan, jiwa, dan raga.
Oke, inilah dia alasan-alasan kenapa babi
diharamkan, tidak baik dan tidak layak
konsumsi. Karena tidaklah sesuatu hal
diharamkan kecuali karena keburukannya.
Babi adalah tempat bertampungnya
penyakit.
Babi membawa beberapa bibit penyakit
seperti Cacing pita (Taenia solium), Cacing
spiral (Trichinella spiralis), Cacing tambang
(Ancylostoma duodenale), Cacing paru
(Paragonimus pulmonaris), Cacing usus
(Fasciolopsis buski), Cacing Schistosoma
(japonicum), Bakteri Tuberculosis (TBC),
Bakteri kolera (Salmonella choleraesuis),
Bakteri Brucellosis suis, Virus cacar (Small
pox), Virus kudis (Scabies), Parasit
protozoa Balantidium coli, Parasit
protozoa Toxoplasma gondii. Tubuh babi
banyak mengandung racun, cacing-caing
dan penyakit-penyakit terpendam.
Meskipun beberapa dari kontaminasi
penyakit ini terpendam pada hewan lain,
dokter hewan modern mengatakan bahwa
babi jauh lebih cenderung kepada
penyakit-penyakit ini dibanding hewan
lainnya. Ini bisa jadi karena babi suka
mengais-ngais dan akan makan segala
jenis makanan, termasuk serangga mati,
cacing, bangkai membusuk, kotoran
(termasuk mereka sendiri), sampah, dan
babi lainnya.
Anda mau kalau sampai seperti ini, 3 Kg
Cacing Pita bersarang di tubuh anak
kecil ???
Daging daging babi sulit dicerna
Daging daging babi sulit dicerna dan dapat
menyebabkan gangguan pencernaan
kronis.
Meskipun empuk dan terkesan lezat,
namun karena banyak mengandung
lemak, daging babi sulit dicerna.
Akibatnya, nutrien (zat gizi) tidak dapat
dimanfaatkan tubuh.
Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad Sayyid,
penulis buku “Rahasia Kesehatan Nabi”
menuliskan (p. 186-199): Persentase
kandungan lemak beberapa jenis daging
Jenis daging Persentase kandungan
lemak :
>> Gemuk Sedang Kurus
>> Daging Babi 91 60 29
>> Daging Sapi 35 20 6
>> Daging Domba 56 29 14
Selain itu jika dibiarkan berada di udara
terbuka maka daging yang pertama kali
busuk adalah daging babi, diikuti daging
domba dan yang terakhir adalah daging
sapi. Akan tetapi apabila daging-daging
tersebut dimasak, maka yang paling
lambat masaknya adalah daging babi.
Dari hasil penelitian juga diperoleh
kesimpulan bahwa daging kambing dan
daging sapi berada dalam lambung selama
3 jam proses pencernaan sempurna,
sementara daging babi bisa berada dalam
lambung selama 5 jam hanya untuk
memperoleh hasil pencernaan yang
sempurna.
Menurut Prof. A.V. Nalbandov (Penulis
buku : Adap-tif Physiology on Mammals
and Birds) menyebutkan bahwa kantung
urine (vesica urinaria) babi sering bocor,
sehingga urine babi merembes ke dalam
daging. Akibatnya, daging babi tercemar
kotoran yang mestinya dibuang bersama
urine. Itu lah mengapa konsumen daging
babi sering mengeluhkan bau pesing pada
daging babi.
Lemak punggung (back fat) tebal dan
mudah rusak oleh proses ransiditas
oksidatif (tengik), tidak layak dikonsumsi
manusia.
Babi merupakan carrier virus/penyakit Flu
Burung (Avian influenza) dan Flu Babi
(Swine Influenza). Di dalam tubuh babi,
virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula
tidak ganas bermutasi menjadi H1N1/
H5N1 yang ganas/mematikan dan
menular ke manusia.
Menurut Prof Abdul Basith Muh. Sayid
berbagai penyakit yang ditularkan babi
seperti, pengerasan urat nadi, naiknya
tekanan darah, nyeri dada yang
mencekam (Angina pectoris), radang
(nyeri) pada sendi-sendi tubuh.
Dr. Murad Hoffman (Doktor ahli & penulis
dari Jerman) menulis bahwa memakan
babi yang terjangkiti cacing babi tidak
hanya berbahaya, tapi juga menyebabkan
peningkatan kolesterol tubuh dan
memperlambat proses penguraian protein
dalam tubuh. Ditambah lagi, cacing babi
menyebabkan penyakit kanker usus, iritasi
kulit, eksim, dan rheumatic serta virus-
virus influenza yang berbahaya hidup dan
berkembang di musim panas karena
medium (dibawa oleh) babi.
Penelitian ilmiah di Cina dan Swedia
menyebutkan bahwa daging babi
merupakan penyebab utama kanker anus
dan usus besar.
Dr Muhammad Abdul Khair (penulis
buku : Ijtihaadaat fi at Tafsir Al Qur’an al
Kariim) menuliskan bahwa daging babi
mengandung benih-benih cacing pita dan
Trachenea lolipia. Cacing tersebut
berpindah kepada manusia yang
mengkonsumsi daging babi.
DNA babi mirip dengan manusia, sehingga
sifat buruk babi dapat menular ke
manusia. Beberapa sifat buruk babi
seperti, Binatang paling rakus, kotor, dan
jorok di kelasnya, Kemudian kerakusannya
tidak tertandingi hewan lain, serta suka
memakan bangkai dan kotorannya sendiri
dan Kotoran manusia pun dimakannya.
Sangat suka berada di tempat yang basah
dan kotor. Untuk memuaskan sifat
rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan,
ia muntahkan isi perutnya, lalu dimakan
kembali. Lebih lanjut Kadang ia
mengencingi pakannya terlebih dahulu
sebelum dimakan.
Jadi mau apa lagi? Bahwa seseorang itu
berkelakuan sesuai dengan apa yang
dimakannya.
Daging babi mengandung senyawa
histamin dan imidazol dalam jumlah yang
berlebihan yang dapat menyebabkan
gatal-gatal dan peradangan; hormon
pertumbuhan yang menstimulasi
peradangan dan pertumbuhan;
mengandung sulfur lendir mesenchymal
yang menyebabkan pembengkakan dan
penyimpanan lendir di tendon dan tulang
rawan yang mengakibatkan radang sendi,
rematik, dll. Sulfur membantu
menyebabkan tendon dan ligamen
manusia diganti oleh jaringan lunak
mesenchymal dari babi, dan degenerasi
tulang rawan manusia.
Berikut ini adalah kutipan langsung dari
“Apa yang Alkitab Katakan Tentang Makan
Sehat” oleh Dr Rex Russell .
Salah satu alasan perintah Tuhan untuk
melarang daging babi adalah bahwa
sistem pencernaan babi benar-benar
berbeda dari seekor sapi. Babi adalah
binatang yang rakus, tidak pernah tahu
kapan harus berhenti makan. Asam perut
babi menjadi encer karena banyaknya
jumlah makanan itu yang memungkinkan
semua jenis hama untuk melewati lapisan
pelindung. Parasit, bakteri, virus, dan
racun dapat masuk ke dalam daging babi
karena makan berlebihan. Racun-racun
dan agen-agen infeksi dapat ditularkan
kepada manusia ketika manusia memakan
daging babi.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook