Thursday, January 21, 2016

Jangan salah mengartikan istilah "kalangkang". Di Sumbar sangat terlarang



DAHSYATNYA KEKUATAN
SEBUAH HAYALAN
Jangan salah mengartikan istilah "kalangkang". Di Sumbar sangat terlarang 

M.Rakib Jamari mencatat.....Di Kampar Riau daratan ada pula lagu KUTANG BARENDO, AGAK menusik rasa malu. Karena artnya BH yang berasesoris. Di Jawa baarat lain lagi. KALANGKANG , ternyata artinya hayalan yang tinggi dan dahsyat……Bukan karena “Roro Jonggrang” ataupun bacang kalau saya teringat “Kalangkang”. Saya memang penyuka lagu pop Sunda. Kalangkang dalam bahasa Indonesia artinya bayangan, khayalan, atau sejenisnya.. ini.. Biasanya setiap mendengar lagu ini saya selalu teringat pada kekasih saya. Mendengar lagu yang diciptakan oleh Nano S ini, saya terbawa pada sebuah lamunan. Tapi, tadi pas saya mendengar lagu yang dinyanyikan oleh pencipta yang berduit dengan Nini Meida ini saya malah teringat pada Prabowo Subianto. Mungguhing dina impenan Geuning sakitu deudeuhna Kanyaaah nu wening bersih Satia jadi kakasi Itu adalah empat baris pertama lirik lagu “Kalangkang” yang artinya lebih kurang, “Tinggi dalam lamunan.


 Ternyata begitu cintanya. Rasa sayang yang bening bersih. Setia sebagai kekasih”. Pas banget kan? Prabowo ingin sekali menjadi presiden. Sejak 2004 ia sudah berupaya menggapai cita-citanya dengan mengikuti konvensi Partai Golkar. Begitu kuatnya harapannya itu sampai ia tidak bosan mengikuti pemilu presiden. Dan, saking berharapnya ia tidak mau melepaskan kesempatan menjadi presiden di tahun 2014 ini. Bisa jadi ini karena kuatnya kecintaannya pada cita-citanya yang setinggi langit itu. Boleh saja orang melamun. Mau melamun jadi Batman, Superman tidak ada yang melarang. Jangankan melamun menjadi presiden, melamun menjadi titisan Allah pun sah-sah saja. Jangankan melamun mendesak Allah untuk menuruti segala kemauannya, melamun membunuh Allah pun tidak aka ada yang memidanakannya. Itulah kekuatan sebuah lamunan yang memiliki kebebasan tanpa ujung. Tapi, begitu diwujudkan maka lamunan bisa mendatangkan masalah. Boleh saja kalau Prabowo membayangkan pendukungnya rela berjuang mati-matian sampai-sampai membayangkan akan ada puputan di negeri ini. Tapi, begitu ia mengatakan kepada ibu-ibu untuk mempersiapkan dapur-dapur umum tentunya menjadi pertanyaan. Untuk keperluan apa dapur-dapur umum itu? Boleh-boleh saja Prabowo membayangkan kalau dirinya kalah karena dicurangi secara TSM. Sama dengan bolehnya ia membayagkan kalau memiliki puluhan ribu saksi dan 10 truk barang bukti. Faktany? Hanya ada 10 kotak barang bukti dan jangankan puluhan ribu saksi, 50 saksi saja yang dihadirkan Tim PraHara malah jadi bahan tertawan. Jangankan menguatkan dalil adanya kecurangan, soal C1 saja tidak paham. Kalau saja Prabowo bisa membuktikan kecurangan yang dituduhkannya. MK pastinya akan mengabulkan gugatannya. Dan, kalau itu berhasil besar kemungkinan dalam PSU nanti ia yang akan memenangkan pemilu. Tapi, sayang karena kemungkinan gagal, cita-cita Prabowo itu sebelas dua belas dengan lagu “Kalangkang” Hanjakal ….hanjakal teuing Endah ngan ukur kalangkang… Harepan ... harepan …. diri Sing nyanding jeung kanyataan Yang artinya kurang lebihnya seperti ini, “Sayang sungguh sayang. Indah hanya bayangan. Harapan... harapan diri. Semoga sesuai dengan kenyataan. Kabagjaan nu duaan…..nu duaan Kebahagiaan milik berdua... milik berdua. Biarkan Prabowo dan pendukungnya dengan lamunannya. Saya pun akan kembali melamunkan sang kekasih. Rambut panjang nu ngarumbay Disangkeh panangan nyampay Lalaunan raray tanggah Rangkulan karaos pageuh Luhur pasir tepung geten Perlambang asih nu mekar Kabagjaan nu duaan…..nu duaan

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gatotswandito/dengar-kalangkang-malah-ingat-prabowo_54f5fcdda3331184118b46a3

       Di Kampar Riau daratan, ada nyanyian “Kutang Barendo”, rasanya agak  sensirif juga, agak mengusik rasa kesopanan, karena kutang barendo, artinya BH, yang pakai asesoris..Rasa malu yang positif memang harus dipelihara.

       Hayalan itu dalan bahasa Sunda disebut  ,, KALANGKANG’, tapi disebut sebat di Sumatra,. “Kalangkang” artinya kemaluan, qubul dan dubur. Penulis orang Sumatera jadi agak berat , malu rasanya mengucapkan kata “Kalangkang ni. Lain halnya di negeri Pasundan. Bukan karena “Roro Jonggrang” ataupun bacang kalau saya teringat “Kalangkang”. Saya memang penyuka lagu pop Sunda. Kalangkang dalam bahasa Indonesia artinya bayangan, khayalan, atau sejenisnya.. ini.. Biasanya setiap mendengar lagu ini saya selalu teringat pada kekasih saya. Mendengar lagu yang diciptakan oleh Nano S ini, saya terbawa pada sebuah lamunan.

        Tapi, tadi pas saya mendengar lagu yang dinyanyikan oleh pencipta yang berduit dengan Nini Meida ini saya malah teringat pada Prabowo Subianto. Mungguhing dina impenan Geuning sakitu deudeuhna Kanyaaah nu wening bersih Satia jadi kakasi Itu adalah empat baris pertama lirik lagu “Kalangkang” yang artinya lebih kurang, “Tinggi dalam lamunan. Ternyata begitu cintanya. Rasa sayang yang bening bersih. Setia sebagai kekasih”. Pas banget kan? Prabowo ingin sekali menjadi presiden.

       Sejak 2004 ia sudah berupaya menggapai cita-citanya dengan mengikuti konvensi Partai Golkar. Begitu kuatnya harapannya itu sampai ia tidak bosan mengikuti pemilu presiden. Dan, saking berharapnya ia tidak mau melepaskan kesempatan menjadi presiden di tahun 2014 ini. Bisa jadi ini karena kuatnya kecintaannya pada cita-citanya yang setinggi langit itu. Boleh saja orang melamun. Mau melamun jadi Batman, Superman tidak ada yang melarang. Jangankan melamun menjadi presiden, melamun menjadi titisan Allah pun sah-sah saja. Jangankan melamun mendesak Allah untuk menuruti segala kemauannya, melamun membunuh Allah pun tidak aka ada yang memidanakannya. Itulah kekuatan sebuah lamunan yang memiliki kebebasan tanpa ujung. Tapi, begitu diwujudkan maka lamunan bisa mendatangkan masalah. Boleh saja kalau Prabowo membayangkan pendukungnya rela berjuang mati-matian sampai-sampai membayangkan akan ada puputan di negeri ini. Tapi, begitu ia mengatakan kepada ibu-ibu untuk mempersiapkan dapur-dapur umum tentunya menjadi pertanyaan. Untuk keperluan apa dapur-dapur umum itu? Boleh-boleh saja Prabowo membayangkan kalau dirinya kalah karena dicurangi secara TSM. Sama dengan bolehnya ia membayagkan kalau memiliki puluhan ribu saksi dan 10 truk barang bukti. Faktany? Hanya ada 10 kotak barang bukti dan jangankan puluhan ribu saksi, 50 saksi saja yang dihadirkan Tim PraHara malah jadi bahan tertawan. Jangankan menguatkan dalil adanya kecurangan, soal C1 saja tidak paham. Kalau saja Prabowo bisa membuktikan kecurangan yang dituduhkannya.

      MK pastinya akan mengabulkan gugatannya. Dan, kalau itu berhasil besar kemungkinan dalam PSU nanti ia yang akan memenangkan pemilu. Tapi, sayang karena kemungkinan gagal, cita-cita Prabowo itu sebelas dua belas dengan lagu “Kalangkang” Hanjakal ….hanjakal teuing Endah ngan ukur kalangkang… Harepan ... harepan …. diri Sing nyanding jeung kanyataan Yang artinya kurang lebihnya seperti ini, “Sayang sungguh sayang. Indah hanya bayangan. Harapan... harapan diri. Semoga sesuai dengan kenyataan. Kabagjaan nu duaan…..nu duaan Kebahagiaan milik berdua... milik berdua. Biarkan Prabowo dan pendukungnya dengan lamunannya. Saya pun akan kembali melamunkan sang kekasih. Rambut panjang nu ngarumbay Disangkeh panangan nyampay Lalaunan raray tanggah Rangkulan karaos pageuh Luhur pasir tepung geten Perlambang asih nu mekar Kabagjaan nu duaan…..nu duaan

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gatotswandito/dengar-kalangkang-malah-ingat-prabowo_54f5fcdda3331184118b46a3

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook