Friday, January 29, 2016

PANAS DALAM PUISI, SEJUK DALAM NALURI Karya Muahammad Rakib Sastra

PANAS DALAM PUISI,
 SEJUK DALAM NALURI
Karya Muahammad Rakib Sastra Candra Darma

Jl.Ciptakarya Gg.Waduk Paman Pekanbaru Riau Indonesia

PUiSI kalau tak panas, akan cepat basi,
Naluri kalau tidak sejuk, tidak terbujuk.
Serasa manis sesejuk , bagaikan embun,yang dipukul sinar mentari.
Seperti lagu anak gembala yang merdu,
Demikian rasa,apalah arti sebuah puisi,
Datang sebentar, tiba-tiba, perginya juga tiba-tiba,
Naluri itu membisik, mengajak aku berpantun,
Mendayung jiwa ke tempat dingin, sejuk dan membujuk.


Tanpa iman, naluri hanya gelap …
Di kala kusadar kurengkuh hanya bayang sendiri
Kala sudah henti penaku bersenandung
Dimana kala itu kataku tak lagi cukup
Bekukan rasa, melaui kitab suci yang dibaca.
Leburkan cinta kepadaTuan alam semsta
Kecintaan terhadap dunia, tinggal puing-puing halus
terjurai hampir pupus
dalam sisa yang tiada lagi tulus

Fitrah hati nurani, terpekur jiwa gulana
Ingin tuangkan dalam bejana
Melemparnya jauh ke dasar palung!

Aku rindu…kehenungan jahajjud sepi malam berlalu,
Rebah manja di pangkuan bulan dan bintang yang kaku
Mencium dalam…lembut kasih sayang Allah begitu syahdu,
Membenamkan wajah dalam sajdah di dekap ramat-Mu

Kenagan lama,  kali  ini, jangan sampai tak ada yang mencari cinta Allah sejati
Ribuan novel ada di antara gudang, rumah tua, pada cerita
Buku-buku lama, dekat tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
Gelombang hrapan, menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Motor tuaku dari Panam, disambut gerimis mempercepat kelam.
Ada juga memakai rompi, bak kelepak  elang
Helem, menyinggung muram, desir hari lari berenang
Di kantorku di Kulim, menemukan  bujuk dalam harapan.
Jangan sampai para pegawai tidak bergerak
dan kini tanah dan air  tidak tidur, walaupun  hilang ombak
Apabila selesai suatu urusan, buat program baru  lagi.
Karyaku bukan untuk dirikuu sendiri.
Hudup ini, teruis berjalan untuk beramal.
Buku-buku yang kuterbitkan, menyisir semenanjung,
masih pengap harap dapat dipetik niat baiknya.

Ada pantun yang sekali-sekali tiba di ujung pantai.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook