Saturday, January 2, 2016

PANTUN JANGAN MENYIKSA ANAK (Dalam Disertasi Dr.M.Rakib,S.H.)

A.   MENGHUKUM PENYIKSA

1.Kesamaan Hukum Islam dan Hukum Perlindungan anak Indonesia

Sama-sama menghukum orang dewasa,
Jika anak mereka siska,
Baik guru, maupun orang biasa
Dilaporkan ke polisi untuk diperiksa.

Melindungi anak sebagai fitrah islami,
Merupakan hak, paling asasi.
Anak jangan, dicaci maki,
Jangan diancam jangan dipukuli.

Sama-sama mengedepankan ,
Kelemah lembutan yang sopa.
Quran surat ali Imran, satu lima Sembilan,
Lambing terhadap pencegahan kekerasan.

Dengan kelemah lembutan, meraih kemudahan,
Inilah sikap yang menjadi teladan.
Pada para nabi, utusan tuhan,
Berlaku sampai, akhir zaman.

               Pada kelembutan, ada keindahan,
               Begitu rasul memberi pesan.
               Kepada aisyah, ibu teladan,
               Kekerasan hanya membawa kejelekan


Sama-sama sederhana, kalau menghuku,
Kalau pun salah, masih bisa senyum.
Karena ringannya, semua maklum,
Diajari minta maaf dan mohon ampun.

Kata-kata ancaman, diganti kata anjuran,
Tidak boleh mengundak kehardikan.
Sekedar mengetahui, dosa yang dilakukan,
Hindarilah, hukuman beberapa pukulan.

Alternatif terakhir, boleh pukulan
Tapi sifatnya, harus ringan.
Sekedar memberi sedikit, peringatan,
Fungnya untuk pencegahan.

Bisa menegur, dengan pandangan,
Isyarat adanya suatu kemaran.
Agar berhenti berbuat kesalahan,
Anak yang baik, dapat mengartikan.

Ketika orang tua, menggelengkan kepala,
Anak mengerti, apa maksudnya.
Ada terangan, tanda tak rela,
Diterangkan dengan, suka rela.

B.   TIDAK SUKA KASAR DAN KERAS

Islam tidak suka, sikap yang keras,
Hukuman jangan, melampaui batas.
Hak anak tidak boleh terampas,
Didiklah anak, dengan ikhlas.

Jangan mencari-cari kesalahan,
Agar tak timbul penyesalan.
Hukuman hanya untuk perbaikan,
Bukan untuk keburukan.

Lemahnya nilai keagamaan,
Penyebab orang yang menggunakan pukulan.
Penduduknya akal, dan kesabaran
Jauh dari, rasa kasihan.

Pukulan tidak boleh berbekas,
Bagi guru yang mengajar dikelas.
Jangan mengandalkan, jalan pintas,
Mohon tuntunan yang maha diatas

Jangan ada tetesan darah,
Tidak ada pula yang patah.
Balas kasihan pada sesama makhluk Allah,
Hapuskan ego yang salah.

Salafi wahabi, dituduh keras,
Walapun beramal sangat ikhlas.
Konflik terus, hati menetas,
Tuduhan bid’ah pedih dan pedas.


Lain pula penampilan JIL,
Kritiknya, yang ganjil-ganjil.
Membela homo mereka tampil,
Atas nama HAM yang jahil.

                Hak asasi Allah, dianggap kecil,
Hak Asasi manusia, katanya adil.
Yang dipakai logika kancil                                  
Asalkan dapat makan, berbuat degil.

Janganlah mempertontonkan kekerasan,
Ketika anda memberikan hukuman.
Jika sangat terpaksa, dapat dimaafkan,
Tapi jangan sampai berlebihan.

Hal yang diharapkan dalam kehidupan,
Anak-anak bersikap sopan.
Jangan ada yang melawan,
Demi kebaikan di masa depan.

Termasuk bagian kekerasan pernikan dini,
Misalnya Ulfa dan Saleh Puji.
Gadis umur dua belas jangan dinikai,
Jangan dipaksa menjadi istri.




No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook