Sunday, October 2, 2016

DO NOT BE AFRAID spelled SARA WHEN ESTABLISHING Aqidah


DO NOT BE AFRAID spelled SARA
WHEN ESTABLISHING Aqidah
SELECT KHALIFAH LEADER AS
ANTI Shirk, OBEY WORSHIP
Note Misterrakib Muballigh IKMI Riau Indonesia. LPMP Riau di Pekanbaru Indonesia 
DO NOT BE AFRAID TO VIOLATE HAM
IF WILL FALL TO THE haram.
BE soul, secure peace
kept away from Hell.


“Kaum muslimin yang membaca teks kitab suci di lingkungan sendiri (masjid, musolla, dan madrasah tidak boleh disebut SARA karena negara (Pancasila) tidak boleh mengintervensi agama sebagai ajaran. Baru boleh dibilang SARA manakala bunyi teks itu dipaksakan untuk menciptakan konflik sosial,” kata Kiyai Hasyim Muzadi di Jakarta, Senin (10/9) dikutip inilah.com.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam ini mengatakan, umat beragama lain pun bisa melakukan hal yang tanpa takut disebut SARA. “Kaum kristianipun bebas sebebasnya bicara teks injil di gereja-gereja tanpa boleh disebut SARA,” jelasnya.
Hasyim Muzadi mencontohkan, dalam kasus video pidato Rhoma Irama, yang dianggap menyinggung masalah SARA. Ia menilai orang yang menyebut video pidato Rhoma Irama sebagai penghembus isu SARA yang kemudian memicu benturan dan perdebatan di kalangan masyarakat.
“Ternyata video ceramah Rhoma Irama di masjid masuk ke ruang publik, televisi dan media bukan Rhoma Irama yang bawa. Jadi yang bawa itulah sebenarnya yang menghembuskan isu SARA,” jelasnya.
Dikatakannya, sepanjang teks agama berada di pemeluknya masing-masing tetap dalam wilayah aspirasi, dan harus dilindungi negara . “Yang diatur negara adalah bagaimana ketika aspirasi-aspirasi itu masuk di ruang publik agar tidak menjadi benturan sosial,” jelas Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) ini.
- See more at: https://www.arrahmah.com/read/2012/09/11/23107-kh-hasyim-muzadi-minta-pegiat-ham-bedakan-antara-sara-dan-aspirasi.html#sthash.YEhAd2mW.dpuf

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook