Thursday, November 24, 2016

PERLU KEHADIRAN INTELLIGEN PENDIDIKAN DAN DAKWAH

Rakib Jamari menambahkan 4 foto baru — bersama Dok MAnstar.
2 menit
PETA INTELLIGEN PENDIDIKAN dan DAKWAH
Persaingan dunia saat ini, sudah dalam segala hal, karena itu diperlukan peta intelligen pendidikan dan intelligen dakwah.
Seharusnya pendidikan diarahkan kepada penguasaan dunia perdagangan.
Dan dunia pertambangan.Kemudian mengantisifasi mafia perdagangan narkoba.
SURYA.co.id|MOJOKERTO - Masih tingginya peredaran narkobadi Kota Mojokerto membuat pemkot dan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto membentuk motivator antinarkoba.
Ada 270 motivator antinarkoba yang bakal memberi 'dakwah' sekaligus 'intelijen' terkait pencegahan dan pemberantasan narkoba mulai bulan ini.
Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menuturkan, peredaran narkoba di Jatim menduduki posisi kedua secara nasional.
Sedangkan Kota Mojokerto, menempati posisi ke-15 se-Jatim. "Makanya, kami menargetkan untuk bersih dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba pada 2019 mendatang," tuturnya kepada wartawan usai pelantikan motivator anti narkoba di Pendopo Graha Praja Wijaya, Selasa (8/11/2016).
Agar bersih dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba, tak hanya peran pemerintah yang dibutuhkan.
Masyarakat juga diajak untuk mencegah peredaran narkoba, dengan adanya motivator anti narkoba ini.
Untuk itu, ada 270 motivator yang dibentuk pemkot dan BNNK yang anggotanya berasal dari warga di tingkat RT hingga kader sekolah.
"Dari jumlah ini, kami mengambil satu anggota di tiap RT dan tiap sekolah," terangnya.
Kepala BNNK Mojokerto AKBP Suharsih menguraikan, para motivator ini sifatnya sukarelawan yang bertugas mencegah peredaran narkoba.
"Kami akan memberi bimbingan teknis (bimtek) pada motivator terkait permberantasan narkoba. Kami juga akan mengumpulkan mereka untuk apel dua kali sebulan di tiap kecamatan," tuturnya.
Dengan cara ini, maka para motivator itu punya kemampuan untuk pencegahan dan pemberantasan narkoba.
Caranya mirip para pendakwah agama, dimana mereka harus bisa menyosialisasikan bahaya narkoba di lingkungan tempat dia tinggal.
Para motivator itu juga bertindak mirip intelijen, dimana mereka harus bisa mengenali ciri-ciri pengguna narkoba dari tampilan fisiknya.
Jika memang ada pengguna narkoba, mereka akan segera melapor ke BNNK atau polisi. "Kami dan para motivator memang terhubung dengan grup Whatsapp atau SMS. Jika ada sesuatu, mereka bisa memberi kabar lewat grup atau SMS," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook